Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN NERACA SUMBERDAYA

DAN CADANGAN

PT. PUTRA HAMID MALLONGI LONGI

KELURAHAN BOJO BARU


KECAMATAN MALLUSETASI
KABUPATEN BARRU
PROVINSI SULAWESI SELATAN

2021

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya Laporan Neraca Sumberdaya dan Cadangan untuk kegiatan
penambangan komoditas Batuan jenis Batuan di Kelurahan Bojo Baru
Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru
Laporan ini disampaikan, sebagai bahan pertimbangan bagi
pemerintah dalam memberikan persetujuan perpanjangan Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Tahap I.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.

Makassar, November 2021

Khaldum Tjonang
Direktur Utama

ii
DAFTAR ISI

Halaman
PRAKATA ...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................... 2
1.3. Identitas dan Legalitas Pemegang IUP ........................................ 2
1.4. Luas Wilayah ........................................................................................ 4
1.5. Letak dan Kesampaian Wilayah .................................................... 4
1.6. Tatanan Geologi, Keadaan Endapan dan Eksplorasi
Lanjutan ................................................................................................. 6
1.6.1 Geomorfologi ....................................................................................... 6
1.6.2 Litologi ................................................................................................... 9
1.6.3 Struktur Geologi............................................................................... 11
1.6.4 Kegiatan Eksplorasi Lanjutan ..................................................... 11

BAB II KONDISI SUMBERDAYA DAN CADANGAN................................ 12


2.1. Neraca Sumberdaya dan Cadangan ........................................... 12
2.2.1 Sumberdaya....................................................................................... 12
2.2.2 Cadangan ............................................................................................ 14
2.2.4 Umur Tambang................................................................................. 15
2.2. Realisasi Produksi dan Penjualan ............................................. 16

BAB III RENCANA PRODUKSI DAN PEMASARAN .................................. 17


3.1. Kegiatan Penambangan dan Produksi ..................................... 17
3.3.1 Metode dan Tata Cara Penambangan ....................................... 17
3.3.2 Pemuatan dan Pengangkutan Error! Bookmark not defined.
3.3.3 Pengolahan Batu Gunung ....... Error! Bookmark not defined.
3.3.4 Jalan Tambang / Produksi............................................................ 19
3.3.5 Produksi Batu Gunung ................................................................... 19
3.2. Pemasaran ......................................................................................... 19
3.2.1 Kebijakan Pemerintah ................................................................... 19
3.2.2 Prospek Pemasaran ........................................................................ 19

LAMPIRAN .................................................................................................................. 20

Lampiran 1. Peta Sumberdaya dan Cadangan

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Legalitas PT. Putra Hamid Mallongilongi ...................................................... 2


Tabel 2. Koordinat Wilayah IUP PT. Putra Hamid Mallongilongi ......................... 4
Tabel 3. Neraca Sumber Daya Batu GunungPT. Putra Hamid Mallongilongi
sampai tahun 2020 .............................................................................................14
Tabel 4. Neraca Sumber Daya Batu GunungPT. Putra Hamid Mallongilongi
Tahun 2021 ...........................................................................................................14
Tabel 5.Neraca Cadangan Batu GunungPT. Putra Hamid Mallongilongi
sampaitahun 2021 ..............................................................................................15
Tabel 6. Neraca Cadangan Batu GunungPT. Putra Hamid Mallongilongi Tahun
2021 .........................................................................................................................15
Tabel 7. Produksi tahunan PT. Putra Hamid Mallongilongi Periode 2017 – 2021
....................................................................................................................................16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kesampaian Lokasi PT. Putra Hamid Mallongilongi. ............. 6


