Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah Tugas Akhir
Dari Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Cenderawasih Jayapura
Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
perhitungan ini banyak digunakan dalam menafsirkan besarnya perhitungan
sumberdaya dan cadangan batubara.
1.2. Permasalahan
1.2.1. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu menitik
beratkan kepada perhitungan sumberdaya batubara yang terdapat di area
XYZ PT. ABC. Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat
dibuat suatu rumusan permasalahan yaitu :
1. Berapa cadangan batubara di PT. ABC ?
2. Berapa volume Overburden pada Pit ABC ?
3. Berapa nilai dari Stripping Rasio ?
5
3. Menghitung nilai dari Stripping Rasio (SR).
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
cukup memadai. Pada tahap awal ini bila menguntungkan, akan terbentuk
peat yang berwarna hitam gelap atau dengan struktur amorf. Dan jika kurang
menguntungkan akan terbentuk peat yang mengandung material-material kayu
dan material-material lain yang tidak teruraikan (tidak mengalami dekomposisi)
dengan warna coklat. Tahap dinamokimia/metamorfisme merupakan tahap
perubahan yang terjadi karena faktor tekanan dan temperatur (panas). Jika peat
sudah terbentuk, maka proses selanjutnya tergantung keadaannya. Pada saat peat
tertimbun oleh sedimen-sedimen, maka pada saat itu pula akan mengalami
tekanan yang diakibatkan oleh beban yang berlebihan dari sedimen diatasnya.
Tekanan yang ditimbulkan oleh beban yang berlebihan merupakan aktivitas
pertama yang akan menyebabkan perubahan terhadap sisa-sisa organik/tumbuh-
tumbuhan.
8
2.2. Kegiatan Eksplorasi
Eksplorasi merupakan bagian dari kegiatan pertambangan, dimana kegiatan
dimulai dari propeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan,
ekstraksi, dan pemasaran sampai reklamasi. Namun seluruh kegiatan tersebut
selalu dilakukan, hal ini bergantung pada jenis bahan galian, pemakaian bahan
galian tersebut dan permintaan pasar. Menurut Mc. Kinstry H.E dan Alan M.
Bateman (ore deposit 1987), eksplorasi didefinisikan sebagai kegiatan yang tujuan
akhirnya adalah penemuan geologis berupa endapan mineral yang bernilai
ekonomis. Selain itu eksplorasi dapat juga diartikan sebagai pekerjaan selanjutnya
setelah ditemukannya endapan mineral berharga, yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan untuk mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata, dan
jumlah cadangan dari endapan tersebut (Nurhakim, bahan kuliah teknik
eksplorasi Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknk Universitas Lambung
Mangkurat 2006).
Tahapan kegiatan eksplorasi biasanya dilakukan berbeda untuk setiap
jenis endapan mineralnya dan bahkan untuk endapan mineral yang sama
sekalipun. Ini dikarenakan adanya perbedaan penekanan pada tahap-tahap
9
eksplorasi yang dilakukan pada jenis endapan tertentu, kepentingan masing-
masing serta kondisi geologi dan endapan mineral itu sendiri.
Adapun kegiatan eksplorasi meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu kegiatan untuk mencari atau mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan penentuan daerah cebakan mineral yang
dieksplorasi.
b. Tahap Pengamatan
Analisa data sekunder dan peninjauan lapangan, untuk menentukan layak
atau tidaknya dilakukan eksplorasi.
c. Penyelidikan Pendahuluan
Mempersempit daerah prospek dengan cara pemetaan geologi, geokimia,
atau geofisika udara untuk sasaran eksplorasi. Hasil yang didapat adalah
endapan yang mungkin ekonomis dan masih merupakan cadangan tereka.
d. Eksplorasi Detil
Melanjutkan penyelidikan pada sasaran-sasaran eksplorasi dan
mendapatkan cadangan yang merupakan cadangan terindikasi.
e. Eksplorasi Lanjut
Penentan secara pasti sifat-sifat yang diperlukan sebagai data persiapan
penambangan dan persiapan produksi. Hasil yang didapat adalah endapan
ekonomis dan sudah didapat cadangan terukur.
Dan metode dari eksplorasi itu sendiri terdiri dari :
1. Metode Langsung yakni menghasilkan gejala geologi tersebut dapat
diamati dengan mata geologist ; metode geologist.
2. Metode Tidak Langsung yakni menghasilkan suatu anomali yang
dapat ditafsirkan sebagai gejala geologi yang dilacak dengan; metode
geofisika dan metode geokimia.
10
(Sumber : Partanto Prodjosumarto, pengantar teknologi mineral ITB, Bandung
1996)
11
(Sumber : Nurhakim, 2006)
12
Menurut tingkat keyakinan geologi sumber daya terbagi atas 4 kategori,
yaitu :
1. Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource)
adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap Survei Tinjau.
2. Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber
daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil
tahap Prospeksi.
3. Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah
sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan
hasil tahap Eksplorasi Umum.
4. Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah
sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan
hasil tahap Eksplorasi Rinci.
13
a. Cadangan Terkira ( Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk
dan sebagian sumber daya mineral terukur yang tingkat keyakinan
geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang
semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat
dilakukan secara ekonomis.
b. Cadangan Terbukti ( Proved Reserved ) adalah sumber daya mineral terukur
yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah
terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
Dalam proses penambangan sering digunakan istilah atau jenis
cadangan sebagai berikut:
c. Cadangan Geologi (Geological Reserved) adalah sejumlah cadangan
yang batas-batasnya ditentukan oleh suatu model geologi. Dalam cadangan
ini belum diperhitungkan faktor lain seperti prosentase perolehan
penambangan dan pengurangan lainnya.
d. Cadangan Tertambang ( Mineable Reserved ) adalah sejumlah cadangan
yang secara teknis-ekonomis dapat ditambang. Faktor seperti cut-off grade
dan stripping ratio telah diperhitungkan.
e. Cadangan Terambil ( Recoverable Reserved ) adalah sejumlah cadangan
dari mineable reserved yang telah memperhitungkan faktor
prosentase perolehan penambangan.
14
2.4. Perhitungan Cadangan
Setelah kita melakukan ekplorasi pada tahap-tahap kegiatan penambangan
kemudian melakukan analisa dan perhitungan cadangan seperti terlihat pada
Gambar 2.4. Adapun tujuan dari perhitungan cadangan yaitu agar dapat
menentukan jumlah dan mutu kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan untuk
dieksploitasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan perhitungan cadangan akan dapat
mengetahui biaya produksi, membantu perencanaan, efisiensi operasi, control
kehilangan dalam penambangan, unsur produksi tambang, dan sebagainya.
Kegiatan lapangan untuk memperoleh data guna perhitungan cadangan
adalah sebagai berikut :
a. Observasi Lapangan
Merupakan gambaran praktis kondisi dan keadaan dilapangan meliput
pengambilan data geografi dan demografi.
b. Pemetaan
Tidak mutlak dilaksanakan, untuk pengambilan topografi, bentang alam,
dan lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting.
c. Pengambilan Contoh
Dapat berupa air, tanah, endapan, singkapan sesuai dengan metodenya
d. Pengambilan Data Geologi
Dapat dilakukan dengan studi literatur dan pengecekkan langsung
dilapangan.
e. Pengolahan Data
Dilakukan di lapangan (pengecekkan mudah) atau dikirim ke kantor
termasuk pekerjaan studio, uji laboratorium dan analisa.
Untuk Estimasi cadangan tidak lepas dari metode yang akan digunakan,
adapun metode perhitungan cadangan dapat dikategorikan menjadi :
1. Metode Konvesional
a. Tertua dan paling umum digunakan.
b. Mudah diterapkan, dikomunikasikan, dan dipahami.
c. Mudah di adaptasi dengan semua edapan mineral.
15
d. Kelemahannya sering menghasilkan perkiraan salah, karena cendrung
menilai kadar tinggi saja.
a. Kadar suatu luasan diasumsikan konstan sehingga tidak optimal secara
matematika.
b. Untuk endapan yang terpencar dapat terjadi penafsiran yang salah.
16
batas endapan dan pada tubuh bijihnya sangat bervariasi serta bentuk geometrinya
yang kompleks, sedangkan untuk kategori sederhana dicirikan dengan bentuk
geometri yang sederhana dan kadar pada batas endapan maupun pada badan bijih
relatif homogen.
17
Gambar 2. 6 Metode Circular USGS 1983 (I)
i
Kemiringan lapisan batubara juga memberikan pengaruh dalam perhitungan
sumber daya batubara. Bila lapisan batubara memiliki kemiringan yang berbeda-
beda, maka perhitungan dilakukan secara terpisah.
1. Kemiringan 0ᵒ - 10ᵒ
Perhitungan Tonase dilakukan langsung dengan menggunakan rumus :
Tonnase = ketebalan batubara x berat jenis batubara x area batubara
2. Kemiringan 100ᵒ – 30ᵒ
Untuk kemiringan 10ᵒ – 30ᵒ , tonase batubara harus dibagi dengan nilai
cosinus kemiringan lapisan batubara.
3. Kemiringan > 30ᵒ
Untuk kemiringan > 30ᵒ , tonase batubara dikali dengan nilai
cosinus kemiringan lapisan batubara.
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2. Bahan
1. Buku Catatan
iii
sebagai landasan berpikir bahwa
penelitian yang akan dilakukan
menjadi sangat penting.
Membaca menelah dan meneliti
buku- buku kepusatakaan dalam yang
penelitian.
berisi teori–teori pendapat dari
penulis buku yang akan dijadikan
referensi sebagai landasan teori yang
merupakan alat analisis hasil
penelitian.
Observasi : Pengamatan langsung
dilapangan
Interview : melakukan wawancara
Memahami
kepada pihak – pihak terkait
3. Metode Penelitian metode yang
Dokumentasi : mengumpulakan
digunakan.
dokumen – dokumen terkait dengan
penelitian dan mengambil atau
memotret gambar lokasi penelitian
1. Data Primer :
Luas area penambangan
Data koordinat GPS
Data log bor
Peta sebaran log bor
2. Data Sekunder : Memahami data
4. Data yang Diteliti
Peta lokasi yang diteliti.
Iklim
Stratigrafi
Dokumentasi lapangan
Profil perusahaan
Peta geologi
Menghubungi pihak – pihak yang
berwenang dengan menunjukan surat
ijin penelitian.
Penelitian Mengumpulkan data sesuai dengan Memahami data
5.
Dilapangan permasalahan penelitian. yang diteliti.
Mencatat hasil wawancara.
Mencatat pengumpulan data
dokumen.
Pengolahan data dengan menggunakan Total sumberdaya
6. Pengolahan Data
Minescape 5.7 dan cadangan.
iv
3.4. Diagram Alir Penelitian
Persiapan
Pemilihan Judul
Studi Pustaka
Pengurusan Administrasi dan Perizinan Penelitian
Primer Sekunder
Pengolahan Data
v
3.5. Jadwal Penelitian
Berikut adalah jadwal kegiatan penelitian selama proses pengerjaan tugas
akhir. Dapat dilihat pada tabel berikut.
Tahun 2022
No
Kegiatan Juni Juli Agustus
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pengambilan Data
3. Pengolahan Data
4. Penyusunan Laporan
vi
DAFTAR PUSTAKA
vii