POROSITAS)
(Laporan Praktikum Welloging)
Oleh
NPM : 1815051007
Fakultas : Teknik
Kelompok : 4 (Empat)
Erlina Messa
NPM.1715051007
i
INTERPRETASI KUALITATIF (MENGHITUNG VSh DAN
POROSITAS)
Oleh
Vivi Putri Yuliatama
ABSTRAK
Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung volume Vshale dan
porositas. Menentukan volume shale dapat menggunakan metode log Gamma
Ray. Hal tersebut dilakukan dengan cara menghitung Indeks shale terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan plotting pada grafik ataupun dapat dilakukan dengan
menggunakan perhitungan rumus. Untuk besarnya nilai Vshale linier ketika
menggunakan persamaan atau garis bantu IGR dan non-linier ketika
menggunakan persamaan atau garis bantu Larionov old rocks, Clavier, Stieber,
dan Larionov tertiary rocks. Adapun dari hasil yang didapatkan diketahui Vshale
tertinggi dan terendah. Setelah itu dilakukan penentuan besarnya porositas dengan
menggunakan bantuan grafik log densitas – neutron, dengan cara memplot
besarnya nilai masing-masing log pada grafik tersebut. Dan dari hasil diketahui
porositas tertinggi dan terendah. Sedangkan lapisan prospek yang diidentifikasi
merupakan lapisan dengan litologi Dolomite.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
ABSTRAK......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Percobaan ....................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat Praktikum ............................................................................ 5
3.2 Prosedur .................................................................................... 5
3.3 Diagram Alir .............................................................................. 6
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum ........................................................................... 7
4.2 Pembahasan ................................................................................ 7
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram Alir ..................................................................................... 6
iv
I. PENDAHULUAN
Metode Well logging merupakan praktik membuat catatan rinci dari formasi
geologi yang ditembus oleh lubang bor. Metode akuisisi data well logging
antara lain wireline (EWL), pipe conveyed logging (PCL), dan logging while
drilling (LWD). jika log ditinjau berdasarkan sifat fisik yang diukurnya
terdapat log sonic, log caliper, log gamma ray, log long spaced density, log
short spaced density, log neutron, log resistivity, log self potensial, log termal,
dan lainnya. Menurut interpretasinya logging dibagi menjadi kualitatif dan
kuantitatif. Interpretasi logging merupakan identifikasi pada kurva log.
Interpretasi kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi lapisan porous
permeabel dan lapisan prospek. Interpretasi kuantitatif merupakan bagian dari
well logging yang membahas parameter fisik dari suatu sumur. Seperti contoh
menentukan volume batuan, porositas, Rt, Rw, Sw dan lain-lain. Untuk
menentukan volume shale di dalam batuan dapat dilakukan dengan lima
metode, yaitu metode log Gamma Ray, log SP, log Rt, log Neutron, dan log
Density-Neutron. Dengan persyaratan yaitu sifat-sifat shale di dalam batupasir
dianggap semua sama dengan lapisan shale didekatnya dan metode log
neutron-density tidak dapat digunakan jika lapisan mengandung gas. Maka
dari itu dilakukanlah praktikum menghitung Vsh dan porositas kali ini supaya
mahasiswa dapat menghitung volume shale dan porositas pada sebuah sumur
hidrokarbon.
Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan
dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan ke dalam lubang sumur untuk
mengevaluasi formasi dan identifikasi ciri- ciri batuan di bawah permukaan.
Tujuan well logging adalah untuk mendapatkan informasi litologi, porositas,
resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon.Sedangkan tujuan utama penggunaan log-
log yang merekam bentuk/ defleksi kurva selama well logging adalah untuk
menentukan zona lapisan permeabel dan impermeabel, memperkirakan kuantitas
minyak dan gas bumi dalam suatu reservoar. Parameter-parameter sifat batuan
utama yang diukur meliputi temperatur, tahanan jenis, densitas, porositas,
permeabilitas dan sebagainya yang tergambar dalam bentuk kurva-kurva log
(Harsono, 1997).
