Anda di halaman 1dari 15

PT.

Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu andesit merupakan salah satu mineral bahan galian yang ada di Indonesia.
Dengan sifat fisik yang keras, kuat, dan biasanya besar, maka batu andesit biasanya
dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi. Permintaan akan bahan galian konstruksi pada
umumnya dan batu andesit pada khususnya semakin meningkat seiring meningkatnya
pertumbuhan dan perkembangan prasarana fisik seperti gedung, perkantoran, perumahan,
jalan raya, jembatan, dan lain-lain di Indonesia
Potensi batuan andesit ini diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja kepada
masyarakat serta memberikan pemasukan bagi daerah dan negara dalam mendukung
pelaksanaan otonomi daerah dan pembangunan nasional dan keberadaan tambang batuan
andesit diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang maksimal dan optimal bagi
masyarakat yang berada di sekitar tambang batuan andesit tersebut.
PT. Holcim Beton merupakan salah satu perusahaan pertambangan di Indonesia
yang tepatnya berada di Guunung Maloko, Desa Cipinang dan Desa Sukasari, Kecamatan
Rumpin, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Perusahaan tersebut ikut berperan aktif
dalam pembangunan Indonesia dengan menjadi industri penyedia batu andesit. Lebih jauh
lagi PT. Holcim Beton memiliki dampak positif lainnya seperti terbukanya lapangan kerja,
peningkatan pendapatan, peningkatan perekonomian, memberikan konstribusi terhadap
pembangunan daerah, dan terbukanya pembangunan wilayah setempat.
Luas Wilayah IUP Operasi Produksi batuan andesit PT. Holcim Beton yang berada
di Gunung Maloko, Desa Cipinang dan Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten
Bogor berdasarkan IUP Operasi Produksi yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman
Modal dan Perizinan Terpadu pada tanggal 09 November tahun 2017 tentang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi maka PT. Holcim Beton diberikan luasan IUP
Operasi Produksi batuan andesit seluas 42.7 Ha.

1
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilakukan studi kelayakan dan perencanaan tambang ini adalah untuk
melakukan kajian kelayakan aspek teknis dan ekonomi terhadap investasi proyek tersebut
dan merupakan salah satu syarat teknis dalam memperoleh perpanjangan ijin usaha
pertambangan produksi (IUP OP), yang selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk
memutuskan ditolak atau diterimanya rencana dilakukan penambangan batuan andesit
tersebut. Selain itu, penyusunan studi/kajian ini dimaksudkan untuk menyiapkan kerangka
dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penambangan
batuan andesit tersebut.
Perencanaan tambang merupakan suatu tahap penting dalam rencana operasi
penambangan. Dua aspek penting dalam pekerjaan perencanaan tambang adalah
perancangan batas akhir penambangan, serta pentahapan dan penjadwalan produksi
hingga ke perencanaan tahunan.
Tujuan dari studi kelayakan ini adalah mengkaji secara teknis, ekonomis, sosial dan
lingkungannya sampai batas waktu umur tambang batuan andesit yang rencana akan
diberikan pemrakarsa oleh pemerintah sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat No.
540/53/10.1.06.2/DPMPTSP/2017 Tentang Perpanjangan Kesatu Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi PT. Holcim Beton dengan luas WIUP 42.7 Ha yang
berada di wilayah Desa Sukasari dan Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Selain itu studi kelayakan ini juga bertujuan untuk mendukung rencana dan
implementasi usaha pertambangan batuan andesit oleh PT. Holcim Beton, dengan rencana
produksi batuan andesit berkisar ± 6.000.000 Ton/Tahun dan produk yang dihasilkan dari
penambangan batuan andesit pada saat ini akan digunakan untuk supply material pabrik
pengolahan batu andesit yang berada di wilayah Bogor.

