Anda di halaman 1dari 17

INTERPRETASI KUALITATIF

(MENGHITUNG SATURASI AIR)


(Laporan Praktikum Welloging)

Oleh

Vivi Putri Yuliatama


1815051007

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSIAS LAMPUNG
2020
Judul Percobaan : Interpretasi Kualitatif (Menghitung Saturasi Air)

Tanggal Percobaan : 27 November 2020

Tempat Percobaan : Rumah Praktikan

Nama : Vivi Putri Yuliatama

NPM : 1815051007

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 4 (Empat)

Bandar Lampung, 3 Desember 2020


Mengetahui,
Asisten

Erlina Messa
NPM.1715051007

i
INTERPRETASI KUALITATIF
(MENGHITUNG SATURASI AIR)

Oleh
Vivi Putri Yuliatama

ABSTRAK

Praktikum kali ini membahas mengenai interpretasi kualitatif (menghitung Rw dan


Rt). Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan Rt dan harga
Saturasi Air (Sw). Praktikum ini melakukan perhitungan nilai saturasi air dari
kurva log plot. Metode yang dilakukan adalah metode Archie dan Simandoux. Sw
merupakan saturasi air dari zona uninvaded. Rw merupakan resistivitas air formasi.
Rt merupakan resistivitas sebenarnya. Porositas merupakan perbandingan pori
batuan dengan pori sebenarnya. a merupakan faktor turtoisity. m merupakan
eksponen sementasi dan n merupakan saturasi.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan ........................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat Praktikum ............................................................................... 4
3.2 Prosedur ........................................................................................ 4
3.3 Diagram Alir ................................................................................. 5
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum ............................................................................... 6
4.2 Pembahasan .................................................................................... 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Diagram Alir ......................................................................................... 5

iv
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode logging dapat mengetahui gambaran yang lengkap dari lingkungan


bawah permukaan tanah, tepatnya dapat mengetahui dan menilai batuan-batuan
yang mengelilingi lubang bor tersebut. Metode ini juga dapat memberikan
keterangan kedalaman lapisan yang mengandung hidrokarbon serta sejauh
mana penyebaran hidrokarbon pada suatu lapisan. Sebelum melakukan proses
logging sangat perlu untuk mengerti dasar-dasar well logging dan pengetahuan
yang luas, dengan tujuan supaya dapat melakukan interpretasi dan analisis hasil
rekaman log. Dalam eksplorasi geofisika, wellogging digunakan untuk
mengetahui secara nyata kenampakan bawah prmukaan baikdari formasi
maupun kadnungan yang ada didalamnya berdasarkan bukti-bukti yang cukup
akurat karena pada dasarnya welloggingmembedah langsung secara vertikal
lapisan bumi. Dalam mengetahui daerah prospek hidrokarbon perlu diketahui
formasi dan kandungan fluida dalam batuan. Parameter batuan yang digunakan
untuk mengetahui daerah prospek hidrokarbon adalahh Sw (Saturasi Water).

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilakukan antara lain :


1. Praktikan mampu menentukan harga saturasi air (SW).
II. TEORI DASAR

Eksplorasi minyak dan gas bumi merupakan tahapan pencarian lapangan-lapangan


baru yang memiliki cadangan minyak dan gas bumi. Untuk mengetahui apakah
suatu lapangan dianggap memiliki cadangan minyak dan gas bumi, perlu
dilakukan penelitian mendalam dan melibatkan metode-metode geofisika terkait.
Metode yang cukup efektif digunakan di dalam eksplorasi minyak dan gas bumi
antara lain adalah metode seismik refleksi dan logging. Integrasi antara
data log dan data seismik telah menjadi perhatian dari para
geophysicist dan geologist. Kedua data ini memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Data seismik memiliki resolusi horizontal yang baik dengan
resolusi vertikal yang kurang baik, sementara data log memiliki resolusi vertical
yang sangat baik namun resolusi horizontalnya buruk. Mengintegrasikan
keduanya akan menghasilkan interpretasi yang lebih akurat dan menyeluruh
(Badri, 2014).

