LEMBAGA
SERTIFIKASI
PROFESI
2020
Justifikasi
1.1. Tuntutan regulasi pemerintah di sub sektor mineral dan batubara dan panas bumi yang mengharuskan
penggunaan tenaga kerja yang kompeten
1.2. Tenaga kerja yang kompeten harus dipastikan/dibuktikan melalui proses asesmen oleh lembaga
sertifikasi kompetensi independen yang telah memperoleh lisensi dari otoritas yang mengurus
kompetensi secara nasional, yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagaimana
tertuang di dalam Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2018.
1.3. Lembaga Sertifikasi Geologi Pertambangan Panas Bumi (LSP GPPB) merupakan lembaga independen
yang telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada tahun 2009 dan
telah di relisensi sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2011, tahun 2014, dan tahun 20019, untuk
melakukan asesmen sesuai dengan ruang lingkup skema sertifikasi yang telah disetujui
1.4. Program sertifikasi kompetensi yang telah menjadi ruang lingkup kegiatan sertifikasi LSP GPPB terdiri
dari standar kompetensi okupasi yang pemberlakuannya sebagian bersifat wajib dan klaster dari
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
1.5. Regulasi Pemerintah yang mengharuskan penggunaan tenaga kerja kompeten:
- Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Pertambangan dan Energi Nomor: 1827
K/MEM/2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan Teknik Pertambangan yang Baik
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 42 Tahun
2016 Tentang Standar Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 43 Tahun 2016, Tentang
Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional di
Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara yang merupakan standar wajib.
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 26 Tahun 2018, Tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
Batubara
- Keputusan Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor:
0228.K/40/DJG/2003 dan Peraturan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi Nomor: 1076.K/37/DJE/2011 mengatur bahwa seseorang dapat diangkat sebagai
Pengawas Operasional setelah memiliki sertifikat kompetensi, sesuai dengan jenjangnya.
- Peraturan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Nomor:
45.K/30/DJE/2015 Tentang Penerapan Standar Kompetensi Pengawas Operasional Panas
Bumi, merupakan standar wajib bagi Pengawas Operasional Panas Bumi dalam kegiatan
pengusahaan panas bumi
2
2. Visi dan misi dalam pengembangan LSP
2.1. Visi
Terwujudnya sumberdaya manusia Indonesia bersertifikasi kompetensi dan berdaya saing
nasional dan internasional bidang geologi pertambangan dan panas bumi
2.2. Misi
2.2.1. Mendorong pemerintah, dunia uasaha, dan masyarakat sebatgai pemangku kepentingan
dalam mewujudkan visi Lembaga Sertifikasi Profesi Geologi Pertambangan Panas Bumi.
2.2.2. Mewujudfkan tanggung jawab, fungsi, tugas dan wewenang Lembaga Sertifikasi Gelogi
ertambangan Panas Bumi sebagai kepanjangan tangan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
2.2.3. Melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dan / atau profesi sesuai lisensi dan ruang
lingkup dari Badan Nasional Serrtifikasi Profesi
3
20.Ahli Geofisika Utama
21. Ahli Geokimia Muda
22. Ahli Geokimia Madya
23. Ahli Geokimia Utama
4
Menanamkan dan Melaksanakan Kepekaan Terhadap
11 MBP.MB04.003.01
Lingkungan Sosial dan Budaya
6
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab sebagai
1 PMB.PO02.017.01
Pengawas Operasional Utama (POU)
Melakukan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan
2 PMB.PO02.018.01
Mineral dan Batubara
3 PMB.PO02.019.01 Mengelola Perlindungan Lingkungan Pertambangan
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
4 PMB.PO02.020.01 Mengelola Konservasi Mineral dan Batubara
Mengevaluasi Penerapan Kaidah Teknis Pertambangan
5 PMB.PO02.021.01
Mineral dan Batubara
Mengelola Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral
6 PMB.PO02.022.01
dan Batubara
Mengelola Standardisasi Pertambangan Mineral dan
7 PMB.PO02.023.01
Batubara
7
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. MBP.MB01.003.01 Melaksanakan Komunikasi Timbal Balik
2. MBP.MB01.004.01 Menetapkan Standar Kinerja
3. MBP.MB01.006.01 Mengimplementasikan Standar Kerja
4. MBP.MB01.010.01 Menyusun Dan Mepresentasikan Laporan
Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan
5. MBP.MB01.012.01
Kesehatan Kerja (SMK3) di Tempat Kerja
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
Mengendalikan Risiko Keselamatan & Kesehatan Kerja
6. MBP.MB02.017.01
Tambang
Menginspeksi Keselamatan & Kesehatan Kerja Tambang
7. MBP.MB01.018.01
Secara Periodik
8. MBP.MB02.019.01 Menginvestigasi Kecelakaan Tambang
9. MBP.MB02.020.01 Melaksanakan Pengelolaan Kesehatan Kerja Perusahaan
10. MBP.MB02.021.01 Melaksanakan Audit Keselamatan & Kesehatan Kerja
11. MBP.MB02.022.01 Mengelola Operasional Tanggap Darurat
Mengorganisasikan Pertemuan Keselamatan & Kesehatan
12. MBP.MB02.023.01
KerjaTerencana
Partisipasi dalam Menerapkan prinsip Higiene Industri
13. KKK.00.02.011.01
untuk mengendalikan risiko K3
14. KKK.00.03.004.01 Mengelola Sistem Informasi dan Data K3
10.
Skema Sertifikasi Ahli Muda K3 / Keselamatan Pertambangan 11.
No Skema Sertifikasi: SKM-047-012-2016 12.
Skema Sertifikasi Operator Pengeboran untuk Peledakan pada Tambang Bawah Tanah
No Skema Sertifikasi: SKM-047-015-2016
Skema Sertifikasi Klaster Menggambar Peta dan Menghitung Volume Material Pemetaan Tambang
Terbuka
No Skema Sertifikasi: SKM-047-018-2016
10
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. MBP.MB01.011.01 Melaksanakan Komunikasi Timbal Balik
2. MBP.MB01.013.01 Menyusun dan Menerapkan Rencana Kerja
3. MBP.MB01.014.01 Menyusun Laporan
4. MBP. MB02.013.01 Membuat peta manuskrip dan kompilasi peta topografi
Mengukur penampang dan menggambar peta penampang
5. MBP. MB02.014.01
(profile)
6. MBP. MB02.016.01 Menghitung volume material
Skema Sertifikasi Klaster Mempersiapkan Bahan Peledak / Meramu dan Mengangkut Bahan
Peledak
No Skema Sertifikasi: SKM-047-019-2016
13
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
Mengukur Tingkat Kepatuhan Prinsip Dasar Kesehatan,
1. B.062022.003.01 keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) di
Tempat Kerja
Menerima dan Memahami Informasi yang Berkaitan dari
2. B.062022.006.01
Beberapa Sumber
3. B.062022.007.01 Mencari dan Memilih Informasi dari Beberapa Sumber
15
Utama Bidang Mineral dan Batubara
2.2 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi Pengawas Operasional Pertama, Madya dan 100 Orang Asesi
Utama Bidang Panas Bumi
2.3 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
25 Orang Asesi
Kompetensi Ahli Utama Keselamatan Pertambangan
2.4 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
25 Orang Asesi
Kompetensi Ahli Madya Keselamatan Pertambangan
2.5 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
30 Orang Asesi
Kompetensi Ahli Muda Keselamatan Pertambangan
2.6 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
30 Orang Asesi
Kompetensi Operator Ventilasi Tambang Bawah Tanah
2.7 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
25 Orang Asesi
Kompetensi Operator Survey Tambang Bawah Tanah.
2.8 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi Operator Pengeboran untuk Peledakan pada 50 Orang Asesi
Tambang Bawah Tanah
2.9 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi Pengawas Pengeboran dan Peledakan 100 Orang Asesi
Tambang Terbuka
2.10 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Mempersiapkan Bahan Peledak untuk Peledakan 50 Orang Asesi
Tambang Terbuka
2.11 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi Mengisi Lubang Ledak untuk Peledakan 50 Orang Asesi
Tambang Terbuka
16
Terbuka
2.18 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
100 Orang Asesi
Kompetensi Internal Audit SMKP
2.19 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi untuk Operator Survey Tambang Bawah 30 Orang Asesi
Tanah
2.20 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
Kompetensi Melaksanakan Pengukuran dan Menghitung 25 Orang Asesi
Luas Wilayah Pertambangan
2.21 Melakukan Uji Kompetensi untuk Skema Sertifikasi
25 Orang Asesi
menggambar Peta dan Menghitung Volume Material
3. Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia
3.1 Perpanjangan Sertifikat 25 Orang Asesor
Master Asesor BNSP
Asesor Kompetensi / RCC Kompetensi
3.2 Diklat Asesor Kompetensi 20 Orang Bekerjasama BNSP
3.3 Bimbingan Teknis Asesor
71 Orang Bekerjasama BNSP
Kompetensi
3.4 Bimbingan Teknis bagi
5 orang Bekerjasama BNSP
personil Badan Pelaksana
3.5 Penyertaan Personil Badan
Pelaksana dalam
Peningkatan kemampuan Diselenggarakan Oleh
sistem sertifikasi 5 orang
BNSP
kompetensi
C. Pengembangan Kelembagaan
Penambahan Ruang -
1 - -Rp 135.350.000
Lingkup/Skema
-
2 Sosialisasi Program Sertifikasi - -Rp 221.900.000
-
3 Surveilen/Asesmen BNSP - -Rp 34.086.450
-
Kegiatan Harmonisasi dengan
4 -Rp 26.000.000
Pemangku Kepentingan
-
5 Biaya Rapat Pleno Rp 381.680.000 -Rp 381.680.000
D. Manajemen Mutu
- - -
1 Kaji Ulang Manajemen
-
2 Internal Audit Rp 85,344,439 -Rp 85.344.439
-
3 Peningkatan Mutu Personil Rp. 449,550,000 -Rp 449.550.000
-
4 Diklat dan RCC Askom - -Rp 42.786.000
E. Lain-lain
-
1 Gedung. listrik & telp Rp 103.784.493 -Rp 103.784.493
-
2 Biaya Rumah Tangga Kantor Rp 99.306.465 -Rp 99.306.465
-
3 Pajak Rp 73.427.571 -Rp 73.427.571
-
4 Perjalanan Dinas Rp 216.081.465 -Rp 216.081.465
19
8.472.834.126
Piutang
Kewajiban yang belum ditunaikan
Total
20
untuk Asesor kompetensi Geo Kimia dan Geo
Fisika Panas Bumi
4. Mengikutsertakan staf pada pelatihan di BNSP 5 Orang Personil
50 Orang Orang Pemegang Sertikat
5. Surveilan pemegang sertifikat kompetensi
Kompetensi
6. Perpanjangan Sertifikat Askom (RCC) 24 Asesor Kompetensi
7. Sosialisasi Skema Sertifikasi Kompetensi 2 Kegiatan
8. Surveilen BNSP (Asesmen) 2 Kegiatan
5.3.Rencana Pendapatan
Rencana
No Target
Kegiatan
Target Jumlah Pendapatan (Rp)
1. Uji Kompetensi 1.465 Asesi 5,000,000,000
2. Pelatihan Asesor Kompetensi 15 Asesor Kompetensi 130,000,000
Total Pendapatan 5,130,000,000
5.4.Rencana Pengeluaran
21
6. Langkah-Langkah Pencapaian Target dan Sasaran dan Rencana Tindak
1. Melakukan kunjungan ke 5 perusahaan tambang mineral dan batubara serta industri panas bumi.
(Agincourt, pama, vale, …)
2. Penawaran uji kompetensi melalui web site LSP GPPB kepada perusahaan baik minerba maupun
panas bumi.
3. Menyelenggarakan workshop proses sertifikasi bekerjasama dengan BNSP
4. Peningkatan kualitas pelayanan sertifikasi kompetensi
5. Kerja sama dengan pemangku kepentingan
‒ Direktorat Jenderal EBTKE,
‒ Direktorat Jenderal MINERBA,
‒ Badan Geologi
‒ Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM
‒ Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi (di pulau Jawa), Kabupaten/Kota
‒ Perusahaan Tambang Mineral dan Batubara
‒ Perusahaan Pengembang dan Penunjang Panas Bumi
22