Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

DI AJUKAN KEPADA
PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG

Disusun Oleh:
FEBRYANTO
4100190022

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Kepada :
PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG

Oleh :
FEBRYANTO
4100190022

Judul :

Proses Pengelolahan Serta Maintenance Batubara Pada Blok X Tambang Batubara PT.
PETRO NAGA JAYA GEMILANG, Kec. Anggana, Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur
Diajukan sebagai salah satu tahapan untuk mengenal dunia kerta dan menambah wawasan dan
pengalaman nyata dalam dunia kerja yang sesuai dengan Program Studi Teknik Geologi
FakultasTeknologiMineral,InstitutTeknologiNasionalYogyakarta.

Yogyakarta, 15 Januari 2023

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr.Ir.Amara Nugrahini.MT. Agustinus Brany Kurnianto,ST.,MT


NIKK : 1973 000136 NIK : 1973 0384

Dekan FakultasTeknologi Mineral Ketua Prodi Teknik Geologi

Dr. Ir. Setyo Pambudi, M.T. Obrin Trianda, S.T., M. T.


NIK : 19730058 NIK. 19730284

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan
rahmat-Nya, proposal permohonan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta,
tentang pelaksanaan Kerja Praktek kami bermaksud untuk mengambil masalah khusus
terkait pengelolaan Batubara. Sebagaimana kita ketahui bahwa PT. PETRO NAGA
JAYA GEMILANG, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
yang berlokasi di Kutai Lama Kalimantan Timur . Dalam rangka menyelesaikan studi
S1 pada Program Studi Teknik Geologi,serta meningkatkan mutu dan kualitas sebagai
calon Ahli Geologi yang siap bekerja, maka PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG
menjadi pilihan tepat untuk melatih diri serta keterampilan kami dalam rangka
melengkapi keilmuan di Bidang Geologi. Dengan ini, suatu kehormatan bagi kami
untuk dapat diterima melakukan Kerja Praktek di PT. PETRO NAGA JAYA
GEMILANG. Demikianlah proposal permohonan ini kami buat. Atas perhatian,
kerjasama dan bantuan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 15 Januari 2023

FEBRYANTO

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 2

1.3Manfaat.............................................................................................................................. 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................................... 4

2.1 Lokasi Pelaksanaan .......................................................................................................... 4

2.2 Topik Permasalahan ......................................................................................................... 4

2.3 Tempat Pelaksanaan ......................................................................................................... 4

BAB III TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 6

3.1 Geologi Regional.............................................................................................................. 6

3.1.1 Fisiografi .................................................................................................................... 6

3.1.2. Stratigrafi Regional................................................................................................... 6

3.1.3 Struktur Geologi Regional ......................................................................................... 7

3.2 Dasar Teori ....................................................................................................................... 8

3.2.1 Pengertian Batubara ................................................................................................... 8

3.2.2 Genesa Batubara ........................................................................................................ 8

3.2.3 Jenis Jenis Batubara ................................................................................................... 9

3.2.4 Klasifikasi Batubara ................................................................................................ 10

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik di PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG ........... 5

Tabel 3. 1 Spesifikasi ASTM untuk Bahan Bakar Padat ......................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Peta Geologi Regional Dearah Penelitian (Rusmana, dkk, 1993)...................................................7

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Geologi merupakan salah satu jurusan yang ada di Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta. Dalam Program Studi Teknik Geologi Fakultas
Teknologi Mineral Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, terdapat jenis bidang minat
pilihan yang dipelajari oleh mahasiswa yaitu bidang minat energi (geologi dan
pertambangan), dimana setiap mahasiswa diperbolehkan mengambil setiap mata kuliah
yang ada di tiap-tiap bidang minat.