Log SP hanya dapat menunjukkan lapisan permeabel, namun tidakdapat


mengukur harga absolut dari permeabilitas maupun porositas darisuatu formasi.
Log SP sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti resistivitas formasi,
air lumpur pemboran, ketebalan formasi dan parameter lain. Jadi pada dasarnya
jika salinitas Komposisi dalam lapisanlebih besar dari salinitas lumpur maka
kurva SP akan berkembang negatif dan jika salinitas Komposisi dalam lapisan
lebih kecil dari salinitas lumpur maka kurva SP akan berkembang positif. Dan
bilamana salinitas Komposisi dalam lapisan sama dengan salinitas lumpur maka
defleksi kurva SP akan merupakan garis lurus sebagaimana pada shale.Kurva log
SP tidak mampu secara tepat mengukur ketebalanlapisan karena sifatnya yang
lentur. Perubahan dari posisi garis dasar serpih (Shale BaseLine) ke garis
permeabel tidak tajam melainkan halus sehingga garis batas antara lapisan tidak
mudah ditentukan.Kegunaan Log SP adalah untuk (Exploration Logging, 1979).
1. Identifikasi lapisan-lapisan permeabel.
2. Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi antar sumur berdasarkan
batasan lapisan tersebut.
3. Menentukan nilai resistivitas air-formasi (Rw).
4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih (Doveton,1986).
3
Dalam densitas log kurva dinyatakan dalam satuan gr/cc, karena energi yang
diterima untuk deflektor dipengaruhi oleh matrik batuan ditambah kandungan
yang ada dalam pori batuan, maka satuan gr/cc merupakan besaran bulk density
batuan (ρb). pada penelitian yang dilakukan, satuan dari log densitas adalah
counts per second (CPS) untuk memudahkan perhitungan maka dilakukan
kalibrasi satuan dari CPS ke gr/cc nilai satuan CPS berbanding terbalik dengan
nilai satuan gr/cc. Apabila defleksi log dalam satuan CPS menunjukkan nilai yang
tinggi, maka akan menunjukkan nilai yang rendah dalam satuan gr/cc.
Pemanahan adalah apabila nilai dalam CPS tinggi berarti sinyal radioaktif yang
ditangkap kembali oleh sensor juga tinggi, hal ini disebabkan sinyal radioaktif
yang mengukur kerapatan elektron batuan hanya sedikit, karena kerapatan
elektron batuan hanya sedikit atau rendah maka nilai kerapatan massa batuan
dalam gr/cc juga rendah, sebaliknya apabila nilai dalam CPS rendah berarti sinyal
radioaktif yang mengukur kerapatan elektron batuan lebih banyak atau tinggi
sehingga rapat massa batuan dalam gr/cc juga lebih tinggi (Hidayat, 2011).

Interpretasi data wireline log secara kuantitatif dengan menggunakan rumus


perhitungan. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan porositas batuan,
permeabilitas batuan, saturasi hidrokarbon maupun kandungan shale dalam
reservoir. Perhitungan lapisan yang mempunyai sisipan berupa shale maupun
serpih menggunakan persamaan volume shale dapat diperoleh dari Log Gamma
Ray, Log SP dan Log Neutron :
 Perhitungan Vshale menggunakan Log Gamma Ray
𝐺𝑅−𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛
𝑉𝑆𝐻 = 𝐺𝑅 −𝐺𝑅 ……….(6)
𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
GRlog : nilai GR pada lapisan tersebut
GRmax : nilai GR paling maksimum, sama dengan shale base line
GRmin : nilai GR saat defleksi paling minimum
 Perhitungan Vshale menggunakan Log SP
𝑆𝑃−𝑆𝑃𝑚𝑖𝑛
𝑉𝑆𝐻 = 𝑆𝑃 −𝑆𝑃 ……….(7)
𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
SPlog : nilai SP pada lapisan tersebut
SPmax : nilai SP paling maksimum, sama dengan shale base line
SPmin : nilai SP saat defleksi paling minimum
 Perhitungan Vshale menggunakan Log Neutron
∅𝑁−∅𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑉𝑆𝐻 = ∅𝑁 ……….(8)
−∅𝑁
𝑆ℎ𝑎𝑙𝑒 𝑚𝑖𝑛
ØN : Porositas Neutron pada kedalaman Interpretasi
Ø NShale : Porositas rata rata zona 100% Lempung
ØNmin : nilai Porositas Neutron saat defleksi paling minimum (Syahrin,
2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain :

1. Alat tulis
2. Laptop
3. Modul Praktikum
4. Ms. excel

3.2 Prosedur
1. Membuka data excel
2. Menambahkan kolom Rt, Rw, Rc, Sw Archie, Sw Simandoux dan Sw
Indonesia pada data Excel.
3. Memasukkan rumus Sw Archie
4. Memasukkan rumus Sw Simandoux.
5. Memasukkan rumus Sw Indonesia.
6. Mendapatkan nilai Sw Archie, Sw Simandoux dan Sw Indonesia.
7. Menghasilkan data
5

3.3 Diagram Alir

Adapun diagram alir pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Mulai

Membuka data Excel


pada praktikum bab 4.

