Anda di halaman 1dari 59

IDENTIFIKASI LAPORAN STUDI KELAYAKAN

disampaikan dalam

DIKLAT EVALUASI STUDI KELAYAKAN


USAHA PERTAMBANGAN

Bandung, 20 Januari 2020


LATAR BELAKANG

Kelompok Usaha Pertambangan


Mineral Radioaktif
Pertambangan
Mineral Mineral Logam

Mineral Bukan Logam Pelaksana:


Usaha Pertambangan
IUP,
Mineral Batuan IUPK/
IPR
Pertambangan
Batubara

2
LATAR BELAKANG

Tahapan Kegiatan
Penyelidikan Umum

Eksplorasi

Eksplorasi Studi Kelayakan


(Tekno-Ekonomi, Lingkungan)

Reklamasi tahap eksplorasi

IUP/IUPK/ IPR Pengembangan


Konstruksi dan
Pemberdayaan
Penambangan Masyarakat

Operasi Pengangkutan
Produksi
Pengolahan

Pemasaran

Reklamasi dan Pascatambang


3
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

 IUP Eksplorasi
Penyelidikan Tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi
Umum regional dan indikasi adanya mineralisasi  IUPK Eksplorasi
 IPR
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk,  IUP Eksplorasi
Eksplorasi dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan  IUPK Eksplorasi
galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup  IPR

•Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi


secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan
ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai
dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang
 IUP Eksplorasi
Studi •Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang selanjutnya disebut AMDAL,  IUPK Eksplorasi
Kelayakan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlu-kan bagi
 IPR
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

Kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan  IUP Operasi Produksi


Konstruksi pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk  IUPK Operasi Produksi
pengendalian dampak lingkungan  IPR

 IUP Operasi Produksi


Bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi
Penambangan mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya  IUPK Operasi Produksi
 IPR

 IUP Operasi Produksi


Pengolahan Kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu  IUPK Operasi Produksi
 IUP/K OP Khusus
dan/atau mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan Pengolahan dan/atau
Pemurnian memperoleh mineral ikutan Pemurnian
 IPR
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

Kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan  IUP Operasi Produksi


mineral dan/atau batubara dari daerah tambang  IUPK Operasi Produksi
Pengangkutan dan/atau Kegiatan Utama Deskripsi Jenis Izin  IUP/K OP Khusus
Pertambangan tempat pengolahan dan pemurnian Pengangkutan dan Penjualan
sampai tempat penyerahan  IPR

 IUP Operasi Produksi


 IUPK Operasi Produksi
Kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil
Penjualan pertambangan mineral atau batubara
 IUP/K OP Khusus
Pengangkutan dan Penjualan
 IPR

Kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah  IUP Operasi Produksi


akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha  IUPK Operasi Produksi
Kegiatan Pasca  IUP/K OP Khusus Pengolahan
pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan
Tambang alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh dan/atau Pemurnian
wilayah penambangan  IPR
KEBIJAKAN DAN UPAYA MENGHADAPI TANTANGAN KEDEPAN
Pengalokasian mineral dan • Meningkatkan DMO untuk mendukung industri dalam negeri
batubara untuk domestik • Menyusun neraca mineral dan batubara nasional

Peningkatan nilai tambah/Hilirisasi • Mewujudkan dan mempercepat Pembangunan Smelter


mineral • Memfasilitasi Pemberian insentif dan kemudahan perizinan

• Mempromosikan investasi dan penyederhanaan regulasi dan


Peningkatan investasi perizinan
• Meningkatkan kualitas pelayanan 1. Daya Saing
• Menerapkan kegiatan penambangan yang berkelanjutan dan
Unggul
Konservasi dan pengawasan menjaga kualitas lingkungan 2. Kemandirian
pertambangan • Meningkatkan pengawasan pengelolaan pertambangan Ekonomi
3. Memberikan
Peningkatan peran pertambangan • Meningkatkan
masyarakat
peran perusahaan dalam pemberdayaan
Stimulus
bagi pembangunan daerah Positif
• Meningkatkan Local Content

Peningkatan Eksplorasi • Meningkatkan status sumberdaya dan cadangan terbukti Minerba

Optimalisasi Penerimaan • Meningkatkan pengelolaan PNBP


Negara • Meningkatkan pengelolaan dana bagi hasil kepada Daerah
7
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perdagangan

Perkebunan

Harga Pekerja
Produksi Pertanian
Komoditas Tambang
Menurun
Menurun “Lay Off”
Peternakan

Perikanan

PPM dan CSR diarahkan pada pemberdayaan masyarakat untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal
DAFTAR ISI

I REGULASI

II EVALUASI LAPORAN EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN

III SISTEMATIKA LAPORAN STUDI KELAYAKAN SESUAI KEPMEN 1806/2018

IV PERSETUJUAN AKHIR STUDI KELAYAKAN

V PENUTUP

9
I
REGULASI

10
REGULASI
1
1. Pasal 25 huruf b angka(2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Persyaratan Teknis IUP Operasi Produksi, meliputi juga:
a. Laporan Lengkap Eksplorasi;
b. Laporan Studi Kelayakan
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian
Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
a. Pasal 61 ayat (1) huruf bb, menyatakan bahwa “Pemegang IUP atau IUPK wajib menyusun laporan lengkap
Eksplorasi dan laporan Studi Kelayakan termasuk perubahannya berdasarkan standar nasional Indonesia
dan ditandatangani oleh orang yang berkompeten (competent person) sepanjang telah terdapat orang
yang berkompeten (competent person) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi
komoditas Mineral logam, Mineral bukan logam, dan Batubara”,
b. Pasal 91, menyatakan bahwa “Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib
menyampaikan perubahan Laporan Studi Kelayakan jika terdapat perubahan variabel teknis, ekonomis,
dan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

