Anda di halaman 1dari 20

INTERPRETASI KUALITATIF (MENGHITUNG VSh DAN

POROSITAS)
(Laporan Praktikum Welloging)

Oleh

Vivi Putri Yuliatama


1815051007

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSIAS LAMPUNG
2020
Judul Percobaan : Interpretasi Kualitatif (Menghitung Vsh Dan Porositas)

Tanggal Percobaan : 13 November 2020

Tempat Percobaan : Rumah Praktikan

Nama : Vivi Putri Yuliatama

NPM : 1815051007

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 4 (Empat)

Bandar Lampung, 12 Novemer 2020


Mengetahui,
Asisten

Erlina Messa
NPM.1715051007

i
INTERPRETASI KUALITATIF (MENGHITUNG VSh DAN
POROSITAS)

Oleh
Vivi Putri Yuliatama

ABSTRAK

Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung volume Vshale dan
porositas. Menentukan volume shale dapat menggunakan metode log Gamma
Ray. Hal tersebut dilakukan dengan cara menghitung Indeks shale terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan plotting pada grafik ataupun dapat dilakukan dengan
menggunakan perhitungan rumus. Untuk besarnya nilai Vshale linier ketika
menggunakan persamaan atau garis bantu IGR dan non-linier ketika
menggunakan persamaan atau garis bantu Larionov old rocks, Clavier, Stieber,
dan Larionov tertiary rocks. Adapun dari hasil yang didapatkan diketahui Vshale
tertinggi dan terendah. Setelah itu dilakukan penentuan besarnya porositas dengan
menggunakan bantuan grafik log densitas – neutron, dengan cara memplot
besarnya nilai masing-masing log pada grafik tersebut. Dan dari hasil diketahui
porositas tertinggi dan terendah. Sedangkan lapisan prospek yang diidentifikasi
merupakan lapisan dengan litologi Dolomite.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
ABSTRAK......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Percobaan ....................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat Praktikum ............................................................................ 5
3.2 Prosedur .................................................................................... 5
3.3 Diagram Alir .............................................................................. 6
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum ........................................................................... 7
4.2 Pembahasan ................................................................................ 7
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Diagram Alir ..................................................................................... 6

iv
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode Well logging merupakan praktik membuat catatan rinci dari formasi
geologi yang ditembus oleh lubang bor. Metode akuisisi data well logging
antara lain wireline (EWL), pipe conveyed logging (PCL), dan logging while
drilling (LWD). jika log ditinjau berdasarkan sifat fisik yang diukurnya
terdapat log sonic, log caliper, log gamma ray, log long spaced density, log
short spaced density, log neutron, log resistivity, log self potensial, log termal,
dan lainnya. Menurut interpretasinya logging dibagi menjadi kualitatif dan
kuantitatif. Interpretasi logging merupakan identifikasi pada kurva log.
Interpretasi kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi lapisan porous
permeabel dan lapisan prospek. Interpretasi kuantitatif merupakan bagian dari
well logging yang membahas parameter fisik dari suatu sumur. Seperti contoh
menentukan volume batuan, porositas, Rt, Rw, Sw dan lain-lain. Untuk
menentukan volume shale di dalam batuan dapat dilakukan dengan lima
metode, yaitu metode log Gamma Ray, log SP, log Rt, log Neutron, dan log
Density-Neutron. Dengan persyaratan yaitu sifat-sifat shale di dalam batupasir
dianggap semua sama dengan lapisan shale didekatnya dan metode log
neutron-density tidak dapat digunakan jika lapisan mengandung gas. Maka
dari itu dilakukanlah praktikum menghitung Vsh dan porositas kali ini supaya
mahasiswa dapat menghitung volume shale dan porositas pada sebuah sumur
hidrokarbon.

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilakukan antara lain :


1. Praktikan mampu menghitung volume shale.
2. Praktikan mampu menghitung porositas.
II. TEORI DASAR

Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan
dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan ke dalam lubang sumur untuk
mengevaluasi formasi dan identifikasi ciri- ciri batuan di bawah permukaan.
Tujuan well logging adalah untuk mendapatkan informasi litologi, porositas,
resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon.Sedangkan tujuan utama penggunaan log-
log yang merekam bentuk/ defleksi kurva selama well logging adalah untuk
menentukan zona lapisan permeabel dan impermeabel, memperkirakan kuantitas
minyak dan gas bumi dalam suatu reservoar. Parameter-parameter sifat batuan
utama yang diukur meliputi temperatur, tahanan jenis, densitas, porositas,
permeabilitas dan sebagainya yang tergambar dalam bentuk kurva-kurva log
(Harsono, 1997).

