PENDAHULUAN
1
Data MGG yang digunakan dalam pemodelan geoid dipengaruhi oleh
penggunaan nilai degree dari MGG tersebut. Penggunaan nilai degree 120 MGG
EGM96 pada pemodelan geoid kota semarang dengan jarak distribusi antar titik
gaya berat sekitar 1,9kilometer, memberikan kontribusi ketelitian yang lebih baik
dibandingkan penggunaan degree maksimal MGG EGM96 dan EGM2008
(Rastawira, 2013). Penggunaan degree maksimum MGG EGM2008, pada wilayah
yang memiliki data gaya berat yang sangat renggang memberikan kontribusi yang
baik pada ketelitian model geoid lokal yang terbentuk.Hal ini disebabkan
karena kekosongan data akan tertutupi dengan nilai gayaberat yang didapat
dari kontribusi gelombang panjang (Prima, 2010).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Ellipsoid
2. Mengetahui sejarah tentang Ellipsoid.
3. Mengetahui peran serta hubungan antara Ellipsoid dengan Undulasi Geoid
dan hubungan antara Ellipsoid dan Undulasi Geoid dengan Ilmu Geodesi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ellipsoid
Sebuah ellipsoid memiliki tiga sumbu simetri tegak lurus berpasangan yang
berpotongan di pusat simetri , yang disebut pusat ellipsoid. Segmen garis yang
dibatasi pada sumbu simetri oleh ellipsoid disebut sumbu utama , atau hanya
sumbu ellipsoid. Jika ketiga sumbu memiliki panjang yang berbeda, ellipsoid
dikatakan tri-aksial atau jarang skalen , dan sumbu-sumbu tersebut didefinisikan
secara unik.
Jika dua sumbu memiliki panjang yang sama, maka ellipsoid adalah ellipsoid
revolusi , juga disebut spheroid . Dalam kasus ini, ellipsoid invarian di bawah
rotasi di sekitar sumbu ketiga, dan dengan demikian ada banyak cara untuk
memilih dua sumbu tegak lurus dengan panjang yang sama. Jika sumbu ketiga
lebih pendek, ellipsoid adalah spheroid oblate ; jika lebih panjang, itu adalah
spheroid prolate . Jika ketiga sumbu memiliki panjang yang sama, ellipsoid adalah
sebuah bola .
3
2.2 Persamaan Ellipsoid
𝒙𝟐 𝒚𝟐 𝒛𝟐
+ +
𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒄𝟐
Ket :
2.3 Parameterisasi
Parameter ini dapat diartikan sebagai koordinat bola, di mana θ adalah sudut
kutub dan 𝜑 adalah sudut azimuth dari titik ( x , y , z ) dari ellipsoid.
• 𝑥 = 𝑎 sin 𝜃 cos 𝜑
• 𝑦 = 𝑏 sin 𝜃 sin 𝜑
• 𝑧 = 𝑐 cos 𝜃
dimana 0 ≤ θ ≤ π , 0 ≤ 𝜃 < 2 π
4
2.4 Bagian pesawat
Perpotongan bidang dan bidang adalah lingkaran (atau direduksi menjadi satu
titik, atau kosong). Setiap ellipsoid adalah gambar dari unit bola di bawah
beberapa transformasi affine, dan setiap bidang adalah gambar dari beberapa
bidang lain di bawah transformasi yang sama. Jadi, karena transformasi affine
memetakan lingkaran ke elips, persimpangan pesawat dengan ellipsoid adalah
elips atau titik tunggal, atau kosong. Jelas, spheroid mengandung lingkaran. Ini
juga benar, tetapi kurang jelas, untuk ellipsoid triaksial.
2.6 Aplikasi
Geodesi :
Mekanika :
Kristalografi :
5
Ellipsoid termal , ellipsoid yang digunakan dalam kristalografi untuk
menunjukkan besarnya dan arah getaran termal atom dalam struktur
kristal.
Penerangan :
Obat :
Salah satu tujuan ilmu geodesi adalah menentukan bentuk dan ukuran bumi
termasuk pula didalamnya menentukan medan gaya berat bumi dalam dimensi
ruang dan waktu. Bentuk bumi didekati melalui beberapa model diantaranya
ellipsoida yang merupakan bentuk ideal dengan asumsi bahwa densitas (
kerapatan ) bumi homogen. Sementara itu kenyataan sebenarnya, densitas massa
bumi yang heterogen dengan adanya gunung, lautan, cekungan,dataran akan
membuat ellipsoid berubah menjadi bentuk yang baru yaitu Geoid. Geoid disebut
sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya. Lebih jauh geoid dapat
didefinisikan sebagai bidang ekipotensial yang berimpit dengan permukaan laut
pada saat keadaan tenang dan tanpa gangguan , karena itu secara praktis geoid
dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (Mean sea level-MSL). Jarak
geoid terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid
tidak sama di semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran
densitas massa bumi. Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan
oseanografi dibutuhkan geoid dengan ketelitian yang cukup tinggi.
