Anda di halaman 1dari 23

Praktikum Topik :

Lembar Kerja
Ilmu Ukur Tanah II Pengukuran Sudut

Program : PTB Waktu : 6 x 50 menit

Semester : IV (3sks)
Pengukuran Sudut Cara
Fakultas Keguruan Reiterasi Menggunakan Hari : Senin
dan Ilmu Pendidikan Alat Pesawat Wild T0
Tanggal : 21 Maret 2016
Universitas Sebelas
Maret Kelompok : 02

A. STANDAR KOMPETENSI
Melaksanakan pekerjaan survey menggunakan alat ukur tanah

B. KOMPETENSI DASAR
Mengukur sudut cara Reiterasi menggunakan alat Pesawat Wild T0

C. INDIKATOR
1. Bisa menyebutkan langkah langkah pengukuran sudut mendatar cara
reiterasi di lapangan.
2. Bisa mengoperasikan pesawat Wild T0 dalam pengukuran sudut mendatar
cara reiterasi.
3. Bisa melakukan perhitungan data hasil pengukuran sudut mendatar cara
reiterasi di lapangan.
4. Bisa menggambar data hasil perhitungan pengukuran di lapangan.
5. Bisa menyusun laporan praktikum.

D. PENDAHULUAN

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


Dalam praktik ilmu ukur tanah, ketelitian hasil pengukuran
merupakan hal yang sangat sangat penting, itu dikarenakan semakin tinggi
ketelitian maka tingkat keakuratan data hasil pengukuran akan semakin tinggi
pula, namun dalam pelaksanaannya di lapangan terkadang terdapat kesalahan
terutama pambacaan sudut yang dapat mempengaruhi tingkat keakuratan.
Tujuan dari pengukuran reiterasi dan repetisi adalah untuk
meminimalisir kesalahan tersebut. Dengan cara reiterasi ini sudut di lapangan
diukur sebanyak dua kali. Yaitu dengan menggunakan cara pengukuran biasa
dan luar biasa. Hal ini bertujuan agar sudut yang didapat lebih teliti sehingga
hasil pengukurannya akan lebih maksimal.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa bisa menyebutkan langkah langkah pengukuran sudut
mendatar cara reiterasi di lapangan dengan benar.
2. Mahasiswa bisa mengoperasikan pesawat Wild T0 dalam pengukuran
sudut mendatar cara reiterasi dengan benar.
3. Mahasiswa bisa melakukan perhitungan data hasil pengukuran sudut
mendatar cara reiterasi di lapangan dengan benar.
4. Mahasiswa bisa menggambar data hasil perhitungan pengukuran di
lapangan dengan benar.
5. Mahasiswa bisa menyusun laporan praktikum dengan benar.

F. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Pesawat Wild T0 : 1 buah
2. Statif : 1 buah
3. Baak ukur : 2 buah
4. Roll meter : 1 buah
5. Payung : 1 buah
6. Alat tulis menulis : secukupnya
7. Kalkulator Scientific : 1 buah
8. Paku : 8 buah
9. Unting unting : 1 buah

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


G. TINDAKAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)
1. Memperhatikan petunjuk dan dari pembimbing.
2. Melaksanakan prosedur praktikum sesuai petunjuk dari pembimbing agar
tidak terjadi kekeliruan dalam praktik.
3. Memakai pakaian praktikum.
4. Menggunakan peralatan praktik dengan baik dan hati hati.
5. Mameriksa peralatan praktik sebelum dan sesudah praktek.
6. Meletakkan alat praktik di tempat yang aman.
7. Menggunakan alat dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.

H. LOKASI PENGUKURAN
Halaman Depan Ruang Praktikum/Bengkel PTM dan PTB Baru Kampus V
FKIP UNS Pabelan.

I. LANGKAH KERJA
1. Memperhatikan arahan dan petunjuk dari pembimbing.
2. Meminjam peralatan praktek di laboratorium.
3. Menyiapkan alat alat yang digunakan untuk praktek di lapangan.
4. Memeriksa kelengkapan dan kondisi alat yang akan digunakan di
lapangan.
5. Membuat sketsa gambar lokasi yang akan digunakan untuk situasi di
lapangan.
6. Menentukan titik P sebagai titik kedudukan pesawat.
7. Mendirikan statif di titik P dengan cara:
a. Mengendorkan semua skrup pengunci pada ketiga kaki statif
b. Menaik turunkan statif dan menyesuaikan tinggi meja statif
dengan tinggi pembidik
c. Mengunci sekrup pengunci kaki statif kemudian melebarkan ketiga
kaki statif tadi dengan sudut kira-kira 60o.
d. Memasang untingunting pada sekrup penghubung untuk
memperoleh titik kedudukan pesawat.