Menentukan volume shale di dalam batuan dikenal lima metode, yaitu :


1. Metode Log Gamma Ray
2. Metode Log SP
3. Metode Log Rt
4. Metode Log Neutron
5. Metode Log Density-Neutron
Persyaratannya yaitu :
1. Sifat-sifat shale di dalam batupasir dianggap sama dengan lapisan shale di
dekatnya.
2. Metode Density-Neutron Log tidak dapat digunakan jika lapisan
mengandung gas.
Porositas dapat ditentukan dari beberapa macam log, diantaranya dari log
densitas, neutron, sonic dan kombinasi density-neutron (Harsono, 1997).

Log listrik merupakan suatu jenis log yang digunakan untuk mengukur sifat kelist
rikan batuan, yaitu resistivitas atau tahanan jenis batuan dan potensial diri dari bat
uan. Log SP adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda di permu
kaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor yang bergerak naik – turun.Sup
aya SP dapat berfungsi maka lubang harus diisi oleh lumpur konduktif. Pada lapis
an serpih( shale), kurvaSP umumnya berupa garis lurus yang disebut
3
garis dasar serpih, sedangkan pada formasi permeabel kurva SP menyimpang dari
garis dasar serpih dan mencapai garis konstan pada lapisan permeabel yang cukup
tebal yaitu garis pasir. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanantergantung
pada kadar garam air formasi dan filtrasi lumpur (Hilchie, 1982).

Log radioaktif pada prinsipnya menyelidiki intensitas radioaktif mineral yang men
gandung radioaktif dalam suatu lapisan batuan dengan menggunakan suatu radioa
ktif tertentu. Prinsip log gamma ray adalah perekaman radioaktif alami bumi. Rad
ioaktif gamma ray berasal dari 3 unsur radioaktif yang berada dalam tubuh batuan
seperti Uranium (U), Thorium (Th), dan Potasium (K) yang secara kontinu mema
ncarkan gamma ray dalam bentuk pulsa- pulsa energi radiasi tinggi. Sinar gamm
a ini mampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang
umumnya berupa detektor sintilasi. Secara khusus Log GR berguna untuk mendefi
nisi lapisan permeabel di saat SP tidak berfungsi karena formasi yang resistif atau
bila kurva SP kehilangan karakternya (Rmf = Rw) atau juga ketika SP tidak dapat
direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif (Rider, 2002).

Log Porositas digunakan untuk mengetahui karakteristik/sifat dari litologi yang m


emiliki pori, dengan memanfaatkan sifat – sifat fisika batuan yang didapat dari sej
umlah interaksi fisika di dalam lubang bor. Hasil interaksi dideteksi dan dikirim k
e permukaan barulah porositas dideskripsikan. Ada tiga jenis pengukuran porosita
s yang umum digunakan di lapangan saat ini yaitu: Sonik, Densitas, dan Neutron.
Nama-nama ini berhubungan dengan besaran fisika yang dipakai dimana penguku
ran itu dibuat sehingga istilah-istilah “Porositas Sonik”, “Porositas Densitas”, dan
“Porositas Neutron” (Rider, 2002).

Log densitas merekam secara menerus dari densitas bulk formasi. Densitas yang
diukur merupakan semua densitas dari batuan termasuk batubara. Secara geologi
densitas bulk adalah fungsi dari densitas total dari mineral-mineral pembentuk
batuan (misalnya matriks) dan volume dari fluida bebas yang mengisi pori (Rider,
1996). Log neutron merekam Hidrogen index (HI) dari formasi. HI merupakan
indikator kelimpahan kandungan hidrogen dalam formasi (dengan asumsi atom H
berasal dari HC atau air). Satuan pengukuran dinyatakan dalam satuan PU
(Porosity Unit) (Rider, 1996).

Log sonik mengukur kemampuan formasi untuk meneruskan gelombang suara.Se


cara kuantitatif, log sonik dapat digunakan untuk mengevaluasi porositas dalam lu
bang yang terisi fluida, dalam interpretasi seismik dapat digunakan untuk menentu
kan interval velocities dan velocity profile, selain itu juga dapat dikalibrasi dengan
penampang seismik.Secara kualitatif dapat digunakan untuk mendeterminasi varia
si tekstur dari lapisan pasir-shale.Log ini juga dapat digunakan untuk identifikasi l
itologi, mungkin juga dalam penentuan batuan induk, kompaksi normal, overpress
ure, dan dalam beberapa kasus dapat digunakan untuk identifikasi rekahan (fractu
4
res). Alat yang digunakan untuk mengukur porositas sonik ini adalah BHC (Boreh
ole Compensated Sonic Tool).

Log Sonik pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t).∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi pengukuran antara lain adalah kepadatan, komposisi
serpih, hidrokarbon, rekahan dan pori/gerohong, serta pengaruh dari lubang bor
(Rider, 1996).

Selain digunakan untuk menghitung porositas, kombinasi log densitas dan neutron
ini juga digunakan untuk mendeterminasi litologi dan mendeteksi zona kandungan
gas (pada analisis kualitatif). Harga porositas yang diperoleh dari pembacaan log
densitas dan neutron diperoleh dengan menggunakan persamaan :

ᶲ𝑁 2 +ᶲ𝐷 2
ᶲ𝑁 − 𝐷 = √ …………(1)
2

Persamaan di atas juga digunakan untuk reservoir dengan kandungan gas. Setiap
kali log neutron-density mencatat porositas densitas kurang dari 0, nilai yang
umum di dalam reservoir dolomite anhydritic, rumus berikut harus digunakan
untuk menentukan porositas neutron-densitas :

ᶲ𝑁+ ᶲ𝐷
ᶲ𝑁 − 𝐷 = …………(2)
2
(Tim Penyusun, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain :

1. Alat tulis
2. Laptop
3. Modul Praktikum
4. Ms. excel

3.2 Prosedur
1. Membuka data kurva log.
2. Mengolah data Vshale dengan metode log gamma ray.
3. Mengolah data porositas dengan kombinasi neutron-density.
6

3.3 Diagram Alir

Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram Alir


IV. PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Adapun hasil praktikum ini terdapat pada lampiran.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas mengenai Iterpretasi Kualitatif


(Menghitung Vsh Dan Porositasn). Praktikum ini bertujuan agar praktikan
dapat menghitung volume shale dan porositas. Pada praktikum kali ini
praktikan ditugaskan untuk menentukan besarnya volume shale dan nilai
porositas pada lapisan prospek hidrokarbon dengan menggunakan metode log
Gamma Ray dan grafik crossplot log neutron – density. Tahapan pertama yang
dilakukan praktikan adalah menentukan volume shale dengan menggunakan
metode log Gamma Ray. Sebagai salah satu menghitung nya pada titik
pertama yang saya lakukan pada zona prospek pertama pada kedalaman 4879
yang memiliki nilai GR 43 API. Selanjutnya yang perlu dicari adalah nilai
RT(LLD) yaitu 2.46 ohm/m, NPHI 0.211, dan RHOB 2.481 yang didapatkan
dari hasil membaca kurva log. Langkah selanjutnya adalah mencari IGR
dengan rumus GR-GRcl / GRsh – GRcl dimana GR adalah nilai dari kurva
yang sudah kita tarik dari titik prospek , GRcl dari nilai GR terendah dalam
satu kurva log, dan GRsh adalah nilai tertinggi dalam satu kurva log.

Setelah didapatkan nilai IGR 1, kemudian dilakukan plotting besarnya nilai


IGR tersebut pada grafik Vshale volume as functions of IGR. Pada grafik
tersebut terdapat 5 buah garis bantu untuk menentukan besarnya volume
shale, yaitu garis IGR, Larionov old rocks, Clavier, Stieber, dan Larionov
tertiary rocks.Disini kita menggunakan yang Larionov tertiary rocks karena
umur lapisan di Indonesia adalah muda sampai menengah sehingga digunakan
Larionov tertiary rocks. Setelah didapatkan hasilnya kita dapat melihat nilai
Vsh Grafik 0.09. Selanjutnya menghitung Vsh secara perhitungan
menggunakan rumus 0.083(2^(3.7 x IGR) – 1 ) didapatkan hasil 0.12 yang
hasilnya memiliki beda 0.03.
8

Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan
fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara 0
dan 1, atau sebagai persentase antara 0-100%. Istilah ini digunakan di berbagai
kajian ilmu seperti geologi, geofisika, farmasi, teknik manufaktur, ilmu tanah,
metalurgi, dan sebagainya. Porositas bergantung pada jenis bahan, ukuran
bahan, distribusi pori, sementasi, riwayat diagenetik, dan komposisinya.
Porositas bebatuan umumnya berkurang dengan bertambahnya usia dan
kedalaman. Namun hal yang berlawanan dapat terjadi yang biasanya
dikarenakan riwayat temperatur bebatuan.

