Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH KEGIATAN PASCA TAMBANG TERHADAP


KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT DI
SEKITAR LOKASI TAMBANG
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Penutupan Tambang
Program Studi Teknik Pertambangan Unisba
Tahun Ajaran 2016/2017

Disusun Oleh :
Sandy Wiguna
10070112103

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016 M / 1438 H

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
Nyakepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, tanpa-Nya makalah
ini tidak akan terselesaikan pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas penutupan tambang dimana
makalah ini memuat tentang pengaruh kegiatan paska tambang terhadap ekonomi
dan sosial masyarakat di sekitar lokasi tambang

yang mesti dipahami dan

dimengerti dari setiap pengertian serta yang ada di dalamnya yang mencakup
untuk memberikan wawasan. makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan
penulis yang didapat dari berbagai sumber.
Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun,
agar lebih menyempurnakan makalah ini

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 16 Oktober 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...............................................................

DAFTAR ISI .............................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN .....................................................

1.1
1.2
1.3

Latar Belakang ........................................................


Ruang Lingkup Masalah ..........................................
Maksud dan Tujuan Praktikum ...............................
1.3.1 Maksud..........................................................
1.3.2 Tujuan ...........................................................

ISI

.........................................................................

Definisi Paska Tambang ..................................................


Kondisi Ekonomi dan Sosial Masyarakat Sekitar
Tambang .................................................................
2.3 Kondisi Ekonomi dan Sosial Paska Tambang .........
2.4 Corporate Social Responsibility (CSR) ....................

BAB III PENUTUP .................................................................

BAB II
2.1
2.2

3.1
3.2

Kesimpulan ..............................................................
Saran .......................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii

1
1
1

4
4
5

8
8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kegiatan penambangan telah memberikan dampak yang positif bagi

perekonomian masyarakat di sekitar wilayah pertambangan. Penelitian di


beberapa Negara berkembang menunjukan bahwa kegiatan penambangan telah
memberikan dampak positif di bidang ekonomi yakni dengan tersedianya lapangan
pekerjaan, sumber penghasilan bagi penduduk pedesaan dan meningkatkan pajak
( Amankwah dan Sackey,2003 ; Shen dan Gunson, 2006 ; dan Mallo dkk, 2011).
Namun bagaimana apabila suatu kegiatan pertambangan itu telah selesai atau
dengan kata lain penambangan itu telah ditutup, apakah perekonomian di sekitar
tambang tetap akan berjalan atau malah kembali ke keadaan semula sebelum
adanya pertambangan itu. Maka dari itu makalah ini menjelaskan tentang
pengaruh kegiatan pasca tambang terhadap kondisi ekonomi dan sosial
masyarakat di sekitar lokasi tambang.

1.2

Ruang Lingkup Masalah


Pada makalah ini akan mencakup penilaian tentang suatu kegiatan pasca

tambang terhadap perekonomian masyarakat di sekitar lokasi tambang, dan


bagaimana mengatasi kemungkinan hal terburuk yang terjadi terhadap
masyarakat sekitar lokasi tambang.

1.3

Maksud dan Tujuan

1.3.1

Maksud
Adapun maksud dari makalah ini adalah untuk mencari solusi bagaimana

mengatasi perekonomian masyarakat terkait pasca tambang itu dilakukan


1.3.2

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa itu kegiatan pasca tambang


2. Mengetahui bagaimana kondisi ekonomi dan sosial masyarakat pada saat
kegiatan pertambangan itu dilakukan

3. Mengetahui solusi mengatasi kondisi ekonomi dan sosial masyarakat pada


saat kegiatan tambang telah selesai.
4. Pengaruh CSR dalam ekonomi dan sosial masyarakat

