Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Dosen Pengampu: Muh. Irfan S,Pd. M,Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Juliana (H0322018)
Firka (H0322015)
Nur Aqila (H0322039)
Ishaq (H0322037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Keterampilan Dasar Mengajar” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen Muh
Irfan S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keterampilan Dasar Mengajar bagi
para pembaca dan penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Majene, 15 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................2

C. Tujuan........................................................................................2

D. Manfaat.....................................................................................2

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR.......................................3

A. Keterampilan Bertanya..........................................................3-6

B. Keterampilan Memberi Penguatan........................................6-7

C. Keterampilan Mengadakan Variasi.......................................7-9

D. Keterampilan Menjelaskan..................................................9-10

PENUTUP..........................................................................................11

A. Kesimpulan.............................................................................11

B. Saran........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................12

i
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar


mengajar menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di
samping persyaratan yang lain. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat
mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas
mengajarnya.

Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Ketampilan ini
sangatlah penting diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran di
dalam kelas. Pembelajaran yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada
keterampilan seorang pendidik dalam mengajar. Suksesnya pembelajaran
didalam kelas tergantung bagaimana pendidik mengelola pembelajaran
tersebut. Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat bagus
diimplementasikan dalam pendidikan.

Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh


tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan
pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses
menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti
pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

Dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru ada 8 keterampilan yaitu;

1. Keterampilan bertanya.
2. Keterampilan memberi penguatan.
3. Keterampilan mengadakan variasi.
4. Keterampilan menjelaskan.
5. Keterampilan memimpin diskusi kecil.
6. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

1
7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Dalam makalah ini kami akan membahas 4 keterampilan dasar mengajar


yaitu keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi dan keterampilan menjelaskan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu keterampilan bertanya?


2. Apa itu keterampilan memberi penguatan?
3. Apa itu keterampilan mengadakan variasi?
4. Apa itu keterampilan menjelaskan?

C. Tujuan

1. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan bertanya.


2. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan memberi penguatan.
3. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan mengadakan variasi.
4. Dapat memahami dan mengetahui keterampilan menjelaskan.

D. Manfaat

1. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan


bertanya.
2. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan
menberi penguatan.
3. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan
mengadakan variasi.
4. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan keterampilan
menjelaskan.

2
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

A. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan seseorang guru untuk
mengajukan suatu pertanyaan sebagai stimulus untuk menumbuhkan keaktifan
dan respons dari peserta didik. Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh
guru untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Keterampilan dasar mengajar bertanya adalah kemampuan untuk
mengajukan pertanyaan yang efektif dan tepat kepada siswa sehingga dapat
meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Robert
gagne, seorang psikolog dan pengajar, mengemukakan bahwa keterampilan
dasar mengajar bertanya adalah kemampuan utuk merencanakan pertanyaan
yang mendukung tujuan pembelajaran, memberikan masukan yang sesuai
kepada siswa dan memperbaiki pemahaman mereka melalui tanya jawab.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
keterampilan bertanya adalah kemampuan guru untuk merencanakan dan
mengajukan pertanyaan yang relevan, terbuka, dan mendukung tujuan
pembelajaran, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk berfikie kritis,
mandiri dan mendalam.

- Tujuan dari melakukan sesi tanya jawab dalam pembelajaran:


1. Mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis memecahkan suatu
permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
2. Mengembangkan belajar siswa aktif. Dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan maka siswa akan dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, mereka
akan berusaha untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang
diungkapkan oleh guru.
3. Menyelidiki dan menilai tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Melalui berbagai pertanyaan guru juga dapat mengetahui sejauh mana materi
pelajaran telah dikuasai oleh guru dan melakukan evaluasi untuk perbaikan
pembelajaran kedepannya.
4. Memfokuskan perhatian siswa pada suatu konsep atau masalah tertentu. Melaui
berbagai pertanyaan guru dapat menekankan bahwa konsep atau topik-topik
tertentu perlu mendapatkan perhatian lebih dari siswa.

