Diusulkan Oleh :
Nim 08021282025025
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
I. Pelaksana
Nama : Muhamad Abdul Zafri
Nim : 08021282025025
Jurusan : Fisika
Bidang Ilmu : Geofisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas : Universitas Sriwijaya
Nomor Telepon 083875569738
Email : muhamadabdulzafri@gmail.com
II. Topik : Identifikasi Reservoir Hidrokarbon dengan
menggunakan Inversi Seismik Impedansi Akustik
Pada Lapangan X
III. Tempat Pelaksana : PT.PUDC Taman Tekno
IV. Waktu Pelaksanaan : Oktober – Desember 2023
Mengetahui Menyetujui
Ketua Jurusan Fisika, Dosen Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
memberikan rahmat, nikmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal Tugas Akhir dengan topik “Identifikasi Reservoir Hidrokarbon Dengan
Menggunakan Inversi Seismik Impedansi Akustik” ini dengan baik dan lancar.
Proposal Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelas
sarjana sains dan melengkapi persyaratan kurikulum guna memenuhi pengambilan
mata kuliah wajib di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya. Penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam pembuatan proposal Tugas Akhir ini.
Penulis berharap agar kiranya proposal Tugas Akhir ini dapat diterima oleh
pihak instansi terkait. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas izin dan
kesempatan yang akan diberikan oleh instansi kepada penulis.
NIM.08021282025025
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ...........................................................................................2
1.4 Batasan Masalah................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................3
2.1 Pengertian Metode Seismik...............................................................................3
2.2 Perbedaan Survei Seismik 2D dan Survei Seismik 3D .....................................3
2.3 Tahapan dalam Metode Seismik .......................................................................4
2.3.1 Akuisisi Data .............................................................................................4
2.3.2 Pengolahan Data .......................................................................................4
2.3.3 Interpretasi Data ........................................................................................5
2.4 Gelombang Seismik ..........................................................................................5
2.5 Jenis gelombang ................................................................................................6
2.5.1 Gelombang badan (Body Wave) ................................................................6
2.5.2 Gelombang permukaan (Surface Wave)....................................................7
2.6 Metode Seismik Inversi.....................................................................................8
2.6.1 Impedansi Akustik ....................................................................................9
2.7 Pengertian Reservoir Hidrokarbon ....................................................................9
2.8 Jenis Jenis Reservoir ....................................................................................... 10
2.8.1 Reservoir Jenuh ....................................................................................... 10
2.8.2 Reservoir Tidak Jenuh.............................................................................11
BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................................12
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .....................................................................12
3.2 Metode Pelaksanaan ........................................................................................ 12
3.3 Alat Penelitian..................................................................................................13
3.4 Bahan Penelitian...............................................................................................13
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
e. Untuk memperoleh informasi-informasi mengenai parameter yang ada di bawah
lapisan permukaan seperti kecepatan, reflektivitas, dll.
b) Batuan migrasi yaitu batuan yang dapat dilewati oleh hidrokarbon, dapat
berupa patahan, dan lainnya.
c) Batuan reservoir yaitu batuan yang porous dan permeabel sehingga mampu
menjadi tempat terakumulasinya hidrokarbon setelah bermigrasi dari batuan
sumber.
Gelombang seismik ada yang merambat melalui interior bumi disebut sebagai
body wave, dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi yang disebut
surfave wave. Sumber gelombang seismik ada dua yaitu alami dan buatan. Sumber
alami terjadi karena adanya gempa tektonik, gempa vulkanik dan runttuhan atau
longsoran, sedangkan buatan menggunakan gangguan yang disengaja.
2.5.1 Gelombang badan (Body Wave)
Gelombang badan dapat dikatakan sebagai sebagai gelombang yang berjalan di
bagian dalam bumi dan bagian dalam bumi sebagai mediumnya. Gelombang badan
dibedakan dalam dua macam yakni gelombang P dan gelombang S. Gelombang P
ialah gelombang longitudinal yakni gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan
arah geraknya. Selain disebut sebagai gelombang rapatan(compressional) gelombang
ini bisa juga disebut gelombang primer (primary) sebagaimana disebutkan diawal
karena gelombang ini tiba saat kejadian(event) pertama kali pada perekam
6
gelombang (geophone, seismograph, atau lainnya). Sedangkan gelombang S ialah
gelombang transversal yakni gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan
arah geraknya. Selain disebut sebagai gelombang geser (Shear) gelombang ini bisa
juga disebut gelombang Sekunder (Secondary) sebagaimana disebutkan diawal
karena gelombang ini tiba saat kejadian(event) kedua pada perekam gelombang
(geophone, seismograph, atau lainnya).
Gambar 2.1 Prinsip Huygen yang berlaku pada perambatan muka gelombang
(Giancoli,2004).
2.5.2 Gelombang permukaan (Surface Wave)
Disebut sebagai gelombang gelombang permukaan karena yang berjalan di
permukaan bumi dan permukaan bumi sebagai mediumnya. Gelombang permukaan
dibedakan dalam dua macam yakni gelombang Rayleigh dan gelombang Love.
Gelombang Rayleigh biasanya disebut ground roll. Gelombang ini berjalan
sepanjang permukaan bumi dan mengalami kombinasi gerak longitudinal dan
transversal. Sedangkan gelombang Love ialah gelombang yang menyertakan gerak
transversal yang paralel terhadap permukaan tanah. Gelombang Love secara murni
gerak tranversal sedangkan gelombang Rayleigh mengandung gerak vertikal dan
radial (Telford dkk, 2004).
Gambar 2.2 (a) Gelombang permukaan Rayleigh dan (b) Gelombang permukaan
Love (Shearer, 2009).
