KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN GEOLOGI
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI

POTENSI NIKEL INDONESIA

Bandung, 13 Oktober 2020

 KERANGKA

KETERJADIAN EKSPLORASI POTENSI

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 2

MINERAL, BIJIH DAN LOGAM NIKEL

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 3

 KETERJADIAN

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 4

 Jalur Metalogeni Indonesia
Terdapat 15 jalur, hasil mineralisasi logam (metalogeni) hasil proses magmatik dengan total panjang 15.000 km. Sepanjang
7000 km telah intensif dieksplorasi dan dieksploitasi (Carlile, 1994), namun 8000 km belum dilakukan eksplorasi secara
optimal, untuk itu dibutuhkan koordinasi disini. Jalur Ultrabasa nikel laterit berada di Sulawesi, Maluku utara dan Papua
Tambang nikel dunia umumnya berasal
dari 2 tipe cebakan/endapan bijih:
• endapan laterit dengan mineral bijih utama nickeliferous
limonite [(Fe,Ni)O(OH)] dan garnierite, atau
• cebakan sulfida magmatik dengan mineral bijih utama
pentlandite [(Ni,Fe)9S8].

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 6

• Nikel di Indonesia secara umum terjadi dalam bentuk
endapan laterit nikel (mengandung logam ikutan Fe dan
Co).
• Endapan tersebut terletak di permukaan batuan dasar
ultramafik dan sebagai hasil dari pelapukan kompleks
ofiolit.

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 7

SKEMATIK PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT
Lapisan laterit Insitu

Zona
Pelindian

Zona Pengkayaan Terbanyak

Zona Erosi

Pengkayaan dangkal dengan Pengkayaan dalam oleh retakan-retakan batuan

Pengendapan bijih nikel dan larutan yang turun
sedikit retakan batuan
(Dimodifikasi dari de Chetelat, dalam Boldt, 1967)

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 8

 SKEMATIK PROFIL LATERIT NIKEL
SKEMATIK PROFIL
KANDUNGAN UNSUR (%)
LATERIT
ISTILAH UMUM
Ni Co Fe MgO

Limonit Merah < 0,8 < 0,1 > 50 < 0,5

Limonit Kuning 0,8 s.d. 1,5 0,1 s.d. 0,2 40 s.d. 50 0,5 s.d. 5

Transisi 1,5 s.d. 1,8 25 s.d. 40 5 s.d. 15

0,02 s.d. 0,1
Saprolit 1,8 s.d. 3 10 s.d. 25 15 s.d. 35

Batuan Segar 0,3 0,01 5 35 s.d. 45

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 9

PROFIL LATERIT NIKEL PULAU GAG

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 10

PROFIL SINGKAPAN DAN SKETSA SINGKAPAN LATERIT NIKEL PULAU GAG

Zona Limonit
Zona Saprolit

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 11

 EKSPLORASI

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 12

 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
• Litologi
• Struktur geologi
• Morfologi
• Iklim

LUAS
SULAWESI : 16.490 km2
MALUT : 2.826 km2
PAPUA BARAT : 2.469 km2
PAPUA : 12.920 km2

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 13

 METODA EKSPLORASI
• Pemetaan Geologi
• Pengeboran manual/mekanik
• Penyelidikan Geofisika

KRITERIA PEMODELAN KLASIFIKASI SUMBER DAYA

JARAK ANTAR TITIK KERAPATAN DATA UNTUK
KLASIFIKASI
PENGEBORAN (m) LIMONIT DAN SAPROLIT
Terukur 25 Tinggi
Tertunjuk 50 s.d. 100 Baik
Tereka 200 s.d. 400 Sedang

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 14

 POTENSI

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 15

 SUMBER DATA NERACA SUMBER DAYA DAN CADANGAN NIKEL

JUMLAH TOTAL LUAS

(km2)
• Laporan Kegiatan Penyelidikan Instansi IUP/IUPK 297
Pemerintah EKSPLORASI 4
• Laporan Kegiatan Perusahaan OPERASI PRODUKSI 293
• Laporan Eksplorasi KK 7
• Laporan Studi Kelayakan EKSPLORASI 1
• Laporan Rencana Kerja dan
OPERASI PRODUKSI 6
Anggaran Biaya (RKAB)
IUP/IUPK SDC* 168 175
4.104,07
KK SDC* 7 (58%)
Keterngan :
SDC : dengan data Sumber Daya dan Cadangan 129
NON SDC : tidak ada data Sumber Daya dan Cadangan IUP/IUPK NON SDC* 2.095,90
(42%)
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 16
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 17
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 18
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 19
TOTAL SUMBER DAYA/CADANGAN NIKEL 2015 - 2019

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 20

 SUMBER DAYA/CADANGAN BIJIH NIKEL (KADAR)
SUMBER DAYA (ribu ton) CADANGAN (ribu ton)
TOTAL SUMBER DAYA TOTAL CADANGAN
Kadar Ni HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR TERKIRA TERBUKTI (ribu ton) (ribu ton)
(%)
BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM

1 s.d. 2,5 219.673 3.086 4.978.636 71.891 4.000.240 56.435 2.585.731 38.608 3.509.266 54.274 1.085.325 17.716 11.784.280 170.020 4.594.591 71.990

< 1,7 192.073 2.377 4.049.751 54.618 3.268.936 42.802 2.041.237 28.528 2.942.058 43.855 722.430 10.869 9.551.997 128.325 3.664.487 54.724

> 1,7 27.600 709 928.884 17.273 731.304 13.633 544.494 10.079 567.208 10.419 362.895 6.847 2.232.283 41.695 930.104 17.265

5.000 929
12.000
Juta Ton

Juta Ton
11.784

4.000 731 10.000

9.552
567
3.000 8.000
544
4.050 6.000
2.000 3.269 2.942
2.041 4.595
363 4.000
1.000 3.664
28 722
192 2.000 2.232
0 930
0
TOTAL SUMBER DAYA TOTAL CADANGAN

Nikel < 1,7% Nikel > 1,7% Nikel 1% s.d. 2,5% Nikel < 1,7% Nikel > 1,7%

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 21

SUMBER DAYA DAN CADANGAN NIKEL PER PROVINSI STATUS JULI TAHUN 2020

SUMBER DAYA (TON) CADANGAN (TON)

JUMLAH
NO. PROVINSI HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR TERKIRA TERBUKTI
LOKASI
BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM
1 Aceh 1 - - 8.295.040 85.340 - - - - - - - -
2 Kalimantan Tengah 1 - - - - 21.730.643 393.325 - - 9.780.719 167.250 - -
3 Kalimantan Timur 2 - - - - 36.000.000 608.400 - - 1.202.428 16.834 - -
4 Sulawesi Selatan 10 - - 100.450.557 1.702.598 124.095.391 1.008.587 119.338.656 1.662.436 25.993.433 433.617 94.023.641 1.647.976
5 Sulawesi Tengah 62 72.000.000 1.008.000 1.132.605.238 16.163.698 1.078.197.433 15.688.822 188.370.840 3.429.801 993.644.533 16.055.186 89.263.544 1.656.197
6 Sulawesi Tenggara 161 88.673.464 5.541.364 1.893.382.551 26.633.750 1.395.255.310 20.255.840 1.338.939.466 20.056.079 1.338.366.995 19.947.433 381.657.302 6.265.634
7 Sulawesi Utara 1 - - 21.042.039 357.715 15.363.788 261.184 6.058.945 109.061 14.498.696 246.478 6.058.945 109.061
8 Maluku 1 - - 3.012.295 42.172 - - - - - - - -
9 Maluku Utara 68 - - 1.471.970.548 20.959.955 1.078.753.850 14.868.780 832.070.275 12.101.952 916.391.278 14.077.836 401.780.399 6.141.314
10 Papua 7 66.880.000 708.928 216.000.000 2.772.900 93.000.000 1.357.800 49.240.000 643.590 - - - -
11 Papua Barat 14 - - 246.760.000 3.695.395 96.215.600 1.308.837 92.259.600 1.252.807 59.890.000 1.034.911 13.030.000 180.056
Total 328 227.553.464 PUSAT SUMBER
7.258.292 5.093.518.268 DAYA MINERAL,
72.413.522 BATUBARA
3.938.612.016 55.751.576 DAN PANAS39.255.726
2.626.277.782 BUMI 3.359.768.082 51.979.545 985.813.830 16.000.238 23
 Ditjen Minerba, 2020
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 24
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 25
 PENUTUP
• Dibandingkan dengan cebakan mineral logam tipe primer, endapan mineral logam tipe laterit
seperti nikel relatif mudah dan cepat dilakukan untuk mendapatkan data sumber daya
terukur
• Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan cadangan bijih nikel beberapa tahun ke depan,
PSDMBP perlu memprioritaskan kegiatan desk work/lapangan untuk menyiapkan WIUP nikel
• Untuk mengetahui potensi logam ikutan dalam endapan nikel laterit diperlukan pengawasan
yang ketat terhadap pelaporan dari badan usaha
• Sinergi antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM (Ditjen Minerba dan Badan
Geologi) sangat diperlukan untuk menghindari ketidaksesuaian pasokan – permintaan dan
inefisiensi pemanfaatan bijih nikel

PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 26

 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN GEOLOGI
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI
Jalan Soekarno Hatta No. 444 Bandung
Website: psdg.geologi.esdm.go.id
Email: psdmbp@geologi.esdm.go.id

TERIMA KASIH
PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI 28