3
- Komponen keterampilan bertanya
1. Gunakanlah pertanyaan yang singkat dan jelas
Ajukan pertanyaan yang tidak berbelit-belit serta menggunakan kata-
kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
Disini guru harus memahami betul karakteristik peserta didiknya.
2. Berikan acuan
Sebelum memberikan pertanyaan adakalanya guru perlu memberikan
pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diinginkan dari siswa. Contoh: Bumi merupakan salah satu planet yang
mengintari matahari, coba sebutkan selain bumi planet apa saja yang
mengintari matahari?
3. Memindahkan giliran
Memindahkan giliran dapat dilakukan jika suatu pertanyaan perlu untuk
dijawab lebih dari satu siswa. Sebaiknya jika jawaban dari siswa kurang
tepat guru tidak langsung mengkoreksi jawaban dari siswa tetapi guru dapat
memindahkan giliran kepada siswa lain untuk ikut memberikan jawaban.
4. Penyebaran
Hal ini dilakukan agar lebih banyak siswa yang terlibat dan aktif dalam
pembelajaran. Ketika bertanya hendaknya guru tidak hanya memberikan
kesempatan kepada beberapa siswa untuk menjawab tetapi seluruh siswa
harus memiliki kesempatan yang sama. Dalam prakteknya ketika bertanya
hendaknya guru tidak langsung menunjuk salah satu siswa untuk menjawab,
tetapi pertanyaan diberikan kepada seluruh siswa didalam kelas dan
selanjutnya guru dapat memilih beberapa siswa yang mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan.
5. Memberikan waktu berpikir
Ketika memberikan pertanyaan guru harus memberikan waktu kepada
siswa untuk berpikir. Guru harus menghindari ketika selesai memberikan
pertanyaan langsung menunjuk kesalah satu siswa untuk menjawab.
Mengapa? karna hal tersebut akan menyebabkan siswa lainnya enggan
untuk ikut berpikir mengenai jawaban dari pertanyaan guru karna sudah
dibebankan kepada salah satu siswa yg langsung ditunjuk oleh guru. Untuk
itu memberikan jeda waktu berpikir kepada siswa merupakan hal yang
4
sangat penting agar seluruh siswa aktif dalam pembelajaran.
6. Memberikan tuntunan
Ketika siswa kesulitan untuk menjawab pertanyaan hendaknya guru
tidak langsung memberikan jawaban yang benar tetapi guru dapat
memberikan tuntunan agar siswa dapat mengkonstruksi jawabannya sendiri.
dengan tidak secara langsung guru memberikan jawaban, siswa akan
terbiasa untuk memecahkan permasalahan secara mandiri. Siswa tidak akan
berpikir bahwa jika mereka tidak mampu menjawab maka pertanyaan guru
tersebut nantinya juga akan dijawab sendiri oleh guru.

- Prinsip dalam mengajukan pertanyaan


1.Berikan pertanyaan yang jelas dan mudah dimengerti. Sesuaikan dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
2. Berikan acuan atau informasi yang cukup kepada siswa berupa pernyataan
yang relevan dengan jawaban yang diinginkan dari siswa.
3. Fokuskan perhatian siswa pada suatu masalah atau tugas tertentu.
4. Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk menjawab
pertanyaan.
5. Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian
siswa untuk menjawab atau mengajukan pertanyaan.
6. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum
menjawab pertanyaan.
7. Menuntun siswa untuk menemukan jawaban yang benar, atau hindari guru
menjawab pertanyaannya sendiri kecuali untuk maksud-maksud tertentu.