Gambar 5. Kenangkapan Singkapan Satuan Batuan Breksi Vulkanik di
Wilayah IUP PT. Putra Hamid Mallongolongi ....................................... 9
Gambar 6. Kenangkapan Singkapan Satuan Basal dalam Wilayah IUP PT.
Putra Hamid Mallongolongi ......................................................................10
Gambar 7. Peta Geologi Lokal Wilayah IUP PT. Putra Hamid Mallongolongi
..............................................................................................................................10
Gambar 8. Rencana Proses Penambangan di Wilayah IUP PT. Putra Hamid
Mallongolongi .................................................................................................17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu aspek penting dalam kegiatan penambangan yaitu laporan
neraca sumberdaya dan cadangan yang merupakan gambaran dari keadaan
cadangan atau sumberdaya setelah ditambang sehingga menjadi salah satu
prasyarat dalam proses permohonan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan.
Oleh karena itu, PT. Putra Hamid Mallongilongi yang berencana mengajukan
permohonan perpanjangan izin usaha pertambangan tahap Operasi Produksi
telah menyusun laporan Neraca Sumberdaya dan Cadangan.
Laporan ini menjadi dasar pemerintah dalam menentukan jangka
waktu perpanjangan izin yang akan diberikan setelah mempertimbangkan
tingkat produksi dari kegiatan penambangan selama izin sebelumnya
diberikan, sehingga tidak mungkin pemerintah memberikan perpanjangan
izin yang cukup lama jika pemegang IUP hanya mempunyai sumberdaya yang
sangat terbatas/sedikit.
Keadaan neraca sumber daya dan cadangan PT. Putra Hamid
Mallongilongi pada wilayah izin usaha pertambangan yang dimiliki masih
sangat potensial untuk diusahakan karena selama jangka waktu IUP Operasi
Produksi sebelumnya tidak banyak mengalami pengurangan akibat tidak
adanya kegiatan produksi.
Sebagai suatu usaha yang dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal,
kegiatan penambangan ini memiliki peranan penting dalam memberdayakan
masyarakat sekitar karena masyarakat bisa menjadi tenaga kerja lepas dan
dapat menggantungkan hidupnya pada kegiatan penambangan PT. Putra
Hamid Mallongilongi, akan tetapi dalam pelaksanaan kegiatan penambangan
harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan
benar, tetap menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan serta menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-1


1.2. Maksud dan Tujuan
Perhitungan neraca sumberdaya dan cadangan mineral dimaksudkan
untuk mengetahui posisi terakhir dari jumlah sumberdaya/cadangan yang
dimiliki oleh pemegang IUP setelah berakhirnya izin sebelumnya yang
diberikan oleh pemerintah.
Tujuan dari perhitungan neraca sumberdaya dan cadangan yaitu:
1. Merupakan salah satu tolak ukur untuk pemberian perpanjangan
izin berikutnya.
2. Sebagai acuan prediksi penetapan produksi dan
penjualan/pemasaran serta peralatan dan tenaga kerja pada
penambangan tahun berikutnya (sesuai masa berlakunya
perpanjangan IUP OP).
3. Sebagai bahan dalam merencanakan kegiatan penambangan
selanjutnya sesuai dengan umur izin yang diberikan baik dari sisi
pendapatan usaha berdasarkan data sumberdaya dan cadangan
yang tersisa yang masih layak diusahakan secara ekonomis,
pendapatan pemerintah daerah maupun dari sisi investasi terkait
dengan operasional penambangan Batuan.

1.3. Identitas dan Legalitas Pemegang IUP


Legalitas dan status perizinan secara detail dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Legalitas PT. Putra Hamid Mallongilongi


No URAIAN KETERANGAN
1. Nama Perusahaan PT. Putra Hamid Mallongilongi
2. NPWP Perusahaan 76.523.131.11802.000
3. Nomor SK IUP 26/I.03a.P/P2T/04/2017
4. Tanggal Penandatanganan 8 Mei 20167
5. Status IUP Peningkatan IUP Eksplorasi ke IUP
Operasi Produksi
6. Kode WIUP 2 4 73 11 5 33 2017 26

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-2


7. Komoditas Batuan
8. Masa Berlaku 7 Mei 2022
9. Kepala Teknik Tambang Bushron Mubarok
10. 16/KLH-BR/XII/2016,
Persetujuan Dokumen Lingkungan / 16 Desember 2016
UKL-UPL (Nomor & Tanggal) - Izin 0020/15/BR/XII/2016/KP3M,
Lingkungan 21 Desember 2016
11. Persetujuan Studi Kelayakan/FS (Nomor
dan Tanggal)
-Kapasitas Produksi Pertahun
a. Tambang 80.000 m3
b. Pengolahan 60.000 m3
12. Rencana Produksi Tahun 2022
a. Tambang 80.000 m3
b. Pengolahan 60.000 m3
13. Kawasan Hutan (ha) Bukan
Kawasan
Luas Wilayah Izin Operasi Produksi HK HL HP Hutan
(ha)
- - - 11,31
Total Luas Wilayah 11,31 ha
14. Luas Project Area 3 ha
15. Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan No -
(IPPKH) Untuk Operasi Produksi Tanggal -
Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan No Tanggal -
(IPPKH) Untuk Eksplorasi Lanjutan
16. Luas Wilayah Pinjam Pakai - -
Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi - -
Luas Wilayah Pinjam Pakai Kawasan - -
Hutan Untuk Ekplorasi Lanjutan
17. Pemegang Saham 1. H. Mistang Hamid : 95%
2. Khaldum Tjonang : 5%

