OLEH :
KELOMPOK 4
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Waktu dan Tempat.........................................................................................................2
E. Metode Penelitian..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Filsafat Pendidikan........................................................................................................3
B. Hasil Penilitian.........................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah produk dari sistem sosial masyarakat yang menjadi unsur
kebudayaan. Karena itu, format pendidikan seperti yang ada dewasa ini bukanlah sesuatu
yang sekali jadi.Sebagai makhluk hidup, manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri
dan kemampuan belajar. Bagaimanapun, rangkaian perjalanan waktu pada usia kanak-
kanak dari manusia, seseorang belajar menguasai pengetahuann dan keterampilan yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Upaya tersebut meskipun tidak fisik, tetapi
juga psikhis, sosial dan budaya bahkan kombinasi semua elemen yang mempengaruhi
nilai dalam berjalan menuju pendidikan.
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang dipahami
sebagai hakikat kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat menangani
keseluruhan pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu
bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan denga mengajukan pertanyaan dan berusaha
memberikan jawaban yang akan menciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk
melakukan filsafat, maka harus diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena
dan peristiwa dalam dunia masa kini dalam kesadaran diri sepenuhnya.
Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya
adalah upaya mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga bisa hidup optimal
baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral
dan sosial sebagai pedoman hidupnya.
Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi
bangunan dunia pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara
untuk mengisi format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Dengan
demikian, filsafat memberikan kontribusi besar bagi pelaksanaan pendidikan. Kajian
filsafat terhadap pendidikan menjadi keharusan akademis bagi setiap oran yang ingin
mendalami bidang keguruan dan keguruan. Pendidikan tidak jauh dari roda filsafat,
karena hal itu terjadi maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan
dengan renungan sederhana dan pengamatan sepintas. Dengan menguasai filsafat
pendidikan tersebut diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam
menjalankan tanggung jawab dan profesi pendidikan.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami tuliskan dari laporan observasi (Mini
Riset), ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan filsafat Pendidikan di SMK Telkom Medan ?
2. Bagaimana refleksi sistem filsafat pendidikan di SMK Telkom Medan yang
tertuju pada kurikulum yang diterapkan ?
C. Tujuan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan observasi (Mini Riset) ini pada hari Rabu
16 November 2020 Pukul 08.00 WIB sampai selesai, di SMK Telkom Medan, Jl. Jamin
Ginting Km. 11,1 No. 9C, Simpang Selayang, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara.
E. Metode Penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Pendidikan
3
ia mampu menerima pengaruh- pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan
berlangsung dalam tiga lingkungan, yaitu :
1. Pendidikan dalam Keluarga
2. Pendidikan di Sekolah
3. Pendidikan di Masyarakat
B. Hasil Penilitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMK yang ada di Kota Medan, Sumatera
Utara, yaitu, di SMK Telkom Medan, Jl. Jamin Ginting Km. 11,1 No. 9C, Medan. Dalam
hal ini peneliti mewawancarai 2 orang siswa kelas XII TJA 2 dan 2 orang guru.
1. Siswa
Wan Tiara dan Futri Indah Sari : Filsafat Pendidikan itu mendorong kami agar
lebih yang baik dalam melakukan sesuatu, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas
kami, Penerapan Filsafat itu sendiri tidak terhindaar dari kurikulum yang kami paikai,
atau yang dilaksanakan disekolah kami ini. kurikulum yang kami pakai saat ini adalah
kurikulum Ktsp 2006, setelah pergantian kurikulum K13. kami sempat menerapkan
kurikulum K13 itu disini dan sangat kami setujui dengan hal tersebut. K13 lebih
bagus dan lebih mengarahkan kami kepada kehidupan sehari-hari sedangkan Ktsp
2006 berfokus kepada materi ( Kata Tiara ). K13 lebih bagus cara belajarnya selalu
berkelompok-kelompok, muridnya lebih banyak berprestasi serta siswanya lebih
banyak belajar ( Kata Futri ).
Kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, K13 kembali lagi
ke Ktsp 2006, Justru kami lebih berharap agar kami kembali menggunakan
Kurikulum K13 itu didalam sekolah kami ini.
2. Guru
4
Ibu Rina Yugo dan Bapak Hotman Sinaga : Filsafat Pendidikan,diterapkan
disekolah ini lebih kepada teori atau pengajaran budi pekerti atau aklak siswa dan
siswi disini yang berdasarkan pandangan dan aliran-aliran filsafat pendidikan itu,
yang tertentu mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Disinilah letak fungsi
filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori Filafat
Pendidikan. Untuk dapat dikembangan didalam kehidupan siswa dan siswi disekolah
ini, mereka akan juga dapat menerapkannya didalam kehidupannya sehari-hari,
dilingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Disini kami mengarkkan siswa kami untuk menjadi dirinya sendiri agar kelak
aklak dan kepribadian mereka dapat terbentuk dengan baik dan sempurna jika mereka
keluar dari sekolah ini. Didalam perkembangan Filsafat Pendidikan itu sendiri Kami
juga lebih menerapkannya kepada kurikulum saat ini. agar siswa dan siswi dapat
memahami kurikulum apa yang meraka gunakan saat ini. Kami sempat menerapkan
kurikulum K13 dan kembali lagi dengan kurikulum Ktsp 2006. dikarenakan karena
K13 masih banyak lagi yang masih direvisi, oleh sebab itu dinas pendidikan kota
medan membuat kembali peraturan agar kembali lagi ke Kurikulum yang lama yaitu,
Ktsp 2006.
Siswa kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, sebab K13
itu mengarahkan meraka lebih mandiri dalam belajar dan merakalah yang mencari
materi-materi pembelajaran itu dan mereka senang akan hal itu, mereka bebas
melakukuan eksperimen-eksperimen yang dapat membuat merka akan lebih
mandir,i justru mereka ingin meminta ingin kembli lagi kepada kurikulum K13
tersebut. Pada kurikulum K13, karakter meraka perlahan-lahan akan terbentuk,
terbentuk pullaha jati diri meraka masing-masing.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Hendaknya di SMK Telkom Medan terus giat dalam berfilsafat terutama dalam
bidang pendidikan, yang akan memberikan dampak yang positif, dilingkungan sekolah,
dilingkungan keluarga serta dilingkungan masyarakat. dan Filsafat Pendidikan harus
dibarengi dengan penerapan kurikulum yang ada disekolah tersebut. supanya nantinya
akan timbul aklak dan kepribadian yang baik.
Pada filsafat pendidikan ini guru/dosen seharusnya menguasai konsep-konsep
yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar
tidak terjadi salah konsep atau mekonsepsi pada diri peserta didik sehingga dapat
meningkatkan pendidikan nasional. Guru/dosen hendaknya berperan sebagai fasilitator,
yaitu memimpin dan membimbing siswa/Mahasiswa belajar tanpa ikut campur terlalu
jauh atas minat dan kebutuhan siswa/Mahasiswa. Adapun siswa/mahasiswa berperan
bebas untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
Kesalahan dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum. tetapi perlu
adanya perbaikan. sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali. semoga
6
penelitian kami ini dapat bermanfaat bagi sipenulis dan sipenmbaca, umumnya bagi
semua yang berkenan menelaah tulisan kami ini.
DAFTAR PUSTAKA