Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN PENJUALAN BATU ANDESIT

TAMBANG TERBUKA PT. ANUGERAH STARINDO SAKTI


KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

SANSAN ANDRIAN
NIM.C1631201002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA JAWA
BARAT 2020
TINJAUAN PENJUALAN BATU ANDESIT
TAMBANG TERBUKA PT. ANUGERAH STARINDO SAKTI
KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT

SRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Universitas Muhamdiyah Tasikmalaya

Oleh :
SANSAN ANDRIAN
NIM.1631201002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA JAWA
BARAT 2020
TINJAUAN PENJUALAN BATU ANDESIT
TAMBANG TERBUKA PT. ANUGERAH STARINDO SAKTI
KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT

Oleh:
SANSAN ANDRIAN
NIM.C1631201002

Disetujui untuk memenuhi


Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Muhamdiyah Tasikmalya Jawa Barat
Tanggal:…….

Pembimbing I Pembimbing II

Aditya Budi Nugraha, S.Si. M.T. Aditya Budi Nugraha, S.Si. M.T.
NIK.130915006 NIK.130915006

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta
beserta isinya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Penulis mengharapkan atas segala usaha yang dilakukan dalam mewujudkan
karya tulis ini merupakan sebagian dari ibadah kepada Allah SWT. Dengan kuasaNya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini dengan baik. Proposal
skripsi ini dibuat sebagai salah satu upaya penulis untuk mendapatkan persetujuan
judul skripsi dari pembimbing. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal
skripsi ini masih banyak sekali kekurangan baik dalam judul maupun isinya.