11
REGULASI
1
3. Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara, menyatakan bahwa “Pemegang IUP Eksplorasi
dan IUPK Eksplorasi setelah selesai melakukan kegiatan Studi Kelayakan wajib menyusun dan
menyampaikan laporan Studi Kelayakan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau Gubernur
sesuai dengan kewenangannya untuk mendapatkan persetujuan”.
4. Lampiran III Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1796 K/30/MEM/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Permohonan, Evaluasi, Serta Penerbitan Perizinan di Bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Persyaratan Teknis Permohonan Penerbitan IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi , meliputi juga:
a. Laporan Eksplorasi; dan
b. Laporan Studi Kelayakan yang telah disetujui.
5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta
Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara.
6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
12
JENIS LAPORAN PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN

Merupakan laporan
Merupakan laporan
yang bersifat khusus
yang disampaikan
dengan tujuan tertentu 1. Laporan
3. Laporan secara rutin pada
Khusus Berkala
periode waktu tertentu

Merupakan laporan
2. Laporan Akhir yang disampaikan pada
akhir periode kegiatan
tertentu
13
LATAR BELAKANG

Mineral dan Batubara mempunyai peranan


JENIS LAPORAN
penting dalam memberikan nilai tambah MENURUT
secara nyata bagi perekonomian nasional KEPMEN 1806/2018
dalam usaha mencapai sebesar-besar
kemakmuran rakyat sesuai LAPORAN LENGKAP
ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 EKSPLORASI

LAPORAN AKHIR
“Studi Kelayakan” LAPORAN STUDI
adalah tahapan kegiatan usaha KELAYAKAN
pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang
berkaitan untuk menentukan kelayakan
ekonomis dan teknis usaha
LAPORAN AKHIR OPERASI
pertambangan, termasuk analisis PRODUKSI
mengenai dampak lingkungan serta
perencanaan pascatambang.
- UU 4 Tahun 2009 -

14
II
EVALUASI LAPORAN
EKSPLORASI DAN STUDI
KELAYAKAN

15
1. PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN
II. EVALUASI HASIL KEGIATAN EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN

ISU YANG BERKAITAN DENGAN TEKNIS PERTAMBANGAN:


SASARAN PENGELOLAAN TEKNIS

 Data hasil eksplorasi dapat dimanipulasi untuk  Terhindarnya manipulasi data pertambangan yang
kepentingan tertentu dapat merugikan pemerintah
 Data kualitas untuk penetapan harga yang tepat dalam  Terciptanya perencanaan tambang yang benar
penjualan  Terciptanya pelaksanaan penambangaan yang
 Target produksi perusahaan sering tidak tercapai mengacu kepada kaidah pertambangan yang baik
 Data produksi yang tidak benar  Tidak terbuangnya bahan galian
 Beberapa kasus lingkungan dan kerusakan lahan tambang  Terbinanya perusahaan tambang yang terbatas
 Beberapa kasus kecelakaan tambang (longsor, runtuh) pengetahuan teknis tambangnya
 Banyak perusahaan yang melaporkan rugi  Termanfaatkannya lahan bekas tambang secara
tepat dan baik sehingga mendorong peningkatan
perekonomian rakyat sekitar tambang
1. PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN
II. EVALUASI HASIL KEGIATAN EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN

BAGAIMANA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BAIK ?


BAGAIMANA JIKA TEKNIS PERTAMBANGAN TIDAK
DILAKSANAKAN DENGAN BAIK ?
 Teknis eksplorasi dilaksanakan dengan benar dan memadai
 Cadangan tambang (reserve) ditetapkan secara benar  Kesulitan dalam operasional
 Studi Geoteknik, Hidrogeology dan Metalurgi dilaksanakan  Tambang tidak efisien, tidak ekonomis
secara benar
 Produksi tidak lancar
 Studi kelayakan disusun secara komprehensif dan didukung
data yang memadai  Terjadi kecelakaan/masalah K-3
 Teknik penambangan direncanakan dan dilaksanakan secara  Terjadi permasalahan lingkungan
baik
 Pemborosan bahan galian
 Pengolahan dan pemurnian direncanakan dan dilaksanakan
secara baik  Pascatambang tidak tertangani dengan baik
 Pemilihan peralatan tepat  Pemerintah, rakyat dan perusahaan rugi
 Pengangkutan yang memadai
 Produksi sesuai kapasitas
 Program pascatambang direncanakan dan dilaksanakan
secara komprehensif
III
SISTEMATIKA LAPORAN
STUDI KELAYAKAN SESUAI
KEPMEN 1806/2018

18
FORMAT LAPORAN
3

Format Laporan Akhir Studi Kelayakan, tercantum dalam Lampiran XIII; Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan,
Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara Untuk IUP atau IUPK dibagi menjadi 4 Bagian
•XIIIA Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Mineral Logam Hal. 1590
•XIIIB Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Mineral Bukan Logam Hal. 1606
•XIIIC Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Batuan Hal. 1622
•XIIID Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Batubara Hal. 1632

