Disusun Oleh:
1. Sulaiman Saputra (1800031052)
2. Fuji Awaliah (1800031061)
3. Fahad Fauzan Firdaus (1800031067)
4. Reni Sasmita (1800031082)
5. Muhammad Wildanul Haq (1800031087)
6. Elysia Yuli Astuti (1800031100)
7. Lola Fitriah Rahmatunisa (1800031105)
8. Muhammad Imam Hanafiah (1800031126)
9. Surahman (1800031134)
Puji syukur marilah senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula
kami ucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang
telah menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah.
Di dalam penulisan ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan serta
kekeliruan. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyusun makalah ataupun tugas lain di masa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Pembelajaran Tematik................................................................................3
B. Landasan Pembelajaran Tematik..................................................................................5
1. Landasan filosofis........................................................................................................5
2. Landasan Psikologis.....................................................................................................7
3. Landasan Yuridis........................................................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
a. Kesimpulan.................................................................................................................13
b. Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang sangat berpengaruh pada
siswa. Sebab pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tema sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran tematik dimulai dengan menentukan tema, kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitannya dengan mata
pelajarannya. Pembelajaran Tematik juga dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik
pembahasan.
Pembelajaran tematik berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan
yang luas untuk membangun konsep yang saling berkaitan sehingga peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk
menerima, menyimpan dan menerangkan konsep yang sudah di pelajarinya.
Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu
yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan
dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum,
dan aspek belajar mengajar.
Model ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami
masalah yang kompleks dilingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh,
sehingga siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menilai, mengumpulkan dan
menggunakan informasi yang ada disekitarnya dengan lebih bermakna. Oleh karena
itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Dalam pembelajaran tematik juga mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema
yang sama serta memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan. Di setiap pembelajaran pelaksanaan pembelajaran pasti selalu membutuhkan
landasan-landasan yang kuat yang didasarkan atas hasil pemikiran yang mendalam.
Landasan-landasan yang harus mendapatkan perhatian guru dalam pembelajaran
tematik yaitu, landasan filosofi, landasan psikologis dan landasan praktis. Dengan
adanya ketiga landasan tersebut, model pembelajaran tematik dapat berjalan dengan
apa yang di harapkan oleh kurikulum. Antara landasan satu dan landasan lainnya
sangat berkaitan sehingga model pembelajaran tematik ini termasuk model
pembelajaran yang sangat diminati dan berpengaruh baik pada pemikiran-pemikiran
peserta didik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran tematik?
2. Apa saja landasan dari pembelajaran tematik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran tematik
2. Untuk mengetahui landasan dari pembelajaran tematik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Wina Sanjaya pembelajaran adalah proses kerjasama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan Segala potensi dan sumber belajar yang ada baik potensi
yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri maupun potensi yang berada di luar diri
siswa sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan Tematik adalah asal kata dari tema yang berarti gagasan utama yang
menjadi bahasan sebuah perbincangan. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan
pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema-tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
bagi siswa1.
Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa pembelajaran tematik
adalah suatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi beberapa pelajaran dalam
satu tema, yang menekankan keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemberdayaan
dalam memecahkan masalah, sehingga hal ini dapat menumbuhkan kreativitas sesuai
dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan yang lainnya3.
3
Mohamad Muklis, “Pembelajaran Tematik,” FENOMENA 1, no. 1 (2012): 66.
4
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang telah dipahaminya.
1. Landasan filosofis
4
Widyaningrum, “Model Pembelajaran Tematik Di MI/SD.”
5
tematik di faktorisasi atas tiga aliran yaitu progresivisme, konstruktivisme dan
humanisme.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa secara filosofis pembelajaran tematik
sangat memperhatikan kebutuhan siswa, Berdasarkan pengalaman siswa, kreativitas
yang dapat dikembangkan pada usia dasar, serta potensi dan motivasi yang berbeda
ada di siswa dipandang secara holistik sehingga membangun keunikan dan kekhasan
dari masing-masing siswa usia dasar5.
2. Landasan Psikologis
Secara teoritik maupun praktik pembelajaran tematik berlandaskan pada
Psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan
terutama dalam menentukan isi / materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada
peserta didik agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal
Bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada peserta didik
dan bagaimana pula peserta didik harus mempelajarinya.