BAB II
ISI

2.1

Definisi Paska Tambang


Kegiatan paska tambang adalah suatu kegiatan terencana, sistematis, dan

berlanjutsetelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk


memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi social menurut kondisi local di
seluruh wilayah penambangan. Dalam hal ini paska tambang itu dilakukan setelah
kegiatan tambang itu berhenti beroperasi. Dalam UU minerba pasal 99 di sebutkan
Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana reklamasi dan
rencana pasca tambang pada saat mengajukan permohonan IUP atau IUPK
Operasi Produksi maksud dari pasal ini adalah tidak ada satupun perusahaan
yang beroperasi di Indonesia yang tidak memiliki rencana reklamasi dan paska
tambang. Pada pasal 100 UU Minerba di jelaskan Pemegang IUP & IUPK wajib
menyediakan dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pascatambang .Selain
membuat dan menyerahkan rencana reklamasi dan paska tambang ketika ingin
mengajukan ijin usaha, dalam keberjalanan operasi, perusahaan juga harus
menyediakan uang jaminan reklamasi dan paska tambang. Artinya tidak hanya
rencana yang dibuat, rencana reklamasi dan paska tambang pasti membutuhkan
dana dan UU Minerba menyebutkan dana untuk reklamasi dan paska tambang
harus disetor atau dijaminkan jauh-jauh hari sebelum rencana reklamasi dan
paska tambang dijalankan.

Foto 2.1
Eden Project

2.2

Kondisi Ekonomi dan Sosial Masyarakat Sekitar Tambang


Setiap kegiatan penambangan hampir dipastikan akan menimbulkan

dampak terhadap masyarakt, ekonomi, pendidkian dan lingkungan, baik bersifat


positif maupun bersifat negatif. Dampak positif kegiatan penambangan antara lain
meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan roda perekonomian sektor dan
sub sektor lain di sekitarnya, dan menambah penghasilan negara maupun daerah
dalam bentuk pajak, retribusi ataupun royalti. Namun demikian, kegiatan
penambangan

yang

tidak

berwawasan

atau

tidak

mempertimbangkan

keseimbangan dan daya dukung lingkungan serta tidak dikelola dengan baik dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakt, ekonomi, pendidkian dan
lingkungan. Dampak negatif tersebut antara lain para pekerja lebih mementingkan
penambangan dari pada pendidikan, terjadinya gerakan tanah yang dapat
menelan korban baik harta benda maupun nyawa, hilangnya daerah resapan air
di daerah perbukitan, rusaknya bentang alam, pelumpuran ke dalam sungai yang
dampaknya bisa sampai ke hilir, meningkatkan intensitas erosi di daerah
perbukitan, jalan-jalan yang dilalui kendaraan pengangkut bahan tambang menjadi
rusak, mengganggu kondisi air tanah, dan terjadinya kubangan-kubangan besar
yang terisi air, terutama bila penggalian di daerah pedataran, serta mempengaruhi
kehidupan sosial penduduk di sekitar lokasi penambangan. Oleh karena itu, untuk
menghindari berbagai dampak negatif tersebut, maka pengelolaan pertambangan
yang berwawasan masyarakt, ekonomi, pendidkian dan lingkungan mutlak harus
dilakukan.
Untuk kondisi ekonomi sendiri, masyarakat di sekitar area tambang dapat
menikmati peningkatan ekonomi yang cukup tinggi. Dan untuk dampak sosialnya,
masyarakat lebih menjadi produktif dari sebelumnya dan status sosial masyarakat
yang asalnya kekurangan akan berubah.

2.3

Kondisi Ekonomi dan Sosial Paska Tambang


Kondisi ekonomi masyarakat sekitar tambang paska tambang tentunya

akan berbeda dengan kondisi pada saat tambang itu dilakukan. Pada hal ini paska
tambang itu sendiri akan menyebabkan menurunya pendapatan masyarakat
sekitar tambang. Namun bagi perusahaan tambang yang melaksanakan kegiatan
pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan, tentunya tidak akan
berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat. Pada kegiatan PBBL ini
4

sendiri masyarakat akan diberikan suatu keterampilan guna menghadapi pasca


penambangan, sehingga apabila tambang tersebut ditutup masyarakat masih
punya keterampilan, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan
mereka yang kemudian mereka gunakan untuk mendapatkan uang.
Paska tambang yang baik adalah paska tambang yang menjalankan
kegiatanya sesuai prosedur dan UUD no 4 thn 2009. Dimana di dalam pasal 106
peraturan pemerintah no 23 tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar WIUP dan
WIUPK . Selanjutnya ayat (6) dan (7) dari pasal tersebut mengemukakan Program
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dibiayai dari alokasi biaya
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada anggaran dan
biaya pemegang IUP atau IUPK setiap tahun.

