Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN HITUNG

KERANGKA KONTROL HORIZONTAL

KELOMPOK 12
1. Shylvimira Anandicha S. (03311740000013)
2. Muhammad Rezky Satryo N.R (03311740000033)
3. Alifiah Bilqis Ramadhani (03311740000039)
4. Novia Khurotul Aini (03311740000063)
5. Dani Ilham Zhaqdavyan (03311740000070)
6. Citra Ayu Sekar Kinasih (03311740000085)
7. Muhammad Rafian Wijoseno (03311740000094)
KEMAH KERJA (C)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................2
1.1 Latar Belakang .........................................................................................2
1.2 Tujuan ......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................3
2.1 Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) .......................................................3
2.2 Perhitungan KKH .....................................................................................3
2.3 Poligon .....................................................................................................5
2.3.1 Poligon Tertutup ...............................................................................5
2.3.2 Poligon Terbuka Terikat Sempurna ..................................................6
2.3.3 Poligon terbuka terikat sepihak ........................................................6
2.3.4 Poligon terbuka tidak terikat .............................................................7
2.4 Hitung Perataan ........................................................................................7
2.4.1 Perataan Bersyarat ............................................................................7
2.4.2 Perataan parameter ...........................................................................8
2.5 Toleransi Pengukuran ...............................................................................9
BAB III PENGOLAHAN DATA ..........................................................................10
3.1 Pengolahan data metode bowditch .........................................................10
3.2 Pengolahan data toleransi .......................................................................13
3.3 Pengolahan data hitungan parameter ......................................................14
BAB IV HASIL DAN ANALISA..........................................................................18
4.1 Perhitungan Metode Bowditch................................................................18
4.2 Hasil Koordinat Metode Bowditch .........................................................20
4.3 Perhitungan Metode Perataan Parameter ................................................20
4.4 Hasil Koordinat Perataan Parameter .......................................................25
4.5 Toleransi Perhitungan.............................................................................26
4.6 Perbandingan Hasil Koordinat................................................................27
BAB V KESIMPULAN .........................................................................................28
5.1 Kesimpulan ............................................................................................28
5.2 Saran ......................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................30

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran tanah atau ilmu ukur tanah merupakan salah satu
pengaplikasian dari ilmu geomatika.Definisi sederhana dari ilmu ukur tanah
adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada permukaan bumi.
Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan
keadaan fisik sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya
dilapangan (Iskandar, 2008).Pengukuran dapat dilakukan melalui dua
metode yaitu terestris dan ekstraterestris.
Bagian penting dari pengukuran tanah adalah lokasi titik-titik dan
orientasi garis-garis yang bergantung pada pengukuran sudut dan arah kedua
pengukuran tersebut. Dalam pengukuran tanah, arah ditentukan oleh sudut
arah dan azimuth. Sudut-sudut yang diukur dalam pengukuran tanah
digolongkan sebagai sudut horizontal dan vertikal, bergantung pada bidang
datar dimana sudut diukur. Salah satu metode pengukuran sudut dalam
kerangka kontrol horizontal adalah dengan metode poligon, metode ini
digunakan untuk menentukan posisi titik yang belum diketahui koordinatnya
dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur semua sudut
dan jarak dalam poligon.Laporan ini disusun sebagai hasil perhitungan
kerangka Kontrol horizontal untuk mendapatkan koordinat titik kontrol yang
terdapat pada poligon.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan perhitungan kerangka kontrol horizontal sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat memahami secara teoritis dan praktis mengenai
pengukuran KKH
2. Mahasiswa dapat mengolah data KKH untuk mendapatkan koordinat
titik poligon

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Kontrol Horizontal (KKH)

Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) merupakan kerangka dasar


pemetaan yang memperlihatkan posisi titik satu terhadap yang lainnya di
atas permukaan bumi pada bidang datar secara horizontal. Untuk
memindahkan bayangan dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang
tidak teratur ke atas suatu bidang datar yang biasa disebut peta.
Untuk menggambarkan peta tersebut perlu dibuat terlebih dahulu
suatu kerangka yangPengantarmempunyai posisi lokal atau posisi tetap yang
akan melingkupi wilayah yang akan dipetakan untuk menentukan posisi
horizontal relative titik-titik dalam suatu system koordinat.

2.2 Perhitungan KKH

Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan


jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk
kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu Adapun
langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan Sudut Jurusan Awal (αawal) dan Sudut Jurusan Akhir


(αakhir)
α awal = ArcTan (X akhir - X awal) / (Y akhir - Y awal)
α akhir = ArcTan (X awal - X akhir) / (Y awal - Y akhir)
2. Perhitungan Syarat Geometrik KPS (Kesalahan Penutup Sudut)
KPS = (Σβ - ((n - 2) . 180) - (α awal - α akhir)
fβ = -KPS
Koreksi (Vβi) = fβ/n, n=jumlah titik sudut
Toleransi KPS = 7"√n
3. Perhitungan Sudut yang Dikoreksi
βa kor = βa + Vβi
βb kor = βb + Vβi
βc kor = βc + Vβi
Dst………….
4. Perhitungan Sudut Jurusan Masing-masing Titik
αba = αag + 180 - βb kor
αcb = αba + 180 - βc kor