1.3 Ruang Lingkup dan Metode Studi


1.3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan mencakup kelayakan teknik dan kelayakan ekonomi,
mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor :
1806K/30/MEM/2018, tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Perstujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan

2
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

Mineral dan Batubara. Kajian kelayakan ini dilakukan dengan metode studi pengumpulan
data sekunder, penelitian lapangan, pengujian laboratorium, pengolahan data dan
pembuatan laporan. Dimana untuk lingkup studi oleh pemrakarsa ini meliputi :

a. Kajian Geologi Tambang


Kajian geologi tambang bertujuan mengevaluasi semua data geologi yang terdiri dari
konsesi bersangkutan yang dapat dipergunakan untuk perencanaan pembuatan studi
kelayakan penambangan batuan andesit. Lingkup studi ini mencakup :
1. Kajian kondisi geologi regional dan geologi local dari daerah rencana tambang
antara lain : kajian jenis batuan (litologi) di wilayah tersebut, kajian stratigrafi
daerah dan kajian struktur geologi daerah.
2. Kajian geoteknik bertujuan untuk menilai keamanan geometri lereng
penambangan dan penimbunan yang akan diterapkan dalam kegiatan
penambangan. Rekomendasi yang disarankan berdasarkan pada tambang-
tambang di sekitarnya, yang kondisi batuannya relative sama.
3. Kajian keadaan endapan batuan andesit meliputi : bentuk dan penyebaran
endapan batuan andesit, evaluasi kontur struktur lapisan batuan, klasifikasi dan
jumlah sumberdaya, jumlah cadangan batuan andesit serta nilai Stripping Rasio
(SR).

b. Kajian Perencanaan Tambang


Kajian perencanaan tambang bertujuan untuk menentukan system dan metoda
penambangan yang sesuai dengan kondisi geologi daerah lokasi tambang. Lingkup
studi ini mencakup :
1. Metoda/system dan tata cara penambangan.
2. Tahapan kegiatan penambangan.
3. Rencana dan penjadwalan produksi batuan andesit.
4. Kebutuhan peralatan tambang yang digunakan.
5. Jadwal rencana produksi dan umur tambang.
6. Rencana penanganan deposit batuan andesit yang belum terpasarkan.
7. Rencana pemanfaatan deposit batu andesit.
8. Rencana penanganan sisa cadangan pada pascatambang.
9. Rencana fasilitas penunjang penambangan dan infrastuktur.

3
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

c. Kajian Hidrologi dan Hidrogeologi


Kajian hidrologi dan hidrogeologi ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber air
yang akan masuk ke dalam front penambangan. Analisis yang akan dilaksanakan
adalah karakteristik curah hujan dan lapisan akuifer. Kajian ini mencakup :
1. Data dan hasil penyelidikan hidrologi dan hidrogeologi yang telah dilakukan
pada daerah di sekitar lokasi penambangan.
2. Kajian model hidrologi dan hidrogeologi daerah penyelidikan.
3. Merancang system penyaliran.
4. Rekomendasi cara penanggulangan air dalam tambang dan jenis peralatannya.

d. Kajian Kualitas Deposit Batuan Andesit


Kajian kualitas deposit batuan andesit ini bertujuan untuk :
1. Menelaah deposit batu andesit dan penyebaran kualitas sebagai data penting
untuk perencanaan tambang dan kajian pemanfaatan deposit batu andesit.
2. Menelaah dan mengevaluasi rencana pengolahan deposit batu andesit yang
mungkin diterapkan di pertambangan deposit batu andesit tersebut.
Sedangkan ruang lingkup, mencakup analisis data berdasarkan analisa hasil uji
kualitas deposit batu andesit yang meliputi :
1. Abrasivitas.
2. Uji kuat tekan.
3. Uji kuat geser.
4. Tingkat keausan.
5. Sifat fisik.

e. Kajian Rencana Pengolahan


Kajian pengolahan batuan andesit dilakukan untuk menentukan cara, jenis peralatan,
kapasitas dan hasil pengolahan batuan andesit, yang meliputi :
1. Metoda pengolahan batuan andesit.
2. Tahapan dan bagan alir pengolahan.
3. Peralatan pengolahan.
4. Recovery pengolahan.

4
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

f. Kajian Pengangkutan dan Penimbunan Batuan Andesit


Kajian pengangkutan dan penimbunan batuan andesit hasil tambang dan hasil
pengolahan dimaksudkan untuk menentukan cara pengangkutan batuan andesit ke
tempat penimbunan akhir, mencakup :
1. Tata cara pengangkutan batuan andesit hasil penambangan dan hasil
pengolahan.
2. Jenis, jumlah dan kapasitas peralatan pengangkutan /penimbunan.
3. Panjang dan kapasitas jalan angkut.
4. Luas dan kapasitas lokasi penimbunan.
Kajian pengangkutan dan penimbunan batuan andesit bertujuan untuk menelaah dan
mengevaluasi alternatif sarana dan model transportasi deposit batu andesit dari
tambang ke lokasi pabrik pengolahan andesit, baik secara teknis maupun ekonomis.
Sedangkan ruang lingkup :
1. Evaluasi kelayakan teknis alternatif jalur pengangkutan yang tersedia.
2. Telaah keekonomian setiap alternatif jalur pengangkutan.
3. Penentuan dan rancangan alternatif terpilih.