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-3


18. Susunan Pengurus dan NPWP Pengurus Direksi :
Ir. Khaldum Tjonang
Komisaris :
H. Mistang Hamid

1.4. Luas Wilayah


Luas wilayah yang masuk dalam batas koordinat Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Putra Hamid Mallongilongi adalah
seluas sekitar 11,31 hektar. Dan keseluruhan luas area IUP tersebut
direncanakan untuk kegiatan penambangan. Sarana penunjang di antaranya
Workshop, Kantor, TPS Limbah B3 dan Stockpile berada di luar lokasi WIUP.

1.5. Letak dan Kesampaian Wilayah


Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Putra
Hamid Mallongilongi secara administratif terletak di Kelurahan Bojo Baru,
Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 2. Koordinat Wilayah IUP PT. Putra Hamid Mallongilongi


Bujur Timur Lintang Selatan
No
o 1' " o 1' "
1 119 37 43,172 4 4 23,279

2 119 37 37,982 4 4 23,279

3 119 37 37,982 4 4 21,991

4 119 37 30,281 4 4 21,991

5 119 37 30,281 4 4 15,856

6 119 37 40,213 4 4 15,856

7 119 37 40,213 4 4 13,642

8 119 37 38,705 4 4 13,642

9 119 37 38,705 4 4 13,103

10 119 37 37,728 4 4 13,103

11 119 37 37,728 4 4 12,177

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-4


12 119 37 36,829 4 4 12,177

13 119 37 36,829 4 4 11,432

14 119 37 35,903 4 4 11,432

15 119 37 35,903 4 4 10,630

16 119 37 34,274 4 4 10,630

17 119 37 34,274 4 4 9,141

18 119 37 39,619 4 4 9,141

19 119 37 39,619 4 4 10,493

20 119 37 43,172 4 4 10,493

Kesampaian daerah dari dan menuju lokasi wilayah IUP PT. Putra
Hamid Mallongilongi memiliki akses yang relatif baik karena lokasi dapat
dijangkau dengan transportasi darat yang dijelaskan sebagai berikut :
• Jakarta – Makassar : Dengan Pesawat udara ditempuh + 2 jam, sampai
Bandara International Hasanuddin, Sulawesi
Selatan.
• Makassar – Bojo Baru : Menggunakan akses jalan darat dari kota Makassar
ke arah Utara sekitar 120 Km melalui jalan Trans-
Sulawesi sampai di Kota Barru, kemudian ke arah
utara 35 km menuju Kota Parepare, sebelum
masuk Kota Parepare lalu belok kanan menuju
kelurahan Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi
sejauh + 400 m dengan waktu tempuh selama 2,5
jam.

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-5


Gambar 1. Peta Kesampaian Lokasi PT. Putra Hamid Mallongilongi.

1.6. Tatanan Geologi, Keadaan Endapan dan Eksplorasi Lanjutan


Lokasi IUP PT. Putra Hamid Mallongilongi secara umum keadaan
geomorfologi, Stratigrafi dan struktur geologinya termasuk dalam peta geologi
Lembar Pangkajene dan Watampone Bagian Barat. Kajian geologi regional
lembar ini terbagi atas geomorfologi Regional, stratigrafi regional dan struktur
geologi regional.

1.6.1 Geomorfologi
Berdasarkan bentuk bentangalam maka wilayah IUP PT. Putra Hamid
Mallongilongi dapat dibagi menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi, yaitu :
A. Satuan Geomorfologi Perbukitan Bergelombang
Satuan geomorfologi perbukitan bergelombang ini dicirikan dengan
bentangalam yang bergelombang dengan bentuk puncak perbukitannya
kerucut tumpul, menempati 72% dari luas seluruh Wilayah IUP, atau sekitar
8.15 Hektar, terutama pada bagian Utara Wilayah IUP, memanjang Barat -
Timur.
Satuan geomorfologi ini berada pada ketinggian / elevasi (75 – 135)
mdpl, tersusun oleh satuan batuan breksi vulkanik dan basalt. Vegetasi yang

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-6


tumbuh pada daerah satuan geomorfologi ini memiliki tingkat kerapatan
sedang, dan beberapa tempat sudah dimanfaatkan oleh penduduk setempat
sebagai lahan perkebunan. Jenis vegetasi antara lain adalah : Jati, Bitti,
Cendana, dan Semak belukar. Sungai yang mengalir pada satuan geomorfologi
ini umumnya berstadia muda dan muda, seperti terlihat pada gambar 2 .