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


e. Menancapkan salah satu kaki statif ke dalam tanah kemudian
menggerakan dua kaki yang lain untuk menyesuaikan unting-unting
agar tepat di atas titik P1 dan memperhatikan kedataran meja statif
dengan mengendorkan sekrup pada kaki statif hingga meja statif datar
f. Untuk mengecek kedataran dapat menggunakan kapur tulis yang
diletakan pada meja statif, apabila tidak menggelinding berarti meja
dalam posisi datar.
8. Memasang pesawat pada meja statif kemudian dikunci dengan sekrup
penghubung.
9. Menyetel kedataran pesawat dengan cara :
a. Memutar pesawat agar teropong pesawat sejajar dengan dua sekrup
penyetel kedataran (AB)
b. Stel nivo kotak dengan cara :
- Putarlah sekrup A, B secara bersama-sama (masuk-masuk, keluar-
keluar ) hingga gelembung nivo bergeser ke tengah indeks nivo.

- Putarlah sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo


bergeser ke tengah.

- Periksa kembali kedudukan gelembung nivo kotak dengan cara


memutar teropong ke segala arah.
- Bila ternyata posisi gelembung nivo bergeser, maka ulangi lagi
dengan cara a dan b. Penyetelan akan dianggap benar apabila
gelembung nivo kotak tetap di tengah-tengah, meskipun teropong
diputar kesegala arah.
c. Memutar sekrup pengatur kedudukan micrometer sehingga titik
indeks menunjukan 00 00.
d. Membuat posisi teropong 90 terhadap garis sumbu vertical pesawat
dengan cara:
a. Kencangkan skrup pengunci arah horizontal lalu kendorkan skrup
pengunci arah vertical.

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


b. Gerakan teropong naik atau turun sehingga mendekati sudut 90
terhadap sumbu vertical pesawat.
c. Kencangkan skrup pengunci arah vertical dan gunakan skrup
penggerak halus arah vertical sambil melihat skala zenith atau
vertical untuk mendapatkan posisi teropong tepat 90 terhadap
sumbu vertical pesawat.
e. Melepas kunci kompas dengan cara menekan klem pengunci kompas
sambil melihat lup pembaca nonius (sudut horizontal berhenti
bergerak ).
10. Mengukur tinggi pesawat dengan menggunakan rollmeterr atau bak ukur.
11. Menentukan titik A, B, C, D, E, F dan G dengan sembarang.
12. Memberi tanda titik tersebut dengan paku.
13. Menempatkan bak ukur di titik A.
14. Membidik bak ukur dengan cara :
Mengendorkan skrup pengunci horisontal kemudian pesawat
dibidikan secara kasar ke bak ukur dengan visir tepat di tengah bak
ukur.
Mengunci skrup penggerak horisontal kemudian memperjelas
bayangan bak ukur dengan memutar skrup pengatur diafragma dan
memperjelas benang silang dengan memutar skrup pengatur lensa
okuler.
Memutar skrup penggerak halus horisontal untuk menempatkan
benang vertikal ke tengah bak ukur.
15. Membaca bacaan benang atas, tengah, dan bawah.
16. Membaca sudut horizontal dengan cara:
a. Memutar sekrup pengatur kedudukan mikrometer sehingga ketiga
garis indeks membentuk garis lurus.
b. Membaca sudut horizontal yang tertera pada lup pembaca sudut.
17. Mencatat hasil pembacaan benang dan sudut di titik A.
18. Mengulangi langkah 13 sampai 16 untuk titik B, C, D, E, F, dan G.

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


19. Mengontrol jarak optis P A sampai P E dengan rumus ( Ba Bb ) x

100 mm dan mengontrol bacaan benang tengah dengan rumus

20. Melakukan pembidikan luar biasa dengan cara, mengendorkan pengunci


vertikal dan memutar teropong 180o arah vertikal dari keadaan lurus 90
terhadap sumbu teropong diubah menjadi 270o, kunci skrup pengunci
arah vertical, gunakan penggerak halus untuk mendapatkan posisi yang
tepat.
21. Mengendorkan sekrup pengunci horizontal dan arahkan teropong ke titik
G kemudian mengencangkan pengunci horizontal lalu baca benang atas,
tengah, bawah dan sudut horizontal lalu catat.
22. Mengikat pesawat dengan titik tetap (bangunan) disekitar titik pesawat
berdiri.
23. Melakukan perhitungan dari data hasil pengukuran di lapangan.
24. Memeriksa kembali alatalat praktek kemudian mengembalikan di lab.