3
αdc = αcb + 180 - βd kor
Dst…………
5. Perhitungan Δx (Δabsis)
ΔXag = d1 x sin αag
ΔXba = d2 x sin αba
ΔXcb = d3 x sin αcb
Dst…………
Σdi sin αi = ΔXag + ΔXba + ΔXcb +⋯
6. Perhitungan Δy (Δordinat)
ΔYag = d1 x cos αag
ΔYba = d2 x cos αba
ΔYcb = d3 x cos αcb
Dst…………
Σdi cos αi= ΔYag + ΔYba + ΔYcb +⋯
7. Perhitungan Kesalahan Absis
fx = Σdi . sin αi - (Xa - Xg)
8. Perhitungan Kesalahan Ordinat
fy = Σdi . cos αi - (Ya - Yg)
9. Perhitungan Koreksi Absis
VXag = (d1 / Σdi) . (-fx)
VXba = (d2 / Σdi) . (-fx)
Dst…………
10. Perhitungan Koreksi Ordinat
VYag = (d1 / Σdi) . (-fy)
VYba = (d2 / Σdi) . (-fy)
VYcb = (d3 / Σdi) . (-fy)
Dst…………
11. Perhitungan Δx (Δabsis) yang Terkoreksi
ΔXag kor = ΔXag + VXag
ΔXba kor = ΔXba + VXba
ΔXcb kor = ΔXcb + VXcb
Dst…………
12. Perhitungan Δy (Δordinat) yang Terkoreksi
ΔYag kor = ΔYag + VYag
ΔYba kor = ΔYba + VYba
ΔYcb kor = ΔYcb + VYcb
Dst…………
13. Perhitungan Koordinat Titik Definitif

4
XA = XG + ΔXag
YA = YG + ΔYag
XB = XA + ΔXba
YB = YA + ΔYba
XC = XB + ΔXcb
YC = YB + ΔYcb
Dst…………

2.3 Poligon

Metode Poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horisontal


banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain
dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik
atau poligon. Adapun macam-macam poligon adalah :

2.3.1 Poligon Tertutup

Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan akhirnya


menjadi satu. Poligon tertutup ini hanya membutuhkan satu titik kontrol
yang sudah diketahui koordinatnya yaitu titik awal yang sekaligus
digunakan sebagai titik akhir poligon, sudut jurusan sisi awal akan sama
dengan sudut jurusan akhirnya.
Syarat Geomatri sudut adalah sebagai berikut :
Syarat sudut ukuran

∑β = (n-2). 180 - Fβ apabila sudut dalam


∑β = (n+2). 180 – Fβ apabila sudut luar.

Gambar 2.1 Poligon Tertutup

5
2.3.2 Poligon Terbuka Terikat Sempurna

Poligon terbuka terikat sempurna pada titik awal dan titik akhirnya
dengan dua titik diawal dan dua titik di akhir poligon.

Syarat Geometri sudut :


αakhir – αawal = ∑β – n. 180 – Fβ

Hitung salah penutup sudut :


Fβ = (∑β – n. 180) – (Aakhir– Aawal )

Gambar 2.2 Poligon tebuka terikat sempurna

2.3.3 Poligon terbuka terikat sepihak

Poligon terbuka terikat sepihak merupakan poligon yang diikatkan


pada salah satu titik tetap yang diketahui koordinat maupun aimuth-nya,
maka tidak ada koreksi sudut maupun koreksi jarak. Pada poligon terikat
sepihak syarat geometris dan perhitungannya sama seperti pada poligon
terbuka terikat sempurna.

Gambar 1.3 Poligon terbuka terikat sepihak

Keterangan:
A : titik tetap
1, 2, ..., n : titik yang akan ditentukan koordinatnya
S1, S2, ..., Sn-1 : sudut
αA1 : azimuth awal

6
2.3.4 Poligon terbuka tidak terikat

Poligon terbuka tidak terikat merupakan poligon yang tidak terikat


pada suatu titik tetap. Sehingga koordinat yang terukur bersifat lokal dan
penyelesaian koordinatnya dengan orientasi sembarang atau koordinat lokal.
Pada poligon ini syarat geometris perhitungannya sama seperti pada poligon
terbuka terikat sempurna.

Gambar 2.4 Poligon terbuka tidak terikat

Keterangan :
1, 2, ..., n : titik yang akan ditentukan koordinatnya.
S1, S2, ..., Sn-1 : sudut.
αA1 : azimuth awal.

2.4 Hitung Perataan

2.4.1 Perataan Bersyarat

Persamaan bersyarat menggambarkan syarat yang harus dipenuhi


dengan memperhatikan model matematika. Pada teknik ini, jumlah
persamaan sama dengan jumlah syarat lebih (r). Secara umum jumlah
persamaan diperoleh dari jumlah pengukuran (n) dikurangi jumlah
parameter (u) atau dengan r = n – u

Persamaan Syarat dapat dituliskan sebagai berikut :


Persamaan Umum : BV + W = 0

7
BV + W = 0
Dengan Bobot :V = −P.B.(B.P.B T )-1 .W].
Tanpa Bobot :V = B.(B.B T ) -1 .W].
Keterangan :
B : Matrik Koefisien
V : matrik Koreksi
W : Matrik Kesalahan
P : Bobot

2.4.2 Perataan parameter

Pada teknik ini, jumlah persamaan sama dengan jumlah total


pengamatan (n). Jika pada perataan bersyarat terdapat r syarat maka pada
perataan parameter persamaan harus memiliki

n – u = r.
Persamaan Umum : V = AX + F

Dengan Bobot :X = −[A T .P.A] -1AT.PF]

Tanpa Bobt :X = −[A T .A] -1 AT .F]


