disampaikan dalam
2
LATAR BELAKANG
Tahapan Kegiatan
Penyelidikan Umum
Eksplorasi
Operasi Pengangkutan
Produksi
Pengolahan
Pemasaran
IUP Eksplorasi
Penyelidikan Tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi
Umum regional dan indikasi adanya mineralisasi IUPK Eksplorasi
IPR
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, IUP Eksplorasi
Eksplorasi dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan IUPK Eksplorasi
galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup IPR
Perdagangan
Perkebunan
Harga Pekerja
Produksi Pertanian
Komoditas Tambang
Menurun
Menurun “Lay Off”
Peternakan
Perikanan
PPM dan CSR diarahkan pada pemberdayaan masyarakat untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal
DAFTAR ISI
I REGULASI
V PENUTUP
9
I
REGULASI
10
REGULASI
1
1. Pasal 25 huruf b angka(2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Persyaratan Teknis IUP Operasi Produksi, meliputi juga:
a. Laporan Lengkap Eksplorasi;
b. Laporan Studi Kelayakan
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian
Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
a. Pasal 61 ayat (1) huruf bb, menyatakan bahwa “Pemegang IUP atau IUPK wajib menyusun laporan lengkap
Eksplorasi dan laporan Studi Kelayakan termasuk perubahannya berdasarkan standar nasional Indonesia
dan ditandatangani oleh orang yang berkompeten (competent person) sepanjang telah terdapat orang
yang berkompeten (competent person) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi
komoditas Mineral logam, Mineral bukan logam, dan Batubara”,
b. Pasal 91, menyatakan bahwa “Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi wajib
menyampaikan perubahan Laporan Studi Kelayakan jika terdapat perubahan variabel teknis, ekonomis,
dan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
11
REGULASI
1
3. Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara, menyatakan bahwa “Pemegang IUP Eksplorasi
dan IUPK Eksplorasi setelah selesai melakukan kegiatan Studi Kelayakan wajib menyusun dan
menyampaikan laporan Studi Kelayakan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau Gubernur
sesuai dengan kewenangannya untuk mendapatkan persetujuan”.
4. Lampiran III Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1796 K/30/MEM/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Permohonan, Evaluasi, Serta Penerbitan Perizinan di Bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Persyaratan Teknis Permohonan Penerbitan IUP Operasi
Produksi dan IUPK Operasi Produksi , meliputi juga:
a. Laporan Eksplorasi; dan
b. Laporan Studi Kelayakan yang telah disetujui.
5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta
Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara.
6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
12
JENIS LAPORAN PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
Merupakan laporan
Merupakan laporan
yang bersifat khusus
yang disampaikan
dengan tujuan tertentu 1. Laporan
3. Laporan secara rutin pada
Khusus Berkala
periode waktu tertentu
Merupakan laporan
2. Laporan Akhir yang disampaikan pada
akhir periode kegiatan
tertentu
13
LATAR BELAKANG
LAPORAN AKHIR
“Studi Kelayakan” LAPORAN STUDI
adalah tahapan kegiatan usaha KELAYAKAN
pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang
berkaitan untuk menentukan kelayakan
ekonomis dan teknis usaha
LAPORAN AKHIR OPERASI
pertambangan, termasuk analisis PRODUKSI
mengenai dampak lingkungan serta
perencanaan pascatambang.
- UU 4 Tahun 2009 -
14
II
EVALUASI LAPORAN
EKSPLORASI DAN STUDI
KELAYAKAN
15
1. PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN
II. EVALUASI HASIL KEGIATAN EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN
Data hasil eksplorasi dapat dimanipulasi untuk Terhindarnya manipulasi data pertambangan yang
kepentingan tertentu dapat merugikan pemerintah
Data kualitas untuk penetapan harga yang tepat dalam Terciptanya perencanaan tambang yang benar
penjualan Terciptanya pelaksanaan penambangaan yang
Target produksi perusahaan sering tidak tercapai mengacu kepada kaidah pertambangan yang baik
Data produksi yang tidak benar Tidak terbuangnya bahan galian
Beberapa kasus lingkungan dan kerusakan lahan tambang Terbinanya perusahaan tambang yang terbatas
Beberapa kasus kecelakaan tambang (longsor, runtuh) pengetahuan teknis tambangnya
Banyak perusahaan yang melaporkan rugi Termanfaatkannya lahan bekas tambang secara
tepat dan baik sehingga mendorong peningkatan
perekonomian rakyat sekitar tambang
1. PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN
II. EVALUASI HASIL KEGIATAN EKSPLORASI DAN STUDI KELAYAKAN
18
FORMAT LAPORAN
3
Format Laporan Akhir Studi Kelayakan, tercantum dalam Lampiran XIII; Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan,
Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara Untuk IUP atau IUPK dibagi menjadi 4 Bagian
•XIIIA Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Mineral Logam Hal. 1590
•XIIIB Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Mineral Bukan Logam Hal. 1606
•XIIIC Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Batuan Hal. 1622
•XIIID Format Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk IUP atau IUPK Komoditas Batubara Hal. 1632
http://jdih.esdm.go.id
19
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang - Latar Belakang - Latar Belakang - Latar Belakang
- Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan - Maksud dan Tujuan
- Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi - Ruang Lingkup dan Metoda Studi
- Pelaksana Studi - Pelaksana Studi - Pelaksana Studi - Pelaksana Studi
- Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi - Jadwal Waktu Studi
- Keadaan Umum
BAB II KEADAAN UMUM BAB II KEADAAN UMUM BAB II KEADAAN UMUM
- Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang - Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang - Lokasi dan Luas Wilayah IUP yang
Dimohon Dimohon Dimohon
- Kesampaian Daerah dan Sarana - Kesampaian Daerah dan Sarana - Kesampaian Daerah dan Sarana
Perhubungan Setempat Perhubungan Setempat Perhubungan Setempat
- Keadaan Lingkungan Daerah - Keadaan Lingkungan Daerah - Keadaan Lingkungan Daerah
20
PENJELASAN SISTEMATIKA
NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN
1. Ringkasan Berisi uraian singkat masing-masing bab laporan.
2. Latar Belakang Menjelaskan alasan pemilihan daerah penyelidikan dan komoditas
yang diselidiki baik berdasarkan pertimbangan geologi, kebutuhan
pasar, dan aspek legalitas seperti kepemilikan, hak guna lahan, IUP
atau kontrak karya serta masa berlakunya, dan lain sebagainya.
3. Maksud Dan Tujuan Menjelaskan dasar pembuatan kajian studi kelayakan dan sasaran
yang ingin dicapai dari hasil kajian ini.
4. Ruang Lingkup Dan Menjelaskan metode kajian yang dilakukan.
Metode Studi
5. Pelaksana Studi Berupa nama dan kualifikasi/keahlian, daftar perusahaan jasa
kontraktor/konsultan yang digunakan, dan penjelasan izin penggunaan
tenaga kerja asing.
6. Jadwal Waktu Studi Menjelaskan waktu pelaksanaan kegiatan mulai dari penyelidikan
umum, eksplorasi, penyusunan dan penyelesaian dokumen studi
kelayakan.
7. Lokasi dan Luas Wilayah Menjelaskan lokasi IUP/IUPK dilengkapi peta lokasi dan batas
IUP Yang Dimohon koordinat WIUP/WIUPK.
PENJELASAN SISTEMATIKA
8. Kesampaian Daerah Dan Menjelaskan akses tranportasi menuju lokasi dilengkapi peta.
Sarana Perhubungan
Setempat
9. Keadaan Lingkungan Berupa uraian tentang kondisi sosial budaya penduduk setempat,
mata pencaharian penduduk, iklim, topografi, vegetasi, tata guna
lahan dan infrastruktur yang ada di daerah setempat.
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN BAB II GEOLOGI DAN KEADAAN BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN
ENDAPAN ENDAPAN ENDAPAN ENDAPAN
- Geologi Regional - Geologi Regional - Geologi Regional - Geologi Regional
• Topografi dan Geomorfologi • Topografi dan Geomorfologi • Topografi/Batimetri • Topografi dan Geomorfologi
• Litologi • Litologi • Litologi • Litologi
• Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi
• Alterasi • Alterasi
• Mineralisasi
- Geologi Lokal - Geologi Lokal - Geologi Lokal - Geologi Lokal
• Topografi dan Geomorfologi • Topografi dan Geomorfologi • Topografi/Batimetri • Topografi dan Geomorfologi
• Litologi • Litologi • Litologi • Litologi
• Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi • Struktur Geologi
• Alterasi • Alterasi • Bentuk dan Penyebaran
• Mineralisasi • Bentuk dan Penyebaran Endapan
• Bentuk dan Penyebaran Endapan • Sifat dan Kualitas Endapan
Endapan
• Sifat dan Kualitas Endapan
- Mineral Ikutan, Kadar Rendah dan - Mineral Ikutan, Kadar Rendah dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
• Jenis Mineral Ikutan dan • Jenis Mineral Ikutan dan
Cebakan Lain Cebakan Lain
• Jumlah/Volume • Jumlah/Volume
• Lokasi dan Sebaran • Lokasi dan Sebaran
- Rencana Eksplorasi Lanjutan - Rencana Eksplorasi Lanjutan
23
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA BAB III ESTIMASI SUMBER DAYA BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA
DAN CADANGAN DAN CADANGAN DAN CADANGAN DAN CADANGAN
- Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya - Estimasi Sumber Daya
• Metoda • Metoda (standar estimasi yang • Metoda • Metoda
• Domain/Zona Mineralisasi digunakan) • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi
• Parameter Estimasi • Parameter Estimasi • Jumlah dan Klasifikasi Sumber • Pemodelan
• Pemodelan • Pemodelan Daya • Jumlah dan Klasifikasi Sumber
• Jumlah dan Klasifikasi Sumber • Jumlah dan Klasifikasi Sumber Daya
Daya Daya • Pernyataan Competent Person
• Pernyataan Competent Person • Pernyataan Competent Person
- Estimasi cadangan - Estimasi cadangan - Estimasi cadangan - Estimasi cadangan
• Metoda • Metoda • Metoda • Metoda
• Domain/Zona Mineralisasi • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi • Parameter Estimasi
• Parameter Estimasi • Pemodelan • Jumlah dan Klasifikasi • Pemodelan
• Pemodelan • Jumlah dan Klasifikasi Cadangan • Jumlah dan Klasifikasi
• Jumlah dan Klasifikasi Cadangan Cadangan
Cadangan • Pernyataan Competent Person • Pernyataan Competent Person
• Pernyataan Competent Person
24
PENJELASAN SISTEMATIKA
10. Geologi Regional Berupa keadaan regional yang meliputi geomorfologi, stratigrafi
(formasi dan jenis batuan), tektonik dan/atau struktur, alterasi, dan
sumber daya yang terdapat di wilayah itu. Disertai dengan peta
geologi regional.
11. Geologi Lokal Hasil interpretasi dari kegiatan pemetaan geologi yang dilakukan
meliputi topografi dan geomorfologi, litologi, bentuk dan penyebaran
endapan, sifat dan kualitas endapan.
13. Estimasi Sumber Daya Menjelaskan parameter estimasi sumberdaya (nama blok/prospek,
metoda estimasi, kerapatan data, cut off grade dan sebagainya),
domain atau zonasi mineralisasi, model mineralisasi, kualitas
batubara masing-masing lapisan, perangkat lunak yang digunakan,
tabel estimasi, serta pernyataan Competent Person.
14. Estimasi Cadangan Menjelaskan parameter estimasi cadangan (nama blok/prospek,
kedalaman pit maksimum, Cut of Grade/BESR, dilusi, domain atau
zonasi mineralisasi, model mineralisasi, metoda estimasi, kerapatan
data, dan sebagainya), kualitas batubara masing-masing lapisan,
perangkat lunak yang digunakan, tabel estimasi, serta pernyataan
Competent Person.
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB IV GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI
DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
- Geoteknik - Geoteknik - Geoteknik - Geoteknik
• Akuisisi data • Akuisisi data • Akuisisi data
Jenis, Jumlah, Sebaran Jenis, Jumlah, Sebaran Jenis, Jumlah, Sebaran
data data data
• Analisis Geoteknik • Analisis Geoteknik • Analisis Geoteknik
Kemampugalian dan Kemampugalian dan Kemampugalian dan
Kemampugaruan Kemampugaruan Kemampugaruan
Kestabilan Lubang Bukaan Kestabilan Lubang Bukaan Kestabilan Lubang Bukaan
Bawah Tanah *) Bawah Tanah *) Bawah Tanah *)
Kestabilan Lereng Kestabilan Lereng Kestabilan Lereng
• Rekomendasi Geoteknik • Rekomendasi Geoteknik • Rekomendasi Geoteknik
Rekomendasi Penggalian Rekomendasi Penggalian Rekomendasi Penggalian
dan Penggaruan dan Penggaruan dan Penggaruan
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Penyanggaan, Dimensi Penyanggaan, Dimensi Penyanggaan, Dimensi
Front Produksi (lombong), Front Produksi (lombong), Front Produksi
Dimensi Crown Pillar *) Rekomendasi Geometri Rekomendasi Geometri
Rekomendasi Geometri dan dimensi Lereng dan dimensi Lereng
dan dimensi Lereng Rekomendasi Faktor Rekomendasi Faktor
Rekomendasi Faktor Keamanan Statis dan Keamanan Statis dan
Keamanan Statis dan Dinamis, Probabilitas Dinamis, Probabilitas
Dinamis, Probabilitas Longsor dan Tingkat Longsor dan Tingkat
Longsor dan Tingkat Keparahan Longsor Keparahan Longsor
Keparahan Longsor Rekomendasi Pemantauan Rekomendasi Pemantauan
Rekomendasi Pemantauan Geoteknik Geoteknik 26
Geoteknik
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB IV GEOTEKNIK, HIDROLOGI BAB V GEOTEKNIK, HIDROLOGI
DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI
- Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi - Hidrologi – Hidrogeologi
• Akuisisi Data • Akuisisi Data • Akuisisi Data
Jenis Jenis Jenis
Jumlah Jumlah Jumlah
Sebaran data Sebaran data Sebaran data
• Analisis Hidrologi-Hidrogeologi • Analisis Hidrologi-Hidrogeologi • Analisis Hidrologi-Hidrogeologi
Hidrologi Hidrologi Hidrologi
Hidrogeologi Hidrogeologi Hidrogeologi
• Rekomendasi Hidrologi- • Rekomendasi Hidrologi- • Rekomendasi Hidrologi-
Hidrogeologi Hidrogeologi Hidrogeologi
Rencana Penyaliran Rencana Penyaliran Rencana Penyaliran
Tambang Tambang Tambang (dimensi sump,
Kebutuhan Pompa Kebutuhan Pompa dimensi ditch, horizontal/
vertical drain, dimensi
settling pond)
Kebutuhan Pompa
27
PENJELASAN SISTEMATIKA
NO. ASPEK KETERANGAN/PENJELASAN
34
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN BAB VII LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
9.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan 7.1 Perlindungan Lingkungan 9.1 Perlindungan Lingkungan
9.1.1 Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan 7.1.1. Dampak Kegiatan 9.1.1 Dampak Kegiatan
9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan 7.1.2. Pengelolaan Lingkungan 9.1.2 Pengelolaan Lingkungan
9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah 7.1.3. Pemantauan Lingkungan 9.1.2.1 Pengelolaan Limbah
9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi 9.1.2.2 Rencana Reklamasi
9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai 7.1.4. Kegiatan Pascatambang 9.1.2.3 Studi Geokimia Mengenai
Potensi Air Asam Tambang Potensi Air Asam Tambang *) 7.1.4.1. Pemanfaatan lahan Potensi Air Asam Tambang
9.1.2.4 Pengelolaan Air Asam 9.1.2.4 Penanganan Air Asam Pascatambang 9.1.2.4 Penanganan Air Asam
Tambang (jika ditemukan) Tambang *) 7.1.4.2. Jadwal Pelaksanaan Tambang
9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas Pascatambang 9.1.2.5 Pengelolaan Lubang Bekas
Tambang (Void) Tambang (Void) 7.1.4.3. Rencana Biaya Tambang (Void)
9.1.3 Pemantauan Lingkungan 9.1.3 Pemantauan Lingkungan Pascatambang 9.1.3 Pemantauan Lingkungan
9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan 9.1.4 Organisasi Perlindungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang 9.1.5 Kegiatan Pascatambang
9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan 9.1.5.1 Pemanfaatan Lahan
Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan 9.1.5.2 Jadwal Pelaksanaan
Pascatambang Pascatambang Pascatambang
9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang 9.1.5.3 Rencana Biaya Pascatambang
35
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN BAB VII LINGKUNGAN DAN BAB IX LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
9.2 Keselamatan Pertambangan 9.2 Keselamatan Pertambangan 7.2. Keselamatan Pertambangan 9.2 Keselamatan Pertambangan
9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan 9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan 7.2.1. Manajemen Risiko Keselamatan 9.2.1 Manajemen Risiko Keselamatan
Pertambangan Pertambangan Pertambangan Pertambangan
9.2.1.1 Identifikasi Bahaya 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan 7.2.2. Pengelolaan Keselamatan dan 9.2.1.1 Identifikasi Bahaya
9.2.1.2 Penilaian Risiko Kesehatan Kerja Pertambangan Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.1.2 Penilaian Risiko
9.2.1.3 Pengendalian Risiko 9.2.3 Sistem Manajemen Keselamatan 7.2.3. Sistem Manajemen Keselamatan 9.2.1.3 Pengendalian Risiko
9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan Pertambangan Pertambangan 9.2.2 Pengelolaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan 9.2.4 Pengelolaan Keselamatan Operasi 7.2.4. Pengelolaan Keselamatan Operasi Kesehatan Kerja Pertambangan
9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan Kerja Pertambangan Pertambangan 9.2.2.1 Pengelolaan Keselamatan Kerja
- 1595 - 9.2.5 Organisasi dan Personil Keselamatan 7.2.5. Organisasi dan Personil Keselamatan 9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja
9.2.2.2 Pengelolaan Kesehatan Kerja Pertambangan Pertambangan 9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan Kerja
9.2.2.3 Pengelolaan Lingkungan Kerja 9.2.6 Rencana Penggunaan dan 7.2.6. Rencana Penggunaan dan 9.2.2.4 Sistem Manajemen Keselamatan
9.2.2.4 Sistem Manajemen Keselamatan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pertambangan
Pertambangan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan 9.2.3 Pengelolaan Keselamatan Operasi
9.2.3 Pengelolaan Keselamatan Operasi peledakan) peledakan) Pertambangan
Pertambangan 9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan
9.2.3.1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Instalasi, dan Peralatan Pertambangan Pertambangan
9.2.3.2 Pengamanan Instalasi 9.2.3.2 Pengamanan Instalasi
9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana, 9.2.3.3 Kelayakan Sarana, Prasarana,
Instalasi, dan Peralatan Pertambangan Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik 9.2.3.4 Kompetensi Tenaga Teknik
9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis 9.2.3.5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan Pertambangan
9.2.4 Organisasi dan Personil Keselamatan 9.2.4 Organisasi dan Personil Keselamatan
Pertambangan Pertambangan
9.2.5 Penyediaan Peralatan Pertambangan 9.2.5 Penyediaan Peralatan Pertambangan
9.2.6 Rencana Penggunaan dan 9.2.6 Rencana Penggunaan dan
Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan Pengamanan Bahan Peledak dan Bahan
Berbahaya Lainnya (jika menggunakan Berbahaya Lainnya (jika menggunakan
36
peledakan) peledakan)
PENJELASAN SISTEMATIKA
BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA BAB IX ORGANISASI DAN TENAGA BAB XI ORGANISASI DAN TENAGA
KERJA KERJA KERJA KERJA
11.1 Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi 9.1. Bagan Organisasi 11.1 Bagan Organisasi
11.2 Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja 9.2. Tabel Tenaga Kerja 11.2 Tabel Tenaga Kerja
11.3 Program Pendidikan dan 11.3 Program Pendidikan dan 9.3. Program Pendidikan dan 11.3 Program Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja Pelatihan Tenaga Kerja
11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor 11.4 Tenaga Kerja Subkontraktor
41
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN BAB XII PEMASARAN
12.1 Kebijakan Pemerintah 12.1 Kebijakan Pemerintah 12.1 Kebijakan Pemerintah
12.2 Prospek Pemasaran 12.2 Prospek Pemasaran 12.2 Prospek Pemasaran
12.2.1 Dalam Negeri 12.2.1 Dalam Negeri 12.2.1 Dalam Negeri
12.2.2 Luar Negeri 12.2.2 Luar Negeri 12.2.2 Luar Negeri
12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta 12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta 12.3 Jenis dan Jumlah Produk, serta
Asumsi Harga Asumsi Harga Asumsi Harga
42
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS BAB X PEMASARAN, INVESTASI DAN BAB XIII INVESTASI DAN ANALISIS
KELAYAKAN KELAYAKAN ANALISIS KELAYAKAN KELAYAKAN
13.1 Parameter Analisis Keekonomian 13.1 Parameter Analisis Keekonomian 10.1 Pemasaran 13.1 Parameter Analisis Keekonomian
13.2 Investasi 13.2 Investasi 10.2 Parameter Analisis Keekonomian 13.2 Investasi
13.2.1 Modal Tetap 13.2.1 Modal Tetap 10.3 Investasi 13.2.1 Modal Tetap
13.2.2 Modal Kerja 13.2.2 Modal Kerja 10.3.1 Modal Tetap 13.2.2 Modal Kerja
13.2.3 Sumber Dana 13.2.3 Sumber Dana 10.3.2 Modal Kerja 13.2.3 Sumber Dana
13.3 Biaya Produksi 13.3 Biaya Produksi 10.3.3 Sumber Dana 13.3 Biaya Produksi
13.4 Pendapatan 13.4 Pendapatan 10.4 Biaya Produksi 13.4 Pendapatan
13.5 Laporan Keuangan 13.5 Laporan Keuangan 10.5 Pendapatan 13.5 Laporan Keuangan
13.5.1 Laba Rugi 13.5.1 Laba Rugi 10.6 Laporan Keuangan 13.5.1 Laba Rugi
13.5.2 Arus Kas 13.5.2 Arus Kas 10.7 Analisis Kelayakan 13.5.2 Arus Kas
13.5.3 Neraca 13.5.3 Neraca 10.8 Penerimaan Negara 13.5.3 Neraca
13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan 13.6 Analisis Kelayakan
13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of 13.6.1 Perhitungan ‘Weighted Average Cost of
Capital” atau ”Discount Rate”. Capital” atau ”Discount Rate”. Capital” atau ”Discount Rate”.
13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return” 13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return” 13.6.2 Perhitungan “Internal Rate of Return”
(DCF ROR/IRR). (DCF ROR/IRR). (DCF ROR/IRR).
13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV) 13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV) 13.6.3 Perhitungan “Net Present Value” (NPV)
13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP) 13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP) 13.6.4 Perhitungan “Pay Back Period” (PBP)
13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity) 13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity) 13.7 Analisa Kepekaan dan Resiko (sensitivity)
13.8 Penerimaan Negara 13.8 Penerimaan Negara 13.8 Penerimaan Negara
43
FORMAT LAPORAN
3
MINERAL LOGAM MINERAL BUKAN LOGAM BATUAN BATUBARA
BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN BAB XIV KESIMPULAN
LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN
44
PENJELASAN SISTEMATIKA
49
TATA CARA EVALUASI
1
Tata Cara Evaluasi dan Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan, tercantum dalam
Lampiran XV,; Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1806
K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara pada Halaman 1.651
http://jdih.esdm.go.id
50
TATA CARA EVALUASI
1
51
FORMAT PERSETUJUAN
2
Format Persetujuan Akhir Laporan Studi Kelayakan, tercantum dalam Lampiran XXII; Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara Untuk IUP
atau IUPK dibagi menjadi 4 Bagian
• XXIIA Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Mineral Logam Hal. 1897
• XXIIB Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Mineral Bukan Logam Hal. 1906
• XXIIC Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Batuan Hal. 1916
• XXIID Format Persetujuan Laporan Akhir Studi Kelayakan Untuk Komoditas Batubara Hal. 1924
http://jdih.esdm.go.id
52
SURAT PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
3
54
LAMPIRAN PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
4
55
LAMPIRAN PERSETUJUAN STUDI KELAYAKAN
4
56
IV
PENUTUP
57
PENUTUP
• Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi wajib melakukan
1
studi kelayakan mengacu pada laporan lengkap eksplorasi
58
59