Oleh
Egi Ramdhani
1315051018
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
ABSTRAK............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang............................................................................... 1
I.2 Tujuan Percobaan.......................................................................... 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1Pemilihan Konfigurasi Elektroda.................................................. 3
II.2Kegunaan Metode Geolistrik......................................................... 3
III.
TEORI DASAR
IV.
METODOLOGI PRAKTIKUM
IV.1......................................................................................................W
aktu dan Tempat Praktikum...........................................................10
IV.2......................................................................................................Al
at Praktikum...................................................................................10
IV.3......................................................................................................Pe
ngambilan Data Praktikum............................................................11
IV.4......................................................................................................Pe
ngolahan Data Praktikum..............................................................11
IV.5......................................................................................................Di
agram Alir Praktikum....................................................................12
V.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Konfigurasi elektroda wenner dan schlumberger.......................... 7
Gambar 3.2 Pola aliran arus antara dua elektroda arus..................................... 9
Gambar 4.2.1 Laptop......................................................................................... 10
Gambar 4.2.2 Alat Tulis..................................................................................... 10
Gambar 4.2.3 Kalkulator................................................................................... 11
Gambar 4.2.4 Kertas.......................................................................................... 11
Gambar 5.2.1 Konfigurasi elektroda wenner..................................................... 13
Gambar 5.2.2 Konfigurasi elektroda schlumberger........................................... 14
Gambar 5.2.3 Konfigurasi elektroda wenner-schlumberger.............................. 14
Gambar 5.2.4 Konfigurasi pengukuran resistivitas 2D..................................... 15
Gambar 5.2.5 Konfigurasi elektroda dipole-dipole........................................... 15
Gambar 5.2.6 Konfigurasi elektroda pole-pole................................................. 16
Gambar 5.2.7 Konfigurasi elektroda pole-dipole.............................................. 17
Gambar 5.2.8 Konfigurasi elektroda square...................................................... 17
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Konfigurasi dan faktor geometri masing-masing elektroda............... 5
iii
I. PENDAHULUAN
penginjeksian
arus
listrik
dibawah
permukaan
untuk
macam-macam
konfigurasi
elektroda
serta
melakukan
II.TINJAUAN PUSTAKA
II.1
II.2
pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan
kedalaman bedrock untuk fondasi bangunan. Metoda geolistrik juga bisa
untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di bawah permukaan. Hanya
saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika
yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di
bawah permukaan (Batubara, 2014).
III.
Besarnya
tahanan
jenis
TEORI DASAR
diukur
dengan
mengalirkan
arus
listrik
dan
C2
I
P1
Faktor Geometri
V P2
N
Schlumberger
K=
( L2 x2 )12
2( L2+ x2 )
K = 2a
C
Wenner
K = n(n+1)a
Wenner-Schlumberger
K = n(n+1)(n+2)a
Dipole-Dipole
K = 2a
Pole-Pole
K = 2n(n+1)a
Pole-Dipole
K = a(2+
Square
(Zaenudin, 2015).
2 R
Konfigurasi wenner sederhana dalam elektroda saat ini dan potensi yang
dipertahankan pada jarak yang sama antar elektrodanya. Selama VES jarak yang
secara bertahap meningkat sekitar tetap titik pusat dan di CST seluruh spread
bergerak sepanjang profil dengan nilai tetap dari. Efisiensi melakukan terdengar
listrik vertikal dapat sangat meningkat dengan memanfaatkan kabel multicore
untuk mana sejumlah elektroda yang melekat secara permanen pada pemisahan
standar (Barker 1981). Sebuah terdengar bisa kemudian dengan cepat dicapai
dengan beralih antara berbagai set empat elektroda. Sistem seperti memiliki
tambahan keuntungan itu, dengan mengukur resistensi tanah di dua posisi susunan
elektrode, efek nearsurface variasi resistivitas lateral yang dapat secara substansial
dikurangi. Dalam survei dengan konfigurasi Wenner keempat elektroda perlu
dipindahkan antara pembacaan berturut-turut. Tenaga kerja ini sebagian diatasi
dengan penggunaan Schlumberger konfigurasi di mana batin, elektroda potensial
memiliki 2l jarak yang merupakan sebagian kecil dari yang dari luar, elektroda
arus (2L). Dalam survei CST dengan konfigurasi Schlumberger beberapa gerakan
lateral elektroda potensial dapat diakomodasi tanpa perlu memindahkan elektroda
saat ini. Di VES survei elektroda potensial tetap tetap dan elektroda saat ini
diperluas simetris tentang pusat penyebaran. Dengan nilai-nilai yang sangat besar
L mungkin, namun,
perlu
untuk
meningkatkan
bumi secara vertikal. Metode ini dilakukan dengan cara memindahkan elektroda
dengan jarak tertentu maka akan diperoleh harga-harga tahanan jenis pada
kedalaman yang sesuai dengan jarak elektroda. Harga tahanan jenis dari hasil
perhitungan kemudian diplot terhadap kedalaman (jarak elektroda) pada kertas
loglog yang merupakan kurva lapangan. Selanjutnya kurva lapangan tersebut
diterjemahkan menjadi jenis batuan dan kedalamannya (Halik dan Widodo, 2008).
Survai geolistrik tahanan jenis adalah untuk mengetahui resistivitas bawah
permukaan bumi dengan melakukan pengukuran di permukaan bumi. Resistivitas
bumi berhubungan dengan jenis mineral, kandungan fluida dan derajat saturasi air
dalam batuan. Metode yang biasa digunakan pada pengukuran resistivitas secara
umum yaitu dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi dengan
menggunakan dua elektroda arus (A dan B), dan pengukuran beda potensial
dengan menggunakan dua elektroda potensial (M dan N) seperti yang
diperlihatkan pada gambar.