Keterangan :
A : matrik Koefisien
X : Matrik Parameter

8
2.5 Toleransi Pengukuran

Terdapat beberapa toleransi pengukuran kerangka kontrol horizontal,


anatara lain sebagai berikut :

a. Toleransi penutup sudut

Toleransi penutup sudut = 𝑖 √𝑛

Keterangan :

i : ditentukan dari KAK tergantung ordenya


n : jumlah titik

b. Toleransi linier relatif

Keterangan :
Fx : kesalahan sumbu x
Fy : kesalahan sumbu y

9
BAB III

PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengolahan data metode bowditch
a. Kesalahan Penutup Sudut
Fα = (α akhir – α awal) - ∑β + (n-2)180o
= 0 – 2339 o 59’ 52.01” + (15-2) 180 o
= -0 o 0’ 7.99”
= -0.00222
b. Pembagian koreksi kesalahan
-(Fα)/15= 0.00015
c. Perataan koreksi kesalahan
β BM15’ = β BM15+0.00015
=113.18376
β 15-Bantu’= β 15-Bantu+0.00015
=158.04293
β BM14’ = β BM14+0.00015
=136.68348
β 15-11’= β 15-11+0.00015
=249.35722
β 15-10’= β 15-10+0.00015
=140.26917
β 15-9’= β 15-9+0.00015
=198.53417
β 15-8’= β 15-8+0.00015
=123.96750
β 15-7’= β 15-7+0.00015
=70.74806
β BM21= β BM21+0.00015
=138.58111
β 15-6’= β 15-6+0.00015
=235.10444
β 15-5’= β 15-5+0.00015
=118.64000
β 15-4’= β 15-4+0.00015
=210.10333
β 15-3’= β 15-3+0.00015
=201.45222

10
β 15-2’= β 15-2+0.00015
=133.03750
β 15-1’= β 15-1+0.00015
=112.29333
β BM15’ = 113.18376
d. Perhitungan Azimuth
α (BM15 15-Bantu)= arctan((YBM15-Bantu’-YBM15)/XBM15-Bantu’-XBM15))
=86.08708
α (BM14 15-Bantu) = α 15-Bantu -0.00015+180
=108.04415
α (15-11 BM14)= α BM14-0.00015+180
=151.36067
α (15-10 15-11)= α 15-11 -0.00015+180
=82.00330
α (15-9 15-10)= α 15-10-0.00015+180
=121.73398
α (15-8 15-9)= α 15-9-0.00015+180
=103.19967
α (15-7 15-8)= α 15-8-0.00015+180
=159.23202
α (BM21 15-7)= α 15-7-0.00015+180
=268.48382
α (15-6 15-7)= α BM21-0.00015+180
=309.90256
α (15-5 15-6)= α 15-6 -0.00015+180
=254.79796
α (15-4 15-5)= α 15-5- 0.00015+180
=316.15782
α (15-3 15-4)= α 15-4 -0.00015+180
=286.05434
α (15-2 15-3)= α 15-3 -0.00015+180
=264.60196
α (15-1 15-2)= α 15-2 -0.00015+180
=311.56432
α BM15 = α 15-1 -0.00015+180
=19.27084
e. Perhitungan Koreksi Absis (X)
Σ=D * sin α

11
ΔX (BM15 15-Bantu) =d (BM15 15-Bantu) * sin α (BM15 15-
Bantu)
=37.8575
ΔX (BM14 15-Bantu) =d (BM14 15-Bantu) * sin α (BM14 15-
Bantu)
=50.5217
ΔX (15-11 BM14)=d (15-11 BM14) * sin α (15-11 BM14)
=29.6357
ΔX (15-10 15-11)=d (15-10 15-11) * sin (15-10 15-11)
=95.7508
ΔX (15-9 15-10)=d (15-9 15-10) * sin (15-9 15-10)
=88.6918
ΔX (15-8 15-9)=d (15-8 15-9) * sin α (15-8 15-9)
=91.1203
ΔX (15-7 15-8)=d (15-7 15-8) * sin α (15-7 15-8)
=37.6154
ΔX (BM21 15-7)=d (BM21 15-7) * sin α (BM21 15-7)
=-38.6135
ΔX (15-6 15-7)=d (15-6 15-7) * sin α (15-6 15-7)
=-54.4652
ΔX (15-5 15-6)=d (15-5 15-6) * sin α (15-5 15-6)
=-82.1183
ΔX (15-4 15-5)=d (15-4 15-5) * sin α (15-4 15-5)
=-62.5623
ΔX (15-3 15-4)=d (15-3 15-4) * sin α (15-3 15-4)
=-76.9828
ΔX (15-2 15-3)=d (15-2 15-3) * sin α (15-2 15-3)
=-73.2198
ΔX (15-1 15-2)=d (15-1 15-2)* sin α (15-1 15-2)
=-67.0158
ΔX (BM15)=d (15-1 15-2)*sin α (15-1 15-2)
= 23.7813
Sehingga setelah dijumlahkan diperolah hasil ΣΔX sebesar -0.0032
f. Pembagian koreksi absis berdasarkan perbandingan jarak
fx (BM15 15-Bantu) = d (BM15 15-Bantu)/ Σd * (-ΣΔX)
=0.0001
Lakukan perhitungan yang sama sampai fx BM 15 dengan rumus
tersebut sampai diperoleh fx=0.0032 untuk memastikan bahwa

