Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEODESI FISIK

Dosen :

Ira Mutiara Anjasmara, ST, M.Phil, Ph.D

Oleh :
Fatikunada 03311540000045
Agus Prapto Sasono 03311540000047

KELAS A

TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
SOAL
1. Apa definisi dari percepatan gravitasi, percepatan sentrifugal, potensial
gravitasi dan potensial sentrifugal.
2. Apa yang dimaksud dengan gayaberat dan potensial gayaberat serta bagaimana
hubungan antara keduanya.
3. Mengapa garis-garis bidang ekipotensial tidak benar-benar paralel?
4. Jika bumi diasumsikan sebagai bola dengan radius R=6371005 m dan
konstanta gravitasi geosentrik GM=3986005x108 m3s-2, hitung parameter
geodesi fisik berikut pada titik (r=R, f=-32°,l=116°):
V, F,W
b, z, g
5. Apakah garis unting2 pada alat survey searah dengan vektor gravitasi,
vektor sentrifugal atau vektor gayaberat?
6. Tuliskan persamaan Laplace dan Poisson. Bagaimana sifat persamaan
Poisson pada saat berada di luar massa Bumi?
7. Hitung nilai Legendre (Pnm(t)) untuk t = cos 30° sampai degree dan orde 5

JAWABAN
1. Definisi dari :
 Percepatan gravitasi
Percepatan gravitasi sering disebut juga sebagai “medan kekuatan gravitasi”
atau “percepatan karena pengaruh gayaberat”. gaya gravitasi yang bekerja pada
sebuah unit masa.
 Percepatan sentrifugal
Gaya sentrifugal (karena rotasi) yang dialami sebuah unit masa.
 Potensial gravitasi
kerja yang dilakukan oleh Bumi untuk memindahkan sebuah unit massa dari
posisi tak hingga sampai posisi dengan jarak r dari pusat gravitasi.
 Potensial sentrifugal
kerja yang dilakukan planet (rotasi) untuk membuat sebuah unit masa tetap
berada pada orbitnya.

2. Pengertian Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat
suatu benda adalah besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut.
Vektor gayaberat menunjukan arah vertikal (orientasi dari instrumen/alat survei) dan
besarnya (berat). Resultan dari potensial gravitasi dan potensial sentrifugal disebut
sebagai potensial gayaberat (W).
Hubungan antar gayaberat dan potensial gayaberat:
𝑔=∇𝑔

Dimana : g = Gaya berat


W = Potensial Gaya Berat
∇ = Gradien / Turunan
3. Karena nilai grafitasi di titik-titik permukaan bumi memiliki nilai yang berbeda satu
sama lain dan penggepengan bumi menyebabkan bidang ekipotensial tidak benar-
benar paralel.

Gambar : Permukaan ekipotensial (level) dan garis unting-unting (plumbline).

GM
4. V= = 62564775.89 m2
R
1
∅ =1 2𝑔2 = 𝑔2(𝑔 cos ∅ )2 = 77612.89
2 2
𝑔 = 𝑔 + ∅ = 62642388.78
𝑔 = 𝑔 cos ∅ cos 𝑔 𝑔 + 𝑔 cos ∅ sin 𝑔 𝑔 + 𝑔 sin ∅ 𝑔 |r| = 𝑔, jadi …
𝑔 = cos ∅ cos 𝑔 𝑔 + cos ∅ sin 𝑔 𝑔 + sin ∅ 𝑔 = −0.3718 𝑔 + 0.7622 𝑔 − 0.5299 𝑔
𝑔 = −9.8202𝑔 = 3.6512𝑔 − 7.4850𝑔 + 5.203𝑔 𝑔2𝑔−2
|b|= 9.8202 𝑔2𝑔−2
𝑔 = 𝑔2𝑔 dimana 𝑔 adalah komponen dari r yang diproyeksikan kebidang ekuator,
sehingga vektornya tidak mempunyai komponen k
𝑔 = 𝑔 cos ∅ cos 𝑔 𝑔 + 𝑔 cos ∅ sin 𝑔 𝑔 = 𝑔 cos ∅ (cos 𝑔 𝑔 + sin 𝑔 𝑔)
𝑔 = 𝑔2(𝑔 cos ∅ (cos 𝑔 𝑔 + sin 𝑔 𝑔)) = −0.0126 + 0.0258
Dan |z|= 0.02878 𝑔2𝑔−2
𝑔 = 𝑔 + 𝑔 = 3.6386𝑔 = 3.6512𝑔 − 7.4592𝑔 + 5.203𝑔 𝑔2𝑔−2
|g| = 9.7958 𝑔2𝑔−2

5. Vektor Gaya berat. Vektor gayaberat digunakan untuk mendefinisikan arah vertikal
di suatu titik (contohnya ketika sentring alat menggunakan nivo). Garis vertikal
tersebut dikenal juga sebagai garis unting-unting (plumbline) dan merupakan garis
lengkung (skew).

6. Persamaan Laplace
∇ 2𝑔 = 0
Persamaan Poison
∇ 2𝑔 = −4πGρ
Di luar Bumi, karena densitas massa ρ = 0, maka persamaan Poisson akan menjadi
persamaan Laplace.

7. P0(t)=1 dan P1(t)=t


Dari rumus rekursi diperoleh hubungan
3 1
1) Untuk n=1  P2(t) = t x (P1)(t) - P0(t)
2 2
3 1
= txt-
2 2
1
= (3t2 – 1)
2
5 2
2) Untuk n=2  P3(t) = t x P2(t) x x P1(t)
3 3
5 1 2
= t ( (3t2-1) - t)
3 2 3
53 5 2
= t - t - t
2 6 3
53 3
= t - t
2 2
7 3
3) Untuk n=3  P4(t) = t x P3(t) - – P2(t)
4 4
7 3
= t x P3(t) - x P2(t)
4 4
7 53 3 3 1
= t ( t - t) - ( (3t2 – 1))
4 3 2 4 2
35 4 21 2 9 2 3
= t - t - t +
12 8 8 8
35 4 15 2 3
= t - t +
12 4 8
9 3
4) Untuk n=4  P5(t) = t x P3(t) - – P2(t)
5 4
9 35 15 2 3 4 5 3
= t ( t4 - t + ) - ( t3 - t2)
5 12 4 8 5 2 2
21 5 27 3 27 6
= t - t + t – 2t3 + t2
4 4 40 5
21 5 27 3 6 2 27
= t - 3
t – 2t + t - t
4 4 5 40
21 5 31 3 6 27
= t - t + t2 - t
4 4 5 40
untuk t = cos 30°
√3
P5(t) = P5(cos 30°) = P5 ( )
2
21 √3 5 31 √3 6 √3 27 √3
= ( ) - ( )( )3 + ( )2 - ( )
4 2 4 2 5 2 40 2
21 9√3 31 3√3 6 3 27√3
= ( )-
( ) + ( )-( )
4 32 4 8 5 4 80
27.9 31.3 27 18
=( - − ) √3 +
4.32 4.8 80 20
189 93 27 9
=( - − ) √3 +
128 32 80 10
189 93 27 √3 9
=( - − ) +
16 4 10 8 10
945−1860−216 √3 9
=( ) +
80 8 10
−1131 √3 9
= x +
80 8 10
= -3,060858 + 0,9
= -2,16

Anda mungkin juga menyukai