Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

ANALISIS DATA SEISMOGRAM UNTUK MENENTUKAN PARAMETER


MAGNITUDE GEMPA BUMI
(Studi Kasus: Gempa Bumi Provinsi Bengkulu)

Dibuat untuk memenuhi syarat permohonan Kerja Praktek di Badan Meteorologi


Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Oleh:

DANAH ZAHIRAH

08021381924051

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
1. Pelaksanaan

Nama : Danah Zahirah

NIM : 08021381924051

Jurusan : Fisika

Bidang Studi : Geofisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya

Nomor Telepon : 089620880582

Email : danahzahirah28@gmail.com

2. Topik : Analisis Data Siesmogram Untuk Menentukan Parameter


Magnitude Gempa Bumi (Studi Kasus: Gempa Bumi
Provinsi Bengkulu)

3. Tempat Pelaksanaan : Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG


Stasiun Geofisika Kelas III Kapahiang) Jl. Pembangunan
No. 156, Pasar Kapahiang, Kec, Kapahiang, Bengkulu

4. Waktu Pelaksanaan : 01 Juni s/d 01 Juli 2022

Indralaya, Februari 2022


Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Fisika Dosen Pembimbing

Dr. Frinsyah Virgo, S. Si., M.T. Sutopo, S. Si., M. Si.


NIP.197009101994121001 NIP. 1971111719980210010

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah proposal kerja praktek ini dapat dibuat untuk melengkapi
persyaratan kurikulum di jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sriwijaya yang akan dilaksanakan di Badan Meteorologi Klimatologi
Dan Geofisika (BMKG).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal Kerja Praktek ini masih
banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis selaku penyusun
proposal ini tentunya tak luput dari kesalahan, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat memotivasi menuju ke arah perbaikan. dalam menyelesaikan Kerja
Praktek ini.

Selanjutnya penulis sangat berharap agar kiranya proposal kerja praktek ini
dapat diterima oleh pihak Instansi terkait dan tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
atas izin serta kesempatan yang akan diberikan oleh Instansi kepada penulis.

Indralaya, Februari 2022


Penulis.

Danah Zahirah
NIM. 08021381924051

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
2.1 Pengertian Gempa Bumi....................................................................................... 3
2.2 Magnitudo Gempa Bumi ...................................................................................... 4
2.2.1 Magnitudo Lokal (ML) .................................................................................... 4
2.2.2 Magnitudo Body Wave (Mb) ........................................................................... 5
2.2.3 Magnitudo Gelombang Permukaan (MS) ..................................................... 5
2.2.4 Magnitudo Momen (MW) ................................................................................ 6
2.3 Energi Gempa Bumi .............................................................................................. 6
2.4 Intensitas Gempa Bumi......................................................................................... 7
BAB III WAKTU PELAKSANAAN ............................................................................. 8
3.1 Peserta Kegiatan Kerja Praktek .......................................................................... 8
3.2 Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

iii
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan
kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika diperlukan untuk mengetahui
kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pendataan di atas permukaan bumi dari
parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pendataan ini
dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu
secara vertikal maupun horisontal. Sedangkan geologi mempelajari lapisan batuan dari
kulit bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya (Bahri dan Madlazim, 2012.)
Cabang geofisika yang secara khusus mempelajari gempa bumi adalah Seismologi.
Seismologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pembangkit, propagasi dan
perekaman gelombang elastik dalam bumi. Gelombang elastik yang dipancarkan dari
sumber gempa bumi memungkinkan struktur penyusun bumi bagian dalam dipelajari
dan diungkapkan. Seismologi juga berkaitan langsung dengan proses fisik yang
menyebabkan gempa bumi dan cara untuk mengurangi dampak destruktifnya terhadap
masyarakat. Di Indonesia, lembaga yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk
melakukan observasi dan monitoring gempa bumi dan tsunami yaitu Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
Oleh karena itu penulis bermaksud mengikuti kerja kerja praktek di BMKG
Kapahiang Bengkulu. Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan
Fisika Universtas Sriwijaya dengan tujuan adar mahasiswa mempunyai gambaran dan
wawasan nyata mengenai proses yang bersangkutan dalam dunia industri.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan jenis parameter magnitude yang bersumber pada data
seismogram gempa bumi Bengkulu
2. Bagaimana menentukan konsep besaran magnitude dan skala intensitas gempa
bumi
3. Bagaimana gambaran dari aktivitas magnitude gempa bumi suatu wilayah