7
2.6 Metode Seismik Inversi
Metode seismik inversi terbagi atas dua bagian, di antaranya seismik inversi
pre-stack serta inversi post-stack. Di mana inversi post-stack berkaitan dengan
inversi amplitudo yang terdiri atas tiga macam pemodelan, yaitu rekursif
(bandlimited), sparse-spike dan model based. Penelitian ini menggunakan suatu
metode seismik inversi post-stack dengan menggunakan pemodelan model based
karena dalam pemodelan geologinya dibandingkan dengan data riil seismik
Pemodelan yang paling umum dalam inversi post-stack merupakan inversi rekursif
dengan prinsip mengabaikan efek dari wavelet seismik dan menganggap seolah trace
seismik yang digunakan sebagai kumpulan koefisien refleksi yang telah difilter oleh
wavelet fase nol. Trace seismik diinversi oleh dirinya sendiri, sehingga pada suatu
trace impedansi akustik menghasilkan suatu jangkauan frekuensi yang sama dengan
trace seismiknya (Russel, 1988).
Metode selanjutnya adalah inversi post-stacksparse-spike dengan asumsi
bahwa reflektivitas yang sesungguhnya dan terpenting hanya pada spike yang besar
di mana bertumpukan dengan spike yang kecil. Metode ini menemukan lokasi spike
yang besar dari pemeriksaan trace seismik. Spike tersebut terus ditambahkan hingga
pemodelan yang dihasilkan pada trace akurat di mana menggunakan parameter yang
sama dengan batasan inversi model-based. Inversi post-stack model based memiliki
prinsip dalam menggambarkan model geologi perlu dibandingkan dengan data riil
seismiknya, yang dimanfaatkan untuk memperbaharui model yang sebelumnya serta
menyesuaikannya dengan data seismik. Keuntungannya dalam menggunakan metode
ini adalah tidak menginversi seismik secara langsung namun menginversi model
geologi (Herron, 2011).
8
2.6.1 Impedansi Akustik
Impedansi Akustik merupakan sifat suatu batuan yang dipengaruhi oleh
porositas, kedalaman, jenis litologi, kandungan fluida, temperatur serta tekanan.
Maka dari itu impedansi akustik ini biasanya digunakan sebagai indikator litologi,
pemetaan litologi, porositas, fasies seismik, pemetaan suatu aliran, hidrokarbon,
sebagai alat kuantifikasi karakter reservoir, pembentukan model geologi bawah
permukaan. Impedansi Akustik memiliki kemampuan untuk menjalarkan gelombang
seismik pada suatu batuan (Sentosa dkk., 2014).
Impedansi akustik didefinisikan sebagai kemampuan suatu batuan untuk
melewatkan gelombang seismik yang melauinya. Impedansi akustik didapatkan dari
hasil perkalian antar densitas (ρ) dan kecepatan gelombang-P seismik (Vp) seperti
pada persamaan (1)
AI = ρ.Vp (1)
dengan AI adalah Impedansi Akustik (m/s.g/cc), ρ adalah densitas (g/cc), Vp adalah
kecepatan gelombang seismik (m/s). Impedansi akustik dianalogikan sebagai
acoustic hardness. Batuan yang keras (hard rock) dan sukar dimampatkan seperti
batugamping (limestone) dan batupasir (sandstone) mempunyai impedansi
akustikyang lebih tinggi, sedangkan batuan yang lunak seperti lempung (clay) yang
lebih mudah dimampatkan mempunyai nilai impedansi akustik yang lebih rendah.
Impedansi akustik berpengaruh pada penentuan reflektivitas sudut datang normal
melalui persamaan (2),
Al+1− AL𝑖
KR = (2)
Ali+1+ ALi
dimana KR adalah koefisien refleksi, sedangkan AIi dan AIi+1 adalah impedansi
akustik lapisan pertama dan kedua (Danusaputro, 2015).
9
air maka semakin kasar butiran pasirnya, karena mekanisasi ini maka batuan pasir
akan cenderung mempunyai porositas antar butiran yang seragam.Batuan gamping
diendapkan oleh gerakan air laut, sebagian merupakan endapan - endapan dari
larutan, dan sebagian adalah timbunan dari jasad kerang organik. Ruang pori awal
sering berubah oleh disolusi ulang lanjutan dari sejumlah zat padat, sehingga
porositas batuan gamping cenderung menjadi kurang seragam dibandingkan dengan
pasir. Porositas batuan gamping mengandung gerohong dan rekahan yang disebut
porositas skunder yang bersisipan dengan porositas primer. Dolomit terbentuk ketika
air yang kaya dengan mineral magnesium mengalir melalui batuan gamping
menggantikan sejumlah kalsium dengan magnesium. Proses ini biasanya
menyebabkan suatu pengurangan volume terhadap batuan sehingga dolomitisasi
adalah suatu mekanisme penting dalam menyediakan ruang pori untuk akumulasi
hidrokarbon (Sukmono, 1999).
10
2.8.2.Reservoir Tidak Jenuh
11
BAB III
METODE PENELITIAN
4. Modeling Geologi:
- Bangun model geologi dari wilayah penelitian yang mencakup informasi mengenai
lapisan batuan, litologi, dan distribusi potensial reservoir hidrokarbon.
8. Interpretasi Geologi:
- Gabungkan hasil inversi dengan konteks geologi regional untuk memahami potensi
ekonomi dan karakteristik reservoir hidrokarbon.
12
3.3 Alat Penlitian
1. Microsoft Excel
2. Software
3. Laptop / Komputer
13
BAB IV
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
15