POLYGON
Tujuan :
Agar praktikan dapat menerapkan penggunaan alat Theodolit dalam pembuatan kerangka
dasar pemetaan.
Peralatan yang diperlukan :
1. Theodolit
1 buah
2. Unting-unting
1 buah
3. Jalon
2 buah
4. Paying
1 buah
5. Meteran
1 buah
6. Patok
1 buah
7. Statif
1 buah
Teori
Polygon merupakan serangkaian garis lurus khayal yang menghubungkan titik-titik di
permukaan bumi. Setiap titik dalam rangkaian tersebut akan menjadi acuan bagi penentuan
koordinat titik-titik disekitarnya. Pengukuran Polygon bias digunakan untuk menentukan
kerangka dasar mendatar pengukuran situasi.
Pada pengukuran situasi, Theodolit diletakkan pada titik-titik Polygon. Jika tidak terdapat
titik di antara titik-titik polygon sebagai titik acuan, maka harus dilakukan pengikatan ke
belakang (dari titik pertama polygon ke titik acuan).
Pengukuran Polygon mengikuti pengukuran sudut mendatar dan jarak mendatar antara
titik-titik Polygon. Dari selisih antara dua sudut mendatar pada satu titik, diperoleh sudut dalam
polugon pada titik tersebut.
diketahui
Sudut-sudut Polygon S0 , S1 , , S6
diketahui
Bila :
Titik 1
X1 = XR + dR sin VR
Y1 = YR + dR cos VR
Dimana dR = jarak dari titik 1 ke VR
Titik 2
X2 = X1 + d12 sin 12
Y2 =Y1 + d12 cos 12
Dimana jarak d12 = jarak titik 1 ke 2
Titik 3
X3 = X2 + d23 sin 23
Y3 =Y2 + d23 cos 23
Demikian juga untuk titik 4, 5 dan 6
Untuk mendapatkan hasil yang cukup teliti, maka diadakan koreksi-koreksi. Ada 2 macam
koreksi, yaitu :
1. Koreksi sudut f ()
S1 + S2 + S3 + S4 + S5 + S6 + f () = 7200 (jumlah sudut dalam segi enam)
Atau :
(n - 2) x 180
f () = 7200 - S1
f () merupakan koreksi sudut
f () dibagi-bagi pada S1, S2, S3, , S6
2. Koreksi jarak
a.
( )
( )
f(x) = koreksi x
b.
( )
Yakhir Yawal = 0
( )
f(y) = koreksi y
Maka :
Absis Xi diberi koreksi sebesar :
Ordinat Yi diberi koreksi sebesar :
( )
( )
Cara kerja :
Membidik Theodolit ke titik acuan dan melakukan pembacaan sudut, membuka kompas
dan melakukan pembacaan sudut mendatar
Membidik titik ke 2 dan melakukan pembacaan sudut, mengukur dengan pita ukur jarak
antara 2 titik tersebut
Membidik titik ke 3 dan melakukan seperti pada titik ke 2 dan memindahkan Theodolit
sampai mendapatkan sejumlah titik yang diinginkan.