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


J. GAMBAR LANGKAH KERJA

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


K. DATA HASIL PENGUKURAN

Bacaan Benang Sudut


Sudut Jarak
No Titik Vertikal Ket.
Nonius BA BB BT
Biasa
o
A 27 36 20 1467 1417 1367 10 90o
B 77o5920 1511 1466 1421 9 90o
C 154o5300 1532 1477 1422 11 90o
D 208o2500 1520 1450 1380 14 90o
E 242o3340 1477 1432 1387 9 90o
F 314o2700 1487 1437 1387 10 90o
G 1o5340 1450 1405 1360 9 90o
Luar Biasa
G 181o5340
F 134o2840
E 62o3321
D 28o2540
C 334o5300
B 257o5940 1509 1464 1419 9
A 207o3640

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
L. PERHITUNGAN
1. Perhitungan jarak optis ( d )
a) dA = ( Ba Bb ) x 100
= ( 1467 1367 ) x 100
= 10.000 mm = 10,00 m
b) dB = ( Ba Bb ) x 100
= ( 1511 1421 ) x 100
= 9.000 mm = 9,00 m
c) dC = ( Ba Bb ) x 100
= ( 1532 1422 ) x 100
= 11.000 mm = 11 m
d) dD = ( Ba Bb ) x 100
= ( 1520 1380 ) x 100
= 14.000 mm = 14,00 m
e) dE = ( Ba Bb ) x 100
= ( 1477 1387 ) x 100
= 9.000 mm = 9 m
f) dF = ( Ba Bb ) x 100
= (1487 1387) x 100

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
= 10.000 mm = 10,00 m
g) dG = ( Ba Bb ) x 100
= (1450 1360) x 100
= 9.000 mm = 9,00 m

2. Sudut jurusan A dibuat 00 00 00 ( Keadaan Biasa )


PA = 027o 36 20 27o 36 20 = 000 00 00
PB = 77o 59 20 27o 36 20 = 50 23 00
PC = 154o 53 00 27o 36 20 = 127 16 40
PD = 208o 25 00 27o 36 20 = 180 48 40
PE = 242o 33 40 27o 36 20 = 214 57 20
PF = 314o 27 00 27o 36 20 = 286 50 40
PG = 1o 53 40 + 360o 00 00 - 27o 36 20= 334 17 20

3. Sudut jurusan A dibuat 00 00 00( Keadaan Luar Biasa )


PA = 207o 36 40 207o 36 40 = 000 00 00
PB = 257o 59 40 207o 36 40 = 50 23 00
PC = 334o 53 00 207o 36 40 = 127 16 20

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
PD = 28o 25 40 + 360o 00 00 - 207o 36 40= 180 49 00
PE = 62o 33 21 + 360o 00 00 - 207o 36 40= 214 56 41
PF = 134o 28 40 + 360o 00 00 - 207o 36 40= 286 52 00
PG = 181o 53 40 + 360o 00 00 - 207o 36 40= 334 17 00

4. Hasil rata-rata keadaan Biasa dan Luar Biasa



00'00' ' 000 00'00' '
PA = 000 = 000 00 00
2

PB = 050 23'00" 05023'00" = 05023'00"


2
12716'40" 12716'20"
PC = = 12716'30"
2

PD = 18048'40" 18049'00" = 18048'50"


2

214 57'20" 21456 ' 41"


PE = = 21457 ' 0,5"
2
286 50' 40" 286 52' 00"
PF = = 286 51 20
2
334 17'20" 334 17' 00"
PG = = 334 17 10
2

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
5. Perhitungan sudut jurusan
<APB = UPB UPA = 050 23 00 000 00 00
= 050 23 00
<APC = UPC UPA = 127 16 30 000 00 00
= 127 16 30
<APD = UPD UPA = 180 48 50 000 00 00
= 180 48 50
<APE = UPE UPA = 214 57 0,5 000 00 00
= 214 57 0,5
<APF = UPF UPA = 286 51 20 000 00 00
= 286 51 20
<APG = UPG UPA = 334 17 10 000 00 00
= 334 17 10
<BPC = UPC UPB = 127 1630 050 23 00
= 76 53 30
<BPD = UPD UPB = 180 48 50 050 23 00
= 130 2550

