Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN FIELD TRIP

GEOLOGI LAMPUNG BAGIAN SELATAN

Disusun Oleh:

Vivi Putri Yuliatama


1815051007

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas izin dan ridha-Nya lah Field Trip sebagai rangkaian acara praktikum Geologi
dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang berarti. Penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada orangtua yang selalu mendukung, Kepada Bapak/Ibu yang
telah membagi ilmu kepada kami. Terimakasih juga ingin penulis sampaikan
kepada teman-teman yang telah membantu, menemani dan mensupport kami.
Field Trip dilakukan agar mahasiswa dapat mengamati dan memahami
geologi secara langsung dilapangan. Berdasarkan hal tersebut, maka Jurusan
Teknik Geofisika Universitas Lampung. Berupaya mewujudkan kegiatan ini. Agar
para mahasiswa Teknik Geofisika kelak akan memiliki kemampu analisis geologi
yang akan terus dipakai/diaplikasikan dimasa yang akan datang.
Laporan ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
sebagai penulis ingin mengatakan mohon maaf apabila ada pernyataan dari
penulis yang kurang berkenan. karena kesempurnaan adalah milik Tuhan

BandarLampung, November 2020


Penulis

Vivi Putri Yuliatama


NPM. 1815051007

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan..................................................................... 1
C. Lokasi dan Kesampaian Daerah .................................................. 2
D. Perlengkapan Lapangan Dan Kegunaannya ................................. 2
II. GEOLOGI REGIONAL
A. Geomorfologi Regional ............................................................... 5
B. Stratigrafi Regional .................................................................... 5
C. Struktur Geologi Regional........................................................... 6
III. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. Data Praktikum ........................................................................... 8
B. Pembahasan ................................................................................ 8
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Stratigarfi Regional Lampung ........................................................... 3
Gambar 2 Arah Utara KL.01 ............................................................................. 9
Gambar 3 Perbandingan Singkapan KL.01 Dengan Alat Pembanding Yaitu Papan
Jalan ................................................................................................. 9
Gambar 4 Singkapan KL.02 berbentuk batuan beku andesit yang dikenai struktur
....................................................................................................... 10
Gambar 5 Arah Utara KL.02 .......................................................................... 11
Gambar 6 Singkapan KL.03 berbentuk batuan beku andesit yang terkena kekar
gerus ............................................................................................... 12
Gambar 7 Arah Utara KL.03 .......................................................................... 12
Gambar 8 Singkapan KL.04 berbentuk konglomeratan sedimen ...................... 13
Gambar 9 Arah Utara KL.04 .......................................................................... 14
Gambar 10 Singkapan KL.05 berbentuk batuan breksi sedimen yang berbatasan
dengan kontak lanau ....................................................................... 15
Gambar 11 Arah Utara KL.05......................................................................... 16
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Lampung secara geografis berada pada jangkauan energi


gempabumi di posisi subduksi patahan regional Semangko dan beberapa
patahan lokal. Hal ini menjadikan daerah Lampung terdapat banyak batuan
beku yang berasal dari gunung vulkanik di daerah Lampung. Sebagai
mahasiswa geofisika dituntut untuk dapat mengaplikasikan pengetahuannya
di lapangan Kegiatan pembelajaran baik di ruang kelas maupun di
laboratorium tidaklah cukup, karena kedaan di lapangan dan di dalam teori
tidaklah selalu sama. Mahasiswa geofisika harus dapat mengerti dan terbiasa
dengan kondisi di lapangan. Pentingnya kegiatan lapangan ini adalah untuk
melatih mahasiswa geofisika dalam mengaplikasikan keseluruhan ilmu – ilmu
yang telah didapatkannya. Sehingga, kegiatan Fieldtrip yang merupakan
bagian dari kuliah lapangan ini dianggap perlu untuk dilaksanakan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari acara Field trip Geologi ini untuk mengembangkan


pengetahuan yang telah didapatkan dari dosen dan praktikum mengenai
fenomena geologi seperti pengamatan singkapan, litologi, struktur geologi,
hingga akhirnya mahasiswa dapat menerapkan pengetahuannya tersebut pada
kondisi dan situasi dilapangan. Selain itu, acara ini bertujuan sebagai
pembiasaan bagi mahasiswa geofisika dengan kondisi nyata di lapangan dan
untuk menguji sejauh mana pemahaman mengenai materi –materi yang telah
diberikan dalam kegiatan perkuliahan dan kegiatan praktikum dapat diserap
dan dikembangkan.
2
C. Lokasi dan Kesampaian daerah
Field Trip Geologi Dasar ini dilaksanakan di daerah Lampung bagian Selatan.
Dengan tata urutan perjalanan adalah kampus Teknik Geofisika Universitas
Lampung – Teluk Betung Barat – Padang cermin, Pesawaran – kampus
Teknik Geofisika Universitas Lampung.. Perjalanan dari kampus Teknik
Geofisika Universitas Lampung menuju Pesawaran, untuk ke Titik-titik plot
ditempuh dengan menggunakan mobil.