Mengulangi kegiatan tersebut dimulai dari titik terakhir hingga kembali menuju tutuk
awal (titik ke 1)
Bila Polygon tertutup maka titik awal dan titik akhirnya berimpit, sedangkan Polygon
terbuka maka titik awal dan titik akhirnya tidak berimpit
Pengolahan Data
Titik
alat
A
B
C
D
E
Titik
bidik
B
E
A
C
B
D
C
E
D
A
BA
BT
BB
VA
HA
158,5
157
116
114
154,5
143
119
147,5
130
142
148,5
148
110,5
100,5
144,5
136
111,5
138
121
134
138,5
138
97
90,5
135
128,5
104,5
129
112
123,5
90
90
90
90
90
90
90
90
90
900
000000
833045
000000
1190830
000000
1040655
0000000
1105850
000000
1223815
54002315
Jumlah
HA
83,512
119,141
104,115
110,98
122,637
540,387
Tinggi alat
130
129
120
130,5
136
jarak titik
19,78
18,67
19.78
19,51
19,51
14,19
14,19
18,7
18,7
18,67
Koreksi sudut
Poligon segi n
Ra = (n-2) x 1800 = .0
Ra = 5400
dij (x)
19,78
-14.8982864
4.65
2.75473
-2.0288025
dij (y)
0
-32.33266247
1.098478
22.4314837
-22.70955
A. Analisa Percobaan
a. Analisa alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Theodolit, jalom, patok, rambu, unting
unting, payung, statif. Theodolit digunakan untuk membaca rambu serta untuk
mengukur sudut horizontal dan vertikal, statif untuk meletakkan Theodolit, unting
unting untuk mempermudah agar Theodolit posisinya mendatar karena pada praktikun ini
letak Theodolit dipindah pindah pada tiap titik polygon, jalom dan patok untuk
menandai titik yang akan diukur, rambu untuk membaca benang atas, tengah dan bawah,
serta payung untuk melindungi Theodolit dari cahaya matahari karena alat sensitif
terhadap cahaya. Praktikum dimulai dengan menyiapkan semua alat yang diperlukan,
setelah semua alat disiapkan kemudian dibuat sketsa lapangan berupa polygon.
Kemudian tiap titik ditandai dengan patok, mulai dari titik A sampai titik G. Setelah
itu alat diletakkan di titik A diukur tinggi alat dan diusahakan agar alat benar benar
mendatar terhadap acuan dengan menyetel nivo dan unting - unting, kemudian dilakukan
penembakan ke titikk G dan B, diperoleh sudut dalam GAB, kemudian alat dipindah ke
titik B, dilakukan penyetelan alat seperti pada titik A kemudian dilakukan penembakan
ke titik A dan C maka diperoleh sudut dalam ABC. Demikian dengan titik yang lain
sampai ke titik G.
b. Analisa praktikum
Praktikum dimulai dengan menyiapkan semua alat yang diperlukan, setelah
semua alat disiapkan kemudian dibuat sketsa lapangan berupa polygon (dengan 6 titik) di
mana jarak tiap titik bervariasi (dalam satuan meter),
Kemudian dalam menyiapkan alat theodolit pastikan buble pada tabung nivo
berada di tengah-tengah dengan memutar leveling screw. Yang menandakan bahwa
posisi teodolit pada tempat yang mendatar. Dalam praktikum ini praktikan tidak
mempunyai titik acuan yang telah diketahui koordinatnya sehingga dalam penembakan
titik dilakukan dua kali, yaitu menembak titik dari belakang kemudian ke depan. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan sudut dari tiap titik polygon (sudut dari titik belakang
merupakan 00)
Pada praktikum polygon ini juga dilakukan pengukuran jarak optis dengan
melihat angka pada rambu saat penembakan titik patok. Dalam penembakan ini dilakukan
penglihatan dan pencatatan nilai benang atas, tengah, dan bawah. Untuk mendapat jarak
pembandingnya, dilakukan juga pengukuran jarak dengan menggunakan meteran.
B. Kesimpulan
Dari percobaan polygon ini dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunaan alat theodolit
dalam pembuatan kerangka dasar pemetaan dilakukan dengan menggunakan polygon, sehingga
didapat data jarak(baik jarak optis maupun jarak horizontal.Sudut (dalam atau luar). Olehkarena
polygon yang terukur tidak tertutup sempurna yang kemudian dihitung pula nilai koreksi jarak
optis dan sudut dari polygon. Sedingga diperoleh polygon hasil koreksi yang menutup.
C. Daftar Pustaka
KELOMPOK 24
Afimonika
(0806338506)
Hendri Faldi
(0806329256)
Krisman Sinaga
(0806329363)
Piawai Said
(0806329520)
Qi Yahya
(0806329533)
(0806338941)
Tanggal praktikum
: 04 October 2009
Asisten praktikum
: KEMAL
Tanggal disetujui
Nilai
Paraf asisten