Gambar 3.2 Pola Aliran arus antara dua elektroda arus (Supriyadi dkk, 2012).
IV.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Tempat Praktikum
: Laboratorium Geofisika
11
12
Mulai
Mencari jenis-jenis
konfigurasi elektroda
Menggambarkan
masing-masing
konfigurasi elektroda
Menghitung nilai K
Menganalisis jenis
konfigurasi yang
paling sensitif
Selesai
Menuliskan
sensitivitas
V.2 Pembahasan
Konfigurasi elektroda pada dasarnya merupakan aturan untuk penempatan
alat khususnya elektroda saat melakukan pengukuran dalam survei geolistrik.
Terdapat 7 konfigurasi elektroda dalam praktikum kami kali ini yakni
konfigurasi elektroda wenner, schlumberger, wenner-schulmberger, dipoledipole, pole-pole, pole-dipole dan square atau persegi. Berikut adalah
penjelasan masing-masing konfigurasi tersebut.
Konfigurasi Elektroda Wenner merupakan konfigurasi yang membutuhkan
tempat yang sangat luas. Konfigurasi ini tersusun atas 2 elektroda arus dan 2
elektroda potensial. Elektroda potensial ditempatkan pada bagian dalam dan
elektroda arus dibagian luar dengan jarak antar elektroda sebesar a.
14
(2007),
Konfigurasi
Wenner-Sclumberger
mempuyai
penetrasi
15
16
ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi
terpanjang C1-P1. Sehingga untuk penelitian skala laboratorium yang
mungkin digunakan adalah konfigurasi Dipole-dipole. Pada konfigurasi
Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial ditempatkan
terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a.
Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu
penampang dengan elektrode arus tetap, kemudian pemindahan elektrode arus
pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan elektrode potensial
sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik
terakhir di lintasan itu. Sehingga berdasarkan gambar, maka faktor geometri
untuk konfigurasi Dipole-dipole adalah K= n(n+1)(n+2)a
Sehingga berlaku hubungan :
17
2 R
17
elektroda tersebut kembali dan hasil dari penggambaran yang kami lakukan
adalah terlampir dalam lampiran 1A.
18
VI.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum konfigurasi metode geolistrik, yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Perbedaan konfigurasi elektroda pada dasarnya berdasar pada perbedaan
formasi peletakan batang elektroda di daratan saat dilakukannya survei
geolistrik.
2. Setiap konfigurasi elektroda memiliki faktor geometri yang tentunya berbeda
pula. Faktor geometri merupakan multiplier atau faktor pengkali pada
konfigurasi elektroda agar didapatkan nilai resistivitas yang stabil.
3. Masing-masing konfigurasi elektroda memiliki sensitivitas yang berbedabeda. Dan konfigurasi wenner memiliki sensitivitas yang paling baik untuk
fungsi mapping.
4. Perhitungan nilai K memilikii rumus yang berbeda antar konfigurasi
elektroda. Ini disebabkan juga karena penurunan rumus yang berbeda.
5. Survei geolistrik atau resistivity bekerja berdasarkan resistivitas dan
konduktivitas. Dan bekerja dengan cara penginjeksian arus DC dan didapat
data beda potensial.
6. DAFTAR PUSTAKA
11.
12.
7.
8.
9.
10.
Ardan, 2011, Macam-macam metode geolistrik, https://ardandipoldipol.
wordpress.com/ phisic/ geophisic/ geolistrik/ macam-macam-metodegeolistrik/, diakses pada tanggal 14 april 2015
pukul 09.26 WIB.
13.
14.
Batubara;
Abdullah
Badawi,
2014,
Metode
Geolistrik,
http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2014/03/metode-geolistrik.html,
diakses pada tanggal 14 april 2015 pukul 10.25
WIB.
15.
Halik; Gusfan dan Widodo; Jojok, 2008, Pendugaan Potensi Air Tanah
Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Kampus
Tegal Boto
16.
Universitas Jember, Media Teknik Sipil, Juli, hal 110.
17.
19.
Sari;
Qurnia
Wulan,
2013,
Modul
Geolistrik,
https://qurniawulansari.wordpress.
com/category/geophysics/geolistrikzone/, diakses pada tanggal 14 april 2015 pkul 09.30 WIB.
20.
21.
23.
25.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
LAMPIRAN
45.
46.
47.
48.
52.
53. https://ardandipoldipol.wordpress.com/phisic/geophisic/geolistrik/macammacam-metode-geolistrik/
54. Ardan 2011 Macam-macam metode geolistrik
55.
56. http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2014/03/metode-geolistrik.html
57. Abdullah Badawi Batubara (2014) Metode Geolistrik
58.
62.
Halik dan Widodo, 2008, PENDUGAAN POTENSI AIR
TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK
63.
KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI
KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS
64.
JEMBER
65.
Supriyadi dkk, 2012. PEMODELAN FISIK
APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI
SCHLUMBERGER
66.
UNTUK MENDETEKSI KEBERADAAN
AIR TANAH
67.
68. http://alchemiststar.blogspot.com/2012/10/konfigurasi-elektroda-padametode_18.html
69. http://mahendra-dwi-s.tumblr.com/post/34217416621/konfigurasi-dalamgeolistrik
70. https://harnovi.wordpress.com/2011/03/29/metode-geolistrik/
71.