TUGAS AKHIR
ANALISIS KARAKTERISTIK RESERVOAR
MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI
IMPEDANSI AKUSTIK DAN ANALISIS ATRIBUT
PADA LAPANGAN “X”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal Tugas Akhir ini. Tak lupa
saya ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan
proposal ini.
Tugas Akhir (TA) merupakan salah mata kuliah wajib yang harus diambil
bagi mahasiswa Strata-1 (S1) di Universitas Lampung sebagai sarana untuk
mendapatkan data dalam skripsi. Untuk itu saya memohon kepada PT. Pertamina
EP agar bisa menerima saya untuk melakukan Tugas Akhir (TA). Selain itu, dengan
adanya Tugas Akhir (TA) ini penyusun dapat mengaplikasikan teori yang sudah
diperoleh selama kuliah pada fenomena nyata yang terjadi di alam.
ii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 2
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
I. PENDAHULUAN
sifat fisik batuan reservoar dan indikasi fluida secara langsung dari data
seismik yang dilengkapi oleh data log. Metode seismik inversi merupakan
teknik inversi berupa suatu pendekatan keadaan geologi secara mundur
kebelakang, metode ini dapat memberikan hasil penampakan geologi bawah
permukaan sehingga dapat diidentifikasi karakter dan pola penyebaran
reservoar di daerah target berupa interpretasi geologi, litologi dan fluida serta
batas lapisan petrofisika bawah permukaan. Dalam studi kali ini metode inversi
yang digunakan adalah Impedansi Akustik.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah menganalisis karakteristik reservoar pada
Lapangan X dengan menggunakan seismik inversi impedansi akustik dan
menggunakan metode seismik multriabut.
Adapun batasan masalah pada Tugas Akhir yang diambil ialah untuk
melakukan analisis metode seismik inversi impendansi akustik dan metode
seismik multiatribut dengan memetakan distribusi reservoar pada lapangan
“X” pada software yang digunakan oleh PT. Pertamina EP Asset 2 sehingga
didapatkan hasil analisis yang baik.
II. TEORI DASAR
4
3
Dimana : =Modulus Inkompresibilitas
: = Modulus Geser
: = Rapat masa medium
(a) (b)
Gambar 2.5(a) Prinsip CSP (b) Respon CSP
11
(a) (b)
Gambar 2.6 (a) Prinsip CDP / CMP (b) Respon CDP / CMP
(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Prinsip CRP (b) Respon CRP
12
(a) (b)
Gambar 2.9 (a) Prinsip CO (b) Respon CO
khusus pada shot point di base map pada lokasi-lokasi yang memiliki
anomali yang menarik pada seksi seismik. Pekerjaan selanjutnya adalah
melakukan pewarnaan(colouring), kemudian picking atau timing, lalu
korelasi dengan struktur yang ada, misal pola-pola bidang sesar, trend
struktur hingga langkah selanjutnya adalah mapping di atas base map.
Tahapan berikutnya adalah melakukan studi komprehensif / analisis dari
gambaran struktur anomali atau peta kontur pada base map dengan
menambah informasi dari data stratigrafi, data log, data sejarah geologi, dan
informasi lainnya, sehingga ditentukan jebakan-jebakan yang kemungkinan
besar mengandung hidrokarbon (klosur-klosur prospek). Tahap terakhir
adalah membuat rekomendasi dari hasil analisis daerah tersebut. Pendapat
akhir baik positif maupun negatif harus dilaporkan. Laporan hendaknya
bersifat singkat tapi padat, jika terdapat hal-hal yang menarik, tonjolkan
secara jujur.