Menambahkan kolom Rt, Rw, Rc, Sw Archie, Sw


Simandoux dan Sw Indonesia pada data Excel.

Memasukkan rumus Sw Archie.

Memasukkan rumus Sw Simandoux.

Memasukkan rumus Sw Indonesia.

Nilai Sw Archie, Sw Simandoux


dan Sw Indonesia.

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir


IV. PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Adapun hasil praktikum ini terdapat pada lampiran.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas mengenai Iterpretasi Kualitatif


(Menghitung Saturasi Air). Saturasi air merupakan fraksi (atau persentase)
volume pori dari batuan reservoar yang terisi oleh air. Selama ini terdapat
asumsi umum bahwa volume pori yang tidak terisi oleh air berarti terisi oleh
hidrokarbon. Mendeterminasi saturasi air dan hidrokarbon merupakan salah
satu tujuan dasar dari well logging. Semua determinasi saturasi air dari log
resistivitas pada formasi bersih dengan porositas intergranular yang homogen
didasarkan pada persamaan Archie atau turunannya (Schlumberger,1989).
Persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
𝑎 𝑅𝑤 1/𝑛
Sw = (Ø𝑚 )
𝑅𝑡

Keterangan :
Sw = Saturasi Air dari zona uninvanded (metode Archie)
Rw = Resistivitas Air Formasi pada temperatur formasi
Rt = Resistivitas Formasi Sebenarnya dari formasi
Ø = porositas
a = faktor turtuosity
m = eksponen sementasi
n = eksponen saturasi, bervariasi dari 1.8 hingga 2.5. Nilai
normalnya 2.0.

Resistivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah suatu kemampuanbatuan


untuk menghambat jalannya arus listrik yang mengalir melalui batuan
tersebut. Nilai resistivitas rendah apabila batuan mudah untuk mengalirkan
arus listrik, sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila batuan sulit untuk
7

mengalirkan arus listrik.dengan bertambahnya usia dan kedalaman.

Log resistivitas ini sebenarnya mirip dengan metode geolistrik dalam


geofisika, yaitu membaca sebaran resistivitas bawah permukaan,
namun resistivity log bisa dikatakan memiliki resolusi yang lebih baik.
Batuan bawah permukaan umumnya memiliki pori dan pori tersebut
mengandung fluida. Log ini akan membaca nilai resistivitas batuan yang
sebenarnya adalah resistivitas fluida yang terkandung di dalam batuan
tersebut. Batubara merupakan batuan yang minim kandungan hidrogen
oksigen dan kaya akan karbon, sehingga batubara memiliki nilai resistivitas
yang sangat tinggi. Dalam pembacaan resistivity log sangat terlihat sekali
anomali tinggi jika pada sumur tersebut terdapat batubara.

Untuk menghitung Rt dapat dilakukan dengan cara menginput data diameter


lubang sumur (dh), ketebalan lapisan (h), resistivity lumpur (Rm), resistivity
lapisan sekitarnya (Rs). Koreksi harga Rm terhadap temperatur lapisan (lihat
PF 06), Pilih pada tabel petunjuk (Tabel 1) cara pembacaan Rt yang sesuai
bagi data dari langkah 1, Khusus untuk normal 16“, gunakan Gambar Rcor-8
𝑅16
: masukkan data pada sumbu tegak, pilih diameter lubang sumur sesuai
𝑅𝑚
𝑅16𝑐𝑜𝑟𝑟
data dan dapatkan harga m corr R R16, Harga Rt = R16corr. Untuk
𝑅𝑚
menghitung Rw dapat dilakukan dengan Jika pada sumur diindikasikan
terdapat lempung yang cukup banyak dalam mengotori zona reservoar pada
sumur tersebut, maka dalam menghitung nilai Sw menggunakan persamaan
Sw Simandoux, yaitu :
0.4 𝑅𝑤 𝑉𝑠ℎ 𝑉 2 Ø2
Sw = [− + √( 𝑅𝑠ℎ ) + 5 (𝑅 𝑅 )]
Ø2 𝑅𝑐 𝑐 𝑡 𝑤

