Anda di halaman 1dari 8

HIDROLIKA

Nama : Sahara Bella Aisyah


NPM : 19314929
Kelas : 2TA01
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen : Heri Suprapto

Universitas Gunadarma
Depok
2016
1. Pendahuluan
Hidrolika adalah bagian dari hidromekanika (hydro mechanics) yang
berhubungan dengan gerak air. Untuk mempelajari aliran saluran terbuka
mahasiswa harus menempuh mata kuliah Kalkulus dan Mekanika Fluida
terlebih dahulu. Dengan bekal mata kuliah Kalkulus dan Mekanika Fluida
mahasiswa akan mampu memahami penurunan persamaan-persamaan dasar
dan fenomena aliran yang pada prinsipnya merupakan fungsi dari tempat
(x,y,z) dan waktu (t). Definisi Hidrolika itu sendiri adalah ilmu yang
mempelajari sifat-sifat dan pergerakan air, contoh benda di air yang bergerak.

2. Aliran Air
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam aliran yaitu aliran
saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dua macam aliran tersebut
dalam banyak hal mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan
penting. Perbedaan tersebut salah satunya ada pada keberadaan permukaan
bebas; aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas, sedang aliran
saluran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi
seluruh penampang saluran. Berikut perbedaan antara aliran saluran terbuka
dan tertutup:

Aliran Saluran Terbuka Aliran Saluran Tertutup


Mempunyai permukaan bebas Tidak mempunyai permukaan bebas
Mempunyai hubungan dengan Tidak mempunya hubungan dengan
atmosfer atmosfer
Pusat aliran di tengah Tidak mempunyai pusat aliran
Tinggi dihitung dari tengah Tinggi dihitung dari dasar saluran
Garis kemiringan energi sama Garis kemiringan energi sama

3. Perilaku Aliran dalam Saluran Terbuka


Dirangkuman kali ini saya akan membahas aliran saluran terbuka (open
channel flow) yang sangat erat hubungannya hubungannya dengan Teknik
Sipil.
Seperti yang harus diketahui, air mengalir dari hulu ke hilir (kecuali ada
gaya yang menyebabkan menyebabkan aliran ke arah sebaliknya) sampai
mencapai suatu elevasi permukaan air tertentu, misalnya: permukaan air di
danau atau permukaan air di laut, kecenderungan ini ditunjukkan oleh aliran
di saluran alam yaitu sungai. Perjalanan air dapat juga ditambah oleh
bangunan‐bangunan yang dibuat oleh manusia, seperti: saluran irigasi pipa
gorong‐gorong (culvert), kanal (canal), dll.

4. Elemen Geometri
Elemen geometri penampang memanjang saluran terbuka dapat dilihat
pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1 Penampang memanjang dan penampang melintang aliran saluran


terbuka

 Luas Penampang (area)


Mengacu pada luas penampang melintang dari aliran di dalam saluran.
Notasi atau simbol yang digunakan untuk luas penampang ini adalah A,
dan satuannya adalah satuan luas.

 Keliling Basah (Wetted Parimeter)


Suatu penampang aliran didefinisikan sebagai bagian/ porsi dari
parameter penampang aliran yang bersentuhan (kontak) dengan batas
benda padat yaitu dasar dan/ atau dinding saluran. Notasi atau simbol
yang digunakan untuk keliling basah adalah P, dan satuannya adalah
satuan panjang.

 Lebar Permukaan (Top Width)


Lebar penampang saluran pada permukaan bebas (lihat Gambar 1.2).
Notasi atau simbol yang digunakan untuk lebar permukaan adalah T, dan
satuannya adalah satuan panjang.
Gambar 1.2 Parameter Lebar Permukaan (T), Lebar Dasar (B), Luas
Penampang dan Keliling Basah suatu Aliran

 Jari-jari Hidraulik (Hydraulic Radius)


Definisi dari jari-jari hidraulik adalah luas penampang dibagi keliling
basah, dan oleh karena itu mempunyai satuan panjang, notasi atau simbol
yang digunakan adalah R, dan satuannya adalah satuan panjang.

Keterangan:
R : Jari-jari hidraulik (ft/m)
A : Luas penampang (ft2 atau m2)
Pw : Keliling basah (ft atau m)

Persamaan / rumus elemen geometri dari berbagai bentuk penampang


aliran dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Unsur-unsur Geometris Penampang Saluran

5. Kecepatan (Velocity)
Kecepatan aliran (V) dari suatu penampang aliran tidak sama diseluruh
penampang aliran, tetapi bervariasi menurut tempatnya. Oleh karena itu untuk
keperluan praktis biasanya digunakan harga rata-rata dari kecepatan di suatu
penampang aliran Kecepatan rata‐rata ini didefinisikan sebagai debit aliran
dibagi luas penampang aliran, dan oleh karena itu satuannya adalah panjang
per satuan waktu.

Keterangan:
V : Kecepatan rata-rata aliran (ft/s atau m/s)
Q : Debit aliran (ft3/s atau m3/s )
A : Luas penampang aliran (ft2 atau m2)
Gambar 1.3 Menunjukkan pembagian kecepatan diarah vertikal dengan
kecepatan maksimum di permukaan air dan kecepatan nol pada dasar.

Misalnya kecepatan aliran di suatu titik adalah v dan kecepatan rata rata
aliran adalah V maka debit aliran adalah:

Kecepatan rata-rata dapat ditentukan dari persamaan di atas:

6. Kriteria Aliran
 Ditinjau dari aspek waktu
Aliran tetap (steady flow) merupakan salah satu jenis aliran; kata “tetap”
menunjukkan bahwa di seluruh analisis aliran diambil asumsi bahwa
debit alirannya tetap. Apabila aliran melalui saluran prismatis maka
kecepatan aliran V juga tetap, atau kecepatan aliran tidak berubah
menurut waktu.

Sebaliknya apabila kecepatan aliran berubah menurut waktu, aliran


disebut aliran tidak tetap (unsteady flow)

 Ditinjau dari aspek ruang


Aliran seragam (uniform flow) merupakan jenis aliran yang
menunjukkan bahwa kecepatan aliran disepanjang saluran adalah tetap,
dalam hal kecepatan aliran tidak tergantung pada tempat atau tidak
berubah menurut tempatnya.

Sebaliknya apabila kecepatan berubah menurut tempat maka aliran


disebut aliran tidak seragam (non-uniform flow).

Aliran tidak seragam dapat dibagi menjadi :


o Aliran berubah lambat laun (gradually varied flow)
o Aliran berubah dengan cepat (rapidly varied flow)

7. Sifat Aliran
 Aliran Laminer
Suatu tipe aliran yang ditunjukkan oleh gerak partikel-partikel cairan
menurut garis-garis arusnya yang halus dan sejajar.
 Aliran Turbulen
Suatu tipe aliran yang tidak mempunyai garis-garis arus yang halus dan
sejajar sama sekali. Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau
laminer, terdapat suatu angka tidak bersatuan yang disebut Angka
Reynold. Angka ini dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:
Re : Angka Reynold (tanpa satuan)
V : Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R : Jari-jari hidraulik (ft atau m)
ϑ : Viskositas kinematis tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s
atau m2/s)
8. Tipe Aliran
Efek dari gaya gravitasi pada suatu aliran ditunjukkan dalam perbandingan
atau rasio antara gaya inersia dan gaya gravitasi. Rasio antara gaya‐gaya
tersebut tersebut dinyatakan dalam angka Froude, yaitu:

Keterangan:
FR : Angka Froude (tidak berdimensi/ tidak mempunyai satuan)
V : kecepatan kecepatan rata‐rata aliran ( ft/s atau m/s )
L : Panjang karakteristik (dalam ft atau m)

Dalam aliran saluran terbuka panjang karakteristik disamakan dengan


kedalaman hidraulik D. Dengan demikian untuk aliran saluran terbuka angka
Froude adalah:
Dalam hal ini aliran disebut aliran kritis (critical flow). Apabila harga angka
FR lebih kecil daripada satu, aliran disebut aliran sub‐kritis (subcritical
flow). Sebaliknya apabila harga FR lebih besar daripada satu, aliran disebut
aliran super‐kritis (supercritical flow).

 Subkritis‐laminer (subcritical‐laminer), apabila FR lebih kecil daripada


satu dan Re berada dalam rentang laminer.
 Superkritis‐laminer (supercritical‐laminer), apabila FR lebih besar
daripada satu dan Re berada dalam rentang laminer
 Superkritis-turbulen (supercritical-turbulent), apabila FR lebih besar
daripada satu dan Re berada dalam rentang laminer
 Subkritis‐turbulen (subcritical‐turbulent), apabila FR lebih kecil daripada
daripada satu dan Re berada dalam rentang turbulen.

Anda mungkin juga menyukai