Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen pengampu,

(Dra.Dilinar Adlin,M.Pd,)

KELOMPOK 5
- Junita Damanik (2183141010)
- Juniana Simbolon (2181141008)
- Angelina Parhusip (2183141017)

REGULER A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga
MINI RISET ini dapat diselesaikan.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Filsafat Pendidikan yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami berharap MINI RISET ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kami sadar bahwa MINI
RISET yang kami buat ini masih terdapat kekurangan,sehingga kami meminta maaf atas segala
kekurangan tersebut,dan kami berharap pembaca dapat memakluminya.

Medan, September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................................1

1.2. Rumusan Maslah.....................................................................................................2

1.3. Tujuan......................................................................................................................2

1.4. Waktu dan Tempat..................................................................................................2

1.5. Metodologi Penelitian.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Filsafat Pendidikan...................................................................................................4

B. Hasil Penelitian.........................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................7

B. Saran..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Pendidikan adalah produk dari sistem sosial masyarakat yang menjadi unsur kebudayaan.
Karena itu, format pendidikan seperti yang ada dewasa ini bukanlah sesuatu yang sekali
jadi.Sebagai makhluk hidup, manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri dan kemampuan
belajar. Bagaimanapun, rangkaian perjalanan waktu pada usia kanak-kanak dari manusia,
seseorang belajar menguasai pengetahuann dan keterampilan yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupan. Upaya tersebut meskipun tidak fisik, tetapi juga psikhis, sosial
dan budaya bahkan kombinasi semua elemen yang mempengaruhi nilai dalam berjalan menuju
pendidikan.

Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang dipahami sebagai hakikat
kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat menangani keseluruhan pengalaman
manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian terhadap hakikat
kenyataan denga mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan
menciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus diciptakan
kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini dalam
kesadaran diri sepenuhnya.

Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya
mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai
pedoman hidupnya.

Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia
pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara untuk mengisi format
kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Dengan demikian, filsafat memberikan
kontribusi besar bagi pelaksanaan pendidikan. Kajian filsafat terhadap pendidikan menjadi
keharusan akademis bagi setiap oran yang ingin mendalami bidang keguruan dan keguruan.
Pendidikan tidak jauh dari roda filsafat, karena hal itu terjadi maka tidak semua persoalan
pendidikan akan dapat dipecahkan dengan renungan sederhana dan pengamatan sepintas.
Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan
akan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan profesi pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami tuliskan dari laporan observasi (Mini Riset ),
ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana penerapan filsafat Pendidikan di SMA HKBP SIDORAME.

2) Bagaimana refleksi sistem filsafat pendidikan di SMA HKBP SIDORAME yang tertuju pada
kurikulum yang diterapkan.

1.3. Tujuan

Tujuan dilaksanakanya praktikum lapangan ini adalah :

1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan Filsafat Pendidikan di SMA HKBP SIDORAME

2) Untuk mengetahui bagaimana refleksi sistem Filsafat pendidikan di SMA HKBP SIDORAME
yang tertuju pada kurikulum yang diterapkan.

1.4. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaanobservasi ( Mini Riset ) ini pada hari Rabu 16
November 2016 Pukul 08.00 WIB sampai selesai, diSMA HKBP SIDORAME, Jln Dorowati No 40,
Sumatera Utara.

1.5. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunkan pendekatan survei secara kulaitatif dengan cara melakukn
wawan cara dengan narasumber. digunakannya metodologi kualitatif agar hasil yang dicapai
benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. adapun langkah-lngkah kerjanya
sebagai berikut :

1) Menentukan objek penelitian

2) Melakukan wawancara dengan narasumber

3) Mengklasifikasi masalah

4) Merumuskan Masalah

5) Memberikan Solusi/Simpulan
BAB II PEMBAHASAN

A. Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap
permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran. Sebaliknya filsafat pendidikan menunjukkan
hubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah, dengan cabang-cabang ilmu pendidikan
yang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan
pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan.

Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan, adalah
cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan
filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan
penghidupan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.

Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia memiliki peran penting dalam menentuka
dan menemukan eksistensinya dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai
kearifan dan kebajikan. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dikategorikan
berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan berfilsafat adalah bila berpikir tesebut mengandung tiga
ciri yaitu radikal, sistematis, dan universal.

Jadi filsafat mengandung pengertian yang dinamis tergantung dalam konteks apa kita
menggunakannya. Jika digunaka kata filsafat di dalam memahami pikiran filosof atau suatu
ideologi, berarti hal itu dipahami sebagai hasil pemikiran atau ajaran tertentu. Sedangkan kalau
kata filsafat digunakan untuk menunjukkan suatu proses, berarti flsafat adalah kegiatan berpikir
dengan karakteristik universal, radikal, komprehensif dan objektif.

Dalam proses pendidikan, baik orang tua maupun guru memerlukan landasan yang jelas untuk
berpijak kelangsungan pendidikan di rumah dan di sekolah. Jadi kelangsungan pendidikan,
sangat ditentukan adanya unsur pendidik yang memahami hakikat anak didik, sehingga anak-
anak tidak salah asuh dan berkembang sesuai dengan norma dan nilai kebaikan yang diyakini
dalam totalitas budaya masyarakat dan bangsa.

Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai segera setelah anak
lahir dan akan berlangsung terus sampai mausia meninggal dunia, sepanjang ia mampu
menerima pengaruh- pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam
tiga lingkungan, yaitu:

1) Pendidikan dalam keluarga


2) Pendidikan di sekolah

3) Pendidikan di masyarakat

Dengan mengerti asas-asas dan nilai filosofis it dan mendasarkan segenap pelaksanaan
pendidikan pada asas-asas tersebut, maka filsafat pendidikan menjadi norma pendidikan.
Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan asas normatif di dalam pendidikan, yaitu
norma-norma filsafat yang sifatnya khusus berlaku di dalam dunia pendidikan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara.
yaitu, di SMA HKBP SIDORAME, Jln. Dorowati No.40 Medan. dalam hal ini peneliti
mewawancarai 2 orang siswa kelas XII IPA dan 2 orang guru.

