Oleh
NPM : 1815051007
Fakultas : Teknik
Kelompok : 2 (Dua)
i
SURVEI 1D METODE GEOLISTRIK : DESAIN SURVEI
Oleh
Vivi Putri Yuliatama
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan ........................................................................... 2
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat Praktikum ............................................................................... 6
3.2 Diagram Alir ................................................................................. 7
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum ............................................................................... 8
4.2 Pembahasan .................................................................................... 8
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram alir .......................................................................................... 6
iv
I. PENDAHULUAN
Ilustrasi garis ekuipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua
titik arus yang berlawanan di permukaan Bumi.
Beda potensial yang terjadi antara MN yang disebabkan oleh injeksi arus pada AB
adalah :
Sehingga dengan I arus dalam Ampere, ΔV beda potensial dalam Volt, ρ tahanan
jenis dalam Ohm meter.
Sifat fisik dari semua batuan dan mineral pada umumnya mempunyai harga
resistivitas yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan nilai densitas, kecepatan
gelombang dan kandungan radioaktifnya kecil pada harga susepbilitas magnetic
sekitar 105.
Resisivitas Semu
Resistivitas semu yang diberikan berdasarkan nilai faktor geometri untuk setiap
konfigurasi elektroda ditampilkan pada gambar dibawah ini:
Pada Geolistrik Tahanan jenis terdapat beberapa hukum dasar, diantara lain
hukum Coloumb ;
1 𝑄𝑞
F = 4𝜖𝜋 𝑟 2 ................(3.5)
Dimana :
F : gaya colomb
Q : muatan sumber
q : muatan uji
r : jarak kedua muatan
𝜖 : Konstantanta permitivitas ruang hampa
: 8.854 x 10 -12 C2/N m2
Selain itu juga terdapat hukum Gauss, dalam hukum gauss dinyatakan bahwa
usaha yang dilakukan tidak bergantung pada llintasan tetapi bergantung pada
keadaan akhir yang disebut juga medan konservatif, dengan perumusan ;
∮ 𝐸. 𝑑𝑟 = 0....................................3.6
𝑟 1 𝑄𝑞
𝑉 = ∫∞ 𝐹. 𝑑𝑟 = ................3.7
4𝜋𝜖 𝑟
Hukum berikutnya yang mendasari Geolistrik tahanan jenis adalah Hukum Ohm
yang manjelaskan hubungan potensial listrik (V), Hambatan (R) dan arus (I) yang
memiliki persamaan ;
V = I.R.............................................3.8
( Tellford dkk, 1990)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain :
1. Alat tulis
2. Kertas
7
Mulai
Selesai
4.2 Pembahasan
tak hingga, atau C1 dan P2 tak hingga, dimana jarak antara B-M atau C2-P1
adalah a. Konfigurasi Square adalah konfigurasi yang menggunakan bentuk
kotak dimana jarak spasi C1-C2, C1-P1 dan P1-P2 adalah a, sedangkan untuk
C2-P1 dan C1-P2 adalah . Kesensitifan konfigurasi ini yaitu dalam sounding dan
mapping, sangat sensitif untuk medan anisotropis dibawah permukaan, seperti dip
atau strike.
Priambodo; Imam C.; dkk, 2011, Aplikasi Metoda Geolistrik Konfigurasi Wenner
-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di Bajawa, NTT, Bulletin
Vulkanologi dan Bencana Geologi, Vol.6, No.2, hal 2.
Telford; W.M.; dkk, 1990, Applied Geophysics Second Edition, The Pitt Building,
Trumpinglon Strccl, Cambridge CB2 1RP 40 West 20th Street, New
York. NY 10011, USA : Press Syndicate of The University of
Cambridge, hal 536.
JAWAB:
Kofigurasi pada Geolistrik antara lain.
1. Konfigurasi Schlumberger merupakan konfigurasi empat elektroda
dimana terdapat sepasang elektroda arus yaitu C1-C2 atau A-B dan
sepasang elektroda potensial P1-P2 atau M-N, dimana terdpat titik
tengah dimana jarak dari pusat dengan elektroda potensial disebut l,
dan jarak antara pusat dengan elektroda arus disebut L, dimana jarak
antar elektroda potensialnya 2l, dimana (l-x) > Dalam pengukurannya
konfigurasi ini biasanya sering diubah pada jarak antar elektroda
arusnya, dan terkadang elektroda potensialnya tetap.
Schlumberger
Pole-pole
Pole-Dipole
Dipole-dipole
4.