Disusun oleh :
TAHUN 2016/2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA
Laporan ini disusun untuk melengkapi persyaratan kelulusan tahun pelajaran 2016/2017 di
SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta.
Disusun oleh :
Kelas : IV
TAHUN 2016/2017
ii
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan :
Assitant Manager Assitant Manager
Mine Development Grade Cont. & GT
iii
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan sebaik baiknya. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan
kepada kami dalam menyelesaikan Praktek Kerja Industri ini. Kami ucapkan terimakasih
kepada :
2. Orang tua yang telah memberikan ijin , doa restu , serta dukungannya.
3. Drs. Aragani Mizan Zakaria M,Pd, selaku kepala SMK Negeri 2 Depok.
4. Drs. Agung Widyatmoko M, Pd, selaku guru Geologi Pertambangan SMK Negeri 2
Depok.
6. Bpk. Agung Antikajati Asmara, ST, selaku Manager Mine Plan and Development yang
telah memberikan izin serta dukungan untuk kami melakukan prakerin di bureau MPD.
7. Bpk. M. Fajar Rickyadi, ST, selaku Assistant Manager Mine Development yang telah
memberikan izin serta dukungan untuk kami melakukan prakerin di departement MPD.
8. Bpk. Mulyadi Cipto, Bpk. Ahmad Washid, Bpk. Arifin, Bpk. Inar, Bpk. Samsudin dan
Bpk. Yayat Ruhiyat, selaku pembimbing lapangan pada Departement MPD.
9. Bpk. Arya Aditya Kurnia, ST, selaku Manager Quality Control yang telah memberikan
izin serta dukungan untuk kami melakukan prakerin di bureau QC
10. Bpk. Ryan Pratama, ST, selaku Assistant Manager Quality Control and Geotechnic
yang telah memberikan izin serta dukungan untuk kami melakukan prakerin di
departement QC
11. Bpk. Catur Budiyanto, selaku pembimbing prakerin di departement Quality Control.
12. Bpk. Indarta dan Bpk. Sumanang selaku pembimbing lapangan Geoteknik.
iv
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
13. Dan seluruh alumni STEMBAYO yang berpartisipasi dalam membantu kegiatan
PRAKERIN.
Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Penulis
v
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
DAFTAR ISI
vii
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
DAFTAR FOTO
Foto 2.1 Pemboran Atas di Tambang Gudang Handak Vein A Utara .................................................. 17
Foto 2.2 Pemboran Bawah di Tambang Gudang Handak Vein A Utara .............................................. 18
Foto 2.3 Jumbo Drill............................................................................................................................. 19
Foto 2.4 Proses Charging di Tambang Gudang Handak Vein A Utara ............................................... 19
Foto 2.5 Anfo Loader............................................................................................................................ 20
Foto 2.6 Charging Stick ........................................................................................................................ 20
Foto 2.7 Detonator Nonel ..................................................................................................................... 21
Foto 2.8 Detonating Cord..................................................................................................................... 21
Foto 2.9 Electric Cap Connection ........................................................................................................ 22
Foto 2.10 Kabel PVC............................................................................................................................ 22
Foto 2.11 Blasting Machine (BM) ........................................................................................................ 23
Foto 2.12 Kegiatan Washing ................................................................................................................ 25
Foto 2.13 Kegiatan Scalling di Tambang Gudang Handak Vein A Utara ........................................... 25
Foto 2.14 Kegiatan Muck Level............................................................................................................ 26
Foto 2.15 Proses Muck Out .................................................................................................................. 26
Foto 2.16 Penyanggaan dengan Wire Mesh + Strap + Rockbolt......................................................... 27
Foto 2.17 Penyanggaan dengan Weld Mesh + Strap + Rockbolt ........................................................ 28
Foto 2.18 Penyanggaan dengan H Beam Stapling ............................................................................ 28
Foto 2.19 Penyanggaan dengan H Beam Fore Polling ..................................................................... 28
Foto 2.20 Penyanggaan dengan Semen Tembak / Shotcrete ................................................................ 29
Foto 2.21 Pompa Tsurumi 37KW, terletak di Ramp Down A XC 445 Ciurug ..................................... 31
Foto 2.22 Pemasangan Pompa Tsurumi 75 KW................................................................................... 32
Foto 2.23 Penampang di Rampdown A XC 464 ................................................................................... 35
Foto 2.24 Pengukuran kedalaman air .................................................................................................. 36
Foto 2.25 Mengukur arus air dalam penampang ................................................................................. 36
Foto 2.26 Centrifugal Fan .................................................................................................................... 44
Foto 2.27 Flexible Duct ........................................................................................................................ 47
Foto 2.28 Kestrel 4400 dan Anemometer ............................................................................................. 48
viii
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
DAFTAR GAMBAR
ix
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
DAFTAR TABEL
x
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
BAB I
PENDAHULUAN
Program pendidikan dan pelatihan PSG memuat aspek aspek pendidikan , meliputi :
3. Komponen Teori Kejuruan , yaitu mata pelajaran teori teori kejuruan dalam
lingkup suatu program studi tertentu.
5. Komponen Praktek Industri , yang meliputi Praktek Kerja lngsung di lini produksi
pada Dunia Usaha / Industri.
