Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI KONTRUKSI

“Menghitung Besar Kesalahan Kolimasi, Indeks Vertikal, dan Cek Ketinggian”

Disusun Oleh :

Faridatul Husna Eni 18/431863/SV/15834

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK GEOMATIKA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018/2019
I. Judul
Menghitung Besar Kesalahan Kolimasi, Indeks Vertikal, dan Cek Ketinggian.

II. Tempat dan Waktu


Tempat : Halaman Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM
Waktu :Jum’at, 23 Agustus 2019

III. Maksud dan Tujuan


1. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat ukur Theodolite dan alat bantunya.
2. Mahasiswa dapat menghitung besar kesalahan kolimasi dan indeks vertical.
3. Mahasiswa dapat menghitung ketinggian gedung melalui pengukuran langsung dan
pengukuran sudut.

IV. Alat dan Bahan


1. Theodolite 1 buah.
2. Statif 1 buah.
3. Pita ukur 1 buah.
4. Alat tulis :pulpen, kertas, papan alas.
5. Kalkulator 1 buah

V. Langkah Kerja
A. Pengecekan kesalahan Kolimasi
1. Dirikan dan lakukan pengaturan alat (sentering).
2. Tentukan target.
3. Bidik target dengan kondisi “teropong biasa”, catat nilai bacaan Hz
nya.
4. Bidik target dengan kondisi “teropong luar biasa”, catat nilai bacaan
Hz nya.
5. Hitung kesalahan kolimasinya.

B. Pengecekan Ideks Vertikal


1. Dirikan dan lakukan pengaturan alat (sentering).
2. Tentukan target.
3. Bidik target dengan kondisi “teropong biasa”, catat nilai bacaan
vertikalnya.
4. Bidik target dengan kondisi “teropong luar biasa”, catat nilai bacaan
vertikalnya.
5. Hitung kesalahan kolimasinya.
C. Menghitung Ketinggian Gedung
1. Tentukan tempat berdirinya alat dan lakukan sentering.
2. Tentukan objek mana yang akan diukur ketinggiannya.
3. Bidik bagian atas bangunan, lalu catat sudut vertikalnya sebagai α1
4. Bidik bagian paling bawah bangunan, lalu catat sudut vertikalnya
sebagai α2
5. Mengukur jarak kedudukan alat dengan bagunnan, catat sebagai d.

VI. Dasar Teori

A. Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk
hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem
pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke
standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
Cara untuk mengetaui alat ukur sudut perlu dilakukan kalibrasi atau tidak dengan
cara :

1. Uji Kolimasi

 Menguji apakah garis bidik tegak Lurus sumbu II.


 Mengecek besar kesalahan kolimasi
a. Untuk Pembagian Skala Pir. Hz searah jarum jam.
β =𝐵−𝐿𝐵
2
− 90°
b. Untuk Pembagian Skala Pir. Hz berlawanan jarum jam.
β =𝐵−𝐿𝐵
2
+ 90°

2. Uji Indeks

 Menguji apakah garis bidik teropong benar-benar mendatar.


 Mengecek kesalahan indeks vertical
a. Untuk sistem pembacaan 1 x 360°
𝐵+𝐿𝐵
p = 180° - 2
b. Untuk sistem pembacaan 1 x 180°
𝐵+𝐿𝐵
p = 90° - 2
c. Untuk sistem pembacaan 4 x 90°
𝐵+𝐿𝐵
p = 45° - 2

B. Pengukuran Jarak Langsung


Pengukuran jarak langsung adalah pengukuran jarak yang dilakukan secara
langsung menggunakan alat ukur jarak langsung. Seperti : pita ukur.

C. Mengukur Ketinggian (Jarak Vertikal) Objek.


Menghitung ketingian suatu objek dengan mencari sudut vertical dan jarak
antara pengamat dengan objek yang diamati.
Keterangan :
α1 & α2 : Bacaan sudut horizontal
h1 d :jarak objek dengan alat ukur
α1 h1 :tinggi 1
H h2 :tinggi 2
α2
H :tinggi gedung keseluruhan
h2

Perhitungan :
h1 : d tan α1
h2 : d tan α2
d
H : h1 + h2

VII. Hasil dan Pembahasan

1. Pengecekan Kesalahan Kolimasi.

Bacaan Sudut Hz
No Nama
Bacaan Biasa Bacaan Luar Biasa
1. Pena 37° 27’ 45” 217° 27’ 30”
2. Farida 177° 24’ 40” 357° 24’ 40”
3. Sapnah 14° 36’ 05” 194° 36’ 10”
4. Yovi 37° 34’ 15” 217° 33’ 45”
5. Ipam 337° 20’ 35” 157° 20’ 30”

Perhitungan kesalahan kolimasi :


Farida
Diputar berlawanan arah jarum jam :

177° 24’ 40” − 357° 24’ 40”


β= + 90° = 0°
2
2. Pengecekan Kesalahan indeks Vertikal.

Bacaan Sudut Vertikal


No Nama
Bacaan Biasa Bacaan Luar Biasa
1. Pena 90°14’ 10” 269° 45’ 45”
2. Farida 91° 07’ 15” 268° 52’ 40”
3. Sapnah 90° 10’ 25” 269° 49’35”
4. Yovi 90° 22’ 45” 269° 37’ 05”
5. Ipam 91° 7’ 20” 268° 52’ 45”

Perhitungan kesalahan indeks vertikal :


Farida
𝐵+𝐿𝐵
P = 180° -
2
91° 07’ 15” + 268° 52’ 40”
=180° - 2
= 0° 0’ 2, 5”

3. Cek ketinggian Gedung

Bacaan Sudut Vertikal


Jarak
α1 α2
25, 8 m 90° 0’ 0’ - 69° 32’ 45” 94° 06’ 50” - 90° 0’ 0”
= 20° 27’ 15” = 04° 6’ 50”

h1 : 25,8 Tan (20° 27’ 15”)


:9, 622 meter
H
h2 : 25,8 tan (04° 6’ 50”)
:1, 855 meter

H : 9, 622 + 1, 855
:11, 477 meter
VIII. Kontribusi Praktikan

Nama Tugas
Pena Mengukur jarak, menghitung data
Farida Mengukur jarak, mencatat data
Sapnah Sentering, mencatat data, menghitung
data, mengukur jarak
Yovi Membidik gedung
Ipam Sentering, menghitung data

IX. Kesimpulan
Dari ” Praktikum Menghitung Besar Kesalahan Kolimasi, Indeks Vertikal dan
Menghitung Ketinggian Gedung” diperoleh hasil :
1. Nilai kesalahan kolimasi yang didapat sebesar 0° sehingga bisa disimpulkan
bahwa garis bidik teropong sudah tegak lurus dengan sumbu II
2. Nilai kesalahan indeks vertikal didapat sebesar 2, 5” sehingga masih dikatakan
bahwa tingkat kedataran masih masuk nilai toleransi.
3. Dari pengukuran sudut vertikal dan jarak langsung diperoleh tinggi gedung
Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM memiliki ketinggian 11, 477
meter

X. Daftar Pustaka
Basuki, Slamet. 2016. Ilmu Ukur Tanah (Edisi Revisi). Yogyakarta:Gadjah Mada Press.

Anda mungkin juga menyukai