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nama andesit disadur dari pegunungan Andes. Ini dikarenakan batuan andesit
banyak ditemukan di sekitar pegunungan Andes. Batuan andesit di pegunungan
Andes terbentuk sebagai lava “interbeded” bersamaan dengan deposit abu vulkanik
(ash) dan tuff di sisi-sisi stratovulcano yang curam. Batuan Andesit atau disebut juga
dengan lavastone adalah batuan beku yang tersusun atas mineral yang halus (fine-
grained), serta memiliki kandungan silica yang lebih tinggi dari batu basal dan lebih
rendah dari batuan rhylolite dan felsite. Hasil penelitian Munaji et al. (2013),
menyatakan bahwa nilai tahanan jenis (resistivitas) batuan andesit sebesar 212-300
Ωm dengan kedalaman 1,3-1,86 terdapat pada Lintasan 1 dan 2. Hasil uji keteknikan
didapatkan nilai rataan tekan uniaksial (UCS) batu andesit 410,93 (kg/cm2
(konstruksi ringan, ketahanan hancur 22,6% (konstruksi ringan) dan Absortion 1,82%
(konstruksi berat), sehingga batu andesit termasuk dalam kelas III, artinya hanya
dapat digunakan sebagai pondasi bangunan dan agregat aduk beton kelas ringan
(Hardiyono, 2013). Meskipun pembentukan batuan andesit juga terjadi di bawah
permukaan bumi, umumnya batuan andesit terbentuk di permukaan bumi sebagai
akibat letusan gunung merapi. Oleh karena itu para ahli mengklasifikasikannya ke
dalam bagian batuan beku ekstrusif (Ilmu Geografi 2016). Batuan Andesit terbentuk
dari magma dengan temperatur antara 900 sampai 1.100 derajat celcius. Mineral-
mineral yang dikandung batuan andesit bersifat mikroskopis, sehingga tak bisa dilihat
tanpa batuan mikroskop. Material-material itu (Ilmugeografi 2016) antara lain (1)
silika (SiO2) dengan jumlah antara 52-63%, (2) kuarsa dengan jumlah sekitar 20%,
(3) biotite, (4) basalt, (5) feltise, (6) plagiocase feldspar, (7) pyroxene (clinopyroxene
dan orthopyroxene), dan (8) hornblende dengan persentase sangat kecil. Lebih jauh,
energi yang dapat disimpan oleh tumpukan batu andesit sebesar 835,2 kJ dengan
durasi charging 50 menit dan durasi discharging 200 menit (Yusup, 2016). Morfologi
batuan andesit dapat dikenali dari warna abu-abu yang dominan sampai merah.
Warna ini menandakan kandungan silicanya yang cukup besar. Ciri morfologi lainnya
adalah memiliki pori-pori yang cukup padat dan struktur yang sangat pejal. Batu
Andesit mampu membuat struktur bangunan menjadi lebih kokoh dan akan
menimbulkan kesan dingin yang kuat dan memiliki nilai seni tersendiri (Prasadewo et
al., 2016). Namun demikian, struktur kepadatan batuan andesit masih dibawah batuan
granit. Batuan Andesit berbentuk kristalin. Terdapat beberapa macam kristal mineral
pada batuan andesit. Kristal-kristal ini sudah terbentuk jauh sebelum proses
pembekuan magma terjadi. Karena itu, para ahli geologi bisa mengidentifikasi sejarah
perjalanan magma dari kristalin yang terdapat pada batuan andesit. Menurut
Purwasatriya (2013), survai geolistrik dapat membantu interpretasi geologi bawah
permukaan dengan menggunakan analisis nilai dan kontras resistivitas batuan.
Kristal-kristal penyusun batuan andesit memiliki dua ukuran. Perbedaan ukuran ini
terjadi karena magma yang keluar ke permukaan bumi belum sempat terkristal akan
terkristal dengan cepat karena suhu permukaan yang rendah. Hasilnya adalah dua
kristal dengan ukuran yang berbeda, yaitu: (1) fenokris adalah kristal besar yang
sudah terbentuk perlahan-lahan sejak di bawah permukaan bumi dan (2) groundmass
adalah kristal berukuran kecil yang terbentuk dengan cepat di permukaan. Pada
umumnya, jenis kristal-kristal dalam batuan andesit seragam (Fenokris saja atau
Groundmass saja). Namun ada kejadian dimana, batuan andesit mengandung
keduanya, baik fenokris maupun groundmass. Batuan andesit dengan ciri-ciri seperti
ini disebut Andesit Porfiri. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap batu
andesit menjadikan peluang usaha di sektor ini semakin berkembang. Pemasaran batu
andesit merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan
bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, produksi,
keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula pada kemampuan
pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha perusahaan
dapat berjalan lancar. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah
mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan
pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para
pengusaha dalam usahanya untuk memepertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang dan untuk mendapatkan laba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rencana realisasi target penjualan batu andesit tiap
bulan?
2. Faktor apa sajah yang mempengaruhi penjualan batu andesit?
3. Apa saja yang dapat dilakukan agar proses penjualan batu andesit
dapat tercapai?
4. Bagaimana ketercapaian target penjualan batu andesit setelah upaya-
upaya perbaiakan?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui rencana realisasi target penjualan batu andesit tiap
bulan.
2. Menganalisis faktor-faktor terkait yang menyebabkan tidak
tercapainya target penjualan batu andesit tiap bulan.
3. Menegvaluasi upaya-upaya yang dapat dilakukan agar target penjualan
batau andesit dapat tercapai.
4. Menegtahui persentase ketercapaian taget penjualan batu andesit
setelah dilakukan upaya-upaya perbaikan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi Tinjauan Penjualan Batu
Andesit di PT. Anugerah Starindo Sakti. Tinjauan yang dapat difokuskan
mengenaia faktor-faktor yang terkait dengan pemasaran skala makro dan
mikro yang meliputi ketercapaian target penjualan batu andesit.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini sebgai berikut:
1. Sebgai bahan pertimbangan dan informasi bagi perusahaan untuk
mengetahui hambatan dalam kegiatan penjualan sehingga hambatan
tersebut dapat diminimalisir dan target penjualan batu andesit bisa
tercapai.
2. Sebagai manfaat akademis dari penelitian ini adalah dapat memebantu
mahasiswa dalam memahami dan merencanakan target penjualan,
hamabatan apa saja yang ada dilapangan dalam mencapai target
penjualan batu andesit dan mengevaluasi bagaimana untuk mencapai
target penjualan.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pembuatan skripsi adalah sebgai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belekang, rumusan ,masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori atau literatur-literatur dasar yang mendukung
data penelitian dan erat kaitanya dengan hal yang menjadi objek penelitian.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu perencanaan
penelitian, metode penelitian dan diagram alirnya.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan seluruh hasil rangkaian kegiatan
pengamatan dan pengambilan data secara langsung pada kegiatan Tinjauan
Target Penjualan Bulanan Batu Andesit di tambang terbuka, dan seluruh data
akan dianlisis dan ditarik kesimpulanya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab in berisi tentang kesimpulan dari penelitian skripsi, dan saran yang
berisikan tentang pendapat dan rekomendasi penulis yang bersifat
mengevaluasi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Estimasi Penjualan