http://jdih.esdm.go.id

19
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang - Latar Belakang - Latar Belakang - Latar Belakang
- Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan
- Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi
- Pelaksana Studi - Pelaksana Studi - Pelaksana Studi - Pelaksana Studi
- Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi
- Keadaan Umum
BAB II KEADAAN UMUM BAB II KEADAAN UMUM BAB II KEADAAN UMUM
- Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang - Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang - Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang
Dimohon Dimohon Dimohon
- Kesampaian Daerah dan Sarana - Kesampaian Daerah dan Sarana - Kesampaian Daerah dan Sarana
Perhubungan Setempat Perhubungan Setempat Perhubungan Setempat
- Keadaan Lingkungan Daerah - Keadaan Lingkungan Daerah - Keadaan Lingkungan Daerah
20
PENJELASAN SISTEMATIKA
NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN
1. Ringkasan Berisi uraian singkat masing-masing bab laporan.
2. Latar Belakang Menjelaskan alasan pemilihan daerah penyelidikan dan komoditas
yang diselidiki baik berdasarkan pertimbangan geologi, kebutuhan
pasar, dan aspek legalitas seperti kepemilikan, hak guna lahan, IUP
atau kontrak karya serta masa berlakunya, dan lain sebagainya.
3. Maksud Dan Tujuan Menjelaskan dasar pembuatan kajian studi kelayakan dan sasaran
yang ingin dicapai dari hasil kajian ini.
4. Ruang Lingkup Dan Menjelaskan metode kajian yang dilakukan.
Metode Studi
5. Pelaksana Studi Berupa nama dan kualifikasi/keahlian, daftar perusahaan jasa
kontraktor/konsultan yang digunakan, dan penjelasan izin penggunaan
tenaga kerja asing.
6. Jadwal Waktu Studi Menjelaskan waktu pelaksanaan kegiatan mulai dari penyelidikan
umum, eksplorasi, penyusunan dan penyelesaian dokumen studi
kelayakan.
7. Lokasi dan Luas Wilayah Menjelaskan lokasi IUP/IUPK dilengkapi peta lokasi dan batas
IUP Yang Dimohon koordinat WIUP/WIUPK.
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN

8. Kesampaian Daerah Dan Menjelaskan akses tranportasi menuju lokasi dilengkapi peta.
Sarana Perhubungan
Setempat
9. Keadaan Lingkungan Berupa uraian tentang kondisi sosial budaya penduduk setempat,
mata pencaharian penduduk, iklim, topografi, vegetasi, tata guna
lahan dan infrastruktur yang ada di daerah setempat.
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN BAB II GEOLOGI DAN KEADAAN BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN
ENDAPAN ENDAPAN ENDAPAN ENDAPAN
- Geologi Regional - Geologi Regional - Geologi Regional - Geologi Regional
• Topografi dan Geomorfologi • Topografi dan Geomorfologi • Topografi/Batimetri • Topografi dan Geomorfologi
• Litologi • Litologi • Litologi • Litologi
• Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi
• Alterasi • Alterasi
• Mineralisasi
- Geologi Lokal - Geologi Lokal - Geologi Lokal - Geologi Lokal
• Topografi dan Geomorfologi • Topografi dan Geomorfologi • Topografi/Batimetri • Topografi dan Geomorfologi
• Litologi • Litologi • Litologi • Litologi
• Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi
• Alterasi • Alterasi • Bentuk dan Penyebaran
• Mineralisasi • Bentuk dan Penyebaran Endapan
• Bentuk dan Penyebaran Endapan • Sifat dan Kualitas Endapan
Endapan
• Sifat dan Kualitas Endapan
- Mineral Ikutan, Kadar Rendah dan - Mineral Ikutan, Kadar Rendah dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
• Jenis Mineral Ikutan dan • Jenis Mineral Ikutan dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
• Jumlah/Volume • Jumlah/Volume
• Lokasi dan Sebaran • Lokasi dan Sebaran
- Rencana Eksplorasi Lanjutan - Rencana Eksplorasi Lanjutan
23
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA BAB III ESTIMASI SUMBER DAYA BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA
DAN CADANGAN DAN CADANGAN DAN CADANGAN DAN CADANGAN
- Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya
• Metoda • Metoda (standar estimasi yang • Metoda • Metoda
• Domain/Zona Mineralisasi digunakan) • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi
• Parameter Estimasi • Parameter Estimasi • Jumlah dan Klasifikasi Sumber • Pemodelan
• Pemodelan • Pemodelan Daya • Jumlah dan Klasifikasi Sumber
• Jumlah dan Klasifikasi Sumber • Jumlah dan Klasifikasi Sumber Daya
Daya Daya • Pernyataan Competent Person
• Pernyataan Competent Person • Pernyataan Competent Person
- Estimasi cadangan - Estimasi cadangan - Estimasi cadangan - Estimasi cadangan
• Metoda • Metoda • Metoda • Metoda
• Domain/Zona Mineralisasi • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi
• Parameter Estimasi • Pemodelan • Jumlah dan Klasifikasi • Pemodelan
• Pemodelan • Jumlah dan Klasifikasi Cadangan • Jumlah dan Klasifikasi
• Jumlah dan Klasifikasi Cadangan Cadangan
Cadangan • Pernyataan Competent Person • Pernyataan Competent Person
• Pernyataan Competent Person