1
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
1.2 Pengertian Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )
Pratek Industri adalah praktek keahlian produktif yang dilaksanakan di Industri , berbentuk
kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa ( pekerjaan yang sesungguhnya ) di Industri
/ Perusahaan.
1. Menghasilkan tenaga kerja yang meliputi keahlian professional , yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan , keterampilan , dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
PT Antam Tbk. UBPE Pongkor berada di Desa Bantar Karet , Kecamatan Nanggung ,
Bogor , Jawa Barat , sekitar 75,6 km dari kawasan Puncak Bogor. Untuk menuju ke lokasi
pertambangan dapat ditempuh dengan roda dua atau roda empat melalui jalur Puncak Bogor
Leuwiliang Pongkor dengan waktu tempuh +3jam dengan kondisi jalan yang agak sempit
, berkelok kelok , dan menanjak.
2
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 1.1 Peta Lokasi PT Antam Tbk. UBPE Pongkor
PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk UBPE Pongkor adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) berada dibawah Departemen Pertambangan dan Energi. PT
ANTAM (Persero) Tbk mempunyai beberapap unit bisnis Produksi salah satunya
3
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
adalah Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor. PT ANTAM (Persero), Tbk
UBPE Pongkor terletak di Gunung Pongkor, Nunggul, Bantar Karet , Kecamatan
Nanggung Kabupaten Bogor.
Eksplorasi pertama yang dilakukan oleh geologiawan PT. Aneka Tambang
(Persero) Tbk bertujuan untuk mengeksplorasi logam dasar (Pb dan Zn), eksplorari
ini dimulai pada tahun 1974. Pada akhir tahun 1979 saat melakukan eksplorasi di
daerah gunung Limbung, para geologi mendapatkan informasi adanya mineralisasi
sulfida di daerah pongkor. Kemudian pada tahun 1981 dilakukan survey tinjau di
daerah pongkor dan geologiawan menemukan endapan urat Kwarsa di lokasi Pasir
Jawa. Pada saat itu PT. ANTAM(Persero) Tbk, sedang melakukan kegiatan
eksplorasi di sekitar Cikotok, Banten. Maka eksplorasi di Pongkor dihentikan dan
di lanjutkan kembali pada tahun 1988 dengan lebih sistematis dan rinci. Setelah
melakukan studi kelayakan pada tahun 1991, PT. ANTAM (Persero) Tbk,
mendapatkan Kuasa Pertambangan eksploitasi ( KP DU 893/Jabar ) seluas 4.058
Ha yang berada di wilayah Kuasa Tambang Eksplorasi DU 868 /jabar seluas
8.829,5 Ha. Perusahaan ini mulai berproduksi pada bulan april 1994.
2. Bidang Usaha
Bidang Usaha yang dijalankan oleh PT Antam Tbk. UBPE Pongkor adalah
bisnis pertambangan emas , sesuai dengan nama perusahaannya PT Antam Tbk.
UBPE ( Unit Bisnis Pertambangan Emas ) Pongkor. Industri tersebut menjalankan
usahanya melalui kegiatan penambangan dan pengolahan emas menjadi Bullion.
Selain menjalankan bisnisnya , PT Antam Tbk. UBPE Pongkor memegang misinya
dalam pengembangan masyarakat yaitu Berpartisipasi Dalam Upaya
Menyejahterakan Masyarakat di Sekitar Operasi Pertambangan . PT Antam
Tbk. UBPE Pongkor memfokuskan bentuk tanggung jawab sosial atau CSR (
Corporate Social Responsibility ) dengan empat bidang perhatian yang diberi nama
KOMPAS sesuai dengan empat arah mata angin. North untuk Nature , South untuk
Social , West untuk Well being , dan East untuk Economic. Implementasi dari CSR
ini dibagi lagi menjadi tiga bentuk program yaitu program pengembangan
kemasyarakatan , program kemitraan , dan program bina lingkungan.
4
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
3. Struktur Organisasi
Uraian Jabatan :
b. Satuan Kerja Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia berperan mengelola
dan mengawasi seluruh aktivitas keuangan serta meningkatkan kualitas SDM
sehingga dapat mendukung strategi bisnis dan operasi perusahaan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan perseroan.
5
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
g. Satuan Kerja Pengawasan Kualitas
6
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
o. Satuan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Pertambangan berperan mengelola aspek keselamatan kerja dan lingkungan
pertambangan wilayah Unit Bisnis Pertambangan Emas.
a. Peraturan Umum
Hanya orang yang sudah mendapat ijin Kepala Teknik Tambang yang
diperkenankan memasuki wilayah pertambangan Pongkor.
Setiap tamu dapat diperiksa kapan saja, dimana saja oleh siapa petugas
keamanan, karena itu selalu kenakan tanda pengenal.
Pengunjung harus patuh pada seluruh instruksi dari pemandu atau orang
yang berkompeten.
7
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Laporkan apabila menemui kondisi yang tidak aman. Begitu juga
apabila terjadi kecelakaan.
b. Peraturan Lingkungan
Pengunjung yang masuk tambang bawah tanah berumur >18 tahun dan
<65 tahun.
Berjalan di sebelah kiri pada saat masuk tambang dan sebelah kanan
pada saat keluar tambang.
Beri prioritas pada alat berat dan alat angkut untuk jalan terlebih dahulu.