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
<BPE = UPE UPB = 214 57 0,5 050 23 00
= 164 340,5
<BPF = UPF UPB = 286 51 20 050 23 00
= 236 28 20
<BPG = UPG UPB = 334 17 10 050 23 00
= 283 54 10
<CPD = UPD UPC = 180 48 50 127 1630
= 53 32 20
<CPE = UPE UPC = 214 57 0,5 127 1630
= 87 40 30,5
<CPF = UPF UPC = 286 51 20 127 1630
= 159 34 50
<CPG = UPG UPC = 334 17 10 127 1630
= 207 0 40
<DPE = UPE UPD = 214 57 0,5 180 48 50
= 034 0810,5
<DPF = UPF UPD = 286 51 20 180 48 50
= 106 0230

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
<DPG = UPG UPD = 334 17 10 180 48 50
= 153 28 20
<EPF = UPF UPE = 286 51 20 214 57 0,5
= 71 5419,5
<EPG = UPG UPE = 334 17 10 214 57 0,5
= 119 209,5
<FPG = UPG UPF = 334 17 10 286 51 20
= 47 25 50

6. Perhitungan ketelitian keadaan biasa


Rumus = Hasil rata-rata keadaan biasa dan luar biasa keadaan biasa
<A = 000 00 00 000 00 00 = 000 00 00
<B = 050 23 00 050 23 00 = 000 00 00
<C = 127 1630 127 1620 = 000 00 10
<D = 180 48 50 180 49 00 = 000 00 10
<E = 214 57 0,5 214 56 41 = 000 00 19,5
<F = 286 51 20 286 52 00 = 000 00 40
<G = 334 17 10 334 17 10 = 000 00 10
Ketelitian : 000 00 40

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
TABULASI DATA HASIL PERHITUNGAN
NOMOR NONIUS SUDUT JURUSAN SUDUT JURUSAN PERHITUNGAN
TITIK DIBUAT NOL KETELITIAN
Biasa
A 27o3620 00o0000 00o0000 00o0000
B 77o5920 50o2320 50o2320 00o0000
C 154o5300 127o1640 76o5330 00o0010
D 208o2500 180o4840 53o3220 00o0010
E 242o3340 214o5720 34o810,5 00o0019,5
F 314o2700 286o5040 71o5419,5 00o0040
G 1o5340 334o1720 47o2550 00o0010
Luar Biasa
G 181o5340 334o1740
F 134o2840 286o5200
E 62o3321 214o5641
D 28o2540 180o4900
C 334o5300 127o1620
B 257o5940 50o2300
A 207o3640 00o0000

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A
17
K. KESULITAN YANG DIHADAPI
1. Posisi penempatan rambu ukur dan penempatan rambu ukur yang kurang
presisi sehingga terjadi kesalahan pembacaan sudut nonious dan juga
baak ukur.
2. Cuaca saat praktik dilaksanakan sangat terik sekali sehingga sedikit
banyak berpengaruh terhadap bacaan pesawat itu sendiri.

L. KETERAMPILAN YANG DIPEROLEH


1. Mahasiswa dapat menyebutkan langkah langkah pengukuran sudut
mendatar cara reiterasi di lapangan.
2. Mahasiswa dapat mengoprasikan pesawat Theodolite Sokkia DT 6 dalam
pengukuran sudut secara reiterasi.
3. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan data hasil pengukuran di
lapangan.
4. Mahasiswa dapat menggambarkan perhitungan data hasil pengukuran di
lapangan.
5. Mahasiswa dapat membaca peta hasil penggambaran data pengukuran
dilapangan.

M. KESIMPULAN
1. Kesempurnaan pembuatan peta terhadap permukaan bumi ditentukan
oleh pelaksanaan pengukuran atas sudut sudut, baik sudut tegak
maupun sudut datar.
2. Salah satu cara untuk mendapatkan data data tentang sudut datar yaitu
dengan pengukuran sudut mendatar cara reiterasi.
3. Ketelitian dalam pengukuran ditentukan oleh kesempurnaan dalam
pengoperasian pesawat dan pembacaan baak ukur serta pembacaan
nonius

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


N. SARAN
1. Usahakan agar rambu ukur berada dalam posisi yang benar benar betul
dan diusahakan tegak, jangan miring, dan jangan goyang.
2. Sebelum melakukan kegiatan praktik diusahakan mengecek kembali alat
alat yang akan digunakan apakah dalam kondisi yang siap pakai atau
tidak.
3. Mengembalikan alat dalam keadaan seperti awal peminjaman.

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


Lampira
n

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Pesawat Sokkia Statif

Baak ukur Unting-Unting

Roll Meter Alat Tulis

17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


GAMBAR KERJA

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah II Kelompok 2A


17

Anda mungkin juga menyukai