Gambar 2 Kenampakan Kondisi Vegetasi berupa Semak Belukar dan Jambu


pada Satuan Bentang Alam Perbukitan Bergelombang

B. Satuan Geomorfologi Pedataran


Satuan geomorfologi pedataran ini menempati hampir 28% dari luas
seluruh Wilayah Eksplorasi atau sekitar 3.16 Hektar, terutama pada bagian
Selatan Wilayah IUP dan memanjang kea rah Barat – Timur. Satuan
geomorfologi ini dicirikan dengan bentuk bentang alam yang relatif datar /
landai, Satuan geomorfologi ini berada pada ketinggian / elevasi (95 – 100)
mdpl, tersusun oleh endapan breksi vulkanik.
Vegetasi yang tumbuh pada daerah satuan geomorfologi ini memiliki
tingkat kerapatan sedang. Jenis vegetasi berupa Semak belukar, serta
beberapa areal kebun campuran milik penduduk setempat, seperti terlihat
pada gambar 3.

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-7


Gambar 3 Kenampakan Bentuk Bentang Alam Pedataran dengan vegetasi
semak belukar

Gambar 4 Peta Geomorfologi WIUP PT. Putra Hamid Mallongilongi

1.6.2 Litologi
Wilayah IUP Eksplorasi PT. Putra Hamid Mallongilongi tersusun oleh 2
(dua) satuan batuan, yaitu : satuan breksi vulkanik, dan satuan basalt.
A. Satuan Breksi vulkanik
Satuan breksi vulkanik yang dijumpai di wilayah IUP PT. Putra Hamid
Mallongilongi, berwarna segar abu-abu warna lapuk coklat keabu-abuan,

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-8


Struktur Tidak Berlapis Tekstur Klastik, Sortasi, Buruk, Roundness Angular,
Kemas Terbuka, Komposisi :
• Fragmen : Basalt
• Matriks : Batupasir
• Semen : Non Karbonat

Satuan ini menempati daerah bagian Utara dan Selatan dari WIUP PT.
Putra Hamid Mallongilongi dan membentuk bentang alam perbukitan
bergelombang.
Kenampakan lapangan dari satuan batu breksi ini dapat dilihat pada
Gambar 5

Gambar 5 Kenampakan Singkapan Satuan Batuan Breksi Vulkanik di


Wilayah IUP
PT. Putra Hamid Mallongilongi

B. Satuan Basalt
Satuan batu basalt, di lapangan memperlihatkan warna hitam
kecoklatan, dan warna lapuk kuning kecoklatan. Satuan basalt ini ditemukan
tersingkap semua area WIUP T. Putra Hamid Mallongilongi.
Satuan basalt ini sudah mengalami pelapukan tingkat sedang, baik
pelapukan fisika, kimiawi, dan biologis. Di lapangan satuan basalt membentuk
morfologi perbukitan bergelombang. Kenampakan singkapan basalt ini dapat
dilihat pada Gambar 6.

Neraca Sumberdaya & Cadangan I-9


Gambar 6 Kenampakan Singkapan Satuan Basalt dalam Wilayah
IUP PT. Putra Hamid Mallongilongi

Gambar 7 Peta Geologi Lokal Wilayah IUP PT. Putra Hamid Mallongilongi

1.6.3 Struktur Geologi


Struktur Geologi yang berkembang di daerah penyelidikan adalah
lipatan, patahan dan kekar. Sumbu lipatan berarah relatif utara – selatan dan
baratlaut – tenggara, umumnya antiklin dan sinklin yang asimetris. Satuan
batuan yang terlipat antara lain batuan sedimen Pra-Tersier (Batuan Malihan
Formasi Balangbaru, Formasi Mallawa, Formasi Tonasa dan Formasi Camba).
Perlipatan pada batuan tersebut terbentuk oleh adanya tekanan horizontal
pada kala Miosen Akhir-Pliosen secara tektonik regional.