1) Siswa

Sania Tambunan dan Jemina Manalu : Filsafat Pendidikan itu mendorong kami agar lebih yang
baik dalam melakukan sesuatu, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kami, Penerapan
Filsafat itu sendiri tidak terhindaar dari kurikulum yang kami paikai, atau yang dilaksanakan
disekolah kami ini. kurikulum yang kami pakai saat ini adalah kurikulum Ktsp 2006, setelah
pergantian kurikulum K13. kami sempat menerapkan kurikulum K13 itu disini dan sangat kami
setujui dengan hal tersebut. K13 lebih bagus dan lebih mengarahkan kami kepada kehidupan
sehari-hari sedangkan Ktsp 2006 berfokus kepada materi ( Kata Sania ). K13 lebih bagus cara
belajarnya selau berkelompok-kelompok, muridnya lebih banyak berprestasi serta siswanya
lebih banyak belajar ( Kata Jemina ).

Kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, K13 kembali lagi ke Ktsp 2006,
Justru kami lebih berharap agar kami kembali menngunkan Kurikulum K13 itu didalam sekolah
kami ini.

2) Guru

Ibu Linde Tambunan dan Ibu Leni Napitupulu : Filsafat Pendidikan,diterapkan disekolah ini lebih
kepada teori atau pengajaran budi pekerti atau aklak siswa dan siswi disini yang berdasarkan
pandangan dan aliran-aliran filsafat pendidikana itu. yangtertentu mempunyai relevansi
dengan kehidupan nyata. Disinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih
dan mengarahkan teori-teori Filafat Pendidikan. Untuk dapat dikembangan didalam kehidupan
siswa dan siswi disekolah ini, mereka akan juga dapat menerapkannya didalam kehidupannya
sehari-hari, dilingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.

Disini kami mengarkkan siswa kami untuk menjadi dirinya sendiri agar kelak aklak dan
kepribadian mereka dapat terbentuk dengan baik dan sempurna jika mereka keluar dari
sekolah ini.

Didalam perkembangan Filsafat Pendidikan itu sendiri Kami juga lebih menerapkannya kepada
kurikulum saat ini. agar siswa dan siswi dapat memahami kurikulum apa yang meraka gunakan
saat ini. Kami sempat menerapkan kurikulum K13 dan kembali lagi dengan kurikulum Ktsp 2006.
dikarenakan karena K13 masih banyak lagi yang masih direvisi, oleh sebab itu dinas pendidikan
kota medan membuat kembali peraturan agar kembali lagi ke Kurikulum yang lama yaitu, Ktsp
2006.

Siswa kami tidak terbebani dengan pergantian kurikulum tersebut, sebab K13 itu mengarahkan
meraka lebih mandiri dalam belajar dan merakalah yang mencari materi-materi pembelajaran
itu dan mereka senang akan hal itu, mereka bebas melakukuan eksperimen-eksperimen yang
dapat membuat merka akan lebih mandir,i justru mereka ingin meminta ingin kembli lagi
kepada kurikulum K13 tersebut.

Pada kurikulum K13, karakter meraka perlahan-lahan akan terbentuk, terbentuk pullaha jati diri
meraka masing-masing.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Penelitian kami dapat kami simpulkan bahwa :

1) Di SMA KHBP SIDORAME sudah menerapkan Filsafat Pendidikan itu dangan baik, disertai
pula dengan aliran-aliran Filsafat Pendidikan. yang dapat memberikan dampak positif bagi siswa
dan siswinya.

2) Kurikulum yang diterapkan SMA KHBP SIDORAME, sempat menerapkan kurikulum K13,
dan kembali lagi ke kurikulum Ktsp 2006, karena K13 masih belum bisa diterapkan dan masih
adaalah lagi perbaikkan untuk menyempurnakan kurikulum K13 itu.

B. Saran

Hendaknya di SMA KHBP SIDORAME terus giat dalam berfilsafat terutama dalam bidang
pendidikan, yang akan memberikan dampak yang positif, dilingkungan sekolah, dilingkungan
keluarga serta dilingkungan masyarakat. dan Filsafat Pendidikan harus dibarengi dengan
penerapan kurikulum yang ada disekolah tersebut. supanya nantinya akan timbul aklak dan
kepribadian yang baik.

Pada filsafat pendidikan ini guru/dosen seharusnya menguasai konsep-konsep yang akan dikaji
serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah
konsep atau mekonsepsi pada diri peserta didik sehingga dapat meningkatkan pendidikan
nasional. Guru/dosen hendaknya berperan sebagai fasilitator, yaitu memimpin dan
membimbing siswa/Mahasiswa belajar tanpa ikut campur terlalu jauh atas minat dan
kebutuhan siswa/Mahasiswa. Adapun siswa/mahasiswa berperan bebas untuk
mengembangkan minat dan bakatnya.

Kesalahn dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum. tetapi perlu adanya perbaikan.
sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali. semoga penelitian kami ini dapat
bermanfaat bagi sipenulis dan sipenmbaca, umumnya bagi semua yang berkenan menelaah
tulisan kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Jalaluddin , Dr. Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), cet. IV, hlm. 24-25

Ali, Hamdani. 1986. Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Kota Kembang.

Jalaludin , abdullah idi. 2013. Filsafat pendidikan, jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Syaripudin, T. dan Kurniasih, (2008), Pengantar Filsafat Pendidikan ,

Bandung, Percikan Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai