Anda di halaman 1dari 18

8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Pembelajaran Micro

Dosen pengampu : Ratna Pancawati, S.Pd., M.Pd

Di Susun Oleh:

Kelompok 1

Rifanor (223020210025)

Ervan Zelino (223030210038)

Andreas Putra (223020210026)

Arman Siregar (223020210034)

Randi Mikael (213020210020)

Jeson Wanimbo (-)

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu yang berjudul “ 8 KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR”.

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu


pengetahuan untuk pembaca dan khususnya penulis. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang berperan dan ikut serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi segala usaha kita.

Palangka Raya, 25 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Keterampilan Bertanya
B. Keterampilan Memberi Penguatan
C. Keterampilan Mengadakan Variasi
D. Keterampilan Menjelaskan
E. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.
G. Keterampilan Mengelola Kelas
H. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Individual.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bab ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keterampilan dasar mengajar yang merupakan komponen fundamental
dalam pembentukan kemampuan profesional seorang pengajar. adapun
yang dibahas meliputi keterampilan dasar mengajar dalam pembentukan
kemampuan profesional seorang pelajar, komponen-komponen dari 8 jenis
keterampilan dasar mengajar, dan bagaimana cara menggunakan
keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar-mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan bertanya?
2. Apa itu keterampilan memberi penguatan?
3. Apa itu keterampilan mengadakan Variasi?
4. Apa itu keterampilan menjelaskan?
5. Apa itu keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
6. Apa itu keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil?
7. Apa itu keterampilan mengelola kelas?
8. Apa itu keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Bertanya.
2. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Memberi Penguatan.
3. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Mengadakan Variasi.
4. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Menjelaskan.
5. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Membuka Dan
Menutup Pelajaran.
6. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Membimbing
Diskusi Kelompok Kecil.
7. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Mengelola Kelas.
8. Dapat Memahami dan Mengetahui Keterampilan Mengajar Kelompok
Kecil Dan Individual.
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan dari tujuan penulisan adapun manfaat penulisan adalah:
Untuk menambah wawasan dan juga ilmu pengetahuan para penulis dan
pembaca. Dan bermanfaat bagi para pembaca sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan mengenai 8 KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR sehingga aspek-aspek yang menunjang kelancaran makalah
dapat lebih diperhatikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Bertanya
Cara yang ditempuh guru dalam mengajukan pertanyaan berpengaruh
dalampencapaian hasil belajar dan peningkatan cara berpikir siswa.
Keterampilanbertanya diklasifikasikan menjadi keterampilan bertanya dasar dan
keterampilanbertanya lanjut.
a. Keterampilan Bertanya Dasar
Sukirman dan Kasmad (2006:178) mengungkapkan, “keterampilan
bertanya dasar adalah pertanyaan pokok atau dasar yang berfungsi
sebagaistimulus untuk merangsang munculnya respon atau jawaban dari
siswa.

Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya Dasar;

1. Pengungkapan Pertanyaan Secara Jelas dan Singkat


Pertanyaan guru harus diungkapkan secara singkat jelas dan
singkat,dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa.
2. Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu
memberiacuan berupa pertanyaan yang berisi informasi yang
relevan dengan jawaban yang diharapkan, yang berfokus sempit
sesuai tujuan khususdiskusi. Proses semacam ini yang dimaksud
dengan pemusatan (focusing).
3. Pemusatan
Pertanyaan dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya terdiri
daripertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pemakaiannya tergantung
daritujuan pertanyaan dan pokok yang hendak ditanyakan. Pada
umumnyadimulai pada yang berfokus luas kemudian diikuti yang lebih
khusus/sempitsesuai dengan tujuan tanya jawab.
4. Pemindahan Giliran
Pertanyaan yang diajukan guru biasanya pertanyaan yang luas dan itu
harus di jawab oleh beberapa siswa, karena jawaban yang diberikan
siswa belum tentu benar atau salah. Jadi guru bisa menggunakan
komponen pemindahan giliran. Pada pemindahan giliran, beberapa siswa
secara bergilir diminta menjawab pertnyaan yang sama.
5. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran guru
menyebarkan giliran secara acak. Beberapa pertanyaan yang berbeda
disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang berbeda pula.
6. Pemberian Waktu Berpikir
Sesudah mengajukan satu pertanyaan kepada seluruh siswa,
guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir,
sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya
7. Pemberian Tuntutan
Bila seorang siswa memberikan jawaban yang salah, atau tidak
dapat memberikan jawaban, guru hendanya memberikan tuntutan
kepada siswa itu agar dapat menemukan jawaban yang benar.
B. Keterampilan Memberi Penguatan
Soetomo (1993:95) menyimpulkan bahwa pemberian penguatan
adalah: “suatu respon positif dari pengajar kepada peserta didik yang telah
melakukansuatu perbuatan baik”.

Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang


dapatmeningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut.Penguatan ini dapat berupa memberi penghargaan atau suatu
pujian kepadapeserta didik dalam bentuk kata-kata pujian ataupun bahasa
tubuh terhadaptingkah laku maupun penampilan peserta didik.
C. Keterampila Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah perubahan dalam
proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para
mahasiswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. variasi adalah
keanekaan yang membuat sesuatu tidak menonton. variasi dapat berwujud
perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja
diciptakan/dibuat.

Variasi dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain untuk hal-hal sebagai
berikut :

1. menghilangkan kebosanan dalam belajar


2. meningkatkan motivasi dalam mempelajari sesuatu
3. mengembangkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal
baru.
4. meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian
yaitu :

1. Variasi dalam gaya mengajar, Yang dapat divariasikan berkaitan dengan


gaya mengajar, yang ialah sebagai berikut :
a. Variasi suara, suara dosen dapat dijadikan merupakan faktor yang
sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan kelas
bersumber dari hal-hal yang disampaikannya secara lisan. oleh
sebab itu dalam mengelola kelas dosen perlu melakukan berbagai
cara untuk menghasilkan suara yang bervariasi, misalnya suara
yang direkam.
b. Pemusatan perhatian, yaitu dengan mengucapkan kata-kata tertentu
secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya misalnya,
dosen mengucapkan, “Jangan lupakan ini!”, sambil menggaris
bawahi kata-kata yang dimaksud.
c. Kesenyapan, yaitu diam sejenak sambil memberi kesempatan
untuk mengendapkan materi yang dipelajari, atau untuk
menghentikan keramaian kelas.
d. Mengadakan kontak pandang, merupakan salah satu cara dalam
mengelola pembelajaran dengan berbagai tujuan antara lain
mengecek pemahaman siswa atau memberi perhatian khusus,
membangun keakraban hubungan antara dosen dan mahasiswa
dalam kegiatan pembelajaran.
e. Variasi gerakan badan dan mimik, merupakan alat komunikasi
yang efektif yang dapat mengkomunikasikan pesan secara lebih
efektif dibandingkan dengan ucapan yang bertele-tele.
f. Perubahan dalam posisi dosen, harus dilakukan dengan tujuan
tertentu serta terkesan wajar dan tidak dibuat-buat.
2. Variasi dalam penguatan media dan bahan pelajaran,
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor yang penting
dalam proses kegiatan pembelajaran. alat bantu pelajaran dapat
dikreasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para
mahasiswa. sebagaimana diketahui ada mahasiswa yang lebih mudah
belajar dengan cara mendengarkan, melihat, meraba, mencium, atau diberi
kesempatan untuk memanipulasi media/alat bantu yang digunakan, sesuai
dengan variasi tersebut maka variasi penggunaan alat bantu pembelajaran
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
 Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat, Contohnya : gambar-
gambar, ukiran, peta, globe, dan semua alat yang dapat dilihat manusia
 Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat didengar, Contohnya :
rekaman suara bintang, rekaman pidato, rekaman nyanyian, rekaman kuis
atau ujian listening, radio, dll.
 Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasi,
Contohnya : biji-bijian, binatang kecil yang hidup, patung, alat mainan,
alat-alat laboratorium, globe, dll.
3. Variasi variasi dalam pola interaksi dan kegiatan,
Variasi yang dilakukan hendaknya sesuai dengan kondisi kelas,
lancer, dan logis, sehingga tidak mengganggu alur pembelajaran yang
sedang berlangsung.
D. Keterampilan Menjelaskan
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, menjelaskan
berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang
terencana secara sistematis, sehingga dapat dengan mudah dipahami
mahasiswa.
Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat
sesuatu menjadi jelas”. dalam kegiatan makna pengkajian makna secara
sistematis sehingga yang menerima penjelasan memiliki gambaran yang
jelas tentang hubungan informasi yang satu dengan informasi lainnya.
Misalnya hubungan informasi baru dengan lama, hubungan sebab akibat,
hubungan antara teori dan praktik, atau hubungan antara dalil-dalil dengan
contoh.

Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :

1. Membimbing mahasiswa untuk memahami konsep, hukum, prinsip,


atau prosedur.

2. Membimbing mahasiswa untuk menjawab pertanyaan secara bernalar.

3. Melibatkan mahasiswa untuk berfikir.

4. Mendapatkan balikan mengenai pemahaman mahasiswa.

5. Menolong mahasiswa menghayati berbagai proses penalaran.

Sementara itu, penguasaan keterampilan menjelaskan akan menjelaskan akan


memungkinkan dosen untuk :

a. Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar


merupakan penjelasan yang bermakna bagi mahasiswa.

b. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang


diberikan.

c. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber.

d. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar.

e. Menggunakan waktu secara efektif.

E. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran


Kegiatan ini dilakukan dosen untuk menciptakan suasana siap mental dan
penuh perhatian pada diri mahasiswa. dan menutup pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

Tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah :

a. Membangkitkan motivasi dan perhatian

b. Membantu mahasiswa memahami batas tugasnya

c. Membantu mahasiswa memahami hubungan berbagai materi yang


disajikan

d. Membantu mahasiswa mengetahui tingkat keberhasilan.

F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan


belajar-mengajar yang penggunaanya sering diperlakukan. ciri-ciri
kelompok kecil adalah :

a) Melibatkan 3-9 orang peserta

b) Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap


anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya,

c) Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar anggota


lainnya,

d) Berlangsung menurut proses yang sistematis.

Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi


kelompok kecil adalah sebagai berikut :
A. Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara :

 Merumuskan tujuan diskusi


 Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan
 Menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan
 Merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu
B. Memperjelas masalah atau urutan pendapat, dengan cara :

 Menguraikan kembali atau merangkum urunan pendapat peserta,


 Mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota
lain, atau
 Menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi
C. Menganalisis pandangan mahasiswa, dengan cara :

 Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat, dan
 Memperjelas hal-hal disepakati dan yang tidak disepakati
D. Meningkatkan urunan mahasiswa, dengan cara :

 Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang mereka untuk berfikir,


 Memberi contoh pada saat yang tepat,
 Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang
mengundang perbedaan pendapat,
 Memberi waktu untuk berfikir, dan
 Mendengarkan dengan penuh perhatian.
E. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara :

 Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi,


 Memberi kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi,
 Mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan,
 Mendorong mahasiswa untuk mengomentari pendapat temannya, serta
 Meminta pendapat mahasiswa jika terjadi jalan bantu.
F. Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara :
 Merangkum hasil diskusi
 Memberikan gambaran tindak lanjut, atau
 Mengajak para mahasiswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi :

1) Berlangsung dalam iklim terbuka

2) Didahului oleh perencanaan yang matang, yang mencangkup :

1. Topik yang sesuai


2. Persiapan/pemberian informasi pendahuluan
3. Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi
4. Pembentukan kelompok diskusi serta,
5. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok
bertatap muka.
G. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan
dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-
mengajar yang serasi dan efektif.

Dosen perlu menguasai keterampilan ini agar dapat :

1. Mendorong mahasiswa mengembangkan tanggung jawab individu maupun


klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang
sedang berlangsung,

2. Menyadari kebutuhan mahasiswa, serta

3. Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku mahasiswa.