Neraca Sumberdaya & Cadangan I - 10


Sesar normal berarah utara-selatan dan baratlaut-tenggara, menyayat
batuan berumur Pra-Tersier dan Paleogen. Sedangkan sesar geser umumnya
berarah timur-barat dan baratlaut-tenggara, pada batuan Tersier.

1.6.4 Kegiatan Eksplorasi Lanjutan


Data Sumberdaya dan Cadangan dari hasil kegiatan eksplorasi
sebelumnya sudah memadai dan tidak diperlukan lagi adanya kegiatan
eksplorasi lanjutan.

Neraca Sumberdaya & Cadangan I - 11


BAB II

KONDISI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

2.1. Neraca Sumberdaya dan Cadangan


2.2.1 Sumberdaya
Keadaan Neraca sumberdaya dan cadangan pada wilayah IUP
PT. Putra Hamid Mallongilongi tidak banyak mengalami pengurangan yang
signifikan karena tidak adanya kegiatan penambangan atau produksi selama
IUP terbit tahun 2017 hingga tahun 2021 sehingga masih sangat layak untuk
tetap dilanjutkan usaha pertambangan yang dapat memberikan keuntungan.
Sampai dengan akhir masa berlaku IUP Operasi Produksi di akhir tahun
2021, hasil perhitungan sumberdaya dan cadangan menunjukkan lokasi IUP
PT. Putra Hamid Mallongilongi masih sangat memungkinkan ditambang
karena potensi sumber daya masih sangat melimpah. Mengingat potensi yang
ada tidak mengalami pengurangan secara berarti sehingga hal ini mendorong
pelaku usaha untuk mengajukan perpanjangan Ke – I terhadap IUP Operasi
Produksi yang dimiliki pada wilayah yang sama dengan luas areal yang tetap
yaitu seluas 11,31 Ha.
Perhitungan sumberdaya dan cadangan bahan galian Batu Gunung di
Wilayah IUP sebelum pembahasan diberikan pembatasan. Cadangan
didefenisikan sebagai bahan galian yang dapat ditambang secara ekonomis
dari suatu endapan bahan galian yang diketahui (M. T. Zen, 1984). Sedangkan
bahan galian didefinisikan sebagai unsur kimia, mineral, dan segala macam
batuan yang merupakan endapan alam, baik yang berbentuk padat, cair,
maupun gas (lng Sudamo, 1980).
Perhitungan sumberdaya yang akan diuraikan adalah perhitungan
yang dapat ditambang (mineable reserve). Untuk mengetahui besarnya
sumberdaya, Perhitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Q = V.D …………… (1)

Neraca Sumberdaya & Cadangan II - 12


Keterangan:
Q = sumberdaya batu gunung (ton).
V = volume endapan batu gunung (m3).
D = berat jenis endapan batu gunung (ton/m3).
Volume endapan batuan (V) ditentukan berdasarkan bentuk topografi
atau bangun endapan. Di daerah penelitian bentuk bukit batuan seperti
segitiga. Untuk itu volume batuan dapat dihitungan dengan menggunakan
rumus (2) dan (3), berat jenis (D) ditentukan berdasarkan perbandingan berat
dengan volume sample (ton/m3).
Volume batuan dihitung dengan menggunakan rumus volume segitiga,
seperti berikut ini:
V = A x H /2 ………………. (2)
Keterangan:
V = volume (isi) batu gunung (m3).
A = luas area (m2)
H = tinggi (jarak tegak) penampang (m).
Berdasarkan hasil kegiatan eksplorasi tahun 2016 diperoleh data luas
IUP 11.31 Ha dimana luas potensi batuan 8.15 Ha dengan Elevasi tertinggi 135
dan elevasi terendah 65 m, sehingga diketahui :
A = 81.500 m2
H = top elevasi – bottom elevasi (135 – 75) m
= 60 m
V = (Ax H) / 2
V = (81.500 x 60 ) / 2
= 2.445.000 m3
Perhitungan cadangan terukur endapan batuan dilakukan dengan
menggunakan rumus (1), seperti pada data berikut ini.
D = 2,3 ton/m3
V = 2.445.000 m3
Q=VxD