12
hitungan pada poin (f) sudah benar. Sehingga diperoleh hasil pada
BAB IV
g. Perhitungan Koreksi Ordinat (Y)
Masukkan jarak dan sudut yang sama seperti langkah (e), namun
ubah sin menjadi cos seperti rumus berikut
Σ(D x cos α)
ΔY (BM15 15-Bantu) =d (BM15 15-Bantu) x cos α (BM15 15-Bantu)
=2.5894
Lakukan perhitungan yang sama sampai fy BM 15 dengan rumus
tersebut. Sehingga setelah dijumlahkan diperolah hasil ΣΔY sebesar
-0.00661. Hasil pada BAB IV
h. Pembagian koreksi ordinat berdasarkan perbandingan jarak
fy (BM15 15-Bantu) = d (BM15 15-Bantu)/ Σd * (-ΣΔY)
=0.0022
Lakukan perhitungan yang sama sampai fy BM 15 dengan rumus
tersebut sampai diperoleh fx=0.00661untuk memastikan bahwa
hitungan pada poin (g) sudah benar. Sehingga diperoleh hasil pada
BAB IV
i. Perhitungan Koordinat Absis
XBM15= 663072.179
X15-Bantu= XBM15+ d (BM15 15-Bantu) * sin α (BM15 15-Bantu)+fx
(BM15 15-Bantu)
=663110.0366
Hitung setiap koordinat dengan rumus yang sama dan sesuaikan
titiknya. Dari hitungan tersebut dihasilkan koordinat hitungan akhir
hasil koreksi. Sehingga dihasilkan koordinat pada BAB IV sub 4.2
j. Perhitungan Koordinat Ordinat
YBM15= 9210113.616
Y15-Bantu= YBM15+ d (BM15 15-Bantu) * cos α (BM15 15-Bantu)+fy
(BM15 15-Bantu)
=9210116.2076
Hitung setiap koordinat dengan rumus yang sama dan sesuaikan
titiknya. Dari hitungan tersebut dihasilkan koordinat hitungan akhir
hasil koreksi. Sehingga dihasilkan koordinat pada BAB IV sub 4.2

3.2 Pengolahan data toleransi


a. Toleransi penutup sudut (fα)
Dengan rumus i√n
dengan i = ketelitian alat; n = jumlah titik poligon

13
fα ≤ i√n
fα ≤ 10√15
fα ≤ 38.73"
b. Toleransi kesalahan Linier
1
Toleransi kesalahan linier yang diberikan sebesar 5000
Sedang kesalahan linernya sebesar
KesalahanLinier=
√𝑓𝑥 2 + 𝑓𝑦 2
∑𝑑
=
√0.00322 + 0.06612
1153.881
1
=0.0000574 atau 17421.60279

3.3 Pengolahan data hitungan parameter


a. Menyusun matriks Jacobian ukuran (29x26)
BM Xa Ya Xb Yb … Xl Yl Xm Ym
BM15
BANTU- 0.951 -0.310 0 0 … 0 0 0 0
BM14
BM14 -
BM15- 0.479 -0.878 0.479 -0.878 … 0 0 0 0
11
BM15-
11 -
0 0 0.990 0.139 … 0 0 0 0
BM15-
10
J …. 0 0 0 0 … 0 0 0 0
A BM15-3
C - BM15- 0 0 0 0 … -0.996 -0.094 0 0
O 2
B BM15-2
[29 - BM15- 0 0 0 0 … -0.748 0.664 -0.748 0.664
x 1
26] BM15-1
0 0 0 0 … 0 0 0.330 0.944
- BM15
BM15 -1202.295 -3691.087 0 0 … 0 0 0 0
BM15 -
4130.210 5290.079 -1598.993 … 0 0 0 0
bantu 2927.915
BM14 -2927.915 -1598.993 2630.994 3711.430 … 0 0 0 0
BM15-
0 0 296.921 -2112.437 … 0 0 0 0
11
…. 0 0 0 0 … 0 0 0 0
BM15-4 0 0 0 0 … -222.271 2353.473 0 0
BM15-3 0 0 0 0 … -2044.032 -4908.970 2266.303 2555.497

14
-1944.
BM15-2 0 0 0 0 … 2266.303 2555.497 -1748.982
083
BM15-1 0 0 0 0 … 0 0 1748.971 -611.414
b. Menyusun matriks bobot (29x29)
111111.1111 0 …. 0 0 0 0 …. 0 0
0 111111.1111 …. 0 0 0 0 …. 0 0
…. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
0 0 …. 111111.1111 0 0 0 …. 0 0
W 0 0 …. 0 111111.1111 0 0 …. 0 0
[29x29] 0 0 …. 0 0 0.04 0 …. 0 0
0 0 …. 0 0 0 0.04 …. 0 0
…. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
0 0 …. 0 0 0 0 …. 0.04 0
0 0 …. 0 0 0 0 …. 0 0.04

c. Menghitung matriks K (29x1)


-
0.000573426
-
0.002492861
.
K (29x1) .
.
.
-
0.000433882
0.005512767

d. Mengalikan transpose matriks Jacobian dengan matriks bobot


JT x W
105648.3 53256.57 …. 0 0 -48.0918 165.2084 …. 0 0
-34412.8 -97518.1 …. 0 0 -147.643 211.6032 …. 0 0
0 53256.57 …. 0 0 0 -117.117 …. 0 0
0 -97518.1 …. 0 0 0 -63.9597 …. 0 0
JT*W
…. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
[26 X 29]
0 0 …. -83132.4 0 0 0 …. 90.65212 0
0 0 …. 73724.69 0 0 0 …. 102.2199 0
0 0 …. -83132.4 36668.58 0 0 …. -69.9593 69.95884
0 0 …. 73724.69 104891.7 0 0 …. -77.7633 -24.4566

15
e. Invers hasil perkalian matriks JT x W dengan matriks Jacobian
((JT x W) x J)-1
6.77897E-06 -2.24078E-06 …. 2.07839E-08 -3.60523E-08
INVERS -2.24078E-06 2.18674E-06 …. 9.72843E-09 -5.55853E-09
(JT*W)*J …. …. …. …. ….
[26 X 26] 2.07839E-08 9.72843E-09 …. 7.3519E-06 1.00699E-06
-3.60523E-08 -5.55853E-09 …. 1.00699E-06 6.91198E-06

f. Menghitung matriks koreksi (X)


((JT x W) x J)-1 x ((JT x W) x K)
Xa 0.000093
Ya 0.000208
Xb -0.000696
Yb 0.002682
Xc 0.000493
Yc 0.003792
Xd 0.001649
Yd 0.004078
Xe -0.000693
Ye 0.006425
Xf 0.003440
Yf 0.000375
Xg -0.001078
X [26 X 1]
Yg 0.000973
Xh 0.000247
Yh 0.000428
Xi -0.000566
Yi -0.000119
Xj -0.000550
Yj 0.000740
Xk -0.001077
Yk 0.000266
Xl 0.000884
Yl 0.001071
Xm 0.000597
Ym 0.001930

Hasil dari matriks X ini kemudian digunakan untuk koreksi


koordinat.

