Anda di halaman 1dari 19

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Disusun untuk memenui tugas mata kuliah "Etika dan Profesi Keguruan"

Dosen Pengampu : Mia Widianti, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 5

Aristia Nur Aprillia

Lusi Nurjanah

Wanda Resnawati

Tri Muhammad

PAI F 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM KH. RUHIAT CIPASUNG

1444 H / 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho

Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Mia Widianti, M.Pd.

selaku dosen pengampu Etika dan Profesi Keguruan yang membimbing kami

dalam pengerjaan tugas makalah ini.

Kami juga mengucapkan kepada teman-teman kami yang selalu setia

membantu dalam mengumpulkan data dalam pembuatan makalah ini. Dalam

makalah ini kami menjelaskan tentang Keterampilan Dasar Mengajar.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum

kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman- teman

maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Cipasung, 06 juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 3
D. Manfaat........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 4
A. Keterampilan Bertanya................................................................ 4
1. Keterampilan Bertanya Dasar............................................... 4
2. Keterampilan Bertanya Lanjut.............................................. 6
B. Keterampilan Memberi Penguatan.............................................. 9
1. Penguatan Verbal.................................................................. 10
2. Penguatan Nonverbal............................................................ 11
C. Keterampilan Mengadakan Variasi............................................. 12
1. Variasi dalam Penggunaan Media dan Bahan Ajar............... 13
2. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa............................. 14
D. Keterampilan Menjelaskan.......................................................... 14
1. Merencanakan....................................................................... 13
2. Menyajikan Suatu Penjelasan................................................ 13
BAB III PENUTUP............................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar

mengajar menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran

disamping persyaratan yang lain, dengan demikian keterampilan dasar mengajar

berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat

mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas

mengajarnya. Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran. Keterampilan mengajar

pada dasarnya merupakan salah satu manifestasi dari kemampuan seorang guru

sebagai tenaga professional. Sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan

Gazali mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang

dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara

yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah

bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Howard berpendapat bahwa

mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing

seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude,

ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge Sebagai seorang

pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salahsatunya pendidik

memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan ini sangatlah penting

diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran didalam kelas.

Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada keterampilan

1
seorang pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas

tergantung bagaimana pendidik mengelola pembelajaran tersebut.

Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus diimplementasikan

dalam pendidikan.

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga

pengajar karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian

lebih dalam mengajar.

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau

keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviours) yang

harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat

melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As.

Glicman, 1991.

Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi

menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter,

kebiasaan dan nilai-nilai. Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8

keterampilan yaitu :

1. Keterampilan bertanya.

2. Keterampilan memberi penguatan.

3. Keterampilan mengadakan variasi.

4. Keterampilan menjelaskan

5. Keterampilan memimpin diskusi kecil.

6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

7. Keterampilan mengelola kelas

2
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar yaitu

keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan

mengadakan variasi dan keterampilan menjelaskan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu keterampilan bertanya?

2. Apa itu keterampilan memberi penguatan?

3. Apa itu keterampilan mengadakan variasi?

4. Apa itu keterampilan menjelaskan?

C. Tujuan

1. Untuk memahami dan mengetahui keterampilan bertanya

2. Untuk memahami dan mengetahui keterampilan memberi penguatan.

3. Untuk memahami dan mengetahui keterampilan mengadakan variasi.

4. Untuk memahami dan mengetahui keterampilan menjelaskan.

D. Manfaat

1. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan bertanya.

2. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan memberi

penguatan.

3. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan

mengadakan variasi.

4. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan

menjelaskan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Bertanya

Cara yang ditempuh guru dalam mengajukan pertanyaan berpengaruh dalam

pencapaian hasil belajar dan peningkatan cara berpikir siswa. Keterampilan

bertanya diklasifikasikan menjadi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan

bertanya lanjut.

1. Keterampilan Bertanya Dasar

Sukirman dan Kasmad (2006:178) mengungkapkan, “keterampilan bertanya

dasar adalah pertanyaan pokok atau dasar yang berfungsi sebagai stimulus untuk

merangsang munculnya respon atau jawaban dari siswa.

Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar :

1. Pengungkapan Pertanyaan Secara Jelas dan Singkat

Pertanyaan guru harus diungkapkan secara singkat jelas dan singkat,

dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa.

2. Pemberian Acuan

Sebelum mengajukan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu memberi

acuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan

jawaban yang diharapkan, yang berfokus sempit sesuai tujuan khusus

diskusi. Proses semacam ini yang dimaksud dengan pemusatan (focusing)

3. Pemusatan

Pertanyaan dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya terdiri dari

pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung dari

4
tujuan pertanyaan dan pokok yang hendak ditanyakan.

Pada umumnya dimulai pada yang berfokus luas kemudian diikuti yang

lebih khusus/sempit sesuai dengan tujuan tanya jawab.

4. Pemindahan Giliran

Pertanyaan yang diajukan guru biasanya pertanyaan yang luas dan itu

harus di jawab oleh beberapa siswa, karena jawaban yang diberikan siswa

belum tentu benar atau salah. Jadi guru bisa menggunakan komponen

pemindahan giliran. Pada pemindahan giliran, beberapa siswa secara

bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama.

5. Penyebaran

Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran guru

menyebarkan giliran secara acak. Beberapa pertanyaan yang berbeda

disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.

6. Pemberian Waktu Berpikir

Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu

memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir, sebelum menunjuk

salah seorang siswa untuk menjawabnya.

7. Pemberian Tuntutan

Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah, atau tidak dapat

memberikan jawaban, guru hendaknya memberikan tuntutan kepada siswa

itu agar dapat menemukan jawaban yang benar.

Ada tiga cara yang dapat dipakai guru dalam memberikan tuntutan ini:

a) Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara lain yang lebih

5
sederhana dan dengan susunan kata yang lebih mudah dipahami siswa.

b) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya

dapat dipakai menuntun siswa menemukan jawaban pertanyaan

semula. Jadi pertanyaan lain itu masih berhubungan dengan pertanyaan

sebelumnya.

c) Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang berhubungan

dengan pertanyaan itu.

2. Keterampilan Bertanya Lanjut

Dalam keterampilan bertanya lanjut pendidik lebih mengutamakan usaha

mengembangkan kemampuan berpikir, memperbesar partisipasi, danmendorong

lawan bicara agar dapat berinisiatif sendiri.

Komponen-kompenen keterampilan bertanya lanjut:

1. Pengubahan Tuntutan Tingkat Kognitif dalam Menjawab pertanyaan

Pertanyaan yang dikemukakan oleh guru dapat mengundang proses mental

yang berbeda- beda. Ada yang menuntut proses mental yang rendah, dan ada

pula pertanyaan yang menuntut proses mental yang rendah, dan adapula

pertanyaan yang menuntut proses mental yang lebih tinggi.

2. Pengaturan Urutan Pertanyaan

Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya lebih rendah ke

yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan

yang diajukan kepada siswa.

3. Penggunaan Pertanyaan Pelacak

Jika jawaban yang diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat

6
ditingkatkan menjadi lebih sempurna maka guru dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.

Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru.

a) Klarifikasi

Jika siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang jalan

atau kurang tepat kata-katanya, guru dapat memberikan pertanyaan

pelacak yang meminta siswa tersebut menjelaskan atau mengatakan

dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa itu menjadi lebih baik.

b) Meminta Siswa Memberikan Alasan

Guru dapat meminta siswa memberikan bukti untuk menunjang kebenaran

suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan guru.

c) Meminta Kesepakatan Pandangan

Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk

menyatakan persetujuan atau penolakan mereka serta memberikan alasan-

alasannya terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh seorang

siswa dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat

diterima oleh semua pihak.

d) Meminta Ketepatan Jawaban

Bila jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk meninjau

kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat dengan

mengajukan pertanyaan pelacak.

e) Meminta Jawaban yang Lebih Relevan

Jika jawaban siswa kurang relevan dengan pertanyaan yang diajukan guru,

7
maka guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa

menilai kembali kewajaran jawabannya atau mengemukakan kembali

dengan kata-kata lain sehingga jawaban tersebut benar dan relevan.

f) Meminta Contoh

Bila seorang siswa memberikan jawaban samar-samar atau terlalu luas,

guru dapat meminta siswa itu untuk memberikan ilustrasi atau contoh

konkret tentang apa yang dimaksudkannya.

g) Meminta Jawaban yang Lebih Kompleks

Jika guru menganggap jawaban yang diberikan siswa masih dapat

ditingkatkan menjadi lebih luas dan dalam, ia dapat meminta siswa

tersebut untuk memberi penjelasan atau ide-ide penting lainnya.

4. Peningkatan Terjadinya Interaksi

Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab atas

kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan

peranannya sebagai penanya sentral.

B. Keterampilan Memberi Penguatan

Soetomo (1993:95) menyimpulkan bahwa pemberian penguatan adalah:

“suatu respon positif dari pengajar kepada peserta didik yang telah

melakukansuatu perbuatan baik”.

Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat

meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Penguatan ini dapat berupa memberi penghargaan atau suatu pujian kepada

peserta didik dalam bentuk kata-kata pujian ataupun bahasa tubuh terhadap

8
tingkah laku maupun penampilan peserta didik.

Komponen-komponen penguatan;

1. Penguatan Verbal

a) Kata-kata

Contoh; bagus, ya, benar, tepat, bagus sekali, betul, dan sebagainya.

b) Kalimat

Contoh; pekerjaanmu baik sekali! saya senang dengan pekerjaanmu!

2. Penguatan Nonverbal

a) Penguatan berupa Mimik dan Gerakan Badan

Contoh; senyuman, anggukan, ancungkan ibu jari, atau tepukan tangan.

b) Penguatan dengan Cara Mendekati

Mendekatnya guru kepada siswa untuk menyatakan perhatian dan

kesenangan terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.

Contoh; berjalan disisi siswa, berdiri disamping siswa atau duduk dekat

seorang atau sekelompok siswa.

c) Penguatan dengan Sentuhan

Contoh; menepuk-nepuk bahu, atau pundak siswa, menjabat tangan atau

mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.

d) Penguatan dengan Kegiatan yang Menyenangkan

Contoh; kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi siswa.

e) Penguatan berupa Simbol atau Benda

Penguatan berupa simbol; tanda (√), komentar tertulis pada buku siswa,

stempel. Penguatan berupa benda; kartu bergambar, bintang plastik.

9
f) Penguatan Tak Penuh (Partial)

Seringkali siswa memberi jawaban kurang tepat atau benar sebagian.

Tindakan yang harus dilakukan oleh guru adalah tidak langsung

menyalahkan jawaban siswa tersebut.

Contoh; "Iya, jawaban kamu sudah betul, tetapi masih kurang tepat

C. Keterampilan Mengadakan Variasi

Soetomo (1993:100) mengemukakan bahwa pemberian variasi dalam

prosesbelajar sebagai perubahan pengajaran dengan tujuan untuk menghilangkan

kebosanan dan kejenuhan peserta dalam menerima materi.

Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi;

1. Variasi dalam Gaya Mengajar

a) Penggunaan Variasi suara

Contoh; memberikan tekanan tinggi, rendah, cepat, lambat, senang atau

sedih pada kata-kata tertentu.

b) Pemusatan Perhatian

Memberi peringatan pada kata atau kalimat, menunjuk gambar yang

ditampilkan. Contoh; "nah ini penting sekali", dengar baik-baik, materi ini

agak sulit dimengerti"

c) Kesenyapan

Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru

menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian.

d) Mengadakan Kontak Pandang

Guru berinteraksi dengan siswanya dapat melalui kontak pandang dengan

10
melihat ke mata siswanya untuk menunjukkan hubungan yang akrab

dengan mereka.

e) Gerakan Badan dan Mimik

Pada komponen ini sangat penting dalam berkomunikasi karena dapat

menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.

f) Pergantian Pososi Guru dalam Kelas

Guru bisa berada di depan, belakang, bagian kiri atau kanan, atau diantara

siswa.

2. Variasi dalam Penggunaan Media dan Bahan Ajar

a) Variasi Alat/Bahan yang Dapat Dilihat

Contoh; benda (objek) sederhana, grafik, gambar dipapan tulis,

televisi,peta, poster dan sebagainya.

b) Variasi Alat/Bahan yang Dapat Didengar Contoh; radio, suara musik.

Variasi Alat/Bahan yang Dapat Diraba dan Dimanipulasi Contoh; patung,

alat mainan, binatang hidup yang kecil.

c) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Pola umum interaksi tersebut sangat beragam mulai dari situasi kegiatan

yang sepenuhnya didominasi oleh guru, sampai pada kegiatan yang

memungkinkan siswa bekerja sendiri-sendiri secara bebas. Misalnya

diskusi didalam kelas yang mana siswa berkesempatan mengemukakan

pendapatnya. Membaca dalam hati atau menyelesaikan tugas secara

mandiri.

11
D. Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan

yangterencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta

didik.Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan

dengan urutanyang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan;

1. Merencanakan

a) Isi Pesan (Materi)

 Menganalisis masalah secara keseluruhan.

 Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan

itu.

 Menggunakan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan

hubungan yang telah ditentukan.

b) Penerima Pesan (Siswa)

 Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima

pesan, yaitu kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar mereka

dapat memahami dengan baik. Kesiapan siswa memahami suatu

penjelasan berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar

belakang sosial, dan lingkungan belajar

2. Menyajikan Suatu Penjelasan

a) Kejelasan

Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dicapai dengan berbagai

cara. Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya, ungkapan maupun volume

12
suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar,dengan menghindari kata-kata yang

tidak perlu seperti "ee", "aa", "mm","eh", dan sebagainya.

b) Penggunaan Contoh dan Ilustrasi

Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas dan nyata,

ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan

sehari-hari. Membuat variasi yang tepat dalam memberikan contoh-contoh

ataupun meminta contoh yang beragam dari murid akan membuat penjelasan

lebih menarik dan efisien. Pola pemberian contoh dengan mengaitkannya dengan

generalisasi (dalil) biasanya menjadikan penjelasan lebih efektif.

c) Pemberian Tekanan

Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada

masalah pokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi yangtidak

begitu penting. Sub keterampilan memberikan penekanan ini dapat digolongkan

menjadi dua kategori, yaitu :

a. Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru.

b. Membuat struktur sajian

- Dengan memberikan ikhtisar dan pengulangan

- Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain atau dengan kata-

kata sendiri)

- Pemberian isyarat lisan.

C. Balikan

Dalam menyajikan pembelajaran guru hendaknya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman ataupun keraguannya (ketidak

13
mengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar merupakan sekumpulan keterampilan yang

harus dikuasai pendidik dalam penyampaian informasi pembelajaran.

Keterampilan tersebut meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberikan

penguatan, keterampilan mengadakan variasi, dan keterampilan menjelaskan.

B. Saran

Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya pendidik

mampu menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan dasar

mengajar agar terjadi pembelajaran yang lebih efektif, efisien, inovatif dan kreatif.

Karena pendidik sebagai fasilitator, modeling, menentukan materi dan media

sampai dengan evalusi pembelajarannya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Chaerudin, Ali. (2019).Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM.Sukabumi:
CV Jejak, anggota IKAPI.
Helmiati. (2013).Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar
.Yogyakarta:Cv Aswaja Pressindo.
Sukirman, D. dan Kasmad. M. (2006).Pembelajaran Mikro. Bandung: UPIPRESS.
Sunaengsih, Cucun dan Dede Tatang Sunarya. (2018).PEMBELAJARAN
MIKRO.
Sumedang: UPI Sumedang Press.
Farida, Lulu April. (2016). ENGLISHIN MY HAND.Yogyakarta:
CV ANDIOFFSET.
Soetomo. (1993). Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar
Surabaya: USAHA NASIONAL.
Syaripuddin. (2019).SUKSES MENGAJAR ABAD 21 (Keteranmpilan
Dasar Mengajar Dan Pendekatan Pembelajaran K13).
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Yuseran, M. (2016). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (Panduan Teoritis
Micro Teaching).
Banjarmasin: IAIN ANTASARI PRES

iii

Anda mungkin juga menyukai