24
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN

10. Geologi Regional Berupa keadaan regional yang meliputi geomorfologi, stratigrafi
(formasi dan jenis batuan), tektonik dan/atau struktur, alterasi, dan
sumber daya yang terdapat di wilayah itu. Disertai dengan peta
geologi regional.
11. Geologi Lokal Hasil interpretasi dari kegiatan pemetaan geologi yang dilakukan
meliputi topografi dan geomorfologi, litologi, bentuk dan penyebaran
endapan, sifat dan kualitas endapan.
13. Estimasi Sumber Daya Menjelaskan parameter estimasi sumberdaya (nama blok/prospek,
metoda estimasi, kerapatan data, cut off grade dan sebagainya),
domain atau zonasi mineralisasi, model mineralisasi, kualitas
batubara masing-masing lapisan, perangkat lunak yang digunakan,
tabel estimasi, serta pernyataan Competent Person.
14. Estimasi Cadangan Menjelaskan parameter estimasi cadangan (nama blok/prospek,
kedalaman pit maksimum, Cut of Grade/BESR, dilusi, domain atau
zonasi mineralisasi, model mineralisasi, metoda estimasi, kerapatan
data, dan sebagainya), kualitas batubara masing-masing lapisan,
perangkat lunak yang digunakan, tabel estimasi, serta pernyataan
Competent Person.
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB IV GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI
DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
- Geoteknik - Geoteknik - Geoteknik - Geoteknik
• Akuisisi data • Akuisisi data • Akuisisi data
 Jenis, Jumlah, Sebaran  Jenis, Jumlah, Sebaran  Jenis, Jumlah, Sebaran
data data data
• Analisis Geoteknik • Analisis Geoteknik • Analisis Geoteknik
 Kemampugalian dan  Kemampugalian dan  Kemampugalian dan
Kemampugaruan Kemampugaruan Kemampugaruan
 Kestabilan Lubang Bukaan  Kestabilan Lubang Bukaan  Kestabilan Lubang Bukaan
Bawah Tanah *) Bawah Tanah *) Bawah Tanah *)
 Kestabilan Lereng  Kestabilan Lereng  Kestabilan Lereng
• Rekomendasi Geoteknik • Rekomendasi Geoteknik • Rekomendasi Geoteknik
 Rekomendasi Penggalian  Rekomendasi Penggalian  Rekomendasi Penggalian
dan Penggaruan dan Penggaruan dan Penggaruan
 Rekomendasi  Rekomendasi  Rekomendasi
Penyanggaan, Dimensi Penyanggaan, Dimensi Penyanggaan, Dimensi
Front Produksi (lombong), Front Produksi (lombong), Front Produksi
Dimensi Crown Pillar *)  Rekomendasi Geometri  Rekomendasi Geometri
 Rekomendasi Geometri dan dimensi Lereng dan dimensi Lereng
dan dimensi Lereng  Rekomendasi Faktor  Rekomendasi Faktor
 Rekomendasi Faktor Keamanan Statis dan Keamanan Statis dan
Keamanan Statis dan Dinamis, Probabilitas Dinamis, Probabilitas
Dinamis, Probabilitas Longsor dan Tingkat Longsor dan Tingkat
Longsor dan Tingkat Keparahan Longsor Keparahan Longsor
Keparahan Longsor  Rekomendasi Pemantauan  Rekomendasi Pemantauan
 Rekomendasi Pemantauan Geoteknik Geoteknik 26
Geoteknik
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB IV GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI
DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
- Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi
• Akuisisi Data • Akuisisi Data • Akuisisi Data
 Jenis  Jenis  Jenis
 Jumlah  Jumlah  Jumlah
 Sebaran data  Sebaran data  Sebaran data
• Analisis Hidrologi-Hidrogeologi • Analisis Hidrologi-Hidrogeologi • Analisis Hidrologi-Hidrogeologi
 Hidrologi  Hidrologi  Hidrologi
 Hidrogeologi  Hidrogeologi  Hidrogeologi
• Rekomendasi Hidrologi- • Rekomendasi Hidrologi- • Rekomendasi Hidrologi-
Hidrogeologi Hidrogeologi Hidrogeologi
 Rencana Penyaliran  Rencana Penyaliran  Rencana Penyaliran
Tambang Tambang Tambang (dimensi sump,
 Kebutuhan Pompa  Kebutuhan Pompa dimensi ditch, horizontal/
vertical drain, dimensi
settling pond)
 Kebutuhan Pompa

27
PENJELASAN SISTEMATIKA
NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN

14. Geoteknik Menjelaskan jenis (pemetaan/pengeboran) dan jumlah data


geoteknik, uji geoteknik (material properties, point load, UCS, UTS,
dll), sebaran data, metode analisa (kesetimbangan batas, finite
element, numerical, RMR, Q-system), analisa
kemampugalian/kemampugaruan (Franklin chart/ Pettifer-Fookes
chart), kestabilan lubang bukaan, kestabilan lubang bukaan bawah
tanah*), rekomendasi geometri lereng dan disposal, dan rencana
pemantauan geoteknik (alat dan metode pemantauan). Dilengkapi
data-data laboratorium dan melampirkan hasil uji laboratorium.
Keterangan:
*) khusus untuk lubang bukaan bawah tanah
15. Hidrologi – Hidrogeologi Menjelaskan jenis, jumlah dan sebaran data penyelidikan (data
piezometri, slag test/pumping test), analisa hidrologi-hidrogeologi
(perhitungan debit limpasan, debit air tanah dan arah aliran),
rekomendasi (sistem penyaliran, dimensi sump, dimensi ditch, desain
kolam pengendapan dan jumlah pompa), dan pemantauan (alat dan
metode)
FORMAT LAPORAN
3 MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB VI RENCANA PENAMBANGAN BAB VI RENCANA PENAMBANGAN BAB V RENCANA PENAMBANGAN BAB VI RENCANA PENAMBANGAN
- Sistem/Metoda dan Tata Cara - Sistem/Metoda dan Tata Cara - Sistem/Metoda dan Tata Cara - Sistem/Metoda dan Tata Cara
Penambangan Penambangan Penambangan Penambangan
- Rencana produksi - Rencana produksi - Rencana produksi - Rencana produksi
• Jadwal Rencana Produksi • Jadwal Rencana Produksi • Jadwal Rencana Produksi • Jadwal Rencana Produksi
• Sekuen Penambangan dan • Sekuen Penambangan dan • Sekuen Penambangan dan • Sekuen Penambangan dan
Penimbunan Penimbunan Penimbunan Penimbunan
• Peledakan, Geometri dan • Peledakan, Geometri dan • Peledakan, Geometri dan • Peledakan, Geometri dan
Dimensi Pengeboran, Desain Dimensi Pengeboran, Desain Dimensi Pengeboran, Desain Dimensi Pengeboran, Desain
Peledakan, Fragmentasi Hasil Peledakan, Fragmentasi Hasil Peledakan, Fragmentasi Hasil Peledakan, Fragmentasi Hasil
Peledakan, (jika ada) Peledakan, (jika ada) Peledakan, (jika ada) Peledakan, (jika ada)
• Rencana Pengangkutan • Rencana Pengangkutan • Rencana Pengangkutan • Rencana Pengangkutan
Material Material Material Material
- Asumsi Perhitungan Jam Kerja - Asumsi Perhitungan Jam Kerja - Peralatan Penambangan - Asumsi Perhitungan Jam Kerja
• Jumlah Hari Kerja Efektif • Jumlah Hari Kerja Efektif • Jenis dan Spesifikasi Alat • Jumlah Hari Kerja Efektif
• Jumlah Gilir Kerja • Jumlah Gilir Kerja Utama dan Penunjang • Jumlah Gilir Kerja
• Standby/Delay dan Idle Alat • Standby/Delay dan Idle Alat • Jumlah Alat Utama dan • Standby/Delay dan Idle Alat
• Jam Kerja Efektif Alat • Jam Kerja Efektif Alat Penunjang • Jam Kerja Efektif Alat
- Peralatan Penambangan - Peralatan Penambangan • Unjuk kerja alat (Availability - Peralatan Penambangan
• Jenis dan Spesifikasi Alat • Jenis dan Spesifikasi Alat dan Utilisation) dan • Jenis dan Spesifikasi Alat
Utama dan Penunjang Utama dan Penunjang produktivitas alat Utama dan Penunjang
• Jumlah Alat Utama dan • Jumlah Alat Utama dan • Jumlah Alat Utama dan
Penunjang Penunjang Penunjang
• Unjuk kerja alat (Availability • Unjuk kerja alat (Availability • Unjuk kerja alat (Availability
dan Utilisation) dan dan Utilisation) dan dan Utilisation) dan
produktivitas alat produktivitas alat produktivitas alat
- Rencana Penanganan/Perlakuan - Rencana Penanganan/Perlakuan - Rencana Penanganan/Perlakuan
Bijih yang Belum Terpasarkan Bijih yang Belum Terpasarkan Bijih yang Belum Terpasarkan
- Rencana Penanganan/Perlakuan - Rencana Penanganan/Perlakuan - Rencana Penanganan/Perlakuan
29
Sisa Sumber Daya pada Sisa Sumber Daya pada Sisa Sumber Daya pada
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN

16. Rencana Penambangan


a. Sistem/Metoda Dan Menjelaskan dasar penentuan metoda/sistem penambangan
Tata Cara dilengkapi dengan diagram alir penambangan serta pelaksana
Penambangan kegiatan penambangan (dikerjakan sendiri atau subkontraktor).
b. Rencana Produksi Menjelaskan tahapan kegiatan penambangan, umur tambang, sekuen
penambangan pertahun dilengkapi peta layout penambangan dan
tabel rencana produksi (batubara, overburden, topsoil), luasan lahan
terganggu, rencana peledakan dan kebutuhan bahan peledak,
rencana pengangkutan material (jarak hauling, geometri jalan dan
tanggul pengaman).
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


c. Peralatan Tambang Menjelaskan jenis, spesifikasi, jumlah dan ketersediaan alat
(availability), utilisasi, match factor, kepemilikan peralatan, serta
melampirkan perhitungan kebutuhan peralatan utama dan
penunjang.
d. Asumsi Perhitungan Menjelaskan jumlah hari kerja, gilir (shift) kerja, asumsi-asumsi
Jam Kerja standby/delay alat dan operator dan jam kerja efektif.
e. Rencana Menjelaskan rencana penanganan Batubara dengan Kualitas rendah
Penanganan/Perlaku yang belum ekonomis saat penyusunan kajian studi kelayakan.
an Batubara Yang
Belum Terpasarkan
f. Rencana Menjelaskan rencana penanganan atau eksplorasi lanjutan terhadap
Penanganan/Perlaku sumber daya yang belum tertambang.
an Sisa Sumber Daya
Pada Pasca Tambang
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB VII RENCANA PENGOLAHAN BAB VII RENCANA PENGOLAHAN BAB VI RENCANA PENGOLAHAN BAB VII RENCANA PENGOLAHAN
DAN PEMURNIAN DAN PEMURNIAN 6.1 Tatacara Pengolahan 7.1 Studi/Percobaan Pengolahan
7.1 Studi/Percobaan Pengolahan dan 7.1 Tatacara Pengolahan dan 6.2 Peralatan Pengolahan 7.2 Tatacara Pengolahan
Pemurnian Pemurnian 6.2.1 Jenis 7.3 Peralatan Pengolahan
7.2 Tatacara Pengolahan dan 7.2 Peralatan Pengolahan 6.2.2 Jumlah 7.3.1 Jenis
Pemurnian 7.2.1 Jenis 6.2.3 Kapasitas 7.3.2 Jumlah
7.3 Peralatan Pengolahan 7.2.2 Jumlah 6.3 Jenis dan Jumlah Produk 7.3.3 Kapasitas
7.3.1 Jenis 7.2.3 Kapasitas Pengolahan 7.3.4 Ketersediaan (Availability)
7.3.2 Jumlah 7.2.4 Ketersediaan (Availability) 6.4 Rencana Pengangkutan Produk 7.4 Jenis, jumlah, kualitas dan
7.3.3 Kapasitas 7.3 Jenis, Jumlah, Kadar dan Pengolahan recovery hasil pengolahan
7.3.4 Ketersediaan (Availability) Recovery Hasil Pengolahan 7.5 Penanganan reject coal
7.4 Jenis, Jumlah, Kadar dan 7.4 Rencana Pengangkutan Produk 7.6 Rencana pengangkutan produk
Recovery Hasil Pengolahan Pengolahan pengolahan
7.5 Penanganan Tailing
7.6 Rencana Penanganan Mineral
Ikutan
7.7 Rencana Pengangkutan Produk
Pengolahan
32
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


17. Rencana Pengolahan
a. Studi/Percobaan Menjelaskan kajian pengolahan/metalurgi (metode dan laboratorium
Pengolahan yang digunakan) yang dilakukan.
b. Tata Cara Pengolahan Menjelaskan urutan proses pengolahan dilengkapi diagram alir.