16
g. Menghitung nilai residu
V = JX-K
0.000597
-0.000333
V ….
-0.056619
-0.141154

h. Menghitung nilai standard deviasi


√𝑉 𝑇 𝑉
𝑆0 =
n−u
n-u= 29-26= 3
BM14 - BM15-11 X 0.000788216
BM14 - BM15-11 Y 0.000447675
BM15-11 - BM15-10 X 0.000863295
BM15-11 - BM15-10 Y 0.001026277
BM15-10 - BM15-9 X 0.001172375
BM15-10 - BM15-9 Y 0.000970474
BM15-9 - BM15-8 0.001055918
BM15-9 - BM15-8 0.000988851
BM15-8 - BM15-7 0.000893726
BM15-8 - BM15-7 0.000995679
BM15-7 - BM21 0.001078421
BM15-7 - BM21 0.000465843
BM21 - BM15-6 0.000707289
StandDev
BM21 - BM15-6 0.001873831
BM15-6 - BM15-5 0.002100314
BM15-6 - BM15-5 0.000310091
BM15-5 - BM15-4 0.002134188
BM15-5 - BM15-4 0.001155139
BM15-4 - BM15-3 0.00096534
BM15-4 - BM15-3 0.002538599
BM15-3 - BM15-2 0.000923623
BM15-3 - BM15-2 0.001647212
BM15-2 - BM15-1 0.00084407
BM15-2 - BM15-1 0.000927568
BM15-1 - BM15 0.000820849
BM15-1 - BM15 0.000795911

17
BAB IV

HASIL DAN ANALISA


4.1 Perhitungan Metode Bowditch

Syarat Sudut Titik X Y


2340 BM 15 663072.179 9210113.616
15 - Bantu 663110.03 9210116.205

Berdiri Bacaan Sudut Sudut Kesalahan


Bidik Jarak Derajat
alat D M S Dalam sudut
15-1 359 59 57 72.057 359.9992
BM15 113.18361
15-Bantu 246 48 56 246.8156
37.946
15- BM15 0 0 0 0
158.04278
Bantu BM14 201 57 26 201.9572
53.135
15-Bantu 359 55 34 359.9261
BM14 136.68333
15-11 223 14 34 223.2428
61.832
BM14 0 0 0 0
15-11 249.35722
15-10 110 38 34 110.6428
96.691
15-11 0 0 0 0
15-10 140.26917
15-9 219 43 51 219.7308
104.282
15-10 0 0 0 0
15-9 198.53417
15-8 161 27 57 161.4658
93.593
15-9 0 0 0 0
15-8 123.96750
15-7 236 1 57 236.0325
106.083 -0.00222
15-8 0 0 0 0
15-7 70.74806
BM21 289 15 7 289.2519
38.627
15-7 0 0 0 0
BM21 138.58111
15-6 221 25 8 221.4189
70.998
15-7 0 0 0 0
15-6 235.10444
15-5 124 53 44 124.8956
85.096
15-6 0 0 0 0
15-5 118.64000
15-4 241 21 36 241.36
90.32
15-5 0 0 0 0
15-4 210.10333
15-3 149 53 48 149.8967
80.107
15-4 0 0 0 0
15-3 201.45222
15-2 158 32 52 158.5478
73.546
15-3 0 0 0 0
15-2 133.03750
15-1 226 57 45 89.568 226.9625

18
15-2 0 0 0 0
15-1 112.29333
BM15 247 42 24 72.057 247.7067

BM15

2339.9977
Σ 1153.881 -0.00222
8

Koreksi
Koreksi Koreksi
Titik Koreksi Sudut Azimuth D sin A D cos A
Absis Ordinat
Dalam
15-1
113.18376
15-Bantu
86.08708 37.8575 2.5894 0.0001 0.0022
BM15
158.04293
BM14
108.04415 50.5217 -16.4586 0.0001 0.0030
15-Bantu
136.68348
15-11
151.36067 29.6357 -54.2671 0.0002 0.0035
BM14
249.35737
15-10
82.00330 95.7508 13.4513 0.0003 0.0055
15-11
140.26931
15-9
121.73398 88.6918 -54.8498 0.0003 0.0060
15-10
198.53431
15-8
103.19967 91.1203 -21.3715 0.0003 0.0054
15-9
123.96765
15-7
159.23202 37.6154 -99.1901 0.0003 0.0061
15-8 0.00015
70.74820
BM21
268.48382 -38.6135 -1.0220 0.0001 0.0022
15-7
138.58126
15-6
309.90256 -54.4652 45.5441 0.0002 0.0041
15-7
235.10459
15-5
254.79796 -82.1183 -22.3142 0.0002 0.0049
15-6
118.64015
15-4
316.15782 -62.5623 65.1433 0.0003 0.0052
15-5
210.10348
15-3
286.05434 -76.9828 22.1535 0.0002 0.0046
15-4
201.45237
15-2
264.60196 -73.2198 -6.9188 0.0002 0.0042
15-3
133.03765
15-1
311.56432 -67.0158 59.4248 0.0002 0.0051
15-2 112.29348