Memasuki era persaingan bebas saat ini, diperlukan suatu strategi pengembangan
bidang ilmu kebumian dalam pembangunan yang berkesinambungan secara terus-
menerus dandiaplikasikan dalam berbagai bidang. Dengan diperlukannya penguasaan
terhadap aspek kebumian yang diaplikasikan dan juga penyiapan sumber daya manusia
yang ada, diharapkanakan menghasilkan manusia dengan sumberdaya yang berkualitas.
Dikarenakan kemajuan ilmu kebumian khususnya untuk bidang energi yang
berkembangpesat maka sebagai konsekuensinya dituntut suatu masyarakat yang siap dan
mampu menyikapi kemajuan tersebut. Hal ini perlu diperhatikan sehingga nantinya
bangsa Indonesiatidak hanya sebagai penonton di Negeri sendiri dengan sumber daya
alam dan energisedemikian rupa.
Sumber daya manusia khususnya yang berkepentingan dalam pembangunan dan
aplikasiilmu kebumian diharapkan mampu terlibat lebih jauh, baik melalui penelitian,
eksperimen- eksperimen, ataupun dengan memberikan iklim yang kondusif bagi
berkembangnya dunia energi. Diharapkan melalui usaha-usaha tersebut nantinya
kreatifitas dan inovasi akan muncul dan mampu memberi nilai tambah bagi bangsa dan
negara.
Kerja praktik di lapangan secara langsung merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
memahami bagaimana ilmu yang selama ini didapat di bangku kuliah diaplikasikan di
industri dan mampu menganalisa sistem untuk mencari alternatif proses pemecahan
masalahyang ada dengan lebih efisien, serta sebagai langkah awal untuk membentuk etos
kerja dan profesionalisme sebelum terlibat dalam dunia kerja. Oleh karena itu, harapan
kami semoga kerja praktik ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terkait baik
kontrol industrimaupun kami sebagai mahasiswa itu sendiri dalam menghasilkan tenaga
kerja profesional dibidangnya.

1
1.2 Maksud dan Tujuan
untuk melakukan penerapan ilmudalam bidang eksplorasi dan pertambangan
khususnya batubara yang ada dalam wilayah konsesi PT. PETRO NAGA JAYA
GEMILANG. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktik ini
meliputi :
 Untuk memperoleh tambahan pengetahuan dan pengalaman yang akan membawa
cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
 Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan dari ilmu atau teori yang selama
ini di peroleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata
yang adadi lapangan.
 Mengembangkan pengetahuan dan menambah referensi beserta data-data yang dapat
digunakan untuk membantu penyusunan tugas akhir sesuai dengan bidang yang dipilih.
 Untuk melatih mahasiswa berpikir secara praktis dan sistematis dalam menghadapi suatu
persoalan di lapangan kerja yang sebenarnya.
 Mengembangkan hubungan baik antara institusi pendidikan dengan dunia industri
1.3 Manfaat
Adapun mafaat yang diharapkan dari pelaksanaan kerja praktik di PT. PETRO NAGA
JAYA GEMILANG ini meliputi :
 Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan Pengalaman kerja khususnya mengenai perkembangan industri
dan teknologi dalam bidang eksplorasi dan pertambangan sumber daya mineral di
Indonesia yang dapatdigunakan sebagai dasar pengembangan mahasiswa sehingga
menghasilkan sarjana teknikyang handal dan profesional dalam bidangnya serta dapat
membina kerja sama yang baikantara bidang akademisi (instansi pendidikan) dengan
lingkungan kerja (instansi profesional).
 Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama rangkaian kerja praktik dapat
bermanfaat/benefit bagi perusahaan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk
menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang serta sebagai sarana
untuk menjembatani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan instansi
pendidikan khususnya mengenai recruitment tenaga kerja.
 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang realita dan gambaran
yang ada dalam dunia pekerjaan khususnya bidang pertambangan dan ekplorasi sumber

2
daya mineral, sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat
dalambidang industri pertambangan dan ekplorasi maupun bidang kebumian lainnya.