- Hak-hal yang perlu dihindari guru ketika mengajukan pertanyaan:


1.Hindari mengulang-ulang pertanyaan yang sama kepada peserta didik jika
mereka tidak mampu menjawabnya. Lebih baik guru memberikan acuan atau
informasi yang mampu menggiring siswa untuk menemukan jawabanya
sendiri.
2. Jangan mengulangi jawaban peserta didik. Ketika siswa mampu menjawab
dengan benar guru harus menghindari untuk mengulang jawaban siswa
tersebut karna selain akan menghabiskan waktu siswa yang telah menjawab
dengan benar tadi bisa jadi akan merasa tidak dihargai dan sia-sia. Lebih baik
5
guru memberikan apresiasi atau penguatan dengan memberikan pujian seperti
“baik jawaban kamu benar sekali” dengan memberikan penguatan seperti itu
sudah menunjukkan bahwa jawaban siswa tadi sudah tepat.
3. Jangan menjawab pertanyaan sendiri yang diajukan sebelum peserta didik
mendapat kesempatan untuk menjawab, atau sebelum guru memberikan
informasi atau acuan yang dapat mengiring siswa untuk menemukan jawaban
yang benar. Usahakan semaksimal mungkin bahwa pertanyaan guru harus
mampu dijawab dengan benar oleh siswa untuk menghindari kesan dari siswa
“ Ah sudah tidak perlu dijawab pertanyaanya karna nanti juga akan dijawab
sendiri oleh guru”.
4. Usahakan agar siswa tidak menjawab secara serentak, karna akan sulit
menentukan mana jawaban yang benar dan yang salah. Selain itu siswa juga
tidak dapat fokus terhadap jawaban mana yang harus diperhatikan.
5. Hindari menunjuk atau menentukan siswa yang akan menjawab terlebih
dahulu sebelum guru mengajukan pertanyaan. hal ini untuk menghindari sikap
lepas tangan dari siswa lainnya karna merasa pertanyaan tersebut bukan
ditujukan kepada dirinya. Lebih baik pertanyaan ditujukan kepada seluruh
siswa sehingga seluruh siswa merasa bertanggung jawab untuk mencari
jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu baru guru
menunjuk salah satu atau bebera siswa untuk menjawab.
6. Hindari pertanyaan yang menimbulkan kesan ambigu atau multi tafsir karna
siswa akan kesulitan untuk menentukan jawaban mana yang dikehendaki oleh
guru. untuk itu pertanyaan harus diungkapkan dengan jelas.

B. Keterampilan Memberi Penguatan


1. Defenisi
Keterampilan memberi penguatan merupakan suatu alat pendidikan yang
menyenangkan berupa pujian, hadiah dan tanda penghargaan yang bertujuan untuk
memperkuat tingkah laku anak didik yang sudah baik, atau juga sebagai suatu keterampilan
yang memberi penguatan berupa respon positif dari guru kepada anak didik yang telah
melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan
tujuan agar anak didik lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa
agar mengulangi lagi perbuatan yang baik, walaupun pemberian penguatan sangat mudah
pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan
pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.

6
Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan
ini dapat berupa memberi penghargaan atau suatu pujian kepada peserta didik
dalam bentuk kata-kata pujian ataupun bahasa tubuh terhadap tingkah laku maupun
penampilan peserta didik.

b. Tujuan Penguatan dalam pembelajaran


1. Meningkatkan perhatian siswa
2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa
3. Memudahkan belajar siswa
4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
5. Memelihara kelas yang kondusif
6. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya
perilaku
c. Komponen keterampilan memberi penguatan
1. Penguatan verbal
Penguatan verbal biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan
kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebgainya contoh:
- Kata-kata : baik, bagus, hebat sekali, benar sekali, sangat teliti, dan sebagainya.
- Kalimat : 1) Itu suatu pikiran yang baik, 2) Cara berfikir kritis sekali., 3) Terima
kasih kamu sangat pandai
2. Penguatan Non verbal
Penguatan non verbal yaitu respon terhadap prilaku belajar siswa yang
dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan, melainkan perbuatan belajar
siswa. Jenis-jenis respon (penguatan) yang digolongkan kedalam penguatan non
verbal antara lain sebagai berikut :
a.) penguatan gerak isyarat

Misalnya anggukan atau gelengkan kepala, senyuman kerut kening, acungan jempol,
wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk bershabat atau tajam memandang.

