Anda di halaman 1dari 11

BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 33


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

Sedangkan tujuannya adalah untuk membuat kerangka dasar horizontal (koordinat X


dan Y tiap-tiap titik kerangka dasar) pada sekitar lokasi yang akan dipetakan. Karena
dasar horizontal ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi
horizontal, titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap. Macam-
mavam poligon :
a. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya menjadi
satu. Poligon tertutup ini hanya membutuhkan satu titik kontrol yang diketahui
koordinatnya yaitu titik awal yang sekaligus digunakan sebagai titik akhir
poligon, sudut jurusan sisi awal akan sama dengan sudut jurusan akhirnya.
Syarat geometri sudut adalah sebagai berikut :
Syarat sudut ukuran
Apabila sudut dalam :
Σ β=( n−2 ) .180 ……………....................(4.1)
Apabila sudut luar :
Σ β=( n+2 ) .180 ……………....................(4.2)
b. Poligon Terbuka Terikat Sempurna
Poligon terbuka terikat sempurna pada titik awal dan titik akhirnya dengan
dua titik diawal dan dua titik diakhir poligon.
Syarat Geometri :
α akhir −α awal=Σ β−n .180−F β ……....................(4.3)
Hitungan salah satu penutup sudut :
F β =Σ β−n.180−( A akhir − A awal) ……....................(4.4)
c. Poligon Tertutup Terikat Koordinat
Poligon tertutup terikat koordinat adalah poligon yang diikat dengan satu titik
kontrol diawal dan satu titik kontrol diakhir jalur pengukuran. Data pengukuran
yang bias diambil pada saat pengukuran dilapangan adalah jarak dan sudut.
Pada poligon tertutup yaitu garis-garis kembali ke titik awal, membentuk segi
banyak, berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih
besar daripada ketelitian letak titik awal, poligon tertutup memberikan
pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat
penting, titik sudut yang pertama = titik sudut yang terkhir. Poligon tertutup
biasanya dipergunakan untuk pengukuran titik kontur, bangunan sipil
terpusat, waduk, bendungan, pemukiman, jembatan, dan topografi kerangka.
Keuntungan dari poligon tertutup adalah walaupun tidak ada ikatan sama sekali,

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 34


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon tertutup yang
jumlah sudut dalamnya sama dengan jumlah sudut dalam.
Selain itu, terdapat pula koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis
dari bentuk geometrisnya bahwa jumlah selisih absis dan jumlah selisih ordinat
sama dengan nol. Keuntungan inilah yang menyebabkan orang-orang senang
bentuk poligon tertutup.

Gambar 4.1 Poligon Tertutup


(Sumber : Dokumen Pribadi)
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Satu-satunya kelemahan poligon tertutup yang sangat menonjol ialah
bahwa bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satunya adalah
salah sistematis) tidak akan ketahuan, dengan kata lain walaupun ada kesalahan
tersebut, poligon tertutup itu kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara
elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti itu, yaitu kalau ada
kesalahan frekuensi gelombang.

Syarat geometris dari poligon tertutup sebagai berikut :

ΣS+f (s)=(n−2) x 180° …………………..…(4.5)

Σd sin α + f (x )=0
……………………..(4.6)

Σd cos α +f ( y)=0 ……………………..(4.7)

Keterangan: ΣS : jumlah sudut

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 35


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

Σd Sin α : jumlah ∆x
Σd Cos α : jumlah ∆y
f(s) : kesalahan sudut
f(x) : kesalahan koordinat X
f(y) : kesalahan koordinat Y
B. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk membuat kerangka dasar horizontal (koordinat X dan Y tiap-tiap titik


kerangka dasar) pada sekitar lokasi yang akan dipetakan. Kerangka dasar
horizontal ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi
horizontal, titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap.
C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Pesawat Theodolite
2. Statif (Tripod)
3. Roll meter
4. Bak Ukur/ Rambu Ukur
5. Payung
6. Patok/ Cat sebagai penanda titik
7. Kompas
8. Alat tulis
9. Nivo
10. Batu Baterai A3 (4 buah)