Pengertian estimasi penjualan merupakan ramalan atau estimasi mengenai
sebarapa banyak unit dan nilai uang yang berasal dari kegitan penjualan pada suatau
perusahaan dimasa yang akan datang.
Pengertian estimasi pasar merupakan perkiraan seberapa besar bagian uang
akan dikuasai oleh suatau perusahaan dimasa depan atau perkiraan persentase nilai
penjulan suatau perusahaan jika dibandingkan dengan total penjualan para pesaing-
pesaingnya pada kurun waktu tertentu (William J.S:1984).
Pengertian estimasi biaya merupakan pekerjaan tentang seberapa besar
kebutuhan biaya yang dibtuhkan tentang seberapa besar kebutuhan biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu. Definisi
estimasi biaya dapat pula diartikan sebagai seni dalam memeperkirakan jumlah biaya
yang diperlukan untuk suatu aktivitas yang bersandar pada berbagai informasi-
informasi relevan yang tersedia pada waktu itu (Ntional Estimating Society USA).
Pengertian estimasi dalam data tambang merupakan proses menerka nilai
yang belum diketahui secara pasti. Metode yang digunakan bisa berupa Multiple
Regresion, Simple Linier Regresion, dan Corelation serta Point Estimation dan
confidence Interval Estimations.
Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka
perusahaan harus bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan
kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan
harga, promosi dan distribusi (marketing mix). Kegiatan pertambangan batu andesit di
wilayah Bogor kini semakin berkembang, salah satu usaha pengolahan batu andesit
adalah PT. Anugerah Starindo Sakti yang berada di Kabupaten Pangandaran Jawa
Barat. Batu andesit yang bernilai ekonomis diharapkan menjadi andalan pendapatan
masyarakat sekitar, semakin banyaknya permintaan pasar dan berkembangnya minat
masyarakat terhadap batu andesit tersebut, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian Strategi Pengembangan Pemasaran Batu Andesit pada PT. Anugerah
Starindo Sakti Jawa Barat.
2.2 Biaya Produksi
Proses produksi yang dilakukan produsen pasti memerlukan biaya, besarnya biaya
oprasional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya produksi tidak
dapat dipisahkan dari proses produksi. Biaya produksi dapat didefinikasan sebagai
semua pengeluaran atau semua beban tyang harus ditanggung oleh perusahaan untuk
menghasilkan suatu jenis barang atau jasa. Biaya produksi juga dapat didefinisikan
sebgai semua pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi
barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang.
Pengeorbanan yang dimaksud merupakan pemakaian faktor-faktor atau sumber-
sumber ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang dipakai,
teknologi yang digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan
sebgainya. Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi, harus
dikuantitatifkan dan diukur dengan uang.
2.2.1 Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus dipahami, kelima konsep
biaya produksi tersebut sebgai berikut:
1. Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang
yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah
barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa
tempat dan sebgainya.
Biaya tetap dikelompokan menjadi 2 dua sebagai berikut.
a Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total merupakan seluruh biaya yang tetap dikeluarkan dalam jumlah yang
sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.
b Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang,
rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata sebgai berikut.
2. Biaya Variabel (Variabel Cost/VC)
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang
yang dihasilkan. Artinya besarnya biaya variabel dipengaruhi oleh jumlah barang
yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dapat dikelompokan menjadi dua sebagai berikut:
a. Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total merupakan seleuruh biaya variabel yang harus dikeluarkan
selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
b. Biaya variabel rata-rata (Average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit
barang yang di produksi. Rumus untuk menhitung biaya variabel rata-rata adalah
sebagai berikut.

TVC
AVC =
Q
Keterangan:
Q = Jumlah Barang Yang diproduksi
AVC = Biaya Variabel Rata-rata
TVC = Total Variabel Cost
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya variabel total dan
biaya variabel rata-rata.
3. Biaya total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total
memerlukan penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total
(TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
AVC = TFC + TVC
Keterangan:
AVC = Biaya Variabel Rata-rata
TFC = Biaya Tetap Rata-rata
TVC = Total Variabel Cost

Jika digambarkan dengan kurva, sebgai gambaran kurva biaya total rata-rata
sebgai berikut.

4. Biaya rata-rata (average cost/AC)


Biaya rata-rata merupakan biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit barang yang
diperoduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka
biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada
jumlah produksi tertentu. Namun jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC
bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

TC
AC = atau AC = AFC + AVC
Q
Keterangan:
AC =
TC =
Q =
AVC =
AC =
5. Biaya Marginal (marginal cost/MC)
Biaya marginal merupakan perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah
atau kurang satu unit. Dengan kata lain, MC merupakan tamabahan atau
pengurangan biaya jika produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC
mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya
jumlah barang yang dihasilkan.jika di formulasikan dalam persamaan sebagai
berikut:

2.3 Peralatan Mekanis pada Kegiatan Penambangan


Terdapat berbagai jenis peralatan untuk kegiatan pemindahan tanah secara mekanis
baik secara segi kemampuan (hourse power) fungsi dan kegunaan dalam proses
kegiatan ini alat mekanis utama yang di pakai yaitu excavator dan dump truck.
2.2.1 Exavator
Exavator pada umumnya di oprasikan dengan memanfaatkan tenaga hydraulic,
penugasan dari excavator (Peurifoy,R.L,1985). Excavator merupakan alat penggalian
yang menggunakan untuk menggali tanah atau andesit, exavator memiliki medan
kerja yang lebih rendah dari posisi alat, prinsip kerja exavator untuk melakukan
penggalian dari atas ke bawah, gerakan bucket pada saat menggali arahnya adalah kea
arah badan exavator itu sendiri (Indonesianto, Y, 2016).
2.2.2 Dump Truck
Dump Truck merupakan alat angkut yang sering digunakan karena lebih fleksibel dan
artinya dapat di pakai untuk mengangkut bermacam-macam matrial seperti tanah
batuan, batubara dan mineral berharga lainya. Dump truck memiliki kecepatan yang
cukup tinggi sehingga memiliki produksi yang tinggi (Prodjosumarto, 1996). Dump
truck terdapat 3 macam yaitu:
1. Side Dump Truck (Penumpahan ke samping)
2. Rear Dump Truck (Penumpahan ke belakang)
3. Rear and Side Dump Truck (Penumpahan ke belakang dan kesamping).

Anda mungkin juga menyukai