3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Lokasi Pelaksanaan

Lokasi pelaksanaan kerja praktik ini dilaksanakan di PT. PETRO NAGA JAYA
GEMILANG. Kec. Anggana, Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
*Sesuai kebijakan PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG
2.2 Topik Permasalahan
Topik permasalahan yang akan dibahas oleh pemohon dalam pelaksanaan kerja
praktikini antara lain :
*Topik lain dapat ditentukan ataupun yang sesuai dengan situasi yang terdapat pada PT.
PETRO NAGA JAYA GEMILANG
2.3 Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktik akan dilaksanakan di :
Nama Instasi/Perusahaan : PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG
Alamat Perusahaan : Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur
2.1 Waktu Pelaksanaan
Berdasarkan kalender akademik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY)
Semester Ganjil tahun ajaran 2023, maka kegiatan kerja praktik ini diusulkan untuk
dilaksanakan selama 1-3 bulan yaitu pada bulan 25 Februari – 25 April 2023.
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktik pada PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG secara
umum akan dibagi kedalam beberapa tahapan/kegiatan, meliputi:
1. Tahapan kegiatan kerja praktik dibagi menjadi beberapa tahap antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan kerja praktik oleh dosen pembimbing atau studi literatur.
b. Pelaksanaan kegiatan kerja praktik di lapangan (perusahaan).
c. Pembuatan laporan kerja praktik beserta bimbingan laporan.
d. Pengesahan dan penyerahan laporan kerja praktik di perusahaan.
2. Pada proses pelaksanaan kerja praktik di lapangan pihak perusahaan mempunyai
wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa pelaksana kegiatan, terutama
dalam hal penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan sesuai jobdesk yang
diperlukan.

4
3. Setelah kerja praktik di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan kerja
praktik yang dibimbing oleh dosen pembimbing kerja praktik (instansi perguruan
tinggi).
4. Penilaian kerja praktik terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau
perusahaan dimana kerja praktik dilaksanakan dan pihak Program Studi Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, yang
akan dilakukan oleh tim dosen penguji.
Setelah mempertimbangkan tahap pelaksaan yang telah ditetapkan oleh Program
Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta, berikut adalah tabel perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan kerja
praktik sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan di PT. PETRO NAGA JAYA
GEMILANG.

Tabel 2. 1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik di PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG

WAKTU PELAKSANAAN
NO JENIS KEGIATAN FEBRUARY MARET APRIL
2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4
Pengenalan lingkup kerja di
1 PT. PETRO NAGA
JAYA GEMILANG
Melaksanakan tugas yang
2 diberikan oleh pembimbing di
PT. PETRO NAGA JAYA
GEMILANG
3 Penyusunan Laporan

*Dikonsultasikan lebih lanjut dengan pihak PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG.

5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Geologi Regional


3.1.1 Fisiografi
S. Supriatna, dkk. (1995), menyebutkan secara fisiografi Cekungan Kutai dapat
dibagi menjadi tiga zona yaitu:

1. Rawa-rawa, yang berada di bagian barat.

2. Pegunungan bergelombang Antiklinorium Samarinda, yang berada di bagian tengah.

3. Delta Mahakam, yang berada dibagian timur.

Daerah penelitian yaitu di Antiklin termasuk dalam Zona Antiklinorium


Samarindab Antiklinorium Samarinda yang merupakan zona yang terdiri dari perbukitan
bergelombang sedang-kuat dan memanjang dengan arah relatif timur laut-barat daya.
Puncakpuncak bukit dan gunung di zona ini memiliki ketinggian antara 300-400 meter
yang tersusun seluruhnya oleh batuan sedimen yang membentuk morfologi lembah dan
perbukitan bergelombang sedang hingga kuat. Zona ini berada pada bagian tengah dan
menempati sebagian besar Cekungan Kutai