Komponen keterampilan ini meliputi :


1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal.

2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang


optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respon dosen terhadap respon negatif


mahasiswa yang berkelanjutan. untuk mengatasi hal tersebut, terdapat 3 strategi
yaitu :

1. Modifikasi tingkah laku

1. Mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberi


contoh dan bimbingan,
2. Meningkatkan munculnya tingkah laku siswa/mahasiswa yang baik
dengan memberikan penguatan, dan
3. Mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi
hukuman.
2. Pengelolaan/proses kelompok

Dua hal yang perlu dilakukan dosen adalah :

1. Memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya


kerjasama dan memantapkan standar serta prosedur kerja serta,
2. Memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan memulihkan
semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah
yang timbul.
3. Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.
Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan sesuai dengan hakikat tersebut, yaitu :

1. Pengabaian yang direncanakan


2. Campur tangan dengan isyarat
3. Mengawasi dari dekat
4. Mengakui perasaan negatif mahasiswa
5. Mendorong kesadaran mahasiswa untuk mengungkapkan perasaannya
6. Menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu
7. Menyusun kembali program belajar
8. Menghilangkan ketegangan dengan humor
9. Menghilangkan penyebab gangguan
10. Pengekangan secara fisik, dan
11. Pengasingan.

Dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu diingat 6 prinsip berikut :

1. Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan


iklim kelas yang menyenangkan.
2. Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang mahasiswa
untuk berpikir.
3. Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
4. Keluwesan dosen dalam pelaksanaan tugas
5. Penanaman disiplin diri sendiri.
H. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Individual
Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual
memungkinkan dosen mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien serta
memainkan peranannya sebagai :

1. Organisator kegiatan belajar-mengajar


2. Sumber informasi bagi mahasiswa
3. Pendorong bagi mahasiswa untuk belajar
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi mahasiswa
5. Mendiagnosa dan pemberi bantuan kepada mahasiswa sesuai dengan
kebutuhannya serta,
6. Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti lainnya.
Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh dosen dalam kaitan ini,
yaitu :

1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi


2. Keterampilan mengorganisasikan
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Prinsip Penggunaan :

1. Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual, disesuaikan,


dengan tujuan yang hendak dicapai, kemampuan mahasiswa, ketersediaan
fasilitas, waktu, serta kemampuan dosen.
2. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil
dan individual. informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
3. Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu
kulminasi berupa rangkuman, pemantapan, kesempatan, laporan, dan
sebagainya.
4. Dosen perlu mengenal mahasiswa secara individu agar dapat mengatur
kondisi belajar dengan tepat.
5. Dalam kegiatan belajar individual, mahasiswa dapat bekerja secara bebas
dengan bahan yang disiapkan.
.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Keterampilan dasar mengajar merupakan komponen fundamental
dalam pembentukan kemampuan profesional seorang pengajar.
2. Terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan
dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran, yaitu keterampilan:
bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok
kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan
individual.

B. Saran
Berdasarkan penulisan ini, maka penulis mengemukakan saran
yakni diharapkan untuk seluruh guru agar lebih memperhatikan siswa
dan kondisi siswa, hal ini mendorong meningkatkan minat belajr
siswa. Dengan kata lain bahwa guru harus memiliki kemampuan dan
keterampilan untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan adanya keterampilan mengajar guru ini diharapkan
membangun pendidikan afektif dan inovatif terkhusus pada mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang banyak dianggap
pelajaran yang membosankan dan tidak menarik maka disinilah peran
guru pendidikan kewarganegaraan lebih memperhatikan pengelolaan
kelas terutama keterampilan mengajar yang perlu dipersiapkan atau
dirancang sebelum memulai proses belajar mengajar

DAFTAR PUSTAKA

https://lpm.amikompurwokerto.ac.id/keterampilan-dasar-mengajar/
#:~:text=Terdapat%208%20keterampilan%20dasar
%20mengajar,mengajar%20kelompok%20kecil%20dan
%20individual.

Anda mungkin juga menyukai