8
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Kabel trolley terbuka bermuatan listrik terletak di center line pada atap
terowongan. Jangan mencoba untuk menyentuh dan jangan sampai
tubuh terkena kabel tersebut.
9
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
1.6 Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
dengan bahaya dan risiko kerja untuk menjaga pekerja itu sendiri dan orang orang di
sekililingnya.
Safety Helmet
Safety Boot
Safety Gloves
Tabel 1.1 Alat Pelindung Diri dan Kegunaanya
10
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Sebagai pelindung telinga pada saat
4
bekerja di tempat yang bising.
Earplug
Safety Glasses
BAB II
PENGAMATAN DI LAPANGAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri dilaksanakan selama dua bulan mulai tanggal 1
Agustus 2016 sampai dengan 30 September 2016 di PT Antam Tbk. UBPE Pongkor,
ada beberapa departement pekerjaan di PT Antam Tbk. UBPE Pongkor yaitu:
1. Operation :
11
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
MPD ( Mine Plan and Development )
Quality Control
Mining Operation
Process Plant
Maintenance
Engineering
Finance
Human Resource
12
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Departement yang diobservasi yaitu:
Development.
Dewatering.
Ventilasi.
2. Quality Control
Geoteknik.
13
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Berikut jadwal kegiatan / Time Schedule selama Prakerin:
2.1 Development
14
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
2. Drift
Suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya
3. Level
Level adalah drift atau cross cut yang dibuat dengan jarak-jarak vertikal
yang teratur dan diberi nomor urut menurut ketinggiannya dari permukaan laut.
4. Main Haulage Level (MHL)
Suatu lubang bukaan mendatar yang menghungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan bumi dan berfungsi untuk jalur transportasi utama bijih yang
telah ditambang sekaligus digunakan untuk jalan pengankutan karyawan serta
peralatan kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan, dan lain-lain
5. Raise
Suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari level bawah
kelevel atasnya. Pada metode penambangan cut and fill raise biasa digunakan
sebagai jalan naik dan jalur udara.
Raise manual; suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dimulai
dari level bawah ke level diatasnya yang pembuatannya dilakukan secara
manual menggunakan Jackleg dengan penyangga tertentu.
Raice climber; suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dimulai
dari level bawah ke level diatasnya yang pembuatannya dilakukan secara
alimaks sistem yaitu dengan menggunakan alat hidrolik.
6. Ramp / Decline
Ramp merupakan suatu lubang bukaan yang digunakan sebagai akses atau
jalan yang dipergunakan dalam metode penambangan bawah tanah yang dibuat
dari level atas kelevel bawah (ramp down) ataupun sebaliknya yaitu ramp up.
7. Stope
Suatu tempat atau ruangan dimana mineral bijih sedang ditambang untuk
maksud-maksud penambangan, bukan termasuk develpment work
15
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
8. Adit
Adit adalah lubang bukan mendatar atau hampir mendatar yang
menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan dan hanya
menembus disebelah kaki bukit saja.
9. Sump
Sump adalah suatu sumuran dangkal yang dibuat pada tempat terendah dari
shaft atau level yang kemudian air tersebut dipompakan ke permukaan
Drilling
Supporting Charging
Mucking Blasting
Smoke Clearing
Washing - Scalling
1. Drilling ( Pemboran )
16
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Pemboran dapat dilakukan secara manual dengan Jackleg dan secara mekanis
dengan Jumbo Drill.
Pemboran Atas
17
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Pemboran Bawah
18
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
2. Charging - Blasting
19
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Peralatan yang digunakan pada rangkaian Charging Blasting adalah:
Alat ini bekerja dengan bantuan angin untuk menyuplai Anfo ke lubang
ledak.
20
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Detonator Nonel ( Non-Elektrik )
Adalah tube plastik yang mempunyai diameter lubang 3mm yang berisi
bahan reaktif yang dapat menimbulkan gelombang kejut untuk meledakkan
primary explosive dan berfungsi sebagai pengatur delay peledakan.
Detonating Cord
21
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Elektric Cap Connection
Kabel PVC
22
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Blasting Machine ( BM )
23
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber :Dokumentasi Perusahaan)
a. Smoke Clearing
b. Washing
24
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
c. Scalling
4. Mucking
a. Muck Level
Muck Level adalah pekerjaan untuk menata material hasil peledakan di front
kerja sebagai pijakan untuk melakukan pemboran atas menggunakan Jackleg
25
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
dan untuk penyanggaan (misal: meshing & rock bolting). Apabila pemboran
mengunakan Jumbo Drill , maka tidak perlu adanya proses Muck Level karena
alat Jumbo Drill dapat mencapai ketinggian untuk pemboran lebih dari 2m.
b. Muck Out
Muck Out adalah proses pemindahan material (ore / waste) untuk dipindah ke
tempat yang telah disediakan. Ore dipindah ke Muck Bay sedangkan waste
digunakan untuk perbaikan jalan yang tidak rata atau digunakan sebagai
material filling. Alat yang digunakan pada proses Mucking adalah alat muat
Wheel Loader dengan type LWF 200 kapasitas bucket 2,5 ton, Load Haul Dump
type LHD 02 Wagner dengan kapasitas bucket 5 ton dan Grandby dengan
kapasitas 5 ton.