D. Perlengkapan Lapangan dan kegunaanya


Pada kegiatan Field Trip Geologi ini dibutuhkan peralatan dan perlengkapan
untuk menunjang kegiatan di lapangan sehingga menjadi syarat untuk
mengikuti Field Trip ini. Perlengkapan dan peralatan yang digunakan yaitu:

A. Peralatan kelompok
 Kamera
Digunakan untuk mengambil kenampakan baik stasiun pengamatan
maupun batuan dan mineral yang ditemukan selama Fieldtrip.
 Kompas Geologi
Digunakan untuk menentukan strike dan dip batuan, mengukur
kelerengan lereng, dan untuk plotting lokasi atau menentukan posisi
objek dan pengamat dalam peta.
 Lup
Digunakan untuk mengamati kenampakan mineral dalam batuan
pada singkapan dengan lebih detail khususnya mineral-mineral yang
termasuk kedalam ukuran yang sangat kecil.
 Palu Geologi
Digunakan untuk mengetahui kekompakan batuan, membuka
singkapan, memecah batuan pada objek pengamatan untuk
mendapatkan sampel yang akan dijadikan bahan dalam
pendeskripsian dan sebagai pembanding dalam mengambil foto
singkapan batuan.
 Plastik Sampel
3
Digunakan sebagai tempat batuan dan mineral yang dijadikan
sampel.

B. Peralatan dan Perlengkapan Pribadi


 Peta Topografi/Peta Kerja
Digunakan untuk plotting, gambaran morfologi dan petunjuk lokasi
pengamatan di lapangan.
Peta Geologi
Digunakan untuk mengetahui geologi regional, diantaranya formasi
dan umur geologi sebagai petunjuk di lapangan.
 Avenza Map
Digunakan untuk melakukkan track dan pengeplotan selama
perjalanan menggunakan peta topografi.
 Alat tulis dan gambar
o Pensil
Digunakan untuk menulis data pengamatan pada buku catatan
lapangan dan menggambar sketsa dari tempat pengamatan.
o Karet penghapus
Digunakan untuk menghapus catatan atau sketsa yang salah.
o Buku catatan lapangan (field note)
Digunakan untuk mencatat pengamatan, analisis, deskripsi dan
menggambar sketsa dari tempat pengamatan.
o Clip Board
Digunakan sebagai papan alas untuk menulis dan membantu
pengukuran strike dan dip.
 Topi Lapangan
Digunakan untuk melindungi wajah dan kepala dari sinar matahari
 Tas lapangan atau tas ransel
Digunakan untuk membawa perlengkapan dan perlatan yang
diperlukan selama Field Trip.
 Minuman dan makanan
Untuk menjaga stamina selama dilapangan
4
 Obat – obatan bagi yang membutuhkan
 Jas hujan
Digunakan untuk melindungi tubuh jika pada Field Trip terjadi hujan
II. GEOLOGI REGIONAL

A. Geomorfologi Regional
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Tanjungkarang (Mangga dkk., 1993),
kondisi geologii Lampung bagian selatan ini berada pada pengaruh
sesar/patahan. Pada peta tersebut terlihat jelas beberapa patahan yang
melintasi daerah Lampung bagian selatan. Keberadaan patahan tersebut
tercermin pada kondisi morfologinya yang berupa perbukitan dengan
kelerengan yang curam. Litologi yang mendominasi daerah penelitian
merupakan tanah bekas endapan pantai dan sungai yang tersebar di sekitar
Teluk Lampung dan di sekitar Tanjung Karang didominasi oleh tanah
lapukan hasil kegiatan gunung api muda dari Formasi Lampung yang
umumnya berupa batuan tuff. Kondisi geologi ini menyebabkan risiko
timbulnya bencana kebumian, salah satunya adalah gerakan massa.