Keterangan:
Sw = Saturasi Air
Rw = Resistivitas Air Formasi pada temperatur formasi
Rt = Resistivitas Formasi Sebenarnya dari formasi
Rc = Resistivitas Clay yang dilihat pada nilai GR tertinggi pada zona
reservoar.
Vsh = Volume Shale

Pada tugas yang diberikan pada kedalaman antara 5400 sampai kedalaman 56
00. Pada setiap titik memiliki nilai SW yang beragam. Dalam hal ini nilai S
W archi lebih besar dibandingkan dengna nilai SW simandoux dan SW indon
esia. Hal ini disebabkan nilai sw archi tidak mengoreksi faktor-faktor lain yan
g mempengaruhi seperti yang dikoreksi dalam SW simandoux dan SW indon
esia. Setelah dilakukan percobaan dengan data yang diberikan asisten dosen,
hasil yang didapat berupa Sw Archie, Sw Simandoux, dan SW Indonesia.
V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :


1. Zona Water Bearing yang mana zona ini merupakan zona yang memiliki
litologi batupasir (sandstone) yang mengandung banyak air hingga
mencapai 100% sehingga memiliki nilai resistivitas yang rendah. Dan
pada zona ini nilai resistvitas sebenarnya sama dengan nilai resistivititas
air formasinya.
2. Dalam perhitungann ini, Rw yang kita gunakan bernilai 0.28, dengan nilai
a sebesar 1, lalu nilai m sebesar 2 dan n adalah 2. Nilai Rc yang kita
gunakan sebesar 7,5.
3. Dari hasil yang didapatkan, Sw menggunakan archie lebih besar
dibandingkan dengan hasil dari perhitungan Sw indonesia dan simandoux.
4. Hasil rata-rata dari archie yaitu 0,658, sw indonesia sebesar 0,334
sedangkan untuk hasil dari simandoux yaitu 0,542.
DAFTAR PUSTAKA

Harsono, A, 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Schlumberger Oilfield


Services, Jakarta.

Bassiouni, Z. Theory. Measurement and Interpretation of Well Logs. SPE


Textbook Series Vol. 4, Society of Petroleum Engineers. Texas. 372 pp.

Russel. 1951. Well Logging and Formation Evaluation. Oxford: Elsevier.

Doveton, J.H. 1986. Log Analysis of Subsurface Geology: Concepts and


Computer Methods: New York. Wiley-Interscience. 273 p.

Chapman. 1976. Open-hole Log Analysis & Formation Evaluation, International


Human Resources Development Corporation, Boston.
LAMPIRAN
Sw
RHO(B) POR.DEN RHO.BSH POR.DSH POR.NSH POR.DC POR.NC POR.EFF POR.TOTAL Rw Sw Archie Sw Indo
Simandox
2.166 -7.0499E-05 2.35 -0.0000705 0.09 -7.1195E-05 0.075888611 0.05366 0.03746 0.61000 36818.10058 -0.00007 162.1042555
2.312 -0.000920103 2.35 -0.0009201 0.09 -0.000915111 0.087511667 0.061886859 0.04354 0.61000 1724.78549 0.00194 11.61556729
2.172 -0.002710519 2.35 -0.0027105 0.09 -0.002688102 0.115255656 0.081542376 0.05664 0.61000 636.79138 0.00377 9.755871995
2.548 0.117241379 2.35 0.1172414 0.09 0.114032965 0.07253707 0.125037316 0.09612 0.61000 4.16506 0.45083 0.274229728
2.379 -0.081381381 2.35 -0.0813814 0.09 -0.071744327 0.249342343 0.190349811 0.08931 0.61000 9.26914 0.19690 1.835420686
2.47 -0.008591885 2.35 -0.0085919 0.09 -0.0084956 0.09699141 0.069107468 0.04470 0.61000 98.73642 0.04003 0.925275978
2.335 -0.038181818 2.35 -0.0381818 0.09 -0.038280587 0.221232812 0.161050867 0.09141 0.61000 19.90227 0.03191 2.316644289
2.402 -0.034019204 2.35 -0.0340192 0.09 -0.029307931 0.217536024 0.156588364 0.09799 0.61000 18.65615 0.17704 2.039567546
2.411 -0.029689441 2.35 -0.0296894 0.09 -0.027362447 0.119945994 0.089119158 0.04866 0.61000 34.89088 0.26064 0.718547223
2.461 -0.031711409 2.35 -0.0317114 0.09 -0.029834703 0.14867373 0.10927968 0.06114 0.61000 22.98976 0.18414 0.863415871

Anda mungkin juga menyukai