27
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
28
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
e. Penyanggaan dengan Semen Tembak / Shotcrete
29
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
2.2 Dewatering
Pembimbing : Bapak Sukirno
Cara yang dilakukan untuk mengurangi genangan air yang ada dalam
Underground Mining PT. Antam Tbk UBPE Pongkor yaitu dengan cara memompa
genangan air ke daerah yang lebih tinggi. Untuk memompa air tersebut digunakan
jenis-jenis pompa yang berbeda menurut karakteristiknya, pada Lokasi Ciurug L.500
450 digunakan 2 jenis pompa, yaitu Pompa Tsurumi dan Pompa Warman.
30
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
2.2.1 Pompa yang Digunakan di PT Antam UBPE Pongkor
1. Pompa Tsurumi
Foto 2.21 Pompa Tsurumi 37KW, terletak di Ramp Down A XC 445 Ciurug
1. Pompa Tsurumi tidak dapat bekerja apabila genangan air menagandung lumpur
yang berlebihan.
2. Pompa Warman
31
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Kekurangan Pompa Warman
2. Pemasangan pompa
32
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
3. Pemasangan jalur output
Pada tahap ini dilakukan pemilihan output dimana genangan air akan
dialirkan. Genangan air akan dialirkan ke Mine Sump atau bak penampungan air
yang levelnya lebih tinggi dan kemudian dialirkan ke luar tambang. Selain dialirkan
ke luar tambang, air tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan pengeboran.
5. Uji coba
Tahapan terakhir adalah dilakukan uji coba terhadap pompa tersebut untuk
mengetahui bahwa pompa tersebut dapat beroperasi dengan baik atau tidak.
33
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
No Lokasi Mine Sump Jenis Pompa Status Output
Tsurumi (1) 37 KW On Mine Sump 3
Tsurumi (2) 37 KW Stand by Mine Sump 2
Mine Sump RM 4 RD
1 Tsurumi (1) 75 KW Off Mine Sump 3
B XC 435
Tsurumi (2) 75 KW Stand by Mine Sump XC 452
Tsurumi (3) 37 KW On Mine Sump XC 480
Mine Sump
2 Tsurumi 37 KW On Mine Sump XC 466
RM 7 RD A
Mine Sump
3 Tsurumi 37 KW On Mine Sump XC 480
XC 458
Warman (1) 110 KW On
Mine Sump 4
4 Warman (2) 110 KW On Mine Sump XC 504
RD Selatan
Warman (3) 110 KW Stand by
Mine Sump 2 Warman (4) 110 KW On Muckbay Selatan
5
RD Selatan XC 480 Tsurumi 37 KW Stand by Mine Sump 1 XC 504
6 Mine Sump 1 Warman (1) 110 KW On
RD Selatan XC 504 Warman (2) 110 KW On
Warman (3) 110 KW Off
Tsurumi (1) 37 KW On Muckbay Selatan Utama
Tsurumi (2) 37 KW On
Tsurumi (3) 37 KW Off
Tsurumi 75 KW Off
Mine Sump Tsurumi (1) 37 KW On
7 Mine Sump XC 464
RD Central Tsurumi (2) 37 KW On
Mine Sump 3
8 Tsurumi 37 KW On Mine Sump XC 482
RD Central XC 464
Mine Sump 2 Tsurumi 37 KW On
9 Mine Sump 1 XC 504 RM 2
RD Central Warman 110 KW Stand by
Mine Sump 1
10 Tsurumi 37 KW On Access MHL
RD Central
34
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
1. Menentukan penampang
Panjang
Penampang
Lebar
Penampang
Untuk mencari data yang lebih akurat, maka untuk setiap panjang 100 cm
dibutuhkan minimal 3 data kedalaman air yang kemudian akan dirata rata setiap
meternya.
35
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Untuk menghitung kecepatan arus air yang ada di penampang dibutuhkan alat
stopwatch dan benda yang bisa mengambang dan bisa terbawa arus, contohnya kotak
earplug.
36
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
2.3 Ventilasi Tambang
Pada tambang bawah tanah PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor, ventilasi
sangat penting untuk mendukung kondisi udara. Karena udara dalam tambang
bawah tanah selalu tercampur dengan udara kotor atau gas-gas beracun dari hasil
asap kendaraan tambang, sisa gas hasil peledakan dan sisa pernafasan manusia.
Ventilasi perlu untuk penyediaan suplai udara bersih untuk pekerja tambang pada
front kerja dan menghisap udara kotor sisa hasil pekerjaan.
Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-gas
yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara
tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan.
Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah
hingga batas yang diperkenankan / NAB (Nilai Ambang Batas).
Mengatur panas dan kelembaban udara ventilasi tambang bawah tanah sehingga
dapat diperoleh suasana/lingkungan kerja yang nyaman.
Udara akan mengalir dari kondisi temperatur (suhu) rendah ke temperatur (suhu)
lebih panas.
Udara akan lebih mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang bertahanan lebih
kecil dibandingkan dengan jalur bertahanan besar.
37
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan ventilasi
tambang.
Ada beberapa macam gas pengotor dalam tambang bawah tanah. Gas-gas
ini berasal baik dari proses-proses yang terjadi di dalam tambang maupun
berasal dari batuan ataupun bahan galiannya.