6
digunakan adalah pengukuran gravimeter yang hasilnya diolah di software
gravsoft sehingga menghasilkan pola undulasi gravimetrik. Dibandingkan dengan
metodologi pengukuran sipat datar dan GPS geodetik sehingga menghasilkan
tinggi H elevasi (ortometrik) dan tinggi h ellipsoid, hasil dari pengukuran
digabungkan untuk menghasilkan pola undulasi geometrik .
Penentuan Tinggi dan Beda Tinggi Dengan GPS Heighting Ketinggian titik
yang diberikan oleh GPS adalah ketinggian titik di atas permukaan ellipsoid, yaitu
ellipsoidWGS (World Geodetic System)1984 (Abidin, 2001). Tinggi ellipsoid (h)
tersebut tidak sama dengan tinggi orthometrik (H) yang umum digunakan untuk
keperluan praktis sehari-hari yang biasanya diperoleh dari pengukuran sipat datar
(levelling).Tinggi orthometrik suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atas geoid
yang diukur sepanjang garis gaya berat yang melalui titik tersebut;sedangkan
tinggi ellipsoid suatu titik adalah tinggi titik tersebut di atasellipsoidyang dihitung
sepanjang garis normal ellipsoid yang melalui titik tersebut. Komponen tinggi
orthometrik dan elliposid Geoid adalah salah satu bidang ekuipotensial medan
gaya berat bumi. Secara matematis, geoid adalah suatu permukaan yang sangat
kompleks yang memerlukan sangat banyak parameter untuk
7
merepresentasikannya. pada umumnya menggunakan suatu ellipsoid referensi
dan bukan geoid. Ellipsoid referensi dan geoid umumnya tidak berhimpit, dimana
dalam hal ini ketinggian geoid terhadap ellipsoid dinamakan undulasi geoid.
8
Pada Gambar diatas terlihat bahwa akibat perubahan kontras densitas massa
bumi ρ dihasilkan: to= ( ρoo, ρ1o, ρ2o, NAo, NBo) dan t1= ( ρo’, ρ1’, ρ2’, NA’,
NB’),dengan to dan t1 masing-masing adalah parameter waktu pengamatan awal
dan waktu pengamatan akhir. Selang waktu perubahan dari to ke t1 akan
mengalami perubahan undulasi geoid di tempat lain dari dua lokasi pada titik A
dan titik B.
Model ellipsoid referensi yang tercantum di bawah ini memiliki utilitas dalam
pekerjaan geodetik dan banyak yang masih digunakan. Elipsoid yang lebih tua
dinamai untuk individu yang mendapatkannya dan tahun perkembangan diberikan.
Pada tahun 1887, surveyor Inggris Kolonel Alexander Ross Clarke CB FRS RE
dianugerahi Medali Emas dari Royal Society atas karyanya dalam menentukan
sosok Bumi. Ellipsoid internasional dikembangkan oleh John Fillmore Hayford
pada tahun 1910 dan diadopsi oleh International Union of Geodesy and
Geophysics (IUGG) pada tahun 1924, yang merekomendasikannya untuk
penggunaan internasional.
Pada pertemuan 1967 dari IUGG yang diadakan di Lucerne, Swiss, ellipsoid
yang disebut GRS-67 ( Sistem Referensi Geodetik 1967) dalam daftar
direkomendasikan untuk diadopsi. Ellipsoid baru tidak direkomendasikan untuk
menggantikan Ellipsoid Internasional (1924), tetapi dianjurkan untuk digunakan
9
di mana diperlukan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Itu menjadi bagian dari
GRS-67 yang disetujui dan diadopsi pada pertemuan IUGG 1971 yang diadakan
di Moskow. Ini digunakan di Australia untuk Datum Geodesi Australia dan di
Amerika Selatan untuk Datum Amerika Selatan 1969.
GRS-80 (Sistem Referensi Geodetik 1980) yang disetujui dan diadopsi oleh
IUGG pada pertemuannya di Canberra, Australia tahun 1979 didasarkan pada jari-
jari khatulistiwa (sumbu semi-utama ellipsoid Bumi) Sebuah{\ displaystyle a}𝛼,
total massa GGMM. 𝐺𝑀𝐺𝑀 {\ displaystyle GM}, faktor bentuk dinamisJ2
{\ displaystyle J_ {2}}dan kecepatan sudut rotasi ω {\ displaystyle \ omega} 𝜔,
1
membuat perataan terbalik 1 /f {\ displaystyle 1 / f}jumlah yang diturunkan.