B. Stratigrafi Regional
Urutan stratigrafi Lembar Tanjungkarang dibagi menjadi tiga bagian: Pra-
Tersier, Tersier, dan Kuarter. Menurut Mangga dkk. (1993), peta geologi
wilayah Kota Bandar Lampung masuk dalam Lembar Tanjungkarang
(Gambar 1). Batuan Kuarter disusun oleh batuan sedimen, produk gunung api
dan endapan permukaan. Terdiri dari Formasi Lampung (QTl) berupa tuf
berbatuapung, tuf riolitik, tuf padu tufit, batulempung tufan dan batupasir
tufan; Endapan Gunungapi Muda Pesawaran (Qhvp) berupa lava (andesit-
basal), breksi dan tuf; Aluvium (Qa) berupa kerakal, kerikil, pasir, lempung
dan gambut. Batuan Tersier disusun oleh batuan produk gunungapi dan
batuan terobosan/intrusive. Terdiri Formasi Campang (Tpoc) bagian bawah
terdiri dari perselingan batulempung, serpih dan tuf padu, bagian atas terdiri
dari breksi aneka bahan dengan sisipan batupasir dan batulanau; Formasi
Tarahan (Tpot) berupa tuf padu, breksi dengan sisipan rijang; Batuan Granit
6
tak terpisahkan (Tmgr) terdiri dari granit dan granodiorit. Batuan Pra-Tersier
disusun oleh batuan-batuan dasar berupa batuan metamorf Kompleks Gunung
Kasih Tak Terpisahkan (Pzg) terdiri dari Kuarsit Sidodadi (Pzgk) berupa
kuarsit dengan sisipan sekis-kuarsa serisit.

Gambar 1. Stratigrafi Regional Lampung

C. Struktur Geologi Regional


Pulau Sumatera secara geografis berada pada daerah busur kepulauan antara
lempeng Indo--Australia yang relatif bergerak ke utara dan lempeng Asia
yang relatif bergerak kearah selatan. Kegiatan tektonik ini membentuk
elemenelemen seperti palung, busur kepulauan, cekungan depan busur, busur
gunungapi dan cekungan belakang busur. Kegiatan tektonik menyebabkan
terbentuknya cekungan sedimen yang berumur Tersier yang berada di
belakang busur gunungapi atau sebelah timur Pegunungan Barisan, termasuk
ke dalam cekungan belakang busur. Di antara cekungan tersebut adalah
cekungan Sumatera Selatan (termasuk Lampung) dan cekungan Bengkulu
tempat terendapkannya batuan sedimen berumur Tersier Akhir. Pada akhir
Tersier sampai Kuarter, aktifitas tektonik terus berlanjut dan menyebabkan
7
batuan sedimen yang ada di Pulau Sumatra terangkat, tersesarkan dan terlipat.
Secara geologi, di wilayah Kabupaten Pesawaran terdapat beberapa formasi
yang berasal dari masa Tersier dan Kuarter. Formasi Qhv (Batuan Gunung
Api kuarter muda) merupakan formasi terluas dan mendominasi di wilayah
Kecamatan Gedong Tataan dan Kecamatan Way Lima. Di Kecamatan Padang
Cermin, formasi ini terutama terdapat di bagian tengah, utara, dan sebagian
timur. Formasi TovkQvt (batuan gunung api kuarter tua) mendominasi
wilayah Kecamatan Punduh Pidada. Formasi ini juga terdapat di wilayah
Kecamatan Kedondong dan sebagian wilayah Kecamatan Padang Cermin di
bagian barat dan selatan. Formasi adalah suatu susunan batuan yang
mempunyai keseragaman ciri-ciri geologis yang nyata, baik terdiri dari satu
macam jenis batuan, maupun perulangan dari dua jenis batuan atau lebih yang
terletak di permukaan bumi atau di bawah permukaan. Formasi geologi ini
menunjukkan kelompok-kelompok batuan yang berguna sebagai indikator
terdapatnya suatu bahan tambang.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun hasil praktikum ini terdapat pada lampiran.

B. Pembahasan
Telah dilakukan field trip di Daerah Lampung Bagian Selatan tepatnya pada
sepanjang Daerah Teluk Betung Barat sampai dengan Pesawaran pada
tanggal 8 November 2020. Kegiatan field trip ini bertujuam untuk
mengetahui struktur penyusun geologi pada Daerah Lampung dan
menyesuaikannya pada peta lembar Tanjung Karang. Pada field trip yang
telah dilakukan sebelumnya peserta field trip dipersilahkan untuk menginstal
aplikasi avenza map pada HP masing-masing, lalu peserta diarahkan untuk
memasukan Peta Geologi Lampung pada apliaksi avenza map, selanjutnya
saat diperjalanan menuju lokasi peserta dipersilahkan untuk mengaktifkan
tracking pada aplikasi avenza map yang bertujuan untuk melakukan dan
menyimpan hasil tracking selama perjalanan penelitian. Setelah sampai di
lokasi titik penelitian peserta dianjurkan untuk melakukan plot pada aplikasi
avenza map dan mencatat deskripsi pada aplikasi guna pengarsipan data
penelitian.
9

Gambar 2.Arah Utara KL 01


10
Gambar 3. Perbandingan Singkapan KL.01 dengan alat pembanding yaitu
papan jalan

Pada kegiatan field trip ini terdapat 5 titik pengambilan data. Titik pertama
yaitu pada titik KL.01 dimana titik merupakan Formasi Tarahan (Tpot).
Daerah tersebut berada di daerah tebing di Teluk Betung Barat dan pada
kordinat -5.486640, 105.228878. Penelitian dilakukan pada pukul 08.34
dengan kondisi cuaca cerah. Seperti yang terlihat pada gambar di lampiran
pada titik KL.01 ini terdapat batuan breksi vulkanik dan memiliki fragmen
vulkanik yang berupa batuan beku. Sedangkan di bawah singkapan tersebut
terdapat batuan semen tuff yang mencapai perkiraan lebar 2 m dan tinggi 1 m.
Tuff merupakan batuan piroklastik yang terbentuk dari material vulkanik
klastik dihasilkan dari proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi, dan
ukuran butirnya kasar. Arah utara pada singkapan ini menuju kearah vegetasi
di sekelilingnya. Pada titik KL.01 itu juga terlihat pada semen perlapisannya
berupa tuff pasir.

Gambar 4. Singkapan KL.02 berbentuk batuan beku andesit yang dikenai


struktur
11

Gambar 5. Arah Utara KL 02


Selanjutnya pada titik kedua yaitu titk KL.02 yang merupakan Formasi
Hulusimpang (Tomh). ). Titik tersebut berada di Pantai Ketapang dan pada
kordinat -5.591048, 105.235422. Pengamatan dilakukan pada pukul 10.26
dengan kondisi cuaca cerah. Seperti yang terlihat pada gambar di lampiran
pada titik KL.02 ini terdapat batuan breksi vulkanik dan disekelilingnya
terdapat vegetasi berupa semak. Pada titik ini dihasilkan batuan beku andesit
yang dikenai struktur dan di sekelilingnya terdapat vegetasi yang menutupi
singkapan tersebut sehingga hanya sebagian saja yang terlihat. Singkapan ini
memiliki perkiraan lebar yaitu 12 m dan tinggi yaitu 4 m. Pada singkapan ini
dihasilkan juga strike dan dip sebesar N 235° E/22°. Arah utara pada
singkapan ini menuju kearah jalan.
12

Gambar 6. Singkapan KL.03 berbentuk batuan beku andesit yang terkena


kekar gerus

Gambar 7. Arah Utara KL 03


13
Selanjutnya pada titik ketiga yaitu titik KL.03 yang merupakan Formasi
Hulusimpang (Tomh). ). Titik tersebut berada di Pantai Ketapang dan pada
kordinat -5.592036, 105.235664. Penelitian dilakukan pada pukul 10.54
dengan kondisi cuaca cerah. Seperti yang terlihat pada gambar di lampiran
pada titik KL.03 batuannya terdapat dibibir Pantai Ketapang dan batuannya
berupa batuan beku andesit. Pada titik ini dihasilkan batuan beku andesit yang
terkena kekar gerus. Andesit termasuk dalam batuan beku vulkanik, ekstrusif,
komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik, biasanya
ditemukan di lingkungan subduksi tektonik perbatasan lautan. Singkapan ini
memiliki perkiraan lebar yaitu 9 m. Arah utara pada singkapan ini menuju
kearah jalan. Dikarenakan batuan tersebut berada di pinggir pantai maka
sebagian dari batuan tersebut sudah ada yg teroksidasi dan berubah warna
menjadi gelap.