2.4

Corporate Social Responsibility ( CSR )


CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan

yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan


terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti
melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu
di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah
fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi
kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana
kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting
daripada sekedar profitability perusahaan.
Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini
disebabkan karena :
1. Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran
lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau
pembelaan masyarakat setempat.

2. Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka


panjang.
3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan
kegiatan CSR yang dirancang oleh korporat.
Dalam UU PT, pengaturan mengenai CSR hanya terdapat dalam 1 (satu)
pasal yakni Pasal 74. Pasal 74 menegaskan perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yang mana kewajiban
tersebut dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya dilakukandengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Apabila kewajiban tersebut tidak dijalankan maka akan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam
penjelasan pasal tersebut ditegaskan pula mengenai tujuan diberlakukannya
kewajiban CSR, untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
Ketentuan Pasal 74 UU PT kemudian diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut PP CSR). Salah satu
pengaturan penting dalam PP CSR, terdapat dalam Pasal 6, dimana diatur
pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan
Perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS. Penjelasan Umum PP
CSR juga menguraikan tujuan pemberlakuan CSR. Pengaturan tanggung jawab
sosial dan lingkungan tersebut dimaksudkan untuk:
1. meningkatkan kesadaran Perseroan terhadap pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan lingkungan di Indonesia;
2. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat
mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan; dan
3. menguatkan pengaturan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan sesuai
dengan bidang kegiatan usaha Perseoan yang bersangkutan.
Selanjutnya secara spesifik, pengaturan CSR di bidang industri
pertambangan mineral dan batubara diatur dalam Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Barubara (UU Minerba). Dalam
Pasal 108 UU Minerba dinyatakan pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun

program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, penyusunan program


tersebut

dikonsultasikan

kepada

Pemerintah,

pemerintah

daerah,

dan

masyarakat. Ketentuan lebih lanjut dari Pasal 108 UU Minerba terdapat dalam
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara, tepatnya dalam Pasal 106-109.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1. Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di
sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
1. Meningkatkan citra perusahaan.
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3. Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat.
4. Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
5. Memberikan inovasi bagi perusahaan

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Kegiatan paska tambang adalah suatu kegiatan terencana, sistematis, dan

berlanjutsetelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk


memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi social menurut kondisi local di
seluruh wilayah penambangan. Kegiatan paska tambang itu sendiri sangat
berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar wilayah
pertambangan. Namun untuk mengatasi kondisi tersebut, suatu perusahaan
melakukan suatu program CSR, dimana pada program itu telah diatur dalam pasal
106 peraturan pemerintah no 23 tahun 2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara dimana pemegang IUP dan IUPK wajib
menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar
WIUP dan WIUPK. Dan dengan adanya CSR ini maka akan terciptanya
kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.

3.2

Saran
Pelaksanaan program CSR ini sendiri belum semunya diterapkan

seluruhnya oleh setiap perusahaan, dimana hanya sebagian saja perusahaan


yang memahami pentingnya CSR terhadap suatu kegiatan usaha terutama
kegiatan usaha pertambangan. Saran penulis adalah sebaiknya semua
perusahaan baik itu dari sektor pertambangan maupun sektor lainya haruslah
melakukan program CSR, karena bukan hanya masyarakat saja yang
mendapatkan keuntungan, melainkan perusahaan yang menjalankannya akan
mendapatkan keuntungan juga.

DAFTAR PUSTAKA

Hasyim,Wahab Abd. 2009. Kondisi Ekonomi Dan Lingkungan Pulau


Gebe,Pasca Tambang Nikel. Maluku Utara
Joko Suprapto,Sabtanto. 2003. Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan
Aspek Konservasi Bahan Galian. Maluku Utara. Pusat Sumber Daya
Geologi.
Salim. E, 1989. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES Jakarta
Zulfikar.2009. Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan di
Kawasan Pertambangan (kasus pada wilayah pedesaan sekitar
kawasan pertambangan PT.ANTAM di Kab. Pomala Sulawesi Utara).
Sulawesi utara.

Anda mungkin juga menyukai