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan pada lokasi pengukuran;
2. Memasang patok pada titik-titik yang sudah ditentukan pada sekitar lokasi.
Misalnya titik 1, 2, 3, dst;
Keterangan : Penentuan jumlah dan posisi titik-titik kerangka dasar
disesuaikan dengan kondisi lokasi pengukuran.
3. Memasang statif di titik 1 (titik awal), mengusahakan agar permukaan statif
terlihat rata pada titik P1;
4. Memasang alat ukut theodolite di atas permukaan statif, mengeraskan handle

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 36


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

pengunci alat yang ada pada statif, tetapi jangan terlalu keras, usahakan posisi
pesawat tepat berada dititik 1;
5. Mengatur nivo dengan 3 sekrup penyetel A, B, dan C, agar posisi gelembung
berada
Ditengah (satu sumbu vertical)
Cara membuat sumbu satu vertikal :
a. Memutar teropong hingga nivo sejajar dengan 2 sekrup penyetel
(misalkan A dan B);
C C

B A B
HL HL
b. Menengahkan gelembung nivo dengan cara memutar sekrup penyetel
(dengan salah satu sekrup penyetel A dan B atau dengan keduanya secara
bersamaan tetapi arah putarannya berlawanan);

atau
HL
A HL A B

c. Memutar teropong 180 ͦ, jika gelembung nivo bergeser melakukan


langkah a
dan b;
d. Langkah a, b, c dilakukan berulang hingga sebelum dan sesudah
teropong
diputar 180 ͦ gelembung nivo tidak ditengah;
6. Memeriksa tabung nivo, jika bergeser (tidak simetris) lakukan kembali
Langkah 5;
7. Melonggarkan sekrup pengunci gerakan horizontal, lihat teropong bacaan
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 37
KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

sudut lalu gerakan pesawat theodolite kearah utara lalu tekan osset dua kali
sampai didapat bacaan sudut horizontal 0 ͦ 0’0”. Kemudian mengencangkan
kembali sekrup pengunci horizontal tersebut;
8. Melonggarkan sekrup repetisi, letakkan kompas dibawah teropong pesawat
theodolite, lalu putar pesawat hingga teropong mengarah ke utara, kemudian
mengencangkan kembali sekrup repetisi;
9. Mengklik tombol osset dua kali pada layar menu theodolite sampai bacaan
horizontal menjadi 0˚00’00’’.
10. Membidik ke titik 2 mengencangkan sekrup pengunci gerakan horizontal
baca dan catat sudut horizontalnya sebagai azimuth awal (α ₁₋₂) seta sudut
vertikalnya. Catat juga bacaan benang tengah (BT), benang atas (BA), benang
bawah (BB).
11. Membidik ke titik terakhir dan lakukan pencatatan seperti langkah 10.
12. Memindahkan pesawat ke titik 2 dan atur pesawat seperti langkah 5,6 dan 7
kemudian lakukan prosedur pengukuran sudut poligon dengan cara :
BIASA
a. Memastikan teropong pada kedudukan BIASA, yaitu tanda bidik merah
berada diatas atau nivo theodolite berada di bawah.
b. Membidik teropong ke titik 1, lalu tetapkan focus target. Kemudian
melalui teropong mencatat bacaan benang tengah, benang atas dan
benang bawah.kemudian mencatat sudut horizontal serta sudut
vertikalnya sebagai bacaan belakang.
c. Membidik teropong ke titik 3, lalu tetapkan fokus target. Kemudian
melalui teropong mencatat bacaan benang tengah, benang atas dan
benang bawah. Kemudian mencatat sudut horizontal serta sudut
vertikalnya sebagai bacaan muka.
d. Mengukur jarak datar antara titik 1 dan titik 3 dengan roll meter.
e. Menghitung sudut mendatar dengan rumus :
Sudut dalam (β) = bacaan belakang – bacaan muka
13. Memindahkan theodolite ke patok selanjutnya. Melakukan seperti langkah
10 dan 11 sampai semua poligon terukur dengan catatan pesawat theodolite
telah sentries sebelum pengukuran.
PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 38
KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

E. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

1. Data Pengamatan

Table 4.2 Data pengamatan pengukuran poligon tertutup

2. Data perhitungan
Dari percobaan yang telah dilakukan terdapat data sebagai berikut :

BM = 50 m
Tinggi Alat = 1.24 m
Tinggi Patok =0m
Benang Atas (BA) = 1.020 m
Benang Tengah (BT) = 1.965 m
Benang Bawah (BB) = 0.910 m
Sudut Horizontal Biasa (H.Biasa) = 308.867
Sudut Azimuth Awal = 214.947
Sudut Vertikal = 214.947
BA + BB
a. Perhitungan benang tengah (BT) =
2
1.020+0.910
=
2
= 1.965 m
b. Perhitungan Syarat geomrtris
Syarat geometris = (n – 2) ×180 °
a. Sudut dalam
P1 = (P1 ke P2) – (P1 ke P4)
= 314.762 – 219.899
= 94.863
b. Menghitung a koreksi sudut
a. Koreksi sudut = syarat geometri – jumlah sudut
dalam
= 360 – 359.79
= 0.207

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 39


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

a. Menghitung koreksi tiap titik


a koreksi sudut
Koreksi tiap titik =
jumlah titik
0.207
=
4
= 0.052
b. Menghitung sudut H.koreksi
H.koreksi = Sudut dalam P1 + koreksi tiap
titik
= 94.863 + 0.052
= 94.91
c. Menghitung nilai azimuth tiap titik
Azimut P1 = Sudut horizontal P1
= 314.762
Untuk azimuth P2 dan berikutnya sama cara menghitungnya.
Azimut P2 = Azimuth P1 – 180 + H.koreksi P2
= 314.762– 180 + 94.91
= 424.024
d. Menghitung jarak optis dan jarak datar

1) Jarak optis
d = (BA - BB) x 100
= (1.425 – 1.242) x 100
= 18.3 m
2) Jarak Datar
D = d x sin 2 Sv
=18.3 x sin 2 90.320278
= 18.299 m

e. Menghitung beda tinggi


∆H = 0,5 x D x sin 2SV + ta – bt
= 0,5 x 18.299 sin (2 x 90.320278)
+1.24 – 0,965

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 40


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

= 0.2292 m
f. Menghitung D sin azimuth, D cos azimuth
Untuk P1−2
D sin azimuth = 18.299 x sin 314.762
= -12.933
D cos azimuth = 18.299 x cos 314.762
= 12.8857

g. Menghitung koordinat sementara (X’, Y’)


D
∑D ∑
X’ = x D sin azimut h

18.299
= x (-25.157)
60.375
= -7.625
D
∑D ∑
Y’ = x D cos azimut h

18.299
= x (24.8008 )
60.375
= 7.517

h. Menghitung kordinat (X,Y)


X = kordinat sebelum + D sin
azimuth –X’
= 1000 + (-12.933) – (-7.625)
= 994.63
Y = kordinat sebelum + D cos
azimuth – Y’
= 1000 + (12.8857) – (7.517)
= 1005.4

i. Menghitung tinggi titik koreksi


Tinggi titik koreksi = BM + beda tinggi -
D
( x ∑ Beda tinggi)
∑D

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 41


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

18.299
= 50+(0.2292 ) –( x -0.517)
60.375
= 50.385887 m

F. GAMBAR ALAT DAN GAMBAR KERJA


1. Gambar Alat
Tabel 4.3 Gambar Alat Pengukuran Poligon Tertutup
2. Gambar Kerja
Tabel 4.4 Gambar kerja Pengukuran Poligon Tertutup

G. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Untuk membuat kerangka dasar horizontal (Koordinat X dan Y tiap-tiap titik


kerangka dasar) pada sekitar lokasi yang akan dipetakan. Kerangka dasar
horizontal ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi
horizontal, titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap.

b. Dari hasil percobaan bahwa koordinat X dan Y tiap – tiap titik kerangka dasar
sekitar lokasi yang akan dipetakan adalah :

Hasil perhitungan poligon tertutup

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 42


KEOMPOK T
BAB IV PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP KELOMPOK T

2.Saran
a. Memahami cara pemakaian alat
b. Memperhatikan saat pembacaan pada pesawat theodolite agar hasil
pengukuran yang diperoleh tepat.
c. Usahakan dalam setiap proses pengukuran benar-benar teliti dan tepat
agar perhitungan selanjutnya tidak salah.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2018 43


KEOMPOK T

Anda mungkin juga menyukai