(GM105)
LAPORAN PRAKTIKUM
SURVEI TERESTRIS DASAR
Dosen Pengajar:
Farouki Dinda Rassarandi, S.T., M Eng.
Rizki Widi Pratama, A.Md.Kom
Oleh:
Kelompok II
2020
BAB III
Praktikum Minggu 13
Laporan Pengukuran Detil
A. Latar Belakang
Praktikum ilmu ukur wilayah ini perlu melakukan pengukuran detail situasi. Pada
pembuatan peta diperlukan teknik dan seni yang meliputi semua metoda untuk
pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi dan lingkungan
fisik bumi. Oleh sebab itu, titik di permukaan bumi harus ditentukan. Dari titik yang
telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Pembuatan peta situsi
diawali dengan pengambilan data melalui pengukuran-pengukuran baik pengukuran
horizontal maupun vertikal, sehingga setiap detail pada peta dapat diketahui posisinya
terhadap bidang datar.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan pengukuran detil situasi ialah :
1. Dapat menyajikan gambaran teliti dalam bentuk peta.
2. Dapat menggambarkan pada bidang datar dengan skala tertentu sesuatu yang dapat
mencerminkan bayangan horizontal dan vertikal dari suatu daerah.
E. Dasar Teori
Pengukuran detail situasi adalah pengukuran suatu daerah dengan cara menentukan
objek-objek penting berdasarkan unsur sudut dan jarak dalam jumlah yang cukup
sehingga dapat mewakili atau menggambarkan daerah tersebut beserta isinya secara jelas
dan dituang kedalam skala tertentu. Praktikum ilmu ukur wilayah ini perlu melakukan
pengukuran detail situasi. Pada pembuatan peta diperlukan teknik dan seni yang meliputi
semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi
dan lingkungan fisik bumi. Oleh sebab itu, titik di permukaan bumi harus ditentukan. Dari
titik yang telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Pembuatan peta
situsi diawali dengan pengambilan data melalui pengukuran-pengukuran baik pengukuran
horizontal maupun vertikal, sehingga setiap detail pada peta dapat diketahui posisinya
terhadap bidang datar. Pada pengukuran detil situasi, data detil situasi lapangan harus
dapat digambarkan pada bidang datar dengan skala tertentu yang dapat mencerminkan
bayangan horizontal dan vertikal dari daerah tersebut.
Untuk pembuatan peta situasi, detail yang diambil meliputi detail planimetris dan detail-
detail ketinggian. Detail planimetris menyangkut posisi horisontal dari bangunan-
bangunan rumah, jalan, jembatan, saluran air, lapangan serta batas-batas areal dan
sebagainya. Sementara detail-detail ketinggian diperlukan untuk penggambaran keadaan
topografi lapangan yang nantinya akan digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur.
Yang dimaksud titik detail adalah semua benda atau titik-titik benda yang merupakan
kelengkapan dari sebagian permukaan bumi. Benda tersebut meliputi benda-benda buatan
manusia seperti gedung-gedung, jalan raya, saluran drainasi, dengan segala
perlengkapannya dan benda-benda alam seperti gunung, bukit, sungai, jurang, danau, dll.
F. Pelaksanaan Praktikum
G. Pengolahan Data
I. Kesimpulan
Pengukuran detil yang dilakukan oleh kelompok 2 yaitu mengukur bangunan/gedung,
trotoar, jalan, boulevard, dan taman. Praktikum kali ini berjalan dengan lancar walaupun
ada kendala saat melakukan pengukuran di beberapa titik, karena turunnya hujan yang bisa
terbilang cukup lebat sehingga kami menghentikan sejenak kegiatan kami. Namun, kami
dapat menyelesaikan pengukuran kali ini tepat waktu dengan waktu yang di tentukan
dalam sekali pertemuan. Hasil pengukuran juga harus diolah dengan teliti, agar tidak
timbul kesalahan dalam proses perhitungan.
J. Daftar Pustaka
http://sejahtera15.com/pengukuran-detail-situasi/
https://www.ilmutekniksipil.com/ilmu-ukur-tanah/pengukuran-detail-poligon