c. Peralatan PengolahanMenjelaskan jenis, jumlah, kapasitas dan ketersediaan (availability)


peralatan pengolahan
d. Jenis, Jumlah, Menjelaskan jenis, jumlah, kapasitas dan ketersediaan (availability)
Kualitas Dan recovery pengolahan/pemurnian, dan kualitas produk hasil
Recovery Hasil pengolahan. Dilengkapi dengan tabel material balance (input dan
Pengolahan output pengolahan).
e. Penanganan Reject Menjelaskan rencana penanganan (pengangkutan dan penimbunan),
Coal lokasi penimbunan reject coal
f. Rencana Menjelaskan rencana pengangkutan (jarak dan rute), kebutuhan
Pengangkutan Produk peralatan dan infrastruktur (jalan, dermaga, dll).
Pengolahan
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB VIII INFRASTRUKTUR BAB VIII INFRASTRUKTUR BAB VIII INFRASTRUKTUR
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
8.1 Jenis dan Spesifikasi Infrastruktur 8.1 Jenis dan Spesifikasi Infrastruktur 8.1 Jenis dan Spesifikasi Infrastruktur
8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama 8.1.1 Infrastruktur Utama
8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung 8.1.2 Infrastruktur Pendukung
8.1.3 Peta Rencana Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi 8.1.3 Peta Rencana Konstruksi
8.2 Jadwal Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.2 Jadwal Konstruksi
8.3 Rincian Biaya Konstruksi 8.3 Rincian Biaya Konstruksi

34
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB VII LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
9.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan 7.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan
9.1.1 Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan 7.1.1. Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan
9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 7.1.2. Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan
9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 7.1.3. Pemantauan Lingkungan 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah
9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi
9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 7.1.4. Kegiatan Pascatambang 9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai
Potensi Air Asam Tambang Potensi Air Asam Tambang *) 7.1.4.1. Pemanfaatan lahan Potensi Air Asam Tambang
9.1.2.4 Pengelolaan Air Asam 9.1.2.4 Penanganan Air Asam Pascatambang 9.1.2.4 Penanganan Air Asam
Tambang (jika ditemukan) Tambang *) 7.1.4.2. Jadwal Pelaksanaan Tambang
9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas Pascatambang 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas
Tambang (Void) Tambang (Void) 7.1.4.3. Rencana Biaya Tambang (Void)
9.1.3 Pemantauan Lingkungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan Pascatambang 9.1.3 Pemantauan Lingkungan
9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang
9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan
Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan
Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang

35
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN BAB VII LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
9.2 Keselamatan Pertambangan 9.2 Keselamatan Pertambangan 7.2. Keselamatan Pertambangan 9.2 Keselamatan Pertambangan
9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan 9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan 7.2.1. Manajemen Risiko Keselamatan 9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan
Pertambangan Pertambangan Pertambangan Pertambangan
9.2.1.1 Identifikasi Bahaya 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan 7.2.2. Pengelolaan Keselamatan dan 9.2.1.1 Identifikasi Bahaya
9.2.1.2 Penilaian Risiko Kesehatan Kerja Pertambangan Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.1.2 Penilaian Risiko
9.2.1.3 Pengendalian Risiko 9.2.3 Sistem Manajemen Keselamatan 7.2.3. Sistem Manajemen Keselamatan 9.2.1.3 Pengendalian Risiko
9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan Pertambangan Pertambangan 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.4 Pengelolaan Keselamatan Operasi 7.2.4. Pengelolaan Keselamatan Operasi Kesehatan Kerja Pertambangan
9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan Kerja Pertambangan Pertambangan 9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan Kerja
- 1595 - 9.2.5 Organisasi dan Personil Keselamatan 7.2.5. Organisasi dan Personil Keselamatan 9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja
9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja Pertambangan Pertambangan 9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan Kerja
9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan Kerja 9.2.6 Rencana Penggunaan dan 7.2.6. Rencana Penggunaan dan 9.2.2.4 Sistem Manajemen Keselamatan
9.2.2.4 Sistem Manajemen Keselamatan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pertambangan
Pertambangan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan 9.2.3 Pengelolaan Keselamatan Operasi
9.2.3 Pengelolaan Keselamatan Operasi peledakan) peledakan) Pertambangan
Pertambangan 9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan
9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Instalasi, dan Peralatan Pertambangan Pertambangan
9.2.3.2 Pengamanan Instalasi 9.2.3.2 Pengamanan Instalasi
9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana, 9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana,
Instalasi, dan Peralatan Pertambangan Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik 9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik
9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis 9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan Pertambangan
9.2.4 Organisasi dan Personil Keselamatan 9.2.4 Organisasi dan Personil Keselamatan
Pertambangan Pertambangan
9.2.5 Penyediaan Peralatan Pertambangan 9.2.5 Penyediaan Peralatan Pertambangan
9.2.6 Rencana Penggunaan dan 9.2.6 Rencana Penggunaan dan
Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan
Berbahaya Lainnya (jika menggunakan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan
36
peledakan) peledakan)
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


18. Infrastruktur Tambang
a. Jenis dan Spesifikasi Menjelaskan detil spesifikasi rencana infrastruktur (kantor tambang,
Infrastruktur operasional, workshop, nursery, stockpile, mess karyawan, kantin,
pabrik pengolahan, dll) dilengkapi dengan layout peta rencana
penempatan konstruksi.

b. Jadwal Konstruksi Menjelaskan jadwal rencana konstruksi dalam bentuk timeline


kegiatan konstruksi.
c. Rincian Biaya Menjelaskan rincian biaya konstruksi untuk masing-masing
Konstruksi kegiatan, dilengkapi dengan kurva-S konstruksi.
19. Lingkungan Rencana kegiatan lingkungan harus sesuai dengan rencana di
dokumen Andal, RKL dan RPL.
a. Dampak Kegiatan Menjelaskan dampak yang berpotensi timbul akibat adanya kegiatan
penambangan, pengolahan dan sarana penunjang.
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


b. Pengelolaan Menjelaskan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk pengelolaan
Lingkungan lingkungan akibat potensi dampak kegiatan penambangan meliputi
pengelolaan limbah (tambang, pengolahan dan sarana penunjang),
tabel rencana luas bukaan dan reklamasi lahan, neraca topsoil dan
waste, pemindahan dan penyimpanan topsoil dan overburden,
rencana reklamasi pertahun, studi geokimia mengenai potensi air
asam tambang dan penanganannya, serta jumlah, luas dan volume
dari void (jika ada).
c. Pemantauan Menjelaskan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk pemantau
Lingkungan lingkungan akibat potensi dampak kegiatan penambangan
d. Organisasi Menjelaskan organisasi yang dibentuk khusus untuk menganalisa
Perlindungan dampak, pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Dilengkapi
Lingkungan dengan bagan struktur organisasi.
e. Kegiatan Menjelaskan kegiatan pemanfaatan lahan pascatambang, jadwal
Pascatambang pelaksanaan kegiatan pasca tambang berupa tabel yang berisi
kegiatan, dan jadwal dan kebutuhan biaya.
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


20. Keselamatan
Pertambangan
a. Manajemen Risiko Menjelaskan bagaimana Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Keselamatan Pengendalian Risiko yang ada pada saat melakukan kegiatan usaha
Pertambangan pertambangan.
b. Pengelolaan Menjelaskan bagaimana pengelolaan keselamatan kerja, pengelolaan
Keselamatan dan kesehatan kerja, pengelolaan lingkungan kerja, sistem manajemen
Kesehatan Kerja keselamatan pertambangan saat melakukan kegiatan usaha
Pertambangan pertambangan.
c. Pengelolaan Menjelaskan bagaimana sistem dan pelaksanaan
Keselamatan Operasi pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
Pertambangan pertambangan, pengamanan instalasi, kelayakan sarana, prasarana,
instalasi dan peralatan pertambangan, kompetensi tenaga teknik,
evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan saat melakukan
kegiatan usaha pertambangan.
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


d. Organisasi dan Menjelaskan bagan struktur organisasi di bidang keselamatan
Personil Keselamatan pertambangan serta menjelaskan jabatan struktural Kepala Teknik
Pertambangan Tambang dan personil keselamatan pertambangan di lapangan.

e. Penyediaan Peralatan Menjelaskan penyediaan peralatan pertambangan yang digunakan


Pertambangan dalam pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan,

f. Rencana Penggunaan Menjelaskan bagaimana rencana penggunaan dan pengamanan bahan


Dan Pengamanan peledak dan bahan berbahaya lainnya saat menggunakan bahan
Bahan Peledak Dan peledak.
Bahan Berbahaya
Lainnya (jika
menggunakan
peledakan)
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB X PENGEMBANGAN DAN BAB X PENGEMBANGAN DAN BAB VIII PENGEMBANGAN DAN BAB X PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
10.1 Program Pengembangan dan 10.1 Program Pengembangan dan 8.1 Program Pengembangan dan 10.1 Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat
10.2 Biaya Pengembangan dan 10.2 Biaya Pengembangan dan 8.2 Biaya Pengembangan dan 10.2 Biaya Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA BAB IX ORGANISASI DAN TENAGA BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA
KERJA KERJA KERJA KERJA
11.1 Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi 9.1. Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi
11.2 Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja 9.2. Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja
11.3 Program Pendidikan dan 11.3 Program Pendidikan dan 9.3. Program Pendidikan dan 11.3 Program Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja
11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor

41
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN
12.1 Kebijakan Pemerintah 12.1 Kebijakan Pemerintah 12.1 Kebijakan Pemerintah
12.2 Prospek Pemasaran 12.2 Prospek Pemasaran 12.2 Prospek Pemasaran
12.2.1 Dalam Negeri 12.2.1 Dalam Negeri 12.2.1 Dalam Negeri
12.2.2 Luar Negeri 12.2.2 Luar Negeri 12.2.2 Luar Negeri
12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta 12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta 12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta
Asumsi Harga Asumsi Harga Asumsi Harga

42
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS BAB X PEMASARAN, INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS
KELAYAKAN KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN KELAYAKAN
13.1 Parameter Analisis Keekonomian 13.1 Parameter Analisis Keekonomian 10.1 Pemasaran 13.1 Parameter Analisis Keekonomian
13.2 Investasi 13.2 Investasi 10.2 Parameter Analisis Keekonomian 13.2 Investasi
13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap 10.3 Investasi 13.2.1 Modal Tetap
13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja 10.3.1 Modal Tetap 13.2.2 Modal Kerja
13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana 10.3.2 Modal Kerja 13.2.3 Sumber Dana
13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi 10.3.3 Sumber Dana 13.3 Biaya Produksi
13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan 10.4 Biaya Produksi 13.4 Pendapatan
13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan 10.5 Pendapatan 13.5 Laporan Keuangan
13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi 10.6 Laporan Keuangan 13.5.1 Laba Rugi
13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas 10.7 Analisis Kelayakan 13.5.2 Arus Kas
13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca 10.8 Penerimaan Negara 13.5.3 Neraca
13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan
13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of
Capital” atau ”Discount Rate”. Capital” atau ”Discount Rate”. Capital” atau ”Discount Rate”.
13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return” 13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return” 13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return”
(DCF ROR/IRR). (DCF ROR/IRR). (DCF ROR/IRR).
13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV) 13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV) 13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV)
13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP) 13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP) 13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP)
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity) 13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity) 13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara 13.8 Penerimaan Negara 13.8 Penerimaan Negara

43
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN
LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN

44
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


21. Pengembangan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
a. Program Menjelaskan program kegiatan pengembangan dan pemberdayaan
Pengembangan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan di Permen ESDM Nomor 41
Pemberdayaan Tahun 2016 yang meliputi : Visi dan Misi Program PPM di suatu
Masyarakat wilayah, Pendidikan, Kesehatan, Tingkat pendapatan riil atau
pekerjaan, Kemandirian ekonomi, Sosial dan budaya, Pemberian
kesempatan kepada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan,
Pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang
kemandirian PPM, dan Pembangunan infrastruktur yang menunjang
PPM.
b. Biaya Pengembangan Menjelaskan biaya program pengembangan dan pemberdayaan
dan Pemberdayaan masyarakat pertahun dalam bentuk matriks tabel.
Masyarakat
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK EVALUASI KETERANGAN/PENJELASAN


22. Organisasi Dan Tenaga Mencantumkan bagan struktur organisasi secara lengkap dan
Kerja mencantumkan tabel tenaga kerja dalam hal (jumlah, jabatan, status,
gaji/upah, warga negara, kompetensi), apabila menggunakan TKA
harus menjelaskan alasannya dan masa peralihan ke TKI,
menjelaskan tenaga kerja subkontraktor, program pendidikan dan
pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja.
23. Pemasaran Menjelaskan kebijakan pemerintah tentang ketentuan penjualan
produk akhir, prospek pemasaran (dalam dan luar negeri, pasar
khusus), jenis, kualitas/kadar dan jumlah produk akhir yang
dihasilkan, serta asumsi harga jual.
24. Investasi Dan Analisis
Kelayakan
a. Parameter Analisis Menjelaskan parameter-parameter keekonomian yang digunakan
Keekonomian meliputi asumsi harga jual, tingkat suku bunga pinjaman, discount
rate, porsi pendanaan, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
yang digunakan untuk transaksi, dll)
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


b. Investasi Menjelaskan rincian kebutuhan investasi untuk pendanaan
kegiatan mulai dari eksplorasi, konstruksi, peralatan, modal kerja,
modal tetap (Pembebasan lahan, Konstruksi, Peralatan, dan lain-
lain), sumber dana dan investasi lanjutan untuk kegiatan
development atau eksplorasi.
c. Biaya Produksi Menjelaskan biaya-biaya yang dikeluarkan selama tahap produksi
meliputi biaya penambangan (pengupasan batuan penutup, coal
getting, drill and blast, dll), biaya pengolahan, biaya lingkungan dan
keselamatan pertambangan, biaya pengembangan masyarakat,
biaya tenaga kerja, overhead, dll.
d. Pendapatan Menjelaskan rincian proyeksi pendapatan dari kegiatan
penambangan.
e. Laporan Keuangan Berupa tabel-tabel laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi,
arus kas dan neraca.
f. Analisis Kelayakan Menjelaskan perhitungan nilai IRR, NPV, PBP.
g. Analisis Kepekaan Dan Menjelaskan pengaruh perubahan harga, biaya operasi dan modal
Resiko (Sensitivity) terhadap kelayakan ekonomi.
PENJELASAN SISTEMATIKA

NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN


h. Penerimaan Berupa tabel kontribusi kegiatan pertambangan terhadap pendapatan
Negara negara meliputi sektor pajak (PPh 21, PPh 23, PPn, PPh Badan, PBB, dll) dan
non pajak (royalty, dead rent, dll).
25. Kesimpulan Memuat secara ringkas hal-hal sebagi berikut :
a. Luas wilayah yang dimohon/ditingkatkan ke IUP/IUPK Operasi Produksi
b. Estimasi Sumber Daya dan Cadangan
c. Rencana Penambangan (tatacara dan sistem)
d. Rencana pengolahan
e. Rencana produksi pertahun dan umur tambang
f. Jumlah tenaga kerja (tetap dan harian atau buruh)
g. Pemantauan dan pengelolaan lingkungan
h. Rencana pemasaran dan harga jual
i. Investasi yang diperlukan termasuk modal kerja dan sumber dana
j. Hasil analisis kelayakan
k. Potensi dan rencana perlakuan batubara yang belum dapat dipasarkan
l. Potensi penerimaan Negara
IV
PERSETUJUAN AKHIR
STUDI KELAYAKAN

49
TATA CARA EVALUASI
1

Tata Cara Evaluasi dan Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan, tercantum dalam
Lampiran XV,; Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1806
K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara pada Halaman 1.651

http://jdih.esdm.go.id

50
TATA CARA EVALUASI
1

51
FORMAT PERSETUJUAN
2
Format Persetujuan Akhir Laporan Studi Kelayakan, tercantum dalam Lampiran XXII; Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara Untuk IUP
atau IUPK dibagi menjadi 4 Bagian
• XXIIA Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Mineral Logam Hal. 1897
• XXIIB Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Mineral Bukan Logam Hal. 1906
• XXIIC Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Batuan Hal. 1916
• XXIID Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Batubara Hal. 1924

http://jdih.esdm.go.id

52
SURAT PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
3

KONSEP PERSETUJUAN TEKNO-EKONOMI KONSEP PERSETUJUAN AKHIR


53
LAMPIRAN PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
4

54
LAMPIRAN PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
4

55
LAMPIRAN PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
4

56
IV
PENUTUP

57
PENUTUP
• Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi wajib melakukan
1
studi kelayakan mengacu pada laporan lengkap eksplorasi

• Laporan studi kelayakan merupakan acuan bagi pemegang IUP


Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dalam melaksanakan
2 kegiatan tahunan berdasarkan RKAB.

• Laporan studi kelayakan menjadi salah satu acuan pengawasan


3
rutin yang dilakukan oleh Pemerintah.

58
59

Anda mungkin juga menyukai