“Fenomen fluida”
DI SUSUN OLEH :
Nama : Ervan zelino
Nim : 223030210038
DAFTAR ISI
1
BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................................................................................
2
A. Latar Belakang................................................................................................................
2
B. Tinjauan Pustaka............................................................................................................
2
A. Mengidentifikasi masalah...............................................................................................
8
B. Penyelesaian masalah.....................................................................................................
9
A. Kesimpulan......................................................................................................................
10
B. Saran................................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................................................................
11
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam fenomena fluida, kita mengeksplorasi perilaku zat yang dapat mengalir,
seperti cairan dan gas. Pengamatan dan pemahaman manusia terhadap perilaku cairan
dan gas. Mulai dari penemuan hukum-hukum dasar seperti hukum Archimedes pada
abad ketiga SM hingga perkembangan teori-teori matematis modern pada abad ke-19,
ilmu fenomena fluida terus berkembang. Karya ilmiah tokoh seperti Euler, Bernoulli,
dan Navier-Stokes memberikan dasar untuk pemahaman kita tentang aliran
fluida.Penerapan fenomena fluida sangat luas, dari desain pesawat terbang hingga
pengembangan teknologi energi.
3
B. Tinjauan Pustaka
Fluida merupakan suatu zat yang dalam keadaan setimbang tak dapat
menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Definisi lain dari fluida adalah zat
yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang mudah bergerak dan berubah
bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida terhadap perubaha bentuk sangat
kecil sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruang. Fluida ini dapat
kita bagi menjadi dua bagian yakni:
-Fluida statis
-Fluida Dinamis
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Sifat
fluida mengalir (bergerak) sangat kompleks sehingga rumit untuk dianalisis. Agar
lebih sederhana, fluida mengalir dianggap sebagai fluida ideal. Sifat fluida ideal
adalah:
a. Tidak dapat dimampatkan (tak kompresibel)
4
atmosfer sekaligus memudahkan dan menyulitkan analisis. Adanya permukaan bebas
itu memudahkan, sebab tekanannya dapat dianggap konstan sepanjang permukaan
bebas itu, sehingga permukaan tersebut setara dengan GHD aliran itu. Berbeda dengan
aliran dalam talang tertutup, gradien tekanan tidak penting dalam aliran saluran
terbuka, sebab keseimbangan gayanya hanya terbatas pada pengaruh gravitasi dan
gesekan. Permukaan bebas itu menyulitkan penganalisisan pada aliran saluran terbuka,
karena bentuknya tidak diketahui sebelumnya. Profil kedalaman permukaan bebas
berubah-ubah dengan keadaan dan harus ditentukan sebagai bagian dari soal yang
harus dipecahkan, terutama dalam soal-soal aliran tak tunak yang meliputi gerak
gelombang.
Klasifikasi Aliran
5
perubahan penampang. Umumnya aliran seragam pada saluran terbuka
dengan tampang lintang prismatik adalah aliran dengan kecepatan
konstan dan kedalaman air konstan. Aliran seragam memiliki permukaan
aliran sejajar dengan permukaan dasar saluran, sehingga kecepatan dan
kedalaman aliran disebut dalam kondisi seimbang.
c) Aliran tak seragam (varied flow)
6
Kecepatan Aliran Fluida
Debit Air
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang
tertentu (sungai, air terjun, saluran, mata air) persatuan waktu atau dalam
sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per
detik (m3/dt). Debit air biasa juga disebut dengan kuatitas air yang
mengalir, volume air yang mengalir atau suplai air yang mengalir, yang
mana debit air ini berbeda-beda dalam penggunaannya. Pengetahuan
tentang jumlah air ini akan memberi keuntungan karena kita dapat
mengoptimumkan penggunaan air.
Dimana :
Q = Debit (m3/s)
A = Luas Penampang Basah (m2) v = Kecepatan Rata-rata (m/s)
7
a. Pengukuran Debit Secara Langsung
Besamya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan
tergantung pada luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata.
Pendekatan nilai debit dapat dilakukan dengan cara mengukur
tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran tersebut. Cara ini
merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara
langsung.
b. Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung
Pengukuran debit secara tidak langsung seringkali diperlukan
dalam hal tertentu. Pengukuran debit secara tidak langsung dapat
dilaksanakan dengan dua cara, yaitu cara luas kemiringan dan cara
ambang. Pengukuran dengan cara ini dapat dilaksanakan apabila
pengukuran secara langsung sulit dilaksanakan karena faktor kondisi
atau permasalahan.
8
BAB II
PENYELESAIAN MASALAH
A. Mengidentifikasi Masalah
Sebuah pipa dengan luas penampang 616 cm2 dipasang keran pada
ujungnya dengan jari jari keran 3,5 cm. Jika besar kecepatan aliran air
dalam pipa 0,5 m/s, maka dalam waktu 5 menit , berapakah volume air
yang keluar dari keran ?
9
B. Penyelesaian masalah
Diketahui :
A1 = 616 cm2 = 616.10-4 m
v1 = 0,5 m/s
R2 = 3,5 cm = 0,035 m
t = 5 menit = 300 detik
Ditanya
V2 = ...?
Jawab :
Q1 = Q2
A1.v1 =𝑉2/𝑡2
V2 = A1.v1.t2
= 616.10-4 . 0,5 . 300
= 924.10-2
= 9,24 m3
Jadi, volume air yang keluar dari keran adalah 9,24 m3.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam didalamnya. Fluida juga
menjadi salah satu bagian terpenting dalam pembuatan saluran yang merupakan sarana untuk
mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. dalam menganalisa aliran fluida
pada saluran terbuka danaliran dalam saluran tertutup kita perlu mengetahui konsep dasar
dalam aliran fluida dan juga perlu mengetahui rumus-rumus empiris yang dipakai dalam
menghitung jenis aliran tertentu, sehingga kita dapat mengetahui jenis aliran dari kedua
saluran tersebut.
B. SARAN
Dalam mempelajari fluida kita harus sungguh-sungguh memahami dan tidak
menganggap enteng pelajaran ini, karena dengan mempelajari ini kita juga
mempelajari salah satu sifat fisika yang terjadi di sekitar tempat tinggal hidup kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
2e54aeb12421ee1a17c35e14ba49cb23.pdf
12