a. Metode Cassini
Sedangkan Metode Cassini adalah cara pengikatan kebelakang yang
menggunakan mesin hitung atau kalkulator. Pada cara ini theodolit diletakkan diatas
titik yang belum diketahui koordinatnya.
Pada cara perhitungan Cassini memerlukan dua tempat kedudukan untuk menentukan
suatu titik yaitu titik P. Lalu titik P diikat pada titik - titik A, B dan C. Kemudian
Cassini membuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus terhadap garis AB serta
memotong tempat kedudukan yang melalui A dan B, titik tersebut diberi nama titik R.
Sama halnya Cassini pula membuat garis lurus yang melalui titik C dan tegak lurus
terhadap garis BC serta memotong tempat kedudukan yang melalui B dan C, titik
tersebut diberi nama titik S.
Sekarang hubungkan R dengan P dan S dengan P. Karena 4 BAR = 900, maka
garis BR merupakan garis tengah lingkaran, sehingga 4 BPR = 900. Karena ABCS=
900 maka garis BS merupakan garis tengah lingkaran, sehinggga aBPR = 900. Maka
titik R, P dan S terletak di satu garus lurus. Titik R dan S merupakan titik penolong
Cassini. Untuk mencari koordinat titik P, lebih dahulu dicari koordinat - koordinat
titik - titik penolong R dan S, supaya dapat dihitung sudut jurusan garis RS, karena
PB 1 RS, maka didapatlah sudut jurusan PB, dan kemudian sudut jurusan BP untuk
dapat menghitung koordinat-koordinat titik P sendiri dari koordinat - koordinat titik
B.
Metode Cassini dapat digunakan untuk metode penentuan posisi titik
menggunakan dua buah sextant. Tujuannya untuk menetapkan suatu penentuan posisi
titik perum menggunakan dua buah sextant, termasuk. membahas tentang ketentuan ketentuan dan tahapan pelaksanaan pengukuran penentuan posisi titik perum.
Metode penentuan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pengukuran penentuan posisi titik - titik pengukuran di perairan pantai, sungai, danau
dan muara. Sextant adalah alat pengukur sudut dari dua titik bidik terhadap posisi alat
tersebut, posisi titik ukur perum adalah titik - titik yang mempunyai koordinat
berdasarkan hasil pengukuran.