Neraca Sumberdaya & Cadangan II - 13


Q = 2.445.000 m3 x 2,3 ton/m3
= 5,623,500 ton

Tabel 3. Neraca Sumber Daya Batu Gunung PT. Putra Hamid Mallongilongi
sampai tahun 2020
Sumberdaya s/d Tahun 2020
Tereka Tertunjuk Terukur Luas
BLOK
Volume Tonase Volume Tonase Volume Tonase (Ha)
(m3) (Ton) (m3) (Ton) (ton) (Ton)
Blok I - - 2,329,916 5,358,807 - -
8.15
Total - - 2,329,916 5,358,807 - -

Tabel 4. Neraca Sumber Daya Batu Gunung PT. Putra Hamid Mallongilongi
Tahun 2021
Sumberdaya Tahun 2021
Tereka Tertunjuk Terukur Luas
BLOK
Volume Tonase Volume Tonase Volume Tonase (Ha)
(m3) (Ton) (m3) (Ton) (ton) (Ton)
Blok I - - 2,272,194 5,226,046 - -
8.15
Total - - 2,272,194 5,226,046 - -

2.2.2 Cadangan
Sumberdaya dapat ditingkatkan klasifikasinya menjadi cadangan jika
mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar, dan
kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological
assurance) dan ekonomi yang tinggi. Nilai cadangan telah memperhitungkan
tanah penutup. Jika berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan di
lapangan diperoleh data bahwa ketebalan rata-rata lapisan humus dan
material yang bersifat tidak kompak (tanah) sekitar 15% (Coefficient of Mining
= 85 %) dari rata-rata ketebalan lapisan Batu Gunung, maka nilai cadangan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Q = Vsd x 95 %
Cadangan = Sumberdaya x (Coefficient of Mining)

Neraca Sumberdaya & Cadangan II - 14


Dengan memperhitungkan nilai Coefficient of Mining atau material yang
memiliki potensi untuk ditambang sebesar 85 %, maka klasifikasi sumberdaya
dapat ditingkatkan menjadi cadangan dengan perhitungan;
Cadangan = Sumberdaya x Coefficient of Mining
= (2,272,194 m3) x (85 %)
= 1,931,365 m3

Tabel 5. Neraca Cadangan Batu Gunung PT. Putra Hamid Mallongilongi sampai
tahun 2021
Cadangan s/d Tahun 2020
Terkira Terbukti Luas
BLOK
Volume Tonase Volume Tonase (Ha)
(m3) (Ton) (m3) (Ton)
Blok I 1,980,429 4,554,986 - -
8.15
Total
1,980,429 4,554,986

Tabel 6. Neraca Cadangan Batu Gunung PT. Putra Hamid Mallongilongi Tahun
2021
Cadangan Tahun 2021
Terkira Terbukti Luas
BLOK
Volume Tonase Volume Tonase (Ha)
(m3) (Ton) (m3) (Ton)
Blok I 1,931,365 4,442,139 - -
- - 8.15
Total
1,931,365 4,442,139

Sama seperti Nilai Sumberdaya tahun 2021, cadangan Batu Gunung tidak
mengalami perubahan karena tidak ada kegiatan produksi di tahun 2020
sehingga kondisi sumberdaya tahun 2020 dan tahun 2021 masih sama

2.2.4 Umur Tambang


Dari hasil perhitungan sumberdaya dan cadangan didapatkan total
cadangan tersisa sebesar 1,931,365m3 dengan produksi tahunan rata-rata
sebesar 80.000 m3 per tahun maka umur tambang diperkirakan + 24 tahun.

Neraca Sumberdaya & Cadangan II - 15


2.2. Realisasi Produksi dan Penjualan
Kegiatan penambangan selama periode 2017 – 2021 telah
memproduksi blok batuan sepert terlihat pada tabel 5.

Tabel 7. Produksi tahunan PT. Putra Hamid Mallongilongi Periode 2017 –


2021
TAHUN VOLUME MATERIAL TERAMBIL (m3)
2017 -
2018 18.844
2019 34.307
2020 46.922
2021*) 50.193
Total 150.266
*). Cut off Bulan Oktober 2021

Neraca Sumberdaya & Cadangan II - 16


BAB III

RENCANA PRODUKSI DAN PEMASARAN

3.1. Kegiatan Penambangan dan Produksi


Rencana kegiatan penambangan di periode perpanjangan IUP
berikutnya akan melanjutkan kegiatan dari periode sebelumnya dengan
bukaan lahan sekitar + 0,65 Ha (eksiting area) dan menambah bukaan lahan
baru sekitar + 0,65 Ha pada tahun 2022. Lokasi bukaan tersebut berada
dibagian Barat Wilayah IUP.

3.3.1 Metode dan Tata Cara Penambangan


Teknik penambangan Batu gunung dilakukan secara tambang terbuka
dalam bentuk Quarry tipe sisi bukit (Side hill type) melalui tahapan kegiatan
penambangan dalam bentuk kegiatan penggalian batu gunung dan pemuatan.

Gambar 8. Rencana Proses penambangan di Wilayah IUP PT. Putra Hamid


Mallongilongi.
Pengambilan batu gunung diawali dengan mengubah bentuk menjadi
bongkahan-bongkahan kecil dengan menggunakan Breaker pada celah-celah
batuan yang menjadi bidang lemah, selanjutnya menggunakan alat mekanis
(Excavator) untuk menggali dan memuat bongkahan-bongkahan kecil. Proses

Neraca Sumberdaya & Cadangan III - 17


pengambilan material Batu gunung dimulai pada bagian atas endapan dan
secara bertahap sampai pada level bawah kedalaman batas pengambilan Batu
gunung yang direkomendasikan.
Pemuatan hasil tambang dilakukan langsung pada area tambang
menggunakan alat muat excavator, Sebagian di bawa ke stockpile pengolahan
dan sebagian langsung dimuat ke sarana angkut jenis dump truk untuk
selanjutnya diangkut ke lokasi pabrik pengolahan/stockpile atau langsung ke
konsumen.
3.3.2. Pemuatan dan Pengangkutan

Batu Gunung yang telah dibreaker dikumpulkan pada tempat


penimbunan sementara (stock pile) atau secara langsung diangkut ke pabrik
pengolahan (stone crusher) dengan menggunakan truck pengangkut. Untuk
pengumpulan dan pemuatan material tambang digunakan alat excavator CAT
320 dan dump truck Hino PS 300.

3.3.3. Pengolahan Batu Gunung


PT. Putra Hamid Mallongilongi telah membangun pabrik pengolahan
Batu gunung di sekitar lokasi penambangan, hal ini disebabkan selain dekat
dengan sumber bahan baku, juga karena ketersediaan lahan yang memadai
dan fasilitas lainnya yang dianggap lebih representative. Pengolahan batu
gunung dilakukan dengan cara memecah bongkah-bongkah batuan menjadi
pecahan-pecahan kecil menggunakan mesin crusher dengan kapasitas stone
crusher 50 m3/jam.
3.3.4. Jalan Tambang/produksi
Tata letak dan jalan tambang merupakan salah satuh sarana yang
sangat menentukan kelancaran dan efektifitas kegiatan penambangan.
Penentuan tata letak tambang harus menjamin kedudukan permukaan kerja
penambangan berikutnya serta kemajuannya, kedudukan jalan tambang dan
unit penambangan.

Neraca Sumberdaya & Cadangan III - 18


Pemilihan lintasan jalan tambang yang menghubungkan daerah front
penambangan dan pengangkutan, perlu memperhatikan:

a) Daerah yang datar dan tidak bergelombang sehingga tidak terlalu


memaksa alat angkut
b) Mengurangi belokan, tanjakan dan penurunan
c) Memanfaatkan dan meningkatkan jalan yang telah ada bila
memungkinkan
d) Memperhatikan fungsi dan sifat jalan setelah penambangan.

3.3.5. Produksi Batu Gunung

Kegiatan penambangan Batu Gunung PT. Putra Hamid Mallongilongi


telah dilakukan tahun 2018 realisasi produksin dan penjualan dapat dilihat di
table 7, dengan target produksi tambang 80.000 m3 per tahun dan target
pengolahan 60.000 m3

3.2. Pemasaran
3.2.1 Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur secara
massif serta banyaknya proyek strategis nasional menjadi faktor pendukung
bagi perusahaan dalam mendukung kebijakan tersebut sebagai pemasok
bahan baku konstruksi.

3.2.2 Prospek Pemasaran


Prospek pemasaran Batu Gunung (chipping) dalam negeri (domestic)
proyek pembangunan yang ada di wilayah Sulawesi Selatan khusunya yang
berada di sekitar Kota Barru dan sekitarnya, selain itu juga untuk memenuhi
kebetuhan masyarakat lokal.

Neraca Sumberdaya & Cadangan III - 19


LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Sumberdaya dan Cadangan

Anda mungkin juga menyukai