g. Kajian Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Kajian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan untuk menelaah dan
menilai kelayakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja berkaitan dengan
kegiatan penambangan batuan andesit oleh pemrakarsa. Lingkup studi mencakup :
1. Dampak kegiatan penambangan batuan andesit
2. Pengelolaan lingkungan.
3. Pemantauan lingkungan.
4. Kesehatan dan keselamatan kerja.

h. Kajian Organisasi dan Tenaga Kerja


Kajian organisasi dan tenaga kerja dilakukan untuk menentukan jumlah, keteria dan
system kerja yang diberlakukan dalam kegiatan penambangan. Kajian tenaga kerja
ini mencakup :
1. Data kebutuhan tenaga ahli
2. Struktur organisasi tenaga kerja.
3. Jumlah tenaga kerja local dan luar daerah.
4. Sistem kerja

5
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

i. Kajian Pemasaran
Kajian pemasaran batuan andesit bertujuan untuk mengkaji pangsa pasar dan
kebutuhan deposit batu andesit. Kajian pemasaran ini mencakup :
1. Kebijakan umum pemerintah tentang batuan andesit.
2. Analisa keadaan pasar batuan andesit
3. Analisa permintaan dan penyediaan batuan andesit.
4. Data kebutuhan batuan andesit tiap bulan dari perusahaan penjual batuan
andesit.
5. Jalur dan jaringan pemasaran batuan andesit.
6. Harga pasar batuan andesit.

j. Kajian Mine Closure dan Reklamasi


Mengapresiasikan kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan serta
melaksanakan Peraturan Mentri ESDM No. 18 Tahun 2008 tentang Perencanaan
Penutupan Tambang yang melibatkan banyak stakeholder (Perusahaan
Pertambangan, Pemerintah dan Masyarakat) dan Peraturan Menteri ESDM No. 07
Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batuabara. Kajian mine closure dan reklamasi
mencakup :
1. Data jenis tanah.
2. Data jenis tanaman.
3. Perencanaan reklamasi dan penutupan tambang dari aspek teknis
4. Perencanaan pengembangan masyarakat dan wilayah
5. Pengelolaan asset dan lokasi

k. Kajian Kalayakan Ekonomi


Kajian kelayakan ekonomi bertujuan untuk menilai kelayakan penambangan batuan
andesit secara ekonomi untuk berbagai alternative pola kerja yang telah ditentukan.
Lingkup studi ini mencakup :
1. Modal tetap
2. Modal kerja
3. Sumber dana
4. Biaya produksi
5. Pendapatan penjualan

6
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

6. Cash flow (aliran uang tunai)


7. Perhitungan Net Present Value (NPV)
8. Perhitungan Discounted Cash Flow Rate of Return/Internal Rate of Return
(DCFROR/IRR)
9. Pay Back Periode (PBP)
10. Benefit Cost Ratio (BCR)
11. Perhitungan Break Event Point (BEP)
12. Waktu pengembalian modal (Break Even Point)
13. Analisis kepekaan dan resiko

1.3.2 Metoda Studi


Metode studi dalam kajian kelayakan penambangan batuan andesit oleh
pemrakarsa adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran dan pengamatan yang meliputi :
- Jalur transportasi dan infrastruktur sampai lokasi tambang
- Topografi dan morfologi lokasi tambang
- Keadaan endapan batuan andesit

2. Penggunaan data primer


- Hasil pengujian geoteknik
- Hasil analisa batuan andesit

3. Penggunaan data sekunder


- Hasil data geologi dan data eksplorasi
- Data peralatan tambang
- Data iklim dan curah hujan

4. Asumsi
- Bunga Bank
- Eskalasi pendapatan dan biaya
- Depresiasi dan amortisasi

7
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

1.4 Pelaksana Studi


Adapun pelaksana studi kelayakan rencana penambangan batuan andesit adalah
sebagai berikut :

1. Nama Perusahaan : PT HOLCIM BETON (Divisi Quarry)


2. Alamat Kantor : Talavera Suite Lt. 15, Talavera Office Park
Jl. Letjend. TB. Simatupang Kav 22-26
RT.001 RW.001, Cilandak Barat.
Cilandak, Jakarta Selatan.
3. Nomor NPWP : 01.350.656.3 – 062.000
4. Pimpinan Perusahaan : Wiwik Muji Wahyuni
5. Telepon (021) 52962011 : Faksimile (021) 52962022
6. Lokasi Kegiatan
 Jalan :
Gunung Maloko Desa Sukasari
 Desa :
Rumpin
 Kabupaten :
Bogor
 Propinsi :
Jawa Barat
7. a. Izin Pertambangan Daerah :
No. 541.3/081/KPTS/ESDM/2011
b. Revisi ANDAL :
No. 541/56/KPIS-DAM/BLH/2010
Tanggal 3 September 2010
c. Status Penanaman Modal : PMDN
8. Penanggung Jawab site quarry maloko :
Nama : Mochammad nur
Alamat : Gunung Maloko, Desa Sukasari,
Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor

Surat Persetujuan Perpanjangan Ijin Usaha Pertambangan (IUP), Nomor 540 / 53 /


10.1.06.2 / DPMPTSP / 2017, Kepala DPMPTSP Bogor memberikan ijin
Kepada : PT. Holcim Beton
Alamat : Talavera Suite Lt. 15, Talavera Office Park
Jl. Letjend. TB. Simatupang Kav 22-26
RT.001 RW.001, Cilandak Barat.
Cilandak, Jakarta Selatan.
Untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan bahan galian C:
Jenis : Andesit
Luas Lahan : 42,7 Ha
Lokasi : Gunung Maloko, Desa Sukasari, Desa Cipinang , Kec.Rumpin,
Kab. Bogor
Masa Berlaku : 5 tahun sejak di tetapkan tgl 9 November 2017.

8
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

1.5 Jadwal Waktu Studi


Adapun jadwal waktu studi kelayakan penambangan batuan andesit yang akan
dilaksanakan oleh perusahaan pemrakarsa dapat dilihat pada table 1.1.

Tabel 1.1
Jadwal Waktu Studi

1.6 K
e
a
d
a
a
n

Umum
Lokasi quarry batu andesit PT Holcim Beton berada di Gunung Maloko yang
secara administratif termasuk wilayah Desa Cipinang dan Desa Sukasari, Kecamatan
Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Secara geografis, lokasi quarry berada
antara 6027’03” – 6027030” LS dan 106055’24” – 106056’36” BT.
Untuk menuju lokasi perjalanan dilakukan melalui rute Bogor – Ciseeng – Rumpin
– G. Maloko dengan kondisi jalan beraspal relatif baik dari Bogor sampai Rumpin pada
jarak 20 km, sedangkan dari Rumpin ke G. Maloko dengan jarak 5 km, keadaan jalannya
beraspal dengan kondisi rusak, kurang lebih 3 km serta 2 km sisanya adalah jalan beton

9
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

dengan kondisi baik. Perjalanan dapat dilakukan dengan kendaraan mobil ataupun motor
dengan waktu tempuh dari Bogor sekitar 1 jam 30 menit .
Luas wilayah yang dimiliki PT. Holcim Beton, Quarry Maloko sampai tahun 2016
adalah 83.45 Ha, yaitu dengan penambahan lahan baru di th 2009 11.7 Ha, sedang
kepemilikan sebelumnya 71.75 Ha. Lahan tersebut terdiri dari lahan untuk aktivitas
penambangan sesui ijin IUP adalah 42,7 Ha, dan sisanya digunakan untuk sarana
penunjang untuk memperlancar aktivitas penambangan diantaranya : Mess karyawan, jalan
non tambang, disposal area, settling pound.

Gambar 1.1
Peta Lokasi PT. Holcim Beton

a) Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Koopen, maka daerah di sekitar quarry G.
Maloko termasuk daerah tipe AF, yaitu iklim tropik lembab sepanjang tahun dengan suhu
udara lebih besar dari 18 derajat dan curah hujan lebih besar dari 60 mm per bulan.
Sedangkan menurut Schmidt-Ferguson, daerah ini termasuk tipe A atau daerah sangat

10
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

basah yaitu daerah yang mempunyai perbandingan antara rata-rata bulan kering terhadap
rata-rata bulan basah berkisar antara 0 – 14,3%.
Curah hujan rerata tahunan pada tahun 2000 – 2004 daerah G. Maloko dan sekitarnya
berdasarkan catatan Stasiun Klimatologi Dermaga, Bogor sekitar 3723 mm/tahun atau 296,5
mm/bulan dengan hari hujan rerata tahunan 239 hari/tahun. Curah hujan dan hari hujan
terendah terjadi pada bulan Juni s.d Agustus, sedangkan yang tertinggi terjadi pada bulan
Nopember s.d Desember.
Suhu udara rerata adalah 26,2o C, adapun suhu maksimum 31,8o C dan suhu
minimum 22,2o C. Kelembapan udara antara 81% - 86%. Lamanya penyinaran matahari
antara 36,3% (Januari) sampai dengan 79,9% (Agustus).

b) Kondisi Tanah
Tanah di lokasi quarry G. Maloko pada umumnya terbentuk dari pelapukan batu
Andesit dan breksi vulkanik serta bercampur dengan endapan tufa vulkanik yang memiliki
tingkat kesuburan yang rendah dan minim unsur hara seperti N, P dan K. Berdasarkan hasil
uji laboratorium maka pH tanah cenderung alkalin (7.5 – 9,2), C organik dan Nitrogen
sedang, perbandingan C/N yang menyatakan intensitas pelapukan bahan organik antara
sedang sampai tinggi. Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang menggambarkan kemudahan
pertukaran kation unsur hara tanah juga cukup rendah (<15).
Berdasarkan hasil uji diatas, maka tanah di daerah tersebut masih cukup layak
dijadikan lahan pertanian kering dengan tumbuhan buah-buahan seperti rambutan, duren,
mangga, pepaya dan sebagainya. Bahkan untuk jenis tanaman perkebunan seperti kelapa
hibrida pun masih mungkin untuk ditanami.

c) Penggunaan Lahan
Lokasi quarry berada diantara dua desa yaitu Desa Cipinang dan Desa Sukasari
yang termasuk kedalam Kecamatan Rumpin. Di sebelah utara quarry pada sepanjang jalan
menuju quarry dijumpai pemukiman penduduk yang cukup rapat dan padat diperkirakan
ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 1000 orang. Pada halaman
rumah, kebanyakan penduduk memanfaatkan lahannya untuk berkebun, sedangkan di
bagian barat dan timur jalan masuk kuari dijumpai lahan pesawahan tadah hujan yang
cukup luas dengan perkampungan yang pemunculannya relatif baru setelah kegiatan PT.
Holcim Beton berjalan. Pemukiman ini dihuni sekitar 20 – 30 KK.

11
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

Disebelah timur laut quarry dijumpai perladangan penduduk pada lereng perbukitan
dan dataran. Adapun di bagian tenggara quarry terdapat penggalian batu Andesit juga yang
pada saat ini sudah membentuk sumuran (pit) pada kedalaman sekitar 45 meter dpl.

d) Bentang Alam
Pada saat ini memang telah terjadi perubahan bentang alam yang cukup signifikan di G.
Maloko. Semula daerah tersebut merupakan wilayah perbukitan, namun pada saat ini hampir 75
% tubuh bukit G. Maloko tersebut telah terpotong menjadi areal kuari. Puncak bukit setinggi +
200 meter sekarang sudah tidak dijumpai lagi karena telah berubah menjadi jenjang-jenjang
penambangan dengan ketinggian 140 meter. Bilamana penambangan terus berlanjut seiring
dengan meningkatnya permintaan batu, maka bentang alam akan berubah menjadi suatu
cekungan dengan kedalaman sekitar 65 meter dpl.

Gambar 1.2. Bentang Alam Daerah Penyelidikan

e) Hidrologi
Daerah penelitian terletak pada dataran tinggi dengan ketinggian 100 – 500 meter dpl
dengan morfologi perbukitan lebih intensif ke arah selatan, sedangkan ke arah utara morfologi
dataran rendah lebih dominan. Pola aliran air permukaan mengarah dari selatan ke utara sesuai
dengan kecenderungan bentuk morfologi tersebut.
Di sebelah barat kuari pada jarak 300 meter mengalir sungai Cijeungir, dimana air
limpasan dari kuari melalui core drain dan juga overflow dari settling pond dialirkan menuju
sungai tersebut. Berdasarkan hasil uji kualitas air sungai Cijeungir dengan menguji parameter