JURUSAN FISIKA
1
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

1.3 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jenis parameter magnitude yang bersumber pada data seismogram
gempa bumi Bengkulu
2. Mengetahui konsep besaran magnitude dan skala intensitas gempa bumi
3. Mengetahui gambaran dari aktivitas magnitude gempa bumi suatu wilayah

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui jenis parameter magnitude yang bersumber pada data
seismogram gempa bumi Bengkulu
2. Dapat mengetahui konsep besaran magnitude dan skala intensitas gempa bumi
3. Dapat mengetahui gambaran dari aktivitas magnitude gempa bumi suatu wilayah

JURUSAN FISIKA
2
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran asli dari dalam bumi, bersumber di dalam bumi
yang kemudian merambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumi pecah dan bergeser
dengan keras. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika bumi (tektonik), aktivitas
gunung api, akibat meteor jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), ledakan bom
nuklir di bawah permukaan. Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi yang paling
umum terjadi merupakan getaran yang dihasilkan dari peristiwa pematahan batuan
akibat benturan dua lempeng secara perlahan-lahan itu yang akumulasi energi benturan
tersebut melampaui kekuatan batuan, maka batuan di bawah permukaan (Nur, 2010).

Gempa bumi merupakan getaran akibat pergerakan yang terjadi di permukaan


bumi akibat pelepasan enersi secara tiba-tiba. Pelepasan enersi secara tiba-tiba
menimbulkan gelombang seismik yang dapat merusak segala sesuatu di permukaan
bumi, seperti bangunan, pohon-pohon, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Gempa
bumi belum dapat diprediksi kapan dan dimana terjadi walaupun pada saat ini teknologi
semakin maju. Teknologi hanya dapat memetakan daerah rawan gempa, merancang
bangunan tahan gempa dan manusia hanya dapat menentukan besarnya kekuatan gempa
dengan alat seismograph. Gempa bumi dengan skala kecil, dibawah 3 SR tidak dapat
dirasakan dan tidak menimbulkan kerusakan, tetapi bila gempa bumi besarnya mencapai
7 SR, sudah dapat dipastikan akan menimbulkan kerusakan. Tingkat kerusakan yang
ditimbulkan, selain karena kekuatan gempa, juga diukur tingkat luas daerah yang
berdampak akibat gempa. Pelepasan enersi yang tiba-tiba pada saat gempa bumi
diakibatkan adanya pergeseran lempeng bumi yang menghasilkan suatu tekanan.

Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh aktivitas gunung berapi yang
masih aktif, pada saat proses erupsi. Gempa ini disebut gempa vulkanik. Kepulauan
Indonesia termasuk daerah yang rawan gempa bumi, karena lokasinya yang berada di
cincin api dunia dan banyak gunung berapai yang masih aktif baik di darat ataupun di
laut (Bahri dan Mungkin, 2019).

JURUSAN FISIKA
3
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

2.2 Magnitudo Gempa Bumi


Magnitudo gempa merupakan ukuran logaritmik dari kekuatan gempa bumi.
Magnitudo dihitung secara skala relatif terhadap suatu kekuatan gempa bumi. Skala
logaritmik dipakai karena amplitudo gelombang seismik dari gempa variasinya tinggi.
Magnitudo tidak berhubungan langsung dengan sumber gempa. Magnitudo dipakai
untuk analisis peninjauan awal dari data gempa (katalog) untuk keperluan investigasi
keteknikan.

2.2.1 Magnitudo Lokal (ML)


Skala magnitudo pertama kali dikembangkan oleh C. Ritcher (1935) dengan
motivasi keinginan untuk menerbitkan katalog pertama gempa California yang
mempunyai ratusan kejadian dengan ukuran dari hampir tidak terasa sampai yang besar.
Ritcher berpendapat bahwa deskripsi gempa harus meliputi pengukuran kekuatan
gempa yang objektif. Ia mengobservasi bahwa logaritmik gerakan tanah maksimum
(amplitudo maksimum komponen horizontal) meluruh terhadap jarak sepanjang suatu
kurva. Kurva tersebut paralel untuk semua gempa. Semua observasi dengan instrumen
torsi Wood-Anderson sederhana.