3.1.2. Stratigrafi Regional


Daerah penelitian terdiri atas dua satuan batuan yaitu dari tua ke muda adalah
satuan batupasir kuarsa Kampungbaru, dan endapan aluvial. Cekungan Di daerah
penelitian menurut Supriatna, dkk. (1995) terdapat 2 (dua) formasi batuan dan endapan
kuarter Formasi Kampungbaru (Tpkb) Terdiri dari batupasir kuarsa dengan sisipan
lempung, serpih, lanau dan lignit ; pada umumnya lunak, mudah hancur. Batupasir
kuarsa, putih, setempat kemerahan atau kekuningan, tidak berlapis, mudah hancur,
setempat mengandung lapisan tipis oksida besi, tufan, lanauan dan sisipan batupasir
konglomeratan dengan komponen kuarsa, kalsedon, serpih merah dan lempung,
diameter 0,5-1 cm, mudah lepas. Batulempung, kelabu kehitaman mengandung sisa
tumbuhan, kepingan batubara, koral. Batulanau, kelabu tua, menyerpih, laminasi.
Lignit, tebal 1-2 m. Diduga berumur Miosen Akhir-Plio Plistosen, lingkungan
pengendapan delta-laut dangkal, tebal lebih dari 500 m. Formasi ini menindih selaras
dan setempat tidak selaras terhadap Formasi Balikpapan. (Supriatna dkk, 1995).
Kemudian Aluvium (Qa) Terdiri dari kerikil, pasir dan lumpur terendapkan secara tidak

6
selaras di atas Formasi Kampung Baru pada lingkungan sungai, rawa, delta dan pantai.
Pengendapannya masih terus berlangsung hingga sekarang (Supriatna dkk, 1995) .

Gambar 3. 1 Peta Geologi Regional Dearah Penelitian (Rusmana, dkk, 1993)

Dengan lokasi penelitian ditandai dengan kotak berwarna merah.

3.1.3 Struktur Geologi Regional


Geologi struktur merupakan salahsatu cabang ilmu yang mempelajari proses dinamika
bumi (Allen&Chambers,1998).Studi struktur geologi banyak digunakan dalam berbagai
bidang contohnya seperti di bidang pertambangan, perminyakan, kebencanaan dan lain-lain.
Munculnya unsur–unsur strukturseperti kekar,sesar,cermin sesar dan lain sebagainya sering
menunjukkan pola yang kompleks dengan orientasi yang beragam (Nugraha, 2016).
Merupakan suatu hal yang menarik untuk mengetahui penyebab terjadinya kompleksitas dan
mempelajari proses yang bekerja pada produk geologi. Di dalamPeta Geologi Regional
Samarinda (Supriatnadkk.,1995), Kecamatan Tenggarong Seberang beradadi daerah antiklin
dan di dalam peta struktur geologi terdapat patahan/sesar pada daerah tersebut
(McClaydkk.,2000).

7
3.2 Dasar Teori
3.2.1 Pengertian Batubara
Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman
dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur dalam
cekungan-cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal sampai dalam.
Batubara dapat didefinisikan sebagai batuan sedimen yang terbentuk dari dekomposisi
tumpukan tanaman selama kira-kira 300 juta tahun. Dekomposisi tanaman ini terjadi
karena proses biologi dengan mikroba dimana banyak oksigen dalam selulosa diubah
menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Perubahan yang terjadi dalam kandungan
bahan tersebut disebabkan oleh adanya tekanan, pemanasan yang kemudian membentuk
lapisan tebal sebagai akibat pengaruh panas bumi dalam jangka waktu berjuta-juta tahun,
sehingga lapisan tersebut akhirnya memadat dan mengeras (Mutasim, 2010).
3.2.2 Genesa Batubara
Menurut Sukandarrumidi 2018, batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang
sudah mati, dengan komposisi terdiri dari cellulose. Proses pembentukan batubara,
dikenal sebagai proses pembatubaraan atau coalification. Faktor fisika dan kimia yang
ada di alam akan mengubah cellulose menjadi lignit, subbitumina, bitumina, atau antrasit.
Proses pembentukan batubara terdiri atas dua tahap, yaitu:
1. Tahap biokimia (penggambutan) adalah tahap ketika sisa-sisa tumbuhan yang
terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaeorobik) didaerah rawa dengan
sistem penisiran (drainage system) yang buruk dan selalu tergenang air beberapa inci dari
permukaan air rawa. Material tumbuhan yang busuk tersebut melepaskan unsur H, N, O,
dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya
oleh bakteri anaerobic dan fungi, material tumbuhan itu diubah menjadi gambut. (Stach,
1982, opcit. Susilawati 1992).
2. Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan proses diagenesis terhadap komponen
organik dari gambut yang menimbulkan peningkatan temperature dan tekanan sebagai
gabungan proses biokimia, kimia dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan
sedimen yang menutupinya dalam kurun waktu geologi. Pada tahap tersebut, persentase
karbon akan meningkat, sedangkan persentase hidrogen dan oksigen akan berkurang
sehingga menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat maturitas material organiknya.
(Susilawati 1992).