Hal pertama yang dilakukan interpreter saat mendapatkan job untuk
menginterpretasi suatu daerah adalah mencari informasi-informasi lain
seperti informasi well log, peta gravitasi, peta magnetik, informasi geologi,
dll. Setelah data-data terkumpul, interpreter akan memetakan daerah
anomali yang signifikan dan menghubungkannya dengan informasi geologi
lainnya. Hal ini biasanya dilakukan menggunakan garis kemiringan (dip
lines) karena cenderung lebih mudah untuk diinterpretasi. Setelah suatu
kejadian geologi dipetakan dan ditandai, langkah selanjutnya adalah
meneruskan horizon-horizon geologi ini sepanjang seismik sectionnya.
Biasanya event-event ini ditandai dengan pensil berwarna. Prosedur ini
dilakukan terus sampai picking seismik-nya telah dilakukan sepanjang satu
loop kembali ke titik awalnya. Pada daerah yang memiliki patahan yang
kompleks, sering terjadi “mistie” yaitu kejadian dimana saat meneruskan
event-event seismik pada suatu loop dan menge-pick kembali ke section
awalnya, mereka berada pada reflector yang berbeda dengan section
awalnya. Umumnya mistie disebabkan oleh pembalikan polaritas antara
section-section yang berpotongan dan juga mispicking atau perbedaan
14
Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama Kerja Praktik ini
berlangsung adalah sebagai berikut :
1. Perangkat lunak (software) yang digunakan di PT. Pertamina EP ASSET 2
dalam pengolahan (processing) data seismik.
2. Data seismik yang digunakan merupakan data hasil dari seismik akuisisi
yang diambil pada daerah ‘X” yang telah dilakukan oleh PT. Pertamina EP
ASSET 2.
3. Perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah seperangkat komputer
maupun laptop yang memiliki software pendukung dalam pengolahan data
seismik.
terdiri dari Data Geologi Regional, Data Sumur dan Data Seismik SEGY
3D PSTM.
17
Mulai
Koefisien
Refleksi
Sintetic
seismogram
Running attribute
Seismic to Well
Conditioning Tie
Picking horizon (running attribute
structural smoothing)
Model
Horizon Edge detection
(running attribute
variance)
Picking fault
Model
Patahan
Depth
structure map
Selesai
Hormat saya,
Mahasiswa Pemohon,
Dales, Philippe; Audet, Pascal; & Olivier, Gerrit;. (2017). Seismic Interferometry
Using Persistent Noise Sources. Geophysical Research Letters,
44(10.1002/2017GL075342), 10863 - 10870.
Febianto, F., & Lisapaly, L. (2007). Seismic Data Analysis with Matching Pursuit
Decomposition. (pp. 1 - 8). Bali: PROCEEDINGS JOINT CONVENTION
BALI 2007 The 32nd HAGI, The 36th IAGI, and The 29th IATMI Annual
Conference and Exhibition.
Kwak, Sangmin; Song, Seok Goo; Kim, Geunyoung; Cho, Changsoo; & Shin, Jin
Soo;. (2017). Investigating the capability to extract impulse response
functions(IRFs) from. American Geophysical Union, 5(1002), 10.
Sukmono, S., 1999, Interpretasi Seismik Refleksi, Departemen Teknik Geofisika,
ITB, Bandung.
Utomo, Warto; , Feriyanto; & Susilo, Adi;. (2007). Seismic Atributes for Reservoir
Charaterization to Determmine Sand Reservoir in X Field Tarakan Basin
East Kalimantan. (pp. 2 - 14). Bali: PROCEEDINGS JOINT
CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, The 36th IAGI, and The 29th
IATMI Annual Conference and Exhibition.
Zikrilah, Muhammad; Sugiyanto, Didik; Rusydy, Ibnu;. (2016). Identification of
Subsurface Structure Using Seismic Refraction Method at Jantho Aceh
Besar. Jurnal Natural, 16(02), 2 - 4.
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
FRISTI SHABRINA PARAMESWARI
STUDENT OF LAMPUNG UNIVERSITY MAJOR GEOPHYSICAL ENGGINERING
IDENTITY
ORGANIZATIONAL EXPERIENCE