Secara umum, rumus yang digunakan untuk menentukan magnitudo lokal (ML)
adala sebagai berikut:

ML = log A – log A0 (2.1)

dengan A adalah amplitudo maksimum gerakan tanah (dalam mikron) yang tercatat oleh
seismograf torsi Wood-Anderson, yang mempunyai periode natural sebesar 0,8 s,
magnifikasi (perbesaran) = 2800 dan faktor redaman = 0,8 dan A0 adalah kejadian
referensi pada jarak tertentu. Sebagai standar, 𝑀𝐿 akan nol bila pada jarak 100 km
amplitudonya adalah 1 mikron. Dengan demikian f(Δ) adalah > 1 untuk Δ > 100 km, dan
< 1 untuk Δ < 100 km. Untuk suatu daerah, f(Δ) dapat dicari secara empiris dari
perhitungan magnitudo yang menggunakan data amplitudo dari banyak stasiun
(hasilnya harus sama).

JURUSAN FISIKA
4
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

2.2.2 Magnitudo Body Wave (Mb)


Meskipun ML banyak digunakan, tetapi ada keterbatasan tipe alat dan kisaran
jarak, yang tidak praktis untuk karakterisasi global. Di luar jarak regional, dimana
gelombang langsung P menjadi fasa yang jelas. Magnitudo gelombang badan
merupakan magnitudo gempa yang diperoleh berdasar amplitudo gelombang badan (P
atau S) disimbolkan dengan mb. Rumus yang digunakan untuk menentukan mb adalah
sebagai berikut:

(2.2)

dengan A adalah amplitudo dalam mikrometer dan T adalah periode dalam detik. Secara
umum, periode 1 s pada seismometer periode pendek. Meskipunjarang, alat berperiode
panjang digunakan untuk menentukan magnitudo dengan periode 5 sampai 15 s.

2.2.3 Magnitudo Gelombang Permukaan (MS)


Magnitudo yang diukur berdasarkan amplitudo gelombang permukaan
disimbolkan dengan MS . Pada jarak episenter > 600 km, seismogram periode panjang
dari gempa dangkal didominasi oleh gelombang permukaan, biasanya dengan periode
20 s. Amplitudo gelombang ini bergantung pada jarak, akan tetapi berbeda
ketergantungan dari gelombang badan. Amplitudonya sangat dipengaruhi oleh
kedalaman gempa. Gempa dalam tidak menimbulkan amplitudo gelombang permukaan
yang besar, oleh karena itu tidak ada koreksi yang cocok untuk kedalaman sumber.
Mangnitudo gelombang permukaan dirumuskan sebagai berikut:

MS = log A20 + 1.66 log Δ + 2.0 (2.3)

dengan 𝐴20 adalah amplitudo gelombang permukaan dalam mikrometer yang


berperiode 20 s. Umumnya, amplitudo gelombang Rayleigh dari komponen vertikal
yang dipakai.

JURUSAN FISIKA
5
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

2.2.4 Magnitudo Momen (MW)


Masalah saturasi untuk gempa-gempa besar memotivasi pengembangan
magnitudo momen MW oleh Kanamori (1977) yang diformulasikan sebagai berikut:

(2.4)

dengan 𝑀0 adalah momen seismik dalam dyne.cm (𝑀0 = 𝜇𝐷𝑆 → log 𝑀0 = 15,1 +
1,7ML). Keuntungan skala MW berhubungan langsung dengan sifat fisik dari sumber
(𝑀0) dan tidak tersaturasi untuk gempa besar. Secara umum, penentuan M0 lebih rumit
dari pengukuran amplitudo. MW hampir sama dengan MS untuk gempa-gempa kecil.
Karena momen seismik berhubungan dengan displacement statis akhir setelah
terjadinya gempa, maka MW berhubungan lebih dekat dengan efek tektonik jangka
panjang dari proses gempa bumi (Kiswiranti, 2019).

2.3 Energi Gempa Bumi


Energi seismik yang dipancarkan adalah salah satu parameter yang paling
mendasar untuk menjelaskan suatu kejadian gempa bumi. Dalam praktek, energi secara
historis hampir selalu diperkirakan dengan rumus empiris. Dalam perumusan
Gutenberg- Richter, energi dibatasi sekali besarnya yang dikenal melalui log Es = a +
bM dimana a dan b adalah konstanta. Untuk magnitudo gelombang permukaan (Ms),
rumus dari Guttenberg-Richter (Wesnouwsky 1994) yaitu:

Log Es = 4.8+1.5 Ms (2.5)

dengan satuan Es adalah Joule (J). Dalam penggunaan normal dari persamaan 1 energi
ini berasal setelah Ms dihitung. Namun, sekarang diakui bahwa untuk gempa bumi yang
sangat besar atau gempa bumi yang sangat dalam, frekuensi tunggal yang digunakan
untuk menghitung Ms belum tentu mewakili dimensi gempa dan, karenanya, tidak
mungkin perwakilan dari energi yang terpancar. Karena energi terpancar sekarang dapat
dihitung secara langsung, itu adalah parameter independen dari yang berkekuatan unik
dapat didefinisikan (Simanjuntak dan Olymphi, 2017).