8
3.2.3 Jenis Jenis Batubara
Berdasarkan kualitasnya, batubara memiliki kelas (grade) yang secara umum
diklasifikasikan menjadi empat kelas utama menurut standar ASTM (Kirk-Othmer,
1979) atau lima kelas jika dimasukkan peat atau gambut sebagai jenis batubara yang
paling muda (Larsen, 1978). Dalam hal ini kelas batubara disertai dengan kriteria
berdasarkan analisis proximate dan nilai kalornya, juga kriteria berdasarkan analisis
ultimate dan kandungan sulfur total serta densitasnya. Masing- masing jenis batubara
tersebut secara berurutan memiliki perbandingan C : O dan C : H yang lebih tinggi.
Antrasit merupakan batubara yang paling bernilai tinggi, dan lignit, yang paling bernilai
rendah.
1. Gambut/ Peat Golongan ini sebenarnya termasuk jenis batubara, tapi merupakan bahan
bakar. Hal ini disebabkan karena masih merupakan fase awal dari proses pembentukan
batubara. Endapan ini masih memperlihatkan sifat awal dari bahan dasarnya (tumbuh-
tumbuhan).
2. Lignit Lignit sering disebut juga brown-coal, golongan ini sudah memperlihatkan proses
selanjutnya berupa struktur kekar dan gejala pelapisan. Apabila dikeringkan, maka gas
dan airnya akan keluar. Endapan ini bisa dimanfaatkan secara terbatas untuk kepentingan
yang bersifat sederhana, karena panas yang dikeluarkan sangat rendah sehingga
seringkali digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
3. Subbituminous/ Bitumen Menengah Golongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu
warna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin. Endapan ini dapat digunakan
untuk pemanfaatan pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi.
Subbituminous umum digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Subbituminous
juga merupakan sumber bahan baku yang penting dalam pembuatan hidrokarbon
aromatis dalam industri kimia sintetis.
4. Bituminous Bituminous merupakan mineral padat, berwarna hitam dan kadang coklat
tua, rapuh (brittle) dengan membentuk bongkah-bongkah prismatik berlapis dan tidak
mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan sering digunakan untuk kepentingan
transportasi dan industri serta untuk pembangkit listrik tenaga uap.

5. Antrasit Golongan ini berwarna hitam, keras, kilap tinggi, dan pecahannya
memperlihatkan pecahan chocoidal. Pada proses pembakaran memperlihatkan warna
biru dengan derajat pemanasan yang tinggi. Digunakan untuk berbagai macam industri
besar yang memerlukan temperatur tinggi.

9
3.2.4 Klasifikasi Batubara
Klasifikasi menurut ASTM Klasifikasi ini dikembangkan di Amerika oleh Bureau
of Mines yang akhirnya dikenal dengan Klasifikasi menurut ASTM D388, 2005
(America Society for Testing and Material). Klasifikasi ini berdasarkan rank dari
batubara itu atau berdasarkan derajat metamorphism nya atau perubahan selama proses
coalifikasi (mulai dari lignite hingga antrasit). Untuk menentukan rank batubara
diperlukan data fixed carbon (dmmf), volatile matter (dmmf) dan nilai kalor dalam Btu/lb
dengan basis mmmf (moist, mmf). Cara pengklasifikasian :  Untuk batubara dengan
kandungan VM lebih kecil dari 31% maka klasifikasi didasarkan atas FC nya, untuk ini
dibagi menjadi 5 group, yaitu: 1. FC lebih besar dari 98% disebut meta antrasit 2. FC
antara 92-98% disebut antrasit 3. FC antara 86-92% disebut semiantrasit 4. FC antara 78-
86% disebut low volatile 5. FC antara 69-78% disebut medium volatile  Untuk batubara
dengan kandungan VM lebih besar dari 31%, maka klasifikasi didasarkan atas nilai
kalornya dengan basis mmmf group bituminous coal yang mempunyai moist nilai kalor
antara 14.000- 13.000 Btu/lb yaitu
1. High Volatile A Bituminuos coal (>14.000)
2. High Volatile B Bituminuos coal (13.000- 14.000)
3. High Volatile C Bituminuos coal (<6300)
.

