SURVEI PEMETAAN 1
Disusun oleh:
Kelompok: 4B
SEKOLAH VOKASI
2021
Praktik Survei Pemetaan 1
1. Judul
Pengecekan Kesalahan Kolimasi dan Indeks Vertikal
2. Tujuan Praktikum
• Mahasiswa mampu mengenali bagian-bagian dari alat ukur theodolite secara
langsung
3. Pelaksanaan
Tempat : Gedung Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Waktu : Hari Jumat 5, November 2021
4. Alat dan bahan
Sebutkan alat/perangkat lunak dan bahan yang digunakan secara detil. Untuk
bahan disebutkan ekstensinya. Perangkat lunak yang digunakan disebutkan
hingga keterangan versi yang digunakan.
N Alat Jumlah
o
1 Theodolite statif 1
2 Kaki tiga 2
3 Unting-unting 1
5 Alat tulis 1
1|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
5. Dasar Teori
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan pengukuran posisi relatif pada
permukaan bumi, dalam hal pengukuran jarak, sudut, dan arah baik vertikal
maupun horizontal. Pengukuran bertujuan untuk menghasilkan ukuran-ukuran
dan kontur pada permukaan tanah, ini berguna untuk persiapan membuat sebuah
peta, menarik garis batas tanah, mengukur luas permukaan tanah, dan memilih
tempat yang cocok untuk mendirikan sebuah bangunan. Dalam suatu
pengukuran terdapat berbagai alat untuk melakukan pengukuran sudut maupun
panjang. Adapun salah satu alat yang khusus untuk mengukur sudut, yaitu
theodolite. Perkembangan theodolite sangat pesat hingga saat ini tersedia
teknologi theodolite digital agar mempermudah dalam melakukan pengukuran
sudut dalam ilmu ukur tanah.
Theodolite adalah sebuah alat untuk melakukan pengukuran sudut baik itu
vertikal maupun horizontal. Awal mula ditemukannya theodolite oleh seorang
astronom bernama Roemer di tahun 1690. Setelah melalui perkembangan
theodolite digunakam sebagai keperluan surveying pada 1893, diadakan
penambahan pada alat theodolite sehingga memungkinkan untuk digunakan
dalam melakukan pengukuran dalam surveying. Theodolite modern saat ini yang
dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe optik dan digital sangat mudah digunakan dan
bersifat kompak, ringan, dan sederhana karena bagian-bagian dan skalanya
tertutup dan kedap debu sekaligus kelembapan.
𝐵 − 𝐿𝐵
− 90𝑂
2
2|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
𝐵 + 𝐿𝐵
+ 180𝑂
2
6. Langkah Kerja
1. Centering dan Levelling Alat Ukur Theodolite
• Persiapkan alat utama dan alat bantu yang akan di butuhkan
• Tentukan titik tempat berdirinya alat. Bias menggunakan paku payung
untuk menandai titik tersebut
• Ambil statif, lalu buka penguncinya dan lebarkan hingga membentuk
sebuah segitiga. Tempatkan diatas persis di atas titik yang telah ditandai
tadi.
• Buka wadah theodolite lalu pasangkan diatas statif. Jika sudah
terpasang lalu kunci dengan skrup pengunci yang ada di bawah
theodolite agar theodolite tidak jatuh
• Lakukan centering dengan cara memasukkan center point yang ada
pada teleskop centering optis ke atas titik yang ditandai dengan paku
payung tadi.
3|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
• Setelah center point tepat berada diatas titik, tempatkan gelembung nivo
kotak agar tepat berada di tengah dengan cara menaik turunkan ketiga
kaki statif.
• Cek kembali center point, jika sudah pas di atas titik lakukan levelling
yaitu dengan cara menempatkan gelembung nivo tabung agar tepat
berada di tengah tengah.
• Gunakan skrup abc dengan cara sejajarkan monitor bacaan dengan 2
skrup lalu putar skrup ab berlawanan arah hingga gelembung nivo
berada di tengah. Sejajarkan kembali monitor bacaan dengan skrup c
lalu putar hingga gelembung nivo tabung berada di tengah.
• Cek kembali center poitnt, gelembung nivo kotak, dan gelembung nivo
tabung apakah sudah sesuai, jika sudah maka pengukuran siap
dilaksanakan.
2. Pembacaan Sudut Biasa
• Tentukan target yang akan dibidik, bias menggunakan paku payung
atau pun kertas yang sudah di beri tanda.
• Bidikkan teropong theodolite ke arah target yang sudah di tentukan tadi,
gunakan visier sebagai pembantu gerak kasar untuk memusatkan ke
target.
• Jika sudah dekat, kunci piringan horizontal dengan klem pengunci agar
tidak bergerak-gerak. Gunakan penggerak halus horizontal agar benang
optis tepat pada target.
• Jika sudah tepat, baca bacaan sudut yang terdapat pada monitor bacaan
lalu catat bacaan sudut horizontal dan vertical.
4|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
5|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
• Hasil pengukuran
Kesalahan Kolimasi :
𝐵 − 𝐿𝐵
− 90𝑂
2
365𝑂 36′ 10" − 155𝑂 35′ 55"
= − 90𝑂
2
= 0𝑂 0′ 7.5"
= 0𝑂 0′ 10"
6|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
• Sketsa Pengukuran
8. Kesimpulan
Dalam praktikum pengecekan kesalahan indeks vertical dan kesalahan kolimasi
kita dapat mengetahui bahwa:
• Syarat untuk menggunakan alat ukur theodolite adalah lakukan centering
dan levelling, jika tidak centering maupun levelling maka akan berpengaruh
pada kesalahan sudut ataupun jarak nantinya.
• Alat yang digunakan dapat mempengaruhi kesalahan indeks vertical dan
kesalahan kolimasi
• Untuk melakukan koreksi kesalahan indeks vertical maupun kesalahan
kolimasi dapat menggunakan metode pembacaan sudut biasa dan luar biasa
• Berikut adalah rumus cara menghitung kesalahan kolimasi alat ukur
theodolite:
𝐵 − 𝐿𝐵
− 90𝑂
2
• Berikut adalah rumus cara menghitung kesalahan indeks vertikal alat ukur
theodolite:
𝐵 + 𝐿𝐵
+ 180𝑂
2
7|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
9. Daftar Pustaka
Juniashari, F. (2016, Maret 11). Kesalahan Kolimasi Dan Indeks
Vertikal. (J. Ashari, Ed.) 8.
Syaifullah, A. (2014). Ilmu Ukur Tanah. (A. Syaifullah, Ed.)
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Tanjung Nugroho, S. M. (2019). Praktek Peralatan Survey. Modul Teori
PPK-1206/2sks/Modul1-7, 14-20.
8|Halaman
Praktik Survei Pemetaan 1
10. Lampiran
9|Halaman