38
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Beberapa gas pengotor yang ada di UBPE Pongkor:
Pada kandungan 0,04% apabila terhirup selama satu jam akan memberikan
perasaan sedikit tidak enak, namun dalam waktu 2 jam dapat menyebabkan rasa
pusing dan setelah 3 jam akan menyebabkan pingsan/tidak sadarkan diri.
Apabila lewat dari 5 jam akan menyebabkan kematian. Gas CO mempunyai
berat jenis 0,9672 sehingga selalu terapung di dalam udara.
39
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
4. Hidrogen (H2)
Gas hidrogen dapat berasal dari proses pengisian aki. Dalam kandungannya
diudara berkisar antara 4 74%, dapat menyebabkan terjadinya ledakan.
o Menurunkan efisiensi
1. Kompresi Adiabatik
Bila kolom udara menurun di dalam suatu vertical shaft, tekanannya akan
naik sesuai dengan berat udara tersebut. Hal ini akan menyebabkan temperatur
udara naik dan prosesnya dianggap adiabatic bila kandungan uap air tetap, aliran
udara tidak mengalami gesekan, dan tidak ada perpindahan panas antara udara
dengan lingkungan sekitarnya.
Aliran udara ke bawah shaft akan menaikkan suhu dan bobot isinya sesuai
dengan kedalaman. Maka kebutuhan ventilasi meningkat seiring dengan
semakin dalamnya aktifitas penambangan.
40
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Jumlah panas total yang dikeluarkan oleh peralatan listrik mekanik ke udara
tambang bawah tanah tergantung dari besarnya daya yang dipakai. Peralatan
yang banyak dipakai di tambang bawah tanah biasanya peralatan listrik, diesel
dan udara bertekanan.
Panas yang dihasilkan oleh mesin diesel sebanding dengan sekitar 90%
dari nilai kalor bahan bakar yang dikonsumsi. Angka ini relatif sama untuk
semua mesin, baik dalam keadaan terbeban ataupun tidak. Sebagai contoh, nilai
kalori solar adalah 9.334 kkal/liter, atau ekivalen dengan kenaikan temperatur
sekitar 0,5 oC pada volume 10 m3 udara/jam.
a. Ventilasi Alami
Selain peralatan ventilasi, pada PT. Antam UBPE Pongkor terdapat pula
ventilasi alam. Ventilasi alam (Natural Ventilation) adalah suatu aliran udara yang
diakibatkan oleh perbedaan temperatur atau bobot isi udara pada dua titik yang
berhubungan.
41
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Udara akan mengalir dari suatu titik dengan temperatur rendah (bobot isi
tinggi) ke titik yang mempunyai temperatur tinggi (bobot isi rendah). Suatu sistem
ventilasi alami mempunyai sifat yang berubah arah dari waktu ke waktu,
tergantung pada adanya perbedaan antara temperatur pada dua titik pada saat itu.
Arah aliran ventilasi dapat searah dengah arah ventilasi mekanis atau berlawanan
dan akan terasa keberadaannya apabila aliran ventilasi mekanis dihentikan seperti
pada saat adanya kebakaran tambang. Suatu contoh yang dapat dilihat mengenai
adanya aliran ventilasi alami adalah pada suatu lubang terowongan tunnel yang
menghadap pada sinar matahari :
42
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
b. Tidak stabil, karena volume udara yang masuk ke dalam sistem
ventilasi tidak dapat konstan.
1. Fan
a. Axial fan
b. Centrifugal fan
43
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
(Sumber : Dokumentasi Penulis)
Jadi mesin angin (fan) adalah perubah energi dari mekanis ke fluida, dengan
memasok tekanan untuk mengatasi kehilangan tekan (head losses) dalam aliran
udara. Pergerakan udara di tambang bawah tanah dibangkitkan dan diatur oleh
pembangkit tekanan yang disebut ventilator atau mesin angin. Mesin angin yang
memasok kebutuhan udara untuk seluruh tambang dinamakan mesin angin utama
(main fan). Mesin angin yang digunakan untuk mempercepat aliran udara pada
percabangan atau suatu lokasi tertentu di dalam tambang, tetapi tidak menambah
volume total udara di dalam tambang disebut mesin angin penguat (booster fans),
sedangkan mesin angin yang digunakan pada lokasi kemajuan atau saluran udara
tertutup (lubang buntu) dinamakan mesin angin bantu (auxiliary fans). Berdasarkan
cara menimbulkan udaranya serta letak mesinnya, ventilasi mekanis dibedakan
menjadi tiga metode yaitu :
44
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.4 Exhaust System
45
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.6 Overlap System
2. Kompresor
46
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
3. Duct
Adalah alat bantu fan, untuk lebih memudahkan pengarah-an aliran udara
ke suatu tempat. Biasanya berbentuk fleksibel (flexible duct) atau bisa juga kaku
(rigid duct). Saat ini flexible duct sudah dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga
dilengkapi ring yang memudahkan pemasangan.
5. Indeks Suhu Global Bola Basah / ISBB (Wet Globe Ball Temperature/WGBT)
6. Efisiensi Kerja
47
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Pekerjaan yang dilakukan adalah mengukur kondisi udara meliputi
Temperatur udara kering (dry temperature (Td)), temperatur udara basah (wet
temperature (Tw)), Temperatur efektif (Te), indeks suhu global bola basah (Wet
Globe Ball Temperature(WGBT)), kecepatan aliran udara (velocity (v)) serta
kelembapan udara (relative humidity (RH)).
