Anda di halaman 1dari 4

BAB X

PEMETAAN PLANIMETRIS DENGAN PITA UKUR

Xi. Pengantar
Peta planimetris adalah peta yang menggambarkan posisi planimetris dari obyek
yang diketahui. Umumnya peta ini digunakan untuk keperluan kadastral. Peta
planimetris dibuat dengan skala besar 1 : 500 sampai 1 : 2500
Jika alat yang dipakai hanya pita ukur saja, termasuk pengadaan kerangka petanya
maka luasan yang dipetakan hanya terbatas.

X.2. Prosedur Pemetaan Planimetris


Secara garis besar prosedur pemetaan planimetris adalah :
1. Pengadaan kerangka peta
2. Pengukuran detail dan pencatatannya
3. Penggambaran
Pengadaan kerangka peta dan pengukuran detail sebetulnya dapat dilakukan secara
bersamaan.

X.3. bentuk-bentuk kerangka peta dan kontrolnya. 1.


Rangkaian segitiga

Gambar X.1. kerangka peta bentuk rangkaian segitiga.

Universitas Gadjah Mada 1


2. Garis Baris

Gambar X.2. Kerangka peta bentuk garis besar.


4. Garis pangkal

Gambar X.3. Kerangka Peta bentuk garis pangkal.


X.4. Pengukuran detail
1. Cara penyikuan

Gambar X.4. pengukuran detail cara penyikuan

Universitas Gadjah Mada 2


Pojok-pojok bangunan B diproyeksikan ke garis ukur 1 2 di titik-titik a1 dan b1
2. Cara pengikatan

Gambar X.5. pengukuran detail cara pengikatan


Pojok bangunan B, diikat dari titik-titik bantu a, b dan titik 2. Titik-titik bantu bisa
ditentukan dulu pada garis ukur 1 2.
3. Cara interpolasi

Gambar X.6. Pengukuran detail cara interpolasi


Pada pengukuran detail cara interpolasi, sisi-sisi bangunan B diluruskan sampai di
garis-garis ukur. Titik-titik potong yang terjadi 11, 31, 21, dan 41.
Pengal-pengal garis yang terjadi diukur, agar dapat dipakai untuk menggambar posisi
detail. Pada pengukuran detail pada umumnya dipakai cara kombinasi/ gabungan
dari ketiga cara tersebut.

X.5. Pencatatan data ukur.


Pencatatan data ukur ditulis langsung pada sket yang dibuat dilapangan oleh karena itu
skets dibuat dengan memakai skala besar dan dibuat secara rapi dan benar. Skets yang
balk dan rapi akan sangat membantu dalam proses pengambaran. Penulisan data ukur,
ditulis search jalanya pengukuran. Ketentuan penulisan jarak terukur ada tanda (-) atau (
) yang berarti jarak

Universitas Gadjah Mada 3


masih berlanjut. Tanda (=) berarti berhenti, disamping tanda (<>) untuk kontrol
ukuran. Contoh 1:

Jarak 1 ke 2 = 30.0+21.0 m
1 ke a = 16.1 m 1 ke
b = 30.0 m
contoh 2.

Gambar X.8. penulisan angka diangsul


Jarak diagonal 4-1 = 25.16 m, didalam tanda < >

X.6. Pengambaran
Pengambaran data-data ukur, dimulai dengan tahapan :
1. penggambaran kerangka peta dilanjutkan dengan ceking dengan kontrol ukuran.
2. Setelah penggambaran kerangka peta selesai, dilanjutkan dengan penggambran
detail.
3. Pada penggambaran detail prinsipnya adalah merekontruksi kembali seperti saat
pengukuran di lapangan.
Peta yang dihasilkan di perhalus dan dilengakapi dengan legenda dan
keterangan secukupnya.

Universitas Gadjah Mada 4

Anda mungkin juga menyukai