10
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal kerja prektek ini dibuat sebagai pelengkap permohonan kerja praktik
dalam rangkaian menyelesaikan Skripsi di Program Studi Teknik Geologi, FTM, Institut Teknologi
Nasional Yogyakarta (ITNY). Proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan kami
untuk dapat melaksanakan kerja praktik di PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG. Pelaksanaan
kerja praktik ini diharapkan menjadi jalinan kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dan
pihak perusahaan, yaitu antara Institut Teknologi Nasional Yogyakarta khususnya di Program Studi
Teknik Geologi dan PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG. Kami mengharapkan bantuan,
dorongan serta peran serta dari berbagai pihak agar dapat terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan
yang diharapkan, mengingat tanpa adanya bantuan dan peran serta dari semua pihak, kegiatan ini
tidak akan berjalan lancar.
Pelaksanaan Kerja PraktIk ini diharapkan menjadi jalinan kerjasama yang baik antara
lembaga pendidikan dan pihak perusahaan, yaitu antara Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
khususnya Program Studi Teknik Geologi dan PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG Merupakan
suatu kesempatan yang berharga apabila kami (mahasiswa) dapat melakukan Kerja Praktik yang
didukung oleh PT. PETRO NAGA JAYA GEMILANG, sehingga dapat membuka wawasan dan
pengalaman mahasiswa pada bidang eksplorasi maupun eksploitasi dalam dunia Pertambangan.
Hasil dari Kerja Praktik ini akan disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian dan akan
dipresentasikan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta. Besar harapan atas terkabulnya permohonan Kerja Praktik ini. Atas perhatian dan
bantuannya, kami mengucapkan banyak terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Arif, I. I. (2014). Batubara Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

 Aqsha, E. S., Siagian, E. R. R., Rahayu, I. D., Aji, W. N., & Oviandari, Y. G. (2018,

January). ANALISA STRUKTUR GEOLOGI DESA BHUANA JAYA BAGIAN

TIMUR, KECAMATAN TENGGARONG SEBRANG, KABUPATEN KUTAI

KARTANEGARA, KALIMANTN TIMUR. In Prosiding Seminar Nasional

Teknologi, Inovasi dan Aplikasi di Lingkungan Tropis (Vol. 1, No. 1, pp. 86-91).

 Balfas, M. D., Sasmito, K., Pangloro, J. S., & Wardana, S. H. (2021). Geologi Dan Pemanfaatan

Tambang Bahan Galian C Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai

Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur. JURNAL TEKNIK GEOLOGI: Jurnal Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi, 2(1).

 KOESHADI, S. (2012). GEOLOGI DAN POLA SEBARAN BATUBARA SEAM A, SEAM B,

DAN SEAM C DAERAH SEPARI, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR (Doctoral dissertation, UPN"

Veteran" Yogyakarta).

 Mutasim, B. (2010). Peningkatan Nilai Kalor Batubara Peringkat Rendah

Menggunakan Minyak Tanah dan Minyak Residu. Universitas Pembangunan

Nasional, Veteran Yogyakarta.

 Maryanto, S. (2011). Stratigrafi dan Keterdapatan Batubara pada Formasi Lati di Daerah

Berau, Kalimantan Timur. Buletin Sumber Daya Geologi, 6(2), 97-110.

 SANTOSO, B., & UTOYO, H. (2012). Karakteristik petrografis batubara Sebatik-Kalimantan Timur

berdasarkan aspek geologisnya. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 8(2), 69-77.

12

Anda mungkin juga menyukai