VSh (volume shale) merupakan jumlah kandungan serpih pada batuan


reservoar. Pada awalnya, analisa secara kuantitatif dilakukan dengan
menghitung volume serpih (shale), Karena serpih memiliki porositas non-
efektif, maka akan mempengaruhi hasil pengukuran log Porositas/Neutron, dan
menyebabkan nilai porositasnya menjadi lebih tinggi.
V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk menentukan Vshale maupun porositas
dengan cara menghitung menggunakan persamaan yang ada atau dengan
menggunakan grafik bantuan.
2. Besarnya Vshale linier terhadap Index Gamma Ray dan tidak linier terhadap
hasil dari persamaan Larionov old rocks, Clavier, Stieber, dan Larionov
tertiary rocks.
3. Lapisan prospek yang diidentifikasi merupakan lapisan dengan litologi
calcite.
DAFTAR PUSTAKA

Dewanto, Ordas. 2016. Penuntun Praktikum Well Logging. UNILA. Lampung.

Fristad, Franklin. 2012. Well Logging Preferences. Stat Oil Company.

Koesoemadinata, R.P. 1986. Prinsip-Prinsip Sedimentasi. ITB. Bandung.

Samperuru, Doddy. Prinsip Mendasar Wirelene. Yahoo! Group. December 11,


2005. August 11, 2010. http://tech.groups.yahoo.com/group/
Migas_Indonesia/message/33766.

Reynolds; John M., 1997, An Introduction to Applied and Environmental


Geophysics, England:John Wiley and Sons Ltd. Baffins, Chichester,
West Sussex PO19 IUD, hal 441.
LAMPIRAN
NO DEPTH GR Rt NPHI RHOB IGR Litologi
1 4879 43 2.46 0.211 2.481 1 Sandstone
2 4797 23 8.95 0.046 2.536 0.512195 Sandstone
3 4775 27 2.09 0.062 2.521 0.609756 Sandstone
4 4761 49 2.21 0.259 2.232 1.146341 Sandstone
5 4387 36 1.19 0.316 2.301 0.829268 Sandstone
6 4621 18 17.2 0.096 2.537 0.390244 Sandstone
7 4191 13 757 0.128 2.396 0.268293 Sandstone
8 4765.5 26 10.4 0.174 2.529 0.585366 Sandstone
9 4363 18 18.7 0.097 2.512 0.390244 Sandstone
10 4259.5 22 11.3 0.054 2.478 0.487805 Sandstone
Vsh ρma ρf ρsh ∅D ∅Dsh ∅Nsh ∅DC ∅NC ∅T ∅eff
0.995671182 2.648 1.1 2.46 0.1079 2.481 0.211 -2.362 0.000913381 0.1594 1.6705
0.225721336 2.648 1.1 2.46 0.0724 2.481 0.211 -0.488 -0.001627202 0.0592 0.3448
0.313488989 2.648 1.1 2.46 0.082 2.481 0.211 -0.696 -0.004146177 0.072 0.492
1.486949944 2.648 1.1 2.46 0.2687 2.481 0.211 -3.42 -0.054746438 0.2639 2.4189
0.613187507 2.648 1.1 2.46 0.2242 2.481 0.211 -1.297 0.186617436 0.2701 0.9267
0.142806291 2.648 1.1 2.46 0.0717 2.481 0.211 -0.283 0.065867873 0.0839 0.2052
0.082160211 2.648 1.1 2.46 0.1628 2.481 0.211 -0.041 0.110664195 0.1454 0.0835
0.289447454 2.648 1.1 2.46 0.0769 2.481 0.211 -0.641 0.112926587 0.1254 0.4604
0.142806291 2.648 1.1 2.46 0.0879 2.481 0.211 -0.266 0.066867873 0.0924 0.1942
0.207001687 2.648 1.1 2.46 0.1098 2.481 0.211 -0.404 0.010322644 0.0819 0.2856

Anda mungkin juga menyukai