19
BM15
19.27084 23.7813 68.0196 0.0002 0.0041

-0.0032 -0.0661
Σ 0.00222 2340.0000 0.0032 0.0661 0.0032 0.0661

4.2 Hasil Koordinat Metode Bowditch

Koordinat
BM
X Y
BM15 663072.179 9210113.6160
BM15-Bantu 663110.0366 9210116.2054
BM14 663160.5585 9210099.7489
BM 15-11 663190.1944 9210045.4848
BM15-10 663285.9455 9210058.9400
BM15-9 663374.6375 9210004.0950
BM15-8 663465.7581 9209982.7300
BM15-7 663503.3738 9209883.5450
BM21 663464.7604 9209882.5300
BM15-6 663410.2954 9209928.0766
BM15-5 663328.1774 9209905.7700
BM15-4 663265.6153 9209970.9153
BM15-3 663188.6327 9209993.0745
BM15-2 663115.4131 9209986.1604
BM15-1 663048.3975 9210045.5900
BM15 663072.179 9210113.6160

4.3 Perhitungan Metode Perataan Parameter

Koordinat Pendekatan Perataan Parameter

Azimuth
Berdiri Jarak Jarak Selisih
tidak X hitung Y hitung
alat Ukur Hitung Jarak
terkoreksi
72.057
BM15 663072.179 9210113.616
86.08707605 37.946 37.946 0.0000

20
15-Bantu 663110.0365 9210116.20545
53.134
108.04430 53.135 -0.0006
42657
BM14 663160.5583 9210099.74894
61.829
151.36096 61.832 -0.0027
30343
15-11 663190.194 9210045.48485
96.691
82.00374 96.691 0.0010
9625
15-10 663285.9453 9210058.93908
104.28 104.27
121.73458 -0.0032
2 88341
15-9 663374.6367 9210004.09460
93.592
103.20041 93.593 -0.0007
26024
15-8 663465.7576 9209982.72880
106.08 106.07
159.23291 -0.0059
3 70725
15-7 663503.3719 9209883.54461
38.624
268.48485 38.627 -0.0020
99132
BM21 663464.7603 9209882.52993
70.998
309.90374 70.998 0.0009
8755
15-6 663410.2962 9209928.07664
85.095
254.79930 85.096 -0.0001
94712
15-5 663328.1767 9209905.76733
90.321
316.15930 90.32 0.0016
61641
15-4 663265.6168 9209970.91525
80.109
286.05596 80.107 0.0024
36203
15-3 663188.6331 9209993.07450
73.546
264.60374 73.546 0.0002
17982
15-2 663115.4127 9209986.16039
311.56624 89.568 89.568 0.0010

21
97621
15-1 663048.3993 9210045.58941
72.059
19.27291 72.057 0.0021
14289
BM15 663072.1813 9210113.61101

1153.8 1153.8
Σ
81 74951

Matriks Jacobian
N Xa Ya Xb Yb Xc
BM15 BANTU -
0.950829561 -0.309714619 0 0 0
BM14
BM14 - BM15-11 0.479313888 -0.877643548 0.479313888 -0.877643548 0
BM15-11 - BM15-
0 0 0.99027198 0.139145269 0.99027198
10
BM15-10 - BM15-
0 0 0 0 0.850521248
9
BM15-9 - BM15-8 0 0 0 0 0
BM15-8 - BM15-7 0 0 0 0 0
BM15-7 - BM21 0 0 0 0 0
BM21 - BM15-6 0 0 0 0 0
BM15-6 - BM15-5 0 0 0 0 0
J
BM15-5 - BM15-4 0 0 0 0 0
A
C BM15-4 - BM15-3 0 0 0 0 0
O
BM15-3 - BM15-2 0 0 0 0 0
B
BM15-2 - BM15-1 0 0 0 0 0
[29 BM15-1 - BM15 0 0 0 0 0
x
26] BM15 -1202.294408 -3691.065886 0 0 0

BM15bantu 4130.145132 5290.074411 -2927.850724 -1599.008525 0

BM14 -2927.850724 -1599.008525 2631.023869 3711.472132 296.8268548

BM15-11 0 0 296.8268548 -2112.463607 743.4902112

BM15-10 0 0 0 0 -1040.317066

BM15-9 0 0 0 0 0

BM15-8 0 0 0 0 0

BM15-7 0 0 0 0 0

BM21 0 0 0 0 0

BM15-6 0 0 0 0 0

BM15-5 0 0 0 0 0

BM15-4 0 0 0 0 0

22
BM15-3 0 0 0 0 0

BM15-2 0 0 0 0 0

BM15-1 0 0 0 0 0

Yc Xd Yd Xe Ye Xf Yf
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0.139145269 0 0 0 0 0 0
-0.525940687 0.850521248 -0.525940687 0 0 0 0
0 0.973594125 -0.228285962 0.973594125 -0.228285962 0 0
0 0 0 0.354594832 -0.935020056 0.354594832 -0.935020056
0 0 0 0 0 -0.999654883 -0.026270044
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
-2112.463607 0 0 0 0 0 0
3794.804963 -1040.317066 -1682.341356 0 0 0 0
-1682.341356 1543.428736 3828.012343 -503.1116704 -1728.425506 0 0
0 -503.1116704 -2145.670987 2321.239946 2835.173726 -1818.128276 -885.725556
0 0 0 -1818.128276 -885.725556 1958.415305 -4648.844466
0 0 0 0 0 -140.2870289 707.783698
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0