48
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
kecepatan udara. Mulailah pengukuran dengan membaca hasil pengukuran pada
alat Kestrel 4400 temperatur udara kering, basah, kecepatan udara dan kelembapan
udaranya.
Setalah data suhu kering, suhu bola basah dan kecepatan udara didapatkan dari
lapangan maka data tersebut diolah degan grafik suhu efektif namun suhu harus
diubah menjadi Farenheit (F) dan kecepatan menjadi feet per minute (fpm),
selanjutnya menarik garis dengan menghubungkan antara suhu kering dan suhu
bola basah, kemudian menarik garis kecepatan udara dalam satuan fpm dan
dihubungkan ke kecepatan 100 fpm (perpotongan scala kecepatan pada kecepatan
100 fpm), lalu dari hasil perpotongan antara garis penghubung antara suhu kering
dan suhu bola basah dengan garis kecepatan udara diperoleh suhu efektif pada front
tambang.
9
0 = ( . 0 ) + 32
5
Untuk kecepatan udara masih dalam meter per sekon (m/s), maka
konfersikanlah ke fpm (feet per minutes) dengan rumus :
( . 60)
=
0,3048
Contoh :
= 84,74 0F
49
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Tw 0F = (9/5 . 29,3 0C) +32
= 84,74 0F
Vfpm = (1 . 60 / 0,3048)
= 196,8 fpm
V (fpm)
Td
Te = 72 0F
Tw
Kemudian tarik garis dari garis temperatur kering ke temperatur basah. Lalu
tarik garis kecepatan udara, lihat perpotongan garis tersebut sebagai titik
temperatur efektif (Te). Dalam perhitungan di atas didapat temperatur efektif
sebesar 72 0F bila dikonfersikan ke celcius menjadi 22,2 0C. Selanjutnya, Te
dimasukkan ke dalam grafik efisiensi kerja :
50
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Efisiensi Kerja
93 %
Te = 72 0F
Untuk menghitung Indeks Suhu Global Bola Basah (ISBB / WGBT) digunakan
rumus :
= (1,102 . 0 ) 3,24
Q T .L.v
Keterangan :
T = Tebal (m)
L = Lebar (m)
Contoh :
51
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Pengukuran 2016 di tambang Ciguha lokasi Access Ramp Down A didapat
dimensi ukuran terowongan 4,2 m x 4 m dengan kecepatan udara sebesar 1 m/s.
Banyaknya pekerja dalam tambang tersebut ada 10 orang dan alat LHD sebanyak
2 unit.
Q = (4,2 . 4) . 1
Q = 16,8 m3/s
Jika air flow dalam terowongan atau front kerja tersebut kurang dari yang
dibutuhkan seperti banyaknya pekerja dan alat berat yang bekerja dalam
terowongan atau front kerja, maka wajib dipasang alat ventilasi.
52
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
2.4 Geoteknik
Geoteknik adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari sifat sifat fisik dan
mekanika dari tanah dan batuan dan perilakunya. Dalam aplikasinya di tambang
bawah tanah, geoteknik bertugas untuk memastikan seluruh desain tambang seperti
terowongan dan yang lainnya tetap stabil, tidak ambruk dengan memberikan analisis
dan rekomendasi dari suatu desain tambang . Rekomendasi dapat berupa
penyanggaan, perkuatan, dan lain lain.
4) Klasifikasi ISRM.
53
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
13) BQ Index of Rock Mass Basic Quality (Lin, 1998)
54
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Deskripsi Kualitatif UCS ( MPa ) PLI ( MPa ) Rating
Sangat kuat sekali
( exceptionally >250 >10 15
strong )
Sangat kuat
100 250 4 10 12
( very strong )
Kuat ( strong ) 50 100 24 7
Sedang ( average ) 25 50 12 4
Lemah ( weak ) 5 25 2
Sangat lemah 15 Penggunaan
1
( very weak ) UCS lebih
Sangat lemah sekali dianjurkan
<1 0
( extremely weak )
Tabel 2.4 Pembobotan Kekuatan Material Batuan Utuh (Bieniawski,1989)
Dalam menghitung nilai RQD, metode langsung digunakan apabila core los
tersedia. Tata cara untuk menghitung RQD menurut Deere diilustrasikan pada gambar
1. Call & Nicholas, Inc ( CNI ), konsultan geoteknik asal Amerika, mengembangkan
koreksi perhitungan RQD untuk panjang total pengeboran yang lebih dari 1,5 m. CNI
mengusulkan nilai RQD diperoleh dari persentase total panjang inti bor utuh yang
lebih dari 2 kali diameter inti (core) terhadap panjang total pengeboran ( core run ).
Metode pengukuran RQD menurut CNI diilustrasikan pada gambar 2.1.2.