12
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

pH, kekeruhan, daya hantar listrik (DHL), kesadahan, total dissolved solid (TDS), nitrat, nitrit,
amoniak, sulfat, fosfat, klorida dan logam berat, maka keseluruhan parameter tersebut masih
berada dibawah baku mutu air golongan B berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No.
38/1991. Hal ini berarti air sungai tersebut dapat dijadikan baku air minum melalui pengolahan.
Berdasarkan pengamatan daerah kuari dan sekitarnya termasuk dalam klasifikasi daerah
dengan akifer kurang produktif, hal ini dicirikan dengan tidak dijumpainya lapisan akifer yang
terpotong oleh jenjang-jenjang penambangan. Disamping itu kondisi air sumur penduduk
sangat dalam (>12 meter) dengan imbuhan air yang sangat kurang.

Gambar 1.3. Sungai Cijeungir

Pengukuran muka air tanah dilakukan di 27 lokasi baik berupa sumur penduduk
maupun mata air yang ditemukan. Pada umumnya konstruksi sumur penduduk merupakan
sumur gali manual dengan kedalaman terbatas dan berhenti pada batuan yang masif sehingga
dapat dikatakan bahwa air tanah yang digunakan adalah air tanah dangkal. Pada saat penelitian
yang dilakukan pada bulan Februari – Maret 2018, pada umumnya muka air tanah sumur
penduduk mempunyai kedalaman yang dangkal. Beberapa lokasi di daerah lembah, muka air
tanah hampir sama dengan permukaan dan ada kecenderungan terkontaminasi oleh air
permukaan. Sumur yang ada saat ini akan berkurang bahkan kering pada saat musim kemarau.
Sebagian mata air ditemukan berada di punggungan dan tidak ditemukan air tanah tertekan.
Lokasi pengamatan data air dapat dilihat pada gambar 1.3.

13
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

Gambar 1.4. Pengamatan Data Mata Air Tanah

f) Flora dan Fauna


Lokasi quarry berada dekat dengan daerah pemukiman dan daerah pertanian, hanya
sebagian kecil saja lahan yang tidak dikelola, sehingga tertutup dengan tumbuhan liar.
Oleh karena itu secara garis besar terdapat dua jenis tanaman yaitu tanaman budidaya dan
tumbuhan liar.
Tanaman budidaya terdiri atas tanaman pekarangan dan ladang atau kebun, menurut
jenis vegetasi dapat dibedakan atas pohon dan perdu. Berdasarkan pengamatan terdapat lebih
dari 10 spesies pohon antara lain rambutan (Nephelium lappacicum), mangga (Mangifera
indica), nangka (Artrocarpus heterophylla), durian (Durio zibethinus), belimbing (Averhoa
carambola), jambu air(Syzygium aqueum), jambu batu (Psidium guajava), kecapi (Sandoricum
koetjape), kelapa (Cocos nucifera), melinjo (Gnetum gnemon), petai (Parkia speciosa) dan
sebagainya. Sedangkan jenis perdu diantaranya pisang (Musa paradisiaca), pepaya (Carica
papaya), jagung (Zea mays), singkong (manihot esculenta), salak (Zallaca edulis) dan
sebagainya.
Sedangkan tumbuhan liar umumnya adalah jenis gulma seperti bayam duri
(Amaranthus spinosus), kirinyuh (Eupatorium inulifolium), saliara (Lantana camara) dan
alang-alang (Imperata cylindrica).

14
PT. Holcim Beton Studi Kelayakan Pertambangan Komoditas Batuan

Fauna yang terdapat di lokasi kuari terdiri dari hewan ternak seperti domba,
kambing, ayam, kerbau, sapi dan kuda. Selain itu dijumpai pula hewan liar seperti babi
hutan, musang, tupai, ular (welang dan kobra) dan harimau. Jenis burung yng hidup di
sekitar pesawahan dan semak belukar di perbukitan antara lain gereja, kutilang, pipit, sriti,
tekukur dan elang hitam. Adapun fauna akuatik jenis ikan yang masih hidup di S.
Cijeungir menurut keterangan penduduk adalah lele (Clarias batrachus), belut
(Monopteros albus) dan beunteur (Puntius binoptatus).

15

Anda mungkin juga menyukai