Xg Yg Xh Yh Xi Yi Xj
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0

23
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
-0.999654883 -0.026270044 0 0 0 0 0
-0.767112017 0.641513175 -0.767112017 0.641513175 0 0 0
0 0 -0.965022635 -0.262166576 -0.965022635 -0.262166576 0
0 0 0 0 -0.692634959 0.721288301 -0.692634959
0 0 0 0 0 0 -0.96098156
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
-18.5999277 -885.725556 0 0 0 0 0
-6278.569531 -8237.846298 6297.169459 1.277737118 0 0 0
1863.713837 7530.0626 -5384.300631 -10890.28913 -912.868828 -1781.982671 0
0 0 -912.868828 3360.226527 -942.831979 -5142.346116 1855.700807
0 0 0 0 1855.700807 1781.991308 -2415.969937
0 0 0 0 0 0 560.2691297
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0

Yj Xk Yk Xl Yl Xm Ym
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0.721288301 0 0 0 0 0 0
0.276612437 -0.96098156 0.276612437 0 0 0 0

24
0 -0.995571216 -0.094010388 -0.995571216 -0.094010388 0 0
0 0 0 -0.748176297 0.663499984 -0.748176297 0.663499984
0 0 0 0 0 0.330002635 0.944038303
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
-1781.982671 0 0 0 0 0 0
164.4529558 560.2691297 1946.435627 0 0 0 0
-1946.435627 -385.4545382 -3797.724406 -222.2258295 2353.3744 0 0
0 -174.8145915 1851.288779 -2044.001164 -4908.818804 2266.226994 2555.444404
0 0 0 2266.226994 2555.444404 -1749.006146 -1944.057124
0 0 0 0 0 1748.995159 -611.3872804

4.4 Hasil Koordinat Perataan Parameter

Titik Easthing Northing


BM15 663072.179 9210113.6160
BM15bantu 663110.0365 9210116.2054
BM14 663160.5586 9210099.7489
BM15-11 663190.194 9210045.4840
BM15-10 663285.9441 9210058.9420
BM15-9 663374.6398 9210004.0956
BM15-8 663465.7586 9209982.7326
BM15-7 663503.3757 9209883.5459
BM21 663464.7616 9209882.5300
BM15-6 663410.3003 9209928.0760
BM15-5 663328.176 9209905.7735
BM15-4 663265.6229 9209970.9186
BM15-3 663188.6365 9209993.0748
BM15-2 663115.413 9209986.1600
BM15-1 663048.3982 9210045.5904

25
BM X Y
BM14 - BM15-11 0.000788216 0.000447675
BM15-11 - BM15-10 0.000863295 0.001026277
BM15-10 - BM15-9 0.001172375 0.000970474
BM15-9 - BM15-8 0.001055918 0.000988851
BM15-8 - BM15-7 0.000893726 0.000995679
BM15-7 - BM21 0.001078421 0.000465843
Stand Dev
BM21 - BM15-6 0.000707289 0.001873831
BM15-6 - BM15-5 0.002100314 0.000310091
BM15-5 - BM15-4 0.002134188 0.001155139
BM15-4 - BM15-3 0.00096534 0.002538599
BM15-3 - BM15-2 0.000923623 0.001647212
BM15-2 - BM15-1 0.00084407 0.000927568
BM15-1 - BM15 0.000820849 0.000795911

4.5 Toleransi Perhitungan


1. Toleransi Penutup Sudut
BM Toleransi Kesalahan
Jml Titik Keterangan
Orde Penutup Sudut Sudut
Masuk
II 15 38.73” 8”
toleransi

Kesalahan penutup sudut pengukuran sebesar 8” dengan toleransi penutup


sudut sebesar 38,73” untuk BM orde II, sehingga pengukuran yang telah
dilakukan tidak melampaui toleransi dan dapat diproses.
2. Toleransi Linier Relatif Perhitungan Bowditch
Toleransi
Fx Fy Kesalahan Linier Keterangan
Linier
1/5000 0.0032 0.0661 0.0000574 Masuk Toleransi

Kesalahan linier relatif perhitungan sebesar 0.000574 dengan toleran linier


relatif sebesar 0.0002 untuk BM orde II, sehingga perhitungan masuk
toleransi.
3. Toleransi Linier Relatif Perataan Parameter
Toleransi
Fx Fy Kesalahan Linier Keterangan
Linier
Masuk
1/5000 0.00274363 0.02284924 0.0000199
Toleransi

26
Kesalahan linier relatif perhitungan sebesar 0.0000199 dengan toleran linier
relatif sebesar 0.0002 untuk BM orde II, sehingga perhitungan masuk
toleransi.

4.6 Perbandingan Hasil Koordinat

Koordinat Koordinat
BM
X (m) X (m) Selisih Y (m) Y (m) Selisih
(Bowditch) (Perataan) (Bowditch) (Perataan)
BM15 663072.179 663072.179 0.0000 9210113.6160 9210113.6160 0

BM15-
663110.0366 663110.0365 0.0001 9210116.2054 9210116.2054 0
Bantu

BM14 663160.5585 663160.5586 0.0001 9210099.7489 9210099.7489 0

BM15-
663190.1944 663190.194 0.0005 9210045.4848 0.00085
11 9210045.4840

BM15-
663285.9455 663285.9441 0.0014 9210058.9400 0.00200
10 9210058.9420

BM15-9 663374.6375 663374.6398 0.0022 9210004.0950 9210004.0956 0.00061

BM15-8 663465.7581 663465.7586 0.0005 9209982.7300 9209982.7326 0.00258

BM15-7 663503.3738 663503.3757 0.0019 9209883.5450 9209883.5459 0.00093

BM21 663464.7604 663464.7616 0.0012 9209882.5300 9209882.5300 0

BM15-6 663410.2954 663410.3003 0.0049 9209928.0766 9209928.0760 0.00064

BM15-5 663328.1774 663328.176 0.0014 9209905.7700 9209905.7735 0.00351

BM15-4 663265.6153 663265.6229 0.0076 9209970.9153 9209970.9186 0.00340

BM15-3 663188.6327 663188.6365 0.0038 9209993.0745 9209993.0748 0.00034

BM15-2 663115.4131 663115.413 0.0001 9209986.1604 9209986.1600 0.00039

BM15-1 663048.3975 663048.3982 0.0007 9210045.5900 9210045.5904 0.00035

Pada perbandingan hasil koordinat ini, perbedaan kedua metode memiliki


selisih paling besar sampai skala milimeter dan tidak ada yang mencapai
centimeter dengan selisih terbesar terdapat pada titik BM 15-4 dengan
selisih sebesar 0.0076 m.

27
BAB V

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan Kerangka Kontrol
Horizontal (KKH) pada lokasi kelompok 12 antara lain:
1. Perhitungan KKH dilakukan menggunakan dua metode, yaitu
perhitungan KKH metode Bowditch dan perhitungan KKH metode
perataan parameter.
2. Pengukuran KKH telah memenuhi syarat toleransi penutup sudut
yang telah ditentukan. Kesalahan penutup sudut pengukuran sebesar
8” dengan toleransi penutup sudut sebesar 38.73” untuk BM orde II,
sehingga pengukuran yang telah dilakukan tidak melampaui toleransi
dan dapat diproses.
3. Pengukuran KKH telah memenuhi syarat toleransi linier relatif yang
telah ditentukan. Kesalahan linier relatif pengukuran dengan metode
Bowdtich sebesar 0.0000574 dan perataan parameter sebesar
0.0000199 dengan toleransi linier relatif sebesar 0.0002 untuk BM
orde II, sehingga perhitungan masuk toleransi.
4. Dari hasil perhitungan didapatkan koordinat pada masing – masing
metode beserta selisih antar keduanya pada tabel berikut:
Koordinat Koordinat
Selisih
BM X (m) X (m) Selisih Y (m) Y (m)
(m)
(Bowditch) (Perataan) (Bowditch) (Perataan)
BM15 663072.179 663072.179 0.0000 9210113.6160 9210113.6160 0

BM15-
663110.0366 663110.0365 0.0001 9210116.2054 9210116.2054 0
Bantu

BM14 663160.5585 663160.5586 0.0001 9210099.7489 9210099.7489 0

BM15-
663190.1944 663190.194 0.0005 9210045.4848 9210045.4840 0.00085
11

BM15-
663285.9455 663285.9441 0.0014 9210058.9400 9210058.9420 0.00200
10

BM15-
663374.6375 663374.6398 0.0022 9210004.0950 9210004.0956 0.00061
9

BM15-
663465.7581 663465.7586 0.0005 9209982.7300 9209982.7326 0.00258
8

28
Koordinat Koordinat
Selisih
BM X (m) X (m) Selisih Y (m) Y (m)
(m)
(Bowditch) (Perataan) (Bowditch) (Perataan)
BM15-
663503.3738 663503.3757 0.0019 9209883.5450 9209883.5459 0.00093
7

BM21 663464.7604 663464.7616 0.0012 9209882.5300 9209882.5300 0

BM15-
663410.2954 663410.3003 0.0049 9209928.0766 9209928.0760 0.00064
6

BM15-
663328.1774 663328.176 0.0014 9209905.7700 9209905.7735 0.00351
5

BM15-
663265.6153 663265.6229 0.0076 9209970.9153 9209970.9186 0.00340
4

BM15-
663188.6327 663188.6365 0.0038 9209993.0745 9209993.0748 0.00034
3

BM15-
663115.4131 663115.413 0.0001 9209986.1604 9209986.1600 0.00039
2

BM15-
663048.3975 663048.3982 0.0007 9210045.5900 9210045.5904 0.00035
1

5. Perbedaan hasil koordinat dari kedua metode memiliki selisih yang


sedikit dengan skala milimeter dan selisih terbesar terdapat pada titik
BM 15-4 sebesar 0.0076 m.
5.2 Saran
Saran perbaikan yang dapat kelompok 12 sampaikan dalam laporan
ini antara lain:
1. Mahasiswa sebaiknya sering melakukan konsultasi dengan dosen
pembimbingnya masing – masing supaya lebih memahami
pengarahan dan materi perhitungan KKH.
2. Sebelum melakukan perhitungan data KKH hendaknya mahasiswa
menguasai teori atau materi perhitungan KKH serta hitung perataan.

29
DAFTAR PUSTAKA
Atmajaya, Hadian Teguh. 2018. Pengukuran Poligon Tertutup Terikat
Koordinat. Diakses dari: https://docplayer.info/73013289-
Pengukuran-poligon-tertutup-terikat-koordinat.html pada 17 April
2020
Dosen D3/D4 Teknik Sipil. Materi Kuliah Ilmu Ukur Tanah: Kerangka
Kontrol Horizontal. Surabaya: ITS. Diakses dari:
http://share.its.ac.id/mod/resource/view.php?id=19693 pada 17 April
2020

Eva Suci Lestari, L. M Sabri, Bambang Darmo Yuwono. 2014. Jurnal


Geodesi Undip: Pembuatan Program Perataan Parameter Jaring
Poligon Dengan Menggunakan Visual Basic For Application (VBA)
Microsoft Excel. Semarang: Universitas Diponegoro. Diakses dari:
https://media.neliti.com/media/publications/83411-ID-pembuatan-
program-perataan-parameter-jar.pdf pada 17 April 2020

30

Anda mungkin juga menyukai