Panjang total pengeboran ( core run ) = 100 cm
55
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Diameter core = 61.11 cm
>10
RQD = 100 %
28+11+20+25
RQD = 100 %
100
RQD = 84 %
Panjang total pengeboran ( core run ) = 100 cm
Diameter core = 61.11 cm
>2
RQD = 100 %
28+20+25
RQD = 100 %
100
RQD = 73 %
Hubungan antara nilai RQD dan kualitas dari suatu massa batuan
diperkenalkan oleh Barton, 1975 dalam Bell, 1992 seperti tabel berikut.
56
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
3. Jarak antar diskontinuitas ( Spacing of discontinuities )
Jarak antar diskontinuitas didefinisikan sebagai jarak tegak lurus antara dua
diskontinuitas berurutan sepanjang garis pengukuran yang dibuat sembarang. Pada
perhitungan nilai RMR, parameter jarak antar ( spasi ) diskontinuitas diberi bobot
berdasarkan nilai spasi diskontinuitasnya seperti tertera pada tabel berikut.
Deskripsi Spasi diskontinuitas (m) Rating
Sangat lebar ( very wide ) >2 20
Lebar ( wide ) 0.6-2 15
Sedang ( moderate ) 0.2-0.6 10
Rapat ( close ) 0.006-0.2 8
Sangat rapat ( very close ) <0.006 5
Tabel 2.7 Pembobotan Jarak antar Diskontinuitas
57
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
dan dapat juga mengubah kemiringan pada bagian tertentu dari diskontinuitas
tersebut. .
d. Material pengisi ( infilling / gouge )
Material pengisi berada pada celah antara dua dinding bidang diskontinuitas
yang berdekatan. Sifat material pengisi biasanya lebih lemah dari sifat batuan
induknya. Beberapa material yang dapat mengisi celah di antaranya breksi, lempung,
silt, mylonite, gouge, sand, kuarsa dan kalsit.
e. Tingkat Kelapukan ( weathering )
Penentuan tingkat kelapukan diskontinuitas didasarkan pada perubahan warna
pada batuannya dan terdekomposisinya batuan atau tidak. Semakin besar tingkat
perubahan warna dan tingkat terdekomposisi, batuan semakin lapuk.
Dalam perhitungan RMR, parameter parameter di atas diberi bobot masing
masing dan kemudian dijumlahkan sebagai bobot total kondisi diskontinuitas.
Pemerian bobot berdsarkan pada tabel berikut.
Parameter Rating
Panjang diskontinuitas <1m 1-3 m 3-10 m 10-20m >20m
( Persistence /
6 4 2 1 0
continuity )
<0.1m
Jarak antar permukaan - 0.1-1.0mm 1-5mm >5mm
m
diskontinuitas
6 5 4 1 0
Kekasaran Sangat Sedikit Slicken-
Kasar Halus
diskontinuitas kasar kasar side
( roughness ) 6 5 3 1 0
Tidak
Material Pengisi ( Keras Lunak
ada
infilling / gouge )
6 4 2 2 0
Tidak Sedikit Sangat
Kelapukan Lapuk Hancur
lapuk Lapuk lapuk
( weathering )
6 5 3 1 0
58
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Tabel 2.8 Pembobotan Kondisi Diskontinuitas
5. Kondisi Air Tanah ( Groundwater conditions )
Kondisi air tanah yang ditemukan pada pengukuran diskontinuitas diidentifikasikan
sebagai salah satu kondisi berikut : kering ( completely dry ), lembab ( damp ), basah ( wet
), terdapat tetesan air ( dripping ), atau terdapat aliran air ( flowing ). Pada perhitungan nilai
RMR, parameter kondisi air tanah ( groundwater conditions ) diberi rating seperti pada tabel
berikut.
59
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
principal
mayor
Rating 15 10 7 4 0
TabelTabel 2.9Tabel 2.9 Pembobotan Kondisi air tanah (Bieniawski,1989)
Strike Tegak Lurus dengan Arah Tunnel Strike Sejajar dengan Arah Tunnel
Dip Searah, 450-900 Dip Searah, 200-450 Dip 450-900 Dip 200-450
0 -2 -12 -5
Dip Melawan, 450-900 Dip Melawan, 200-450 Dip 00-200
-5 -10 -5
Tabel 2.10 Pengatuh Strike dan Dip Terhadap Terowongan (Bieniawski,1989)
60
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.9 Perhitungan Nilai RMR
Nilai RMR didapat dengan menjumlahkan seluruh rating yang diperoleh dari data
mapping. Setelah mendapatkan data mapping dan nilai RMR, maka kita akan
mengetahui Massa Kelas Batuannya apakah bagus atau yang lainnya seperti pada
gambar berikut :
Selain untuk menentukan Massa Kelas Batuan , kita juga dapat menentukan MUS (
Maximum Unsupported Span ) dan Stand Up Time berdasarkan nilai RMR dan lebar
bukaan terowongan seperti pada gambar berikut :
61
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.11 Penentuan Nilai MUS & Stand Up Time
62
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.12 Lembar Kerja Mapping RMR di XC 1P Utara
i) RMR : 37
100 RMR
iii) Prediksi Tinggi Ambrukan (h) : x Lebar terowongan
100
63
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
100 37
: x 4 m 2,52 meter
100
100 RMR
iv) Beban Ambrukan per m2 (w) : x Lebar terowongan x Berat jenis
100
100 37
: x 4 m x 2,46 ton 3 6,199 ton 2
100 m m
kekuataanRockbolt
v) Spasi Rockbolt Jumbo Drill :
Beban Ambrukan x Faktor Keamanan
3,6 ton
:
6,199ton 2 x 1,5
m
: 0,387 m2
: 0,622 meter
KekuataanRockbolt
vi) Spasi Rockbolt Jackleg :
Beban Ambrukan x Faktor Keamanaan
4,2 ton
:
6,199ton 2 x 1,5
m
: 0,451m2
: 0,672 meter
:2mx4m
: 8 m2
o Beban sisa yang harus disangga : 21,489 ton 36 ton = - 14,511 ton = 0 ton
o Beban sisa yang harus disangga : 64,649 ton 36 ton = 28,649 ton
28,649
o H-Beam yang dibutuhkan : = 0,8 = 1 set H-Bea
32
xii) Kesimpulan :
(a) Jika penyanggaan ditujukan untuk menyangga beban baji dengan spasi
rockbolt 1 meter, maka hanya membutuhkan 2 baris dengan 5 batang
rockbolt per barisnya tanpa tambahan H-Beam. Jadi penyanggaan yang
yang dibutuhkan adalah 10 batang rockbolt saja. Rockbolt yang digunakan
65
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
untuk penyanggaan di lokasi XC 1P Utara menggunakan rockbolt Jumbo
Drill.