7
b.) Penguatan pendekatan

Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan kensenangannyaterhadap


pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa. Misalnya guru guru berdiri disamping
siswa, berjalan menuju siswa, duduk dekat seorang atau sekelompok siswa, atau berjalan
disisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.

c.) Penguatan dengan sentuhan

Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan
siswa dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan, mengankat
tangan siswa yang menang dalam pertandingan. Penggunaannya harus dipertimbangkan
dengan seksama agar sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan latar belakang kebudayaan
setempat

d.) penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan

Guru dapat menggunakan kegiatan atau tugas yang disenangi siswa sebagai
penguatan. Misalnya seorang siswa yang menunjukkan kemajuan dalam pelajaran musik
ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara disekolahnya

e.) Penguatan berupa simbol atau benda

Penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai simbol berupa benda
seperti kartu bergambar, bintang plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku
siswa. Hal ini jangan terlalu sering digunakan agar tidak sampai terjadi kebiasaan siswa
mengharap sesuatu sebagai imbalan.

f.) penguatan tak penuh

jika siswa memberikan jawaban yang sebagian saja benar, guru hendaknnya tidak
langsung menyalahkan siswa. Dalam keadaan seperti ini guru sebaiknya mengguanakan
atau memberikan penguatan tak penuh (partial). Umpannya bila seorang siswa hanya
memberikan jawaban sebagian benar, sebaiknya guru menyatakan “ya, jawabanmu sudah
baik, tetapi masih perlu disempurnakan,” sehingga siswa tersebut mengetahui bahwa
jawabannya tidk seluruhnnya salah, dan dia mendapat dorongan untuk
menyempurnakannya.

d. Prinsip dan cara penggunaan penguatan

1. Kehangatan dan keatutiasan

2. Penguatan sebaiknya diberikan sesuai dengan sikap perilaku dan penampilan siswa.

8
3. Menghindari penggunaan respon yang negatif.
C. Keterampilan Mengadakan Variasi

Soetomo (1993:100) mengemukakan bahwa pemberian variasi dalam


proses belajar sebagai perubahan pengajaran dengan tujuan untuk
menghilangkan kebosanan dan kejenuhan peserta dalam menerima materi.

Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi;

1. Variasi dalam Gaya Mengajar


a) Penggunaan Variasi suara
Contoh; memberikan tekanan tinggi, rendah, cepat, lambat, senang atau
sedih pada kata-kata tertentu.
b) Pemusatan Perhatian
Memberi peringatan pada kata atau kalimat, menunjuk gambar yang di
tampilakan. Contoh; "nah ini penting sekali", dengar baik-baik, materi ini
agak sulit dimengerti"
c) Kesenyapan
Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru
menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian.
d) Mengadakan Kontak Pandang
Guru berinteraksi dengan siswanya dapat melalui kontak pandang dengan
melihat ke mata siswanya untuk menunjukkan hubungan yang akrab
dengan mereka.
e) Gerakan Badan dan Mimik
Pada komponen ini sangat penting dalam berkomunikasi karena dapat
menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.
f) Pergantian Pososi Guru dalam Kelas
Guru bisa berada di depan, belakang, bagian kiri atau kanan, atau di
antara siswa.
2. Variasi dalam Penggunaan Media dan Bahan Ajar
a) Variasi Alat/Bahan yang Dapat Dilihat
Contoh; benda (objek) sederhana, grafik, gambar dipapan tulis, televisi,
peta, poster dan sebagainya.
b) Variasi Alat/Bahan yang Dapat
Didengar Contoh; radio, suara musik.
9
c) Variasi Alat/Bahan yang Dapat Diraba dan
Dimanipulasi Contoh; patung, alat mainan, binatang
hidup yang kecil.

3. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa


Pola umum interaksi tersebut sangat beragam mulai dari situasi kegiatan
yang sepenuhnya didominasi oleh guru, sampai kepada kegiatan yang
memungkinkan siswa bekerja sendiri-sendiri secara bebas. Misalnya diskusi
didalam kelas yang mana siswa berkesempatan mengemukakan
pendapatnya. Membaca dalam hati atau menyelesaikan tugas secara
mandiri.

D Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan berarti mengorganisasikan isi pelajaran dalam urutan yang


terencana sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik.
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan
urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan;


1. Merencanakan
a. Isi Pesan (Materi)
a) Menganalisis masalah secara keseluruhan.
b) Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang
dikaitkan itu.
c) Menggunakan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan.
b. Penerima Pesan (Siswa)
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima
pesan, yaitu kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar mereka
dapat memahami dengan baik. Kesiapan siswa memahami suatu
penjelasan berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial, dan lingkungan belajar.
2. Menyajikan Suatu Penjelasan
a. Kejelasan

1
Kejelasan dalam memberikan suatu penjelasan dapat dicapai dengan
berbagai cara. Bahasa yang diucapkan harus jelas kata-katanya,
ungkapan maupun volume suara. Pembicaraan dilakukan dengan lancar,
dengan menghindari kata-kata yang tidak perlu seperti "ee", "aa", "mm",
"eh", dan sebagainya.
b. Penggunaan Contoh dan Ilustrasi
Sedapat mungkin contoh yang digunakan adalah contoh yang jelas dan
nyata, ada hubungannya dengan benda-benda yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Membuat variasi yang tepat dalam
memberikan contoh-contoh ataupun meminta contoh yang beragam dari
murid akan membuat penjelasan lebih menarik dan efisien. Pola
pemberian contoh dengan mengaitkannya dengan generalisasi (dalil)
biasanya menjadikan penjelasan lebih efektif.
c. Pemberian Tekanan
Dalam suatu penjelasan, guru harus memusatkan perhatian siswa kepada
masalah pokok dan cara pemecahannya, serta mengurangi informasi
yang tidak begitu penting. Sub keterampilan memberikan penekanan ini
dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru.
2) Membuat struktur sajian.
- Dengan memberikan ikhtisar dan pengulangan,
- Dengan memparafrase (mengatakan dengan kalimat lain atau dengan
kata-kata sendiri)
- Pemberian isyarat lisan.
d. Balikan
Dalam menyajikan penjelasan, guru hendaknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman atau pun keraguannya
(ketidakmengertiannya) ketika penjelasan itu berlangsung. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawabnya, atau dengan memperhatikan tingkah
laku dan mimik mereka selama penjelasan itu disajikan.

1
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar merupakan sekumpulan keterampilan yang harus


dikuasai pendidik dalam penyampaian informasi pembelajaran. Keterampilan
tersebut meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, dan keterampilan menjelaskan.

B. Saran

Beberapa hal terkait keterampilan dasar mengajar yaitu sebaiknya pendidik


mampu menguasai dan mengimplementasikan semua keterampilan dasar
mengajar agar terjadi pembelajaran yang lebih efektif, efisien, inovatif dan kreatif.
Karena pendidik sebagai fasilitator, modeling, menentukan materi dan media
sampai dengan evalusi pembelajarannya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Chaerudin, Ali. (2019). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM. Sukabumi:


CV Jejak, anggota IKAPI.

Helmiati. (2013). Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.


Yogyakarta:Cv Aswaja Pressindo.

Sukirman, D. dan Kasmad. M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI


PRESS.

Sunaengsih, Cucun dan Dede Tatang Sunarya. (2018). PEMBELAJARAN


MIKRO. Sumedang: UPI Sumedang Press.

Farida, Lulu April. (2016). ENGLISHIN MY HAND. Yogyakarta: CV ANDI


OFFSET.

Soetomo. (1993). Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: USAHA


NASIONAL.

Syaripuddin. (2019). SUKSES MENGAJAR ABAD 21 (Keteranmpilan Dasar


Mengajar Dan Pendekatan Pembelajaran K13). Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indonesia.

Yuseran, M. (2016). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR (Panduan Teoritis


Micro Teaching). Banjarmasin: IAIN ANTASARI PRESS.

Anda mungkin juga menyukai