Anda di halaman 1dari 17

POKOK BAHASAN 2

KONVERSI KOORDINAT 3
DIMENSI

KTG 327 Sistem Transformasi Koordinat


Jurusan Teknik Geodesi FTSP Itenas – Bandung
Dewi Kania Sari, Ir., M.T. 1
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pokok bahasan ini
mahasiswa akan dapat:
 melakukan hitungan konversi koodinat
geodetik ke dalam koordinat geosentrik
 melakukan hitungan konversi koodinat
geosentrik ke dalam koordinat geodetik
 melakukan hitungan konversi koodinat
toposentrik ke dalam koordinat geosentrik

2
2.1 PENDAHULUAN

 Dalam suatu datum tertentu terdapat 3


macam sistem koordinat 3D, yaitu:
1.Sistem koordinat Geodetik (L, B, H)
2.Sistem koordinat Geosentrik (X, Y, Z)
3.Sistem koordinat Toposentrik (n, e, h)

 Karena ketiga sistem koordinat di atas


mengacu pada datum geodesi yang sama
maka istilah “transformasi koordinat” sering
diartikan sebagai “ konversi koordinat”

3
 Pada bagian berikut akan diberikan rumus
konversi :
1. Koodinat geodetik ke dalam koordinat
geosentrik
2. Koordinat geosentrik ke dalam koordinat
geodetik
3. Koordinat toposentrik ke dalam
koordinat geosentrik

 Koordinat geodetik dan geosentrik dapat


ditentukan dengan teknologi GPS
 Koordinat toposentrik dihitung dari data
ukuran terestrik

4
2.2 KONVERSI KOORDINAT GEODETIK KE DALAM KOORDINAT
GEOSENTRIK

Z O = Pusat Elipsoida
P (L,B,H)
N = POPN = jari-jari normal utama
H
Po H = PPO = tinggi geometrik P
GR

Rumus Hirvonen dan Morizt:


X = (N + H) . Cos L . Cos B
O L Y = (N + H) . Cos L . Sin B
B Z = [N(1-e2) + H] . Sin L
Y
PN (2.1)
Ekuator
X

dimana:
Gambar 6.1 N = a/(1-e2.Sin2L)1/2
Koordinat Geodetik dan Geosentrik = (1+e’2.Cos2L)-1/2 5
2.3 KONVERSI KOORDINAT GEOSENTRIK KE DALAM SISTEM
KOORDINAT GEODETIK

Rumus Bowring:

Y 
B  Tan  
1

X
 Z  be'2 sin 3  
L  Tan  
 p  ae cos  
2 3
(2.2)

dimana : 1  a . Z 

 = Lintang reduksi = Tan  b . p 

 
p = jari-jari lingkaran parallel
= (x2 + y2)1/2
6
2.4 SISTEM KOORDINAT TOPOSENTRIK

Z
h
n e

P (L,B,H)  Sistem koordinat toposentrik


merupakan sistem koordinat 3D
GR H

yang terdiri dari 3 sumbu


koordinat, yaitu:
O L
B
Y
 sumbu e (east)
Ekuator  sumbu n (north)
X

 sumbu h (height)
Gambar 6.2
Koordinat Toposentrik

7
 Posisi suatu titik di permukaan bumi dapat dinyatakan dalam
sistem koordinat toposentrik berdasarkan pengamatan asimut
(A), jarak (s), dan sudut vertikal (m).

 Koordinat toposentrik titik P


terhadap titik awal adalah:
h e = s. Cos m . Sin A
P
n = s. Cos m . Cos A
n h = s. Sin m (2.3)
e
dan
S

A
e
A  Tan  
1

n
m
h
m  Sin  
1

Gambar 6.3 S


s = [e2 + n2 + h2]1/2 (2.4)
8
 Seandainya didefinisikan titik i sebagai titik pusat sistem
koordinat dan titik j sebagai titik yang akan dinyatakan posisi
tiga dimensinya, maka koordinat titik j adalah:

X j  n j  X i 
     
Y
 j   R ( L i , B i  e j    Yi 
)
Zj   h j   Z i 
    (2.5)
dimana:
 = faktor perbesaran
R = matriks rotasi