Log listrik merupakan suatu jenis log yang digunakan untuk mengukur sifat kelist
rikan batuan, yaitu resistivitas atau tahanan jenis batuan dan potensial diri dari bat
uan. Log SP adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda di permu
kaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor yang bergerak naik – turun.Sup
aya SP dapat berfungsi maka lubang harus diisi oleh lumpur konduktif. Pada lapis
an serpih( shale), kurvaSP umumnya berupa garis lurus yang disebut
3
garis dasar serpih, sedangkan pada formasi permeabel kurva SP menyimpang dari
garis dasar serpih dan mencapai garis konstan pada lapisan permeabel yang cukup
tebal yaitu garis pasir. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanantergantung
pada kadar garam air formasi dan filtrasi lumpur (Hilchie, 1982).
Log radioaktif pada prinsipnya menyelidiki intensitas radioaktif mineral yang men
gandung radioaktif dalam suatu lapisan batuan dengan menggunakan suatu radioa
ktif tertentu. Prinsip log gamma ray adalah perekaman radioaktif alami bumi. Rad
ioaktif gamma ray berasal dari 3 unsur radioaktif yang berada dalam tubuh batuan
seperti Uranium (U), Thorium (Th), dan Potasium (K) yang secara kontinu mema
ncarkan gamma ray dalam bentuk pulsa- pulsa energi radiasi tinggi. Sinar gamm
a ini mampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang
umumnya berupa detektor sintilasi. Secara khusus Log GR berguna untuk mendefi
nisi lapisan permeabel di saat SP tidak berfungsi karena formasi yang resistif atau
bila kurva SP kehilangan karakternya (Rmf = Rw) atau juga ketika SP tidak dapat
direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif (Rider, 2002).
Log densitas merekam secara menerus dari densitas bulk formasi. Densitas yang
diukur merupakan semua densitas dari batuan termasuk batubara. Secara geologi
densitas bulk adalah fungsi dari densitas total dari mineral-mineral pembentuk
batuan (misalnya matriks) dan volume dari fluida bebas yang mengisi pori (Rider,
1996). Log neutron merekam Hidrogen index (HI) dari formasi. HI merupakan
indikator kelimpahan kandungan hidrogen dalam formasi (dengan asumsi atom H
berasal dari HC atau air). Satuan pengukuran dinyatakan dalam satuan PU
(Porosity Unit) (Rider, 1996).
Log Sonik pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui
formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang
dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut
“Interval Transit Time” (∆t).∆t berbanding terbalik dengan kecepatan gelombang
suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi pengukuran antara lain adalah kepadatan, komposisi
serpih, hidrokarbon, rekahan dan pori/gerohong, serta pengaruh dari lubang bor
(Rider, 1996).
Selain digunakan untuk menghitung porositas, kombinasi log densitas dan neutron
ini juga digunakan untuk mendeterminasi litologi dan mendeteksi zona kandungan
gas (pada analisis kualitatif). Harga porositas yang diperoleh dari pembacaan log
densitas dan neutron diperoleh dengan menggunakan persamaan :
ᶲ𝑁 2 +ᶲ𝐷 2
ᶲ𝑁 − 𝐷 = √ …………(1)
2
Persamaan di atas juga digunakan untuk reservoir dengan kandungan gas. Setiap
kali log neutron-density mencatat porositas densitas kurang dari 0, nilai yang
umum di dalam reservoir dolomite anhydritic, rumus berikut harus digunakan
untuk menentukan porositas neutron-densitas :
ᶲ𝑁+ ᶲ𝐷
ᶲ𝑁 − 𝐷 = …………(2)
2
(Tim Penyusun, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain :
1. Alat tulis
2. Laptop
3. Modul Praktikum
4. Ms. excel
3.2 Prosedur
1. Membuka data kurva log.
2. Mengolah data Vshale dengan metode log gamma ray.
3. Mengolah data porositas dengan kombinasi neutron-density.
6
4.2 Pembahasan
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan
fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara 0
dan 1, atau sebagai persentase antara 0-100%. Istilah ini digunakan di berbagai
kajian ilmu seperti geologi, geofisika, farmasi, teknik manufaktur, ilmu tanah,
metalurgi, dan sebagainya. Porositas bergantung pada jenis bahan, ukuran
bahan, distribusi pori, sementasi, riwayat diagenetik, dan komposisinya.
Porositas bebatuan umumnya berkurang dengan bertambahnya usia dan
kedalaman. Namun hal yang berlawanan dapat terjadi yang biasanya
dikarenakan riwayat temperatur bebatuan.