STRATEGI PEMBELAJARAN
“Keterampilan Menjelaskan dan Keterampilan Bertanya”
Dosen Pengampu :
Afdal Ilahi, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
1. Yuni Safitri Siregar NPM 22140038
2. Deni Rahmadani Harahap NPM 22140005
3. Nur Lela Sihombing NPM 22140006
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen
Afdal Ilahi, S.Pd.,M.Pd pada mata kuliah Strategi Pembelajaran. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterampilan
Dasar Mengajar bagi para pembaca dan penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Keterampilan Bertanya.............................................................3
B. Keterampilan Memberi Penguatan............................................4
C. Keterampilan Mengadakan Variasi...........................................7
D. Keterampilan Menjelaskan.......................................................9
E. Keterampilan Menjelaskan.....................................................10
F. Keterampilan memimpin diskusi kecil...................................12
G. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran...................13
H. Keterampilan Mengelola Kelas...............................................14
I. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan....15
BAB IIPENUTUP...............................................................................18
A. Kesimpulan.............................................................................18
B. Saran........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Ketampilan ini
sangatlah penting diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran di
dalam kelas. Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada
keterampilan seorang pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam
kelas tergantung bagaimana pendidik mengelola pembelajaran tersebut. Oleh
karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus diimplementasikan dalam
pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian
lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan
materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap,
emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8 keterampilan yaitu;
1. Keterampilan bertanya.
2. Keterampilan memberi penguatan.
3. Keterampilan mengadakan variasi.
4. Keterampilan menjelaskan.
5. Keterampilan memimpin diskusi kecil.
6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
1
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar yaitu
keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi dan keterampilan menjelaskan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui
sebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di
sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
B. Keterampilan Bertanya
4
stimulus untuk merangsang munculnya respon atau jawaban dari siswa.
5
memberikan jawaban, guru hendaknya memberikan tuntutan kepada siswa
itu agar dapat menemukan jawaban yang benar. Ada tiga cara yang dapat
dipakai guru dalam memberikan tuntutan ini.
a) Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara lain yang lebih
sederhana dan dengan susunan kata yang lebih mudah dipahami siswa.
b) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya
dapat dipakai menuntun siswa menemukan jawaban pertanyaan semula.
Jadi pertanyaan lain itu masih berhubungan dengan pertanyaan
sebelumnya.
c) Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang berhubungan
dengan pertanyaan itu.
b. Keterampilan Bertanya Lanjut
Dalam keterampilan bertanya lanjut pendidik lebih mengutamakan usaha
mengembangkan kemampuan berpikir, memperbesar partisipasi, dan
mendorong lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri.
Komponen-kompenen keterampilan bertanya lanjut;
1. Pengubahan Tuntutan Tingkat Kognitif dalam Menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengundang proses
mental yang berbeda-beda. Ada yang menuntut proses mental yang rendah,
dan ada pula pertanyaan yang menuntut proses mental yang rendah, dan ada
pula pertanyaan yang menuntut proses mental yang lebih tinggi.
2. Pengaturan Urutan Pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya lebih rendah
ke yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya mengatur urutan
pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
3. Penggunaan Pertanyaan Pelacak
Jika jawaban yang diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih
dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna maka guru dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh
teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru.
a) Klarifikasi
Jika siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang
jalan atau kurang tepat kata-katanya, guru dapat memberikan pertanyaan
pelacak yang meminta siswa tersebut menjelaskan atau mengatakan dengan
6
kata-kata lain sehingga jawaban siswa itu menjadi lebih baik.
b) Meminta Siswa Memberikan Alasan
Guru dapat meminta siswa memberikan bukti untuk menunjang
kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan
guru.
c) Meminta Kesepakatan Pandangan
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk
menyatakan persetujuan atau penolakan mereka serta memberikan alasan-
alasannya terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh seorang siswa
dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat diterima
oleh semua pihak.
d) Meminta Ketepatan Jawaban
Bila jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk
meninjau kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat dengan
mengajukan pertanyaan pelacak.
Komponen-komponen penguatan;
1. Penguatan Verbal
a) Kata-kata
Contoh; bagus, ya, benar, tepat, bagus sekali, betul, dan sebagainya.
b) Kalimat
Contoh; pekerjaanmu baik sekali! saya senang dengan pekerjaanmu!
2. Penguatan Nonverbal
a) Penguatan berupa Mimik dan Gerakan Badan
Contoh; senyuman, anggukan, ancungkan ibu jari, atau tepukan tangan.
b) Penguatan dengan Cara Mendekati
Mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangan terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.
Contoh; berjalan disisi siswa, berdiri disamping siswa atau duduk dekat
seorang atau sekelompok siswa.
c) Penguatan dengan Sentuhan
Contoh; menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan atau
mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
d) Penguatan dengan Kegiatan yang Menyenangkan
Contoh; kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi
siswa.
e) Penguatan berupa Simbol atau Benda
Penguatan berupa simbol; tanda (√), komentar tertulis pada buku siswa,
stempel.
Penguatan berupa benda; kartu bergambar, bintang plastik.
8
f) Penguatan Tak Penuh (Partial)
Seringkali siswa memberi jawaban kurang tepat atau benar sebagian.
Tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah tidak langsung
menyalahkan jawaban siswa tersebut.
Contoh; "Iya, jawaban kamu sudah betul, tetapi masih kurang tepat."
E. Keterampilan Menjelaskan
1. Merencanakan
a. Isi Pesan (Materi)
a) Menganalisis masalah secara keseluruhan.
b) Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang
dikaitkan itu.
c) Menggunakan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan.
b. Penerima Pesan (Siswa)
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima
pesan, yaitu kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar mereka
dapat memahami dengan baik. Kesiapan siswa memahami suatu
10
penjelasan berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial, dan lingkungan belajar.
2. Menyajikan Suatu Penjelasan
a. Kejelasan
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dicapai dengan
berbagai cara. Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya,
ungkapan maupun volume suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar,
dengan menghindari kata-kata yang tidak perlu seperti "ee", "aa", "mm",
"eh", dan sebagainya.
b. Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas dan
nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Membuat variasi yang tepat dalam
memberikan contoh-contoh ataupun meminta contoh yang beragam dari
murid akan membuat penjelasan lebih menarik dan efisien. Pola
pemberian contoh dengan mengaitkannya dengan generalisasi (dalil)
biasanya menjadikan penjelasan lebih efektif.
c. Pemberian Tekanan
Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada
masalah pokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi
yang tidak begitu penting. Sub keterampilan memberikan penekanan ini
dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru.
2) Membuat struktur sajian.
- Dengan memberikan ikhtisar dan pengulangan,
- Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain atau dengan
kata-kata sendiri)
- Pemberian isyarat lisan.
d. Balikan
Dalam menyajikan penjelasan, guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman atau pun keraguannya
(ketidakmengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawabnya, atau dengan memperhatikan tingkah
11
laku dan mimik mereka selama penjelasan itu disajikan.
b. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akahir penggal
kegiatan.Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara
efektif,guru diharapkan menguasai cara menutup pelajaran sebagai bahan
sebagai berikut :
1) Meninjau kembali (mereviu)
2) Menilai (mengevaluasi)
3) Memberi tindak lanjut
14
Menurut (Mulyasa, 2013) pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya
jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.
Menurut (Usman, 2013) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
(Suharsimi, 1996) menyebutkan bahwa sebab musabab masalah
pengelolaan kelas yaitu :
1. Siswa tidak tahu apa yang harus diperbuat.
2. Siswa sudah diberi tahu akan tugasnya akan tetapi setelah beberapa lama
kemudian mereka menjadi lupa akan tugasnya.
3. Siswa sudah mengetahui apa yang harus mereka diperbuat. Akan tetapi
tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
4. Ada beberapa siswa atau sebagian yang sudah melaksanakan tugas sebelum
waktunya habis sehingga membuat keributan.
5. Ada diantara siswa yang merupakan anak malas tak bergairah atau
pengganggu. Sehingga walaupun mereka melakukan tugas akan tetapi tidak
secara sungguh-sungguh.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19