  SinLi CosBi  SinBi CosLi CosBi   X i   ( N i  H i)CosLi CosBi 


R( L , B )    SinLi SinBi CosBi CosLi SinBi   Y    ( N  H )CosL SinB 
 i  i i i i 

 
i i

 CosLi 0 SinLi   Z i   N i (1  e 2 )  H i SinLi 

 Persamaan (2.5) merupakan rumus konversi dari sistem


koordinat toposentrik ke sistem koordinat geosentrik.
9
Latihan
Titik B akan ditentukan koordinatnya dalam
sistem koordinat geosentrik menggunakan
metode polar dari titik A. Koordinat geodetik
titik A diperoleh dari hasil pengamatan GPS
sebagai berikut:
• LA = -06o53’50,760”

• BA = +107o38’08,000”

• HA = 739,72030 m

Pengamatan GPS mengacu kepada datum WGS


1984 dimana parameter elipsoid referensi yang
digunakan adalah GRS 1980:
• a = 6378137 m
• b = 6356752,314 m
• e2 = 2f – f2 = 6.694380023.10-03

10
Data hasil pengamatan asimut, jarak, dan
sudut vertikal dari titik A dan B adalah:
• A = 267o13’34,82”

• S = 1723,28205 m

• m = 01o45’39,913”

Tinggi alat di titik A = 1,520 m

Tahapan Hitungan :
h
B 1. Hitung koordinat geosentrik titik A
n
e 2. Hitung koordinat toposentrik titik B
3. Transformasikan koordinat
S

toposentrik titik B ke dalam sistem


m
koordinat geosentrik.
A
Ta

11
Penyelesaian Hitungan :

1. Koordinat Geosentrik titik A

Rumus transformasi koordinat yang


digunakan:
X = (N + H) . Cos L . Cos B
Y = (N + H) . Cos L . Sin B
Z = [N(1-e2) + H] . Sin L

Data pengamatan (A, s, m) yang akan


digunakan dalam proses hitungan adalah data
pengamatan yang telah direduksi sehingga
mengacu ke elipsoida referensi yang
digunakan. Data pengamatan pada soal diatas
sudah direduksi kecuali data pengamatan
jarak karena dalam hal ini jarak tidak
memerlukan reduksi. Jarak yang digunakan
adalah jarak lurus miring. 12
Hal ini menimbulkan konsekuensi nilai H (tinggi
titik diatas elipsoida) harus ditambah dengan
tinggi alat pada titik yang bersangkutan diatas
menjadi:

XA = [NA + (H + ta)A] . Cos LA . Cos BA


YA = [NA + (H + ta)A] . Cos LA . Sin BA
ZA = [NA(1-e2) + HA] . Sin LA
a
NA 
dimana:
1  e Sin LA 
2 2 1/ 2

Koordinat geosentrik titik A:


XA = …
YA = …
ZA = …
13
2. Koordinat Toposentrik Titik B
Rumus untuk menghitung koordinat
toposentrik titik B:
eB = s. Cos m . Sin A
nB = s. Cos m . Cos A
hB = s. Sin m
diperoleh dari hasil hitungan:
eB = …………..
nB = ………….
hB = ………….

14
3. Transformasi Koordinat Toposentrik Titik

B ke dalam Sistem Koordinat Geosentrik

Rumus transformasi:

XB  nB   X A 
 Y    R( L , B )  e    Y 
 B A A  B  A
 Z B   hB   Z A 

Dalam soal ini diasumsikan  = 1


Matriks rotasi R:
  SinLACosB A  SinB A CosLACosB A 
R( L    SinLA SinB A CosB A CosLA SinB A 
A ,BA )  
 CosLA 0 SinLA 
15
Diperoleh hasil:

...... ...... ......


R( L  ...... ...... ......
A ,BA )  
...... ...... ......

Koordinat geosentrik titik B:

XB .....
Y   .....
 B  
 Z B  .....

Diperoleh hasil: XB 
YB 
ZB 
16
Tugas
 Pelajari skripsi Oling Romli
“Penentuan Posisi 3-Dimensi Cara
Polar”

17

Anda mungkin juga menyukai