𝑓
1
Perbedaan menit dalam 1/ 𝑓 /ff{\ displaystyle 1 / f} terlihat antara GRS-80 dan
WGS-84 hasil dari pemotongan yang tidak disengaja dalam konstanta yang
menentukan yang terakhir: sementara WGS-84 dirancang untuk mematuhi GRS-
80, kebetulan perataan turunan WGS-84 ternyata sedikit berbeda dari perataan
GRS-80 karena koefisien gravitasi harmonik zonal derajat kedua yang
dinormalisasi, yang diturunkan dari nilai GRS-80 untuk J2, dipotong hingga 8
digit signifikan dalam proses normalisasi.
10
2.9 UNDULASI GEOID
Ketika kita melakukan pengukuran menggunakan GNSS/GPS, nilai ketinggian
yang kita dapatkan adalah ketinggian diatas elipsoid. Bukan diatas Geoid.
11
2.9 Cara Mendapatkan Besaran Tinggi Orthometrik
Geoid memiliki peran yang cukup penting dalam berbagai hal seperti untuk
keperluan aplikasi geodesi, oseanografi, dan geofisika. Contoh untuk bidang
geodesi yaitu penggunaan teknologi GPS dalam penentuan tinggi orthometrik
untuk berbagai keperluan praktis seperti rekayasa, survei, dan pemetaan
membutuhkan infomasi geoid teliti. Hal Ini disebabkan karena tinggi GPS adalah
12
bersifat geometrik karena mengacu pada bidang matematis ellipsoid, sedangkan
tinggi yang diperlukan untuk keperluan praktis adalah tinggi yang mempunyai arti
fisik di permukaan bumi yaitu tinggi orthometrik di mana bidang acuannya adalah
geoid. Beda tinggi antara ellipsoid dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan
besarnya bisa mencapai puluhan meter, sehingga pemakaian langsung tinggi GPS
(tinggi ellipsoid) itu bisa menyebabkan penyimpangan puluhan meter terhadap
tinggi orthometrik.
Pada saat ini dan yang akan datang, kebutuhan akan model geoid akan sangat
mendesak karena pesatnya pemakaian GPS untuk berbagai keperluan rekayasa
dan survei pemetaan. Perkembangan pesat ini didukung oleh kecanggihan teknik
GPS itu sendiri yang dapat mengukur dimana saja, kapan saja dan tidak
tergantung cuaca di seluruh permukaan bumi. Selain itu dengan perkembangan
metoda kinematik GPS yang dapat menghasilkan tinggi hingga tingkat centimeter
semakin menarik minat pengguna GPS untuk menggunakan GPS dalam
penentuan tinggi orthometrik. Selain berfungsi untuk penentuan tinggi ortometrik,
geoid juga diperlukan dalam unifikasi sistem datum tinggi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geoid memiliki peran yang cukup penting dalam berbagai hal seperti untuk
keperluan aplikasi geodesi, oseanografi, dan geofisika. Contoh untuk bidang
geodesi yaitu penggunaan teknologi GPS dalam penentuan tinggi orthometrik
untuk berbagai keperluan praktis seperti rekayasa, survei, dan pemetaan
membutuhkan infomasi geoid teliti. Hal Ini disebabkan karena tinggi GPS adalah
bersifat geometrik karena mengacu pada bidang matematis ellipsoid, sedangkan
tinggi yang diperlukan untuk keperluan praktis adalah tinggi yang mempunyai arti
fisik di permukaan bumi yaitu tinggi orthometrik di mana bidang acuannya adalah
geoid. Beda tinggi antara ellipsoid dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan
besarnya bisa mencapai puluhan meter, sehingga pemakaian langsung tinggi GPS
(tinggi ellipsoid) itu bisa menyebabkan penyimpangan puluhan meter terhadap
tinggi orthometrik.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/55350667-Orthometrik-dengan-gps-heighting-kawasan-
bandara-silvester-sari-sai.html
https://media.neliti.com/media/publications/82485-ID-pemodelan-geoid-lokal-
universitas-dipone.pdf
https://www.jasaukurtanah.com/mengenal-apa-itu-geoid-undulasi-dan-tinggi-
orthometrik.html
https://geodesy.gd.itb.ac.id/2007/01/05/studi-geoid-teliti-dan-pemodelannya-
di-daerah-indonesia/
https://docplayer.info/50332593-Bab-i-pendahuluan-gambar-1-1-gambaran-
ellipsoid-geoid-dan-permukaan-topografi.html
15