Pembelajaran tematik dilakukan pada kelas awal ketika usia peserta didik
mencapai usia sekitar 6 sampai 9 tahun. Peserta didik dalam rentang usia demikian
biasanya secara fisik berkembang sedemikian rupa dan sudah dianggap matang untuk
belajar di sekolah formal. Ia dapat melakukan sesuatu secara mandiri, seperti makan,
minum, mandi dan berpakaian. Secara psikis mereka telah dianggap matang dalam
membedakan satu benda dengan lainnya dan kemampuan bahasa sudah cukup untuk
menerjemahkan isi pikirannya. Sedangkan secara emosional peserta didik telah dapat
mengontrol emosinya. Untuk perkembangan kecerdasannya ditunjukkan dengan
kemampuan mengelompokkan objek, berminat terhadap angka dan tulisan,
meningkatnya perbendaharaan kata, dan senang berbicara.
Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang
dikembangkan dari teori belajar kognitif. Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai
dengan skemata yang dimilikinya. Belajar merupakan proses aktif untuk
mengembangkan skemata sehingga pengetahuan terkait Bagaimana jaring laba-laba
dan bukan sekedar tersusun secara hirarkis.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang
berlangsung secara interaktif antara faktor internal pada diri pelajar dengan faktor
eksternal atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku. Tetapi secara
gradual Setiap anak mengalami proses perkembangan yang sama, dalam arti bahwa
perkembangan intelektual anak mengalami alur dan urut-urutan yang sama. Setiap
tahap perkembangan itu didefinisikan oleh Piaget dengan klaster pengurutan,
penggagalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Hal
demikian menunjukkan adanya operasi mental yang ditandai dengan adanya perilaku
intelektual.
8
Untuk maksud tersebut maka pembelajaran tematik terdorong untuk
mendapatkan pengetahuan langsung dari pengalaman yang hanya bisa diperoleh dari
lingkungan peserta didik. Dalam interaksi peserta didik dengan lingkungan ini
( lingkungan sosial maupun material), peserta didik sangat mungkin memperoleh
penemuan.
9
e. Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki
peserta didik.
f. Mendorong peserta didik untuk memikirkan perubahan gagasan mereka
g. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3. Landasan Yuridis
Dalam implementasi pembelajaran tematik diperlukan payung hukum sebagai
landasan yuridisnya. Payung hukum yuridis adalah sebagai legalitas penyelenggaraan
pembelajaran tematik, dalam arti bahwa pembelajaran tematik dianggap sah Dimana
telah mendapatkan legalitas formal. Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan
berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik
6
Assingkily et al.
7
Ani Kadarwati and Vivi Rulviana, Pembelajaran Terpadu (Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2020).
10
di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah undang-undang 1945, undang-
undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak; dan undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
11
pemikiran abstrak sehingga dapat dirancang pembelajaran yang memberikan peserta
didik pemecahan masalah melalui kegiatan eksperimentasi.
8
Ibadullah Malawi and Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi) (Magetan: CV. AE
MEDIA GRAFIKA, 2017).
12
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.
b. Saran
Diharapkan kepada semua pihak pembaca agar dapat mengoreksi isi makalah apabila
terjadi kesalahan, karena penyusun yakin bahwa masih banyak kekurangan terutama
dari sisi referensi, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Assingkily, Muhammad Shaleh, M. Rofi Fauzi, Mikyal Hardiyati, and Salmadina Saktiani.
Desain Pembelajaran Tematik Integratif Jenjang MI/SD (Dari Konversional Menuju
Kontekstual Yang Fungsional). Yogyakarta: K-Media, 2019.
Kadarwati, Ani, and Vivi Rulviana. Pembelajaran Terpadu. Magetan: CV. AE MEDIA
GRAFIKA, 2020.
Malawi, Ibadullah, and Ani Kadarwati. Pembelajaran Tematik (Konsep Dan Aplikasi).
Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2017.
Syakur, H.M. Pembelajaran Tematik Untuk Kelas Rendah. Pesona Bahasa, n.d.
15