(b) Jika penyanggaan ditujukan untuk menyangga beban blok dengan spasi
rockbolt 1 meter, maka membutuhkan 2 baris rockbolt dengan 5 batang
rockbolt per barisnya dan tambahan 1 set H-Beam . Oleh karena itu, untuk
penyanggaan di lokasi XC 1P Utara membutuhkan 10 batang rockbolt dan
tambahan 1 set H-Beam. Pemasangan rockbolt di lokasi XC 1P Utara
dengan alat mekanis Jumbo Drill.
66
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Pemodelan dengan perangkat lunak Dips dan Unwedge :
67
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Perangkat Lunak Unwedge
Keterangan :
68
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Gambar 2.16 Pemodelan Baji di XC 1P Utara Sebelum dipasang Penyanggaan,
FS : 0.00
FS : 3.433
69
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
BAB III
RINGKASAN
Kesimpulan
Praktek Kerja Industri di PT Antam Tbk. UBPE Pongkor telah dilaksanakan selama
dua bulan. Praktikum dilaksanakan pada 2 departement, yaitu Mine Plan and Development dan
Quality Control.
Pada Departement Mine Plan and Development dapat disimpulkan dari kegiatan di
development, dewatering dan ventilasi. Pada kegiatan di development terdapat siklus
development meliputi drilling, charging, blasting, smoke clearing-washing-scalling, mucking,
dan supporting untuk membuat akses menuju produksi (ore). Pada kegiatan di dewatering
dapat diketahui bahwa tujuan kegiatan dewatering adalah untuk mengurangi genangan air yang
ada pada front kerja supaya tidak mengganggu aktifitas lain di front kerja. Pada kegiatan di
ventilasi dapat disimpulkan bahwa kisaran temperatur efektif di Tambang Ciguha, Ciurug,
Kubang Kicau dan Gudang Handak antara 21-31 0C dan pada lokasi tambang Ciguha Akses
Ramp Down A didapat pengukuran debit aliran udara 16,8 m3/s sedangkan kebutuhan udara 26
m3/s. Sehingga pada lokasi tersebut wajib dipasang alat ventilasi.
Dari hasil kegiatan geoteknik yang kami lakukan dengan melakukan kegiatan mapping
dengan dasar teori Rock Mass Rating (RMR), dapat diketahui bahwa setiap lokasi mempunyai
kelas klasifikasi batuan yang berbeda-beda. Pada lokasi Tambang Ciguha menurut perhitungan
RMR, klasifikasi massa batuan pada lokasi tersebut dominan masuk ke dalam kelas III dan IV.
2. Untuk Industri
- Kurang antusiasnya para pekerja dari PT Antam maupun dari mitra kerja dalam
mengikuti kegiatan Safety Talk, alangkah baiknya untuk menghadiri kegiatan
70
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Safety Talk guna mengingatkan kepada para pekerja agar selalu berhati hati
dalam bekerja.
- Pada masalah penggunakan APD, banyak sekali yang tidak menggunakan APD
dengan lengkap. Contohnya tidak menggunakan Safety Glass, earplug, dll.
Sebaiknya penggunaan APD harus lebih ditaati demi keselamatan dari pekerja
itu sendiri.
- Komunikasi antar shift perlu dipertahankan agar terjadi kerjasama antar shift
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
71
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik
Learning. 2003. Modul Ventilasi Dasar. Bogor : PT Antam UBPE Pongkor.
http://www.academia.edu/23042774/RMR_Report
File diunduh pada Hari Minggu 18 September 2016 pukul 18.47 WIB
http://www.debet.az/products/Safety_gloves_ANSELL_Sol-Vex_37-900.jpg
Gambar diunduh pada Hari Selasa 20 September 2016 pukul 20.30 WIB
http://www.xc-glasses.com/wp-content/uploads/2014/09/safety-glasses-1.jpg
Gambar diunduh pada Hari Selasa 20 September 2016 pukul 20.32 WIB
72
Kegiatan Perencanaan Tambang dan Geoteknik