JURUSAN FISIKA
6
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

2.4 Intensitas Gempa Bumi


Intensitas gempa bumi merupakan ukuran kualitatif dampak gempa bumi
berdasarkan hasil pengamatan terhadap manusia, struktur bangunan dan lingkungan di
lokasi tertentu. Skala intensitas gempa bumi Modified Mercalli Intensity (MMI) dibagi
menjadi 12 kelas. Skala ini merupakan hasil modifikasi Wood dan Neuman tahun 1931
dan disempurnakan oleh Richter tahun 1956 (Sukanta dkk., 2010). Ukuran gempa bumi
yang obyektif dan kuantitatif diperoleh dari pengukuran menggunakan seismograf yang
disebut magnituda yang diperkenalkan pertama kali oleh Charles Richter tahun 1935
menggunakan seismometer Wood-Anderson (Kramer, 1996). Salah satu parameter
goncangan tanah yang sering dipakai dalam analisis bahaya gempa bumi adalah
amplituda percepatan tanah/peak ground acceleration (pga) yang direkam oleh
accelerometer (Sulaeman dan Cipta, 2012).

JURUSAN FISIKA
7
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

BAB III

WAKTU PELAKSANAAN
3.1 Peserta Kegiatan Kerja Praktek
Adapun peserta yang akan mengikuti Kerja Praktek ini adalah Mahasiswa
Fakultas MIPA Jurusan Fisika Kelompok Bidang Ilmu Geofisika Semester VI sebagai
berikut:
Nama NIM Jurusan

Danah Zahirah 08021381924051 Fisika

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kerja praktek ini diajukan selama periode 01 Juni sampai
dengan 01 Juli 2022 dan bertempat di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Kapahiang), Jl. Pembangunan No. 156, Pasar
Ujung, Kapahiang, Kec. Kapahiang, Bengkulu. Adapun jadwal kegiatannya sebagai
berikut:

No. Jenis Kegiatan Minggu Ke-

I II III IV

1. Oreientasi dan Pengenalan

2. Studi Perpustakaan

3. Praktik dan Pelatihan

4. Bimbingan dan Konsultasi

5. Penyelesaian Laporan

JURUSAN FISIKA
8
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

BAB IV

PENUTUP
Demikianlah proposal kerja praktek ini saya buat sebagai bahan pertimbangan
Bapak/Ibu, untuk memberikan kesempatan kepada saya agar dapat melaksanakan kerja
praktek di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG Stasiun Geofisika
Kelas III Kapahiang),Jl. Pembangunan No. 156, Pasar Ujung, Kapahiang, Kec.
Kapahiang, Bengkulu. Besar harapan saya untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek di
instansi ini. Semoga pihak instansi dapat mengarahkan serta membimbing dalam
melaksanakan kerja praktek ini.Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

JURUSAN FISIKA
9
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika

DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S., dan Madlazim., 2012. PEMETAAN TOPOGRAFI, GEOFISIKA DAN
GEOLOGI KOTA SURABAYA. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA),
2(2):24.

Bahri, Z dan., Mungkin, M., 2019. Penggunaan SCR Sebagai Alarm Peringatan Dini
Pada Saat Terjadi Gempa Bumi. Journal of Electrical Technology, 3(4): 101.

Kiswiranti, D., 2019. SEISMOLOGI (Dasar-dasar Seismologi dan Apilikasinya).


Yogyakarta: Institut SAINS dan TEKNOLOGI AKPRIND Yogyakarta.

Kramer, L. S., 1996, Geotechnical Earthquake Engineering. Prentice-Hall, Inc.

Nur, A. M., 2010. GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN MITIGASINYA. Jurnal Geografi,
1(7): 67-68.

Simanjuntak, A. V. H., dan Olymphia., 2017. Perbandingan Energi Gempa Bumi


Utama dan Susulan (Studi Kasus: Gempa Subduksi Pulau Sumatera dan Jawa).
Jurnal Fisika FLUX, 1(14):22.

Sukanta, I. N., dkk., 2010, Laporan Accelerograph BMKG Dalam Penentuan Peta
Intensitas Gempa Kuat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Sulaeman, C., dan Cipta, A., 2012. Model intensitas gempa bumi di Maluku Utara.
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, 2(3):80.

JURUSAN FISIKA
10
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai