BATUBARA
1.
2.
3.
4.
Organisasi
5.
Penyelidikan umum
prospeksi
eksplorasi
evaluasi
. Phase 1. Reconnaissance
Penyelidikan umum daerah sasaran, meliputi kegiatan penentuan lokasi singkapan,
sumur uji dan parit uji, pemetaan geologi dan pemodelan awal cekungan batubara
untuk perencanaan titik bor
2. Phase 2 Potensial Exploration
Scout drilling dengan jarak antar titik 1 km tidak bersistem, perkirakan cadangan
termasuk inferrred (diduga)
3. Phase Delineated Exploration
Melengkapi hasil kerja pada potensial exloration, membatasi daerah negatif.
Kegiatannya meliputi seismik geofisika, jpemboran dan logging geofisika dengan
jarak antar titik bor 400 meter bersistem. Perhitungan cadangan masuk kategori
indicated (terkira) untuk pemercontogan dari inti bor (coring)
teknik pemboran.
Tahapannya :
1.
Tahap Pra-eksplorasi
Pada tahap ini menetapkan asumsi mengenai jumlah, kedalaman,
luas rentangan, kualitas dan potensinkomersial dari lapisan
batubara di wilayah sasaran.
2.
Seismik refleksi dan pemboran masih dilakukan pada daerahdaerah terganggu, misal oleh sesar, intrusi atau splitting.
Tahapannya :
1.
2.
3.
4.
5.
1. Tahap Prospeksi
a Prospeksi daerah
Merupakan tahap reconnaissance yang bertujuan untuk
menjawab pertanyaan dimana batubara terdapat. Pendekatan
dengan pemetaan geologi dengan skala 1: 100.000
b. Prospekasi Pendahuluan
Tujuannya melokalisasi daerah prospek. Pemetaan geologi
dengan skala 1: 50.000 atau 1:25.000 untuk melokalisir daerah
prospek dan melakukan metode geofisika
c. Prospeksi detil
Tujuannya adalah menyediakan data pendahuluan bagi daerah
prospek secara ekonomis. Kualitas sudah lebih
dapatditentukan, demikian juga dengan cadangan semakin
terarah. Pemetaan geologi dengan skala 1: 10.000 juga
dilakukan pemboran.
1.
Eksplorasi Pendahuluan
Tujuan tahap ini untuk menaksir nilai ekonomis cadangan endapan
batubara secara akurat, sedangkan arahan penambangan
danmetoda eksploitasi sudah dapat diusulkan. Dilakukan pemboran
dan geofisik yang semakin rapat.
2.
Eksplotasi Detil
3.
2.
4.
5.
2.
3.