Gambar 8. Singkapan KL.04 berbentuk konglomeratan sedimen


14

Gambar 9. Arah Utara KL 04


Selanjutnya pada titik keempat yaitu titk KL.04 yang merupakan Formasi
Sabu (Tpos). Titik tersebut berada di pinggir Pantai Pesawaran dan pada
kordinat -5.579568, 105.211118. Penelitian dilakukan pada pukul 11.34
dengan kondisi cuaca cerah. Seperti yang terlihat pada gambar di lampiran
pada titik KL.04 batuannya berupa batuan konglomerat dan bercampur
dengan batuan breksi. Batu konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang
mempunyai fragmen membundar, biasnya ruang antara fragmen diisi oleh
partikel yang lebih kecil atau semen kimia yang mengikat batuan.
Konglomerat ini terbentuk oleh konsolidasi dan litifikasi kerikilan. Singkapan
ini memiliki perkiraan lebar yaitu 1.2 m dan tinggi yaitu 0.5 m. Arah utara
pada singkapan ini menuju kearah jalan. Sehingga karena adanya
pencampuran antara beberapa batuan tersebut pada gambar terlihat batuan
tersebut memiliki warna yang cukup warna-warni.
15

Gambar 10. Singkapan KL.05 berbentuk batuan breksi sedimen yang


berbatasan dengan kontak lanau
16

Gambar 11. Arah Utara KL 05


Selanjutnya pada titik kelima yaitu titk KL.05 yang merupakan formasi
menanga (Km). Titik tersebut berada di daerah tebing di Padang Cermin,
Pesawaran dan pada kordinat -5.573150, 105.189263. Penelitian dilakukan
pada pukul 12.40 dengan kondisi cuaca cerah. Seperti yang terlihat pada
gambar di lampiran pada titik KL.04 batuannya memiliki warna keabu-abuan
dan adapula yang berwara coklat-keabu-abuan. Batuan tersebut batuan breksi
dan batuan lanau. Sehingga karena adanya pencampuran antara batuan
tersebut pada gambar terlihat batuan tersebut memiliki warna yang cukup
warna-warni. Pada titik ini dihasilkan batuan breksi sedimen yang lapuk dan
terdapat perbatasan formasi dengan lanau. Breksi sedimen termasuk kedalam
sedimen klastik, fragmen dari batuan ini mempunyai diameter yang berbeda-
beda. Jika konglomerat mempunyai sudut fragmen membulat, lain halnya
dengan breksi yang mempunyai sudut fragmen angular. Berbatasan dengan
lanau yang berukuran antara pasir dan lempung, dan mempunyai proi yang
kecil. Batu lanau tidak mempunyai fisilitas dan laminasi yang khas dari shale.
Singkapan ini memiliki perkiraan lebar yaitu 20 m dan tinggi yaitu 11 m.
Arah utara pada singkapan tebing yang berada didepannya.
BAB IV
Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan pada kegiatan Field trip ini
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada titik KL.01 ini terdapat batuan breksi vulkanik dan memiliki fragmen
vulkanik yang berupa batuan beku. Pada titik KL.01 itu juga terlihat pada
semen perlapisannya berupa tuff pasir.
2. Pada titik KL.02 berada di daerah pantai ketapang. Pada titik ini dihasilkan
batuan beku andesit yang dikenai struktur dan di sekelilingnya terdapat
vegetasi.
3. Pada titik KL.03 berada di daerah sisi pantai ketapang. Pada titik ini
dihasilkan batuan beku andesit yang terkena kekar gerus.
4. Pada titik KL.04 berada di daerah sisi Pantai Ketapang. Pada titik ini
dihasilkan batuan konglomeratan sedimen dengan fragmen yang
bermacam-macam.
5. Pada titik KL.05 berada di daerah tebing kabupaten pesawaran. Pada titik
ini dihasilkan batuan breksi sedimen yang lapuk dan terdapat perbatasan
kontak dengan lanau
Daftar Pustaka

Staff Asisten Geologi Fisik.1989.Pedoman Praktikum Geologi Fisik.Yogyakarta :


Seksi Geologi Fisik, Laboratorium Geodinamik, Jurusan Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Wibandono, Ibnu. “Geologi Regional Bayat Klaten


”.http://ibnudwibandono.wordpress.com /2010/07/12/geologi-regional-bayat-
klaten/ (diakses pada 16 Desember 2013 pukul 02.00)

Alfiyansyah, Diva. Laporan Praktikum Geologi Fisk.Yogyakarta: Program Studi


Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Gadjah Mada
Soetoto, 2013. Geologi Dasar.Yogyakarta: Penerbit Ombak
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai