Anda di halaman 1dari 23

BAB I

SISTEM KOORDINAT

1.1 Sistem Koordinat


Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan
2 3
letak suatu titik pada bidang ( R ) atau ruang ( R ) . Beberapa macam sistem

koordinat yang kita kenal, antara lain sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-
1650), sistem koordinat kutub, sistem koordinat tabung, dan sistem koordinat bola.
2
Pada bidang (R ), letak titik pada umumnya dinyatakan dalam koordinat
3
Cartesius dan koordinat kutub. Sedangkan pada ruang (R ) letak suatu titik pada
umumnya dinyatakan dalam koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola.
1.2 Sisten Koordinat dalam Bidang (R2)
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa letak suatu titik dalam bidang
dinyatakan dalam koordinat Cartesius dan koordinat kutub. Masing- masing sistem
koordinat dalam bidang dijabarkan sebagai berikut:
1) Sistem Koordinat Cartesius

Y
x0 x  0,
y0 y0

Kwadran II Kwadran I

X
Kwadran III Kwadran IV

x  0, x  0,
y0 y0

Gambar 1
Berdasarkan Gambar 1 di atas, terdapat 4 bidang simetris yang dibatasi
oleh sumbu-sumbu koordinat X dan Y, masing-masing bidang yang
dibatasi oleh bidang dinamakan kwadran, sehingga terdapat 4 kwadran, yaitu
kuadran I (x>0, y>0), kwadran II (x<0, y>0), kwadran III (x<0, y<0), dan kwadran
IV (x>0, y<0). Misalkan P(x,y) sebarang titik pada bidang XOY, maka titik tersebut
posisinya dapat dikwadran I, atau II, atau III, atau kwadran IV tergantung besaran
x dan y. Jika letak titik P(x,y), maka x disebut absis, y disebut ordinat dan P(x,y)
disebut koordinat.
Perhatikan gambar berikut ini.
Misal P(x1,y1) dan terletak di kwadran I hal ini berarti x1 >0 dan y1 >0

Y
P( x1 , y1 )

y1

O(0,0) X
x1 M ( x1 ,0)

Gambar 2

Berdasarkan gambar 2 di atas, tampak suatu segitiga yaitu


OPM yang salah satu sudutnya siku-siku dititik M. Menurut teorema
Pythagoras
2 2 2
OP = OM + MP
= (x1-0)2 + (y1-0)2
= x12 + y12

= x1 2  y 2
1

atau ditulis dengan notasi OP 


2
x1  y2
2

Rumus di atas dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik
O(0,0) dengan titik P(x 1 ,y 1 )

Selanjutnya perhatikan gambar berikut.

Kalkulus Peubah Banyak : Dwi Purnomo 2


-
Y

P( x1 , y1 )

Q( x 2 , y 2 )

R( x 3 , y 3 )

Gambar 3

Gambar 3 di atas menunjukkan segitiga PQR yang masing-masing titik


sudutnya yaitu P( x1 , y1 terletak pada kuadran II, Q( x 2 , y 2 terletak pada
) )
kuadran IV, R( x3 , y 3 ) terletak pada kuadran III dan jarak masing-masing titik

dinyatakan oleh:
2
1. PQ  ( xQ  x P ) 2  ( yQ  y P )

 ( x 2  x1 )2  ( y  y )2
2 1

2. PR  ( x R  x P ) 2  ( yR  y P )2

 ( x3  x1 )2  ( y 3  y1 )2

3. QR  ( x R  xQ ) 2  ( yR  yQ ) 2

 ( x3  x 2 )2  ( y  y )2
3 1

2) Sistem Koordinat Kutub


Sistem koordinat Cartesius, menyatakan bahwa letak titik pada bidang
dinyatakan dengan pasangan ( x, y) , dengan x dan y masing-masing

menyatakan jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbu-x. Pada sistem koordinat


kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan
pasangan bilangan real r ,  , dengan r menyatakan jarak titik P ke titik O

(disebut kutub) sedangkan  adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik O
melewati titik P dengan sumbu-x positif (disebut sumbu kutub)

 P(r, )
r

O

Gambar 4

Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-


1650) dalam koordinat kutub letak suatu titik dapat dinyatakan dalam tak
hingga banyak koordinat. Sebagai contoh, letak titik P(3,  3) dapat

digambarkan dengan cara terlebih dulu melukiskan sinar yang memancar



dari titik asal O dengan sudut sebesar radian terhadap sumbu mendatar
3
arah positif. Kemudian titik P terletak pada sinar tadi dan berjarak 3 satuan dari titik
asal O (lihat Gambar 1.2.4 (a)). Titik P dapat pula dinyatakan dalam
koordinat 3,  3  2k  , dengan k bilangan bulat (lihat Gambar 1.2.4 (b)).

Mudah ditunjukkan pula bahwa koordinat  3, 4 3 pun juga


menggambarkan titik P (lihat Gambar 1.2.4 (c)). Pada koordinat yang terakhir,
jarak bertanda negatif. Hal ini dikarenakan titik P terletak pada
bayangan sinar OP .

P(3,  3) P(3,  3  2k )

3 3

 3  2k
 3

(a) (b)
P(3, 4 3)

4 3

P
(c)

Gambar 5

Secara umum, jika r,  menyatakan koordinat kutub suatu titik maka

koordinat titik tersebut dapat pula dinyatakan sebagai berikut:


r ,  2k  atau  r ,  (2k  1)  dengan k bilangan bulat.

Kutub mempunyai koordinat (0, ) dengan  sebarang bilangan. Hubungan Antara


Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub
Suatu titik P berkoordinat ( x, y) dalam sistem koordinat Cartesius dan
(r, ) dalam sistem koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, emikian
pula sumbu kutub dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka
kedudukan titik dapat digambarkan sebagai berikut:

P( x, y)  (r, )

r r
 X
O r

Gambar 6
Dari rumus segitiga diperoleh hubungan sebagai berikut:
(1.1) x  r cos y  r sin 
atau:

y x
(1.2) r x2y2   arcsin   arccos 
r r
Contoh
1) Nyatakan ke dalam system koordinat Cartesius.
 2     5 
a. A 4,  b. B  5,  c. C   3, 
 3   4  6 

Jawab
Dengan menggunakan persamaan (1.1):
2 2
a. x  4 cos  2 y  4 sin 2 3.
3 3


Jadi, A  2,2 3 . 

 5  5
b. x  5 cos  2 y  5 sin  2.
4 2 4 2

 5 5 
Jadi, dalam system koordinat Cartesius B  2 , 2  .
 2 2 

 5  3 5 3
c. x  3 cos   y  3sin       .
3
 6  2  6  2

3 3
Jadi, C  2 ,  .
2 2

Apabila x  0 maka persamaan (1.2) dapat dinyatakan sebagai:

y
(1.3) r2  x2  y   arctan , x  0
2
x
y
Hati-hati apabila menggunakan persamaan (1.3), karena   arctan akan
x
memberikan 2 nilai  yang berbeda, 0    2 . Untuk menentukan nilai 
yang benar perlu diperhatikan letak titik P, apakah di kwadran I atau II,
ataukah dikwadran II atau IV. Apabila dipilih nilai  yang lain, maka

r x2 y2 .

2) Nyatakan ke dalam sistem koordinat kutub:


a. P4,4  b. Q(4,4)

Penyelesaian: Dari persamaan (1.3), diperoleh:

a. r   4 2  (4)  4 2
2

4 3 7
  arctan  atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka:
7
r  4 2 dengan   , atau
4
3
r  4 2 dengan   .
4
 7   3 
Jadi, P  4 2,  atau P  4 2, .
 4   4 

b. r   (4) 2  4  4 2
2

4 3 7
  arctan  atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik Q di kwadran II, maka:
3
r  4 2 dengan   , atau
4
7
r  4 2 dengan   .
4

 3  7 
Jadi, Q 4 2 ,  atau Q 4 2 , .
 4   4 

3) Nyatakan persamaan r  2a sin  ke dalam sistem koordinat Cartesius.


Jawab
Jika ke dua ruas persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh:
2
r  2a(r sin  )
2 2 2
Selanjutnya, karena r x y dan r sin   y maka:
2 2
x y  2ay
2 2
x  y  2ay  0,

yaitu persamaan lingkaran dengan pusat (0, a) dan jari-jari a .

2 2
4) Nyatakan x 4y  16 ke dalam system koordinat kutub.
Penyelesaian: Dengan substitusi x  r cos dan y  r sin  maka diperoleh:
2 2 2 2
r cos   4r sin   16
2 2
 r (1  3sin  )  16.

Soal Latihan
Untuk soal 1 – 8, nyatakan masing-masing dengan dua koordinat yang lain, satu
dengan r  0 dan yang lain dengan r  0 .
1. 6,  3 2.  3, 2 5  3. 5,  4  4. 5, 7 4 

5.  2 , 5 6.  7, 5 6 7. 6, 7 3 8. 4, 6 7 

2 
Untuk soal 9 – 16, nyatakan dalam sistem koordinat Cartesius.
9. 6, 2 3 10.  4,  8 11. 5,  4  12. 6, 7 4 

13.  2 , 5 2  14.  7, 5 6  15. 6, 7 3 16. 4, 7 8 

Untuk soal 17 – 23, ubahlah ke dalam sistem koordinat kutub.

17.  3,3 18. 2,2  


19.  2,2 3  20.  
3,1

21. 0,11 22. 3 3,3   23.  2 3, 6 3 


Untuk soal 24 – 29, nyatakan masing-masing persamaan ke dalam sistem
koordinat Cartesius.

2 4
24. r  3 cos 25. r  1  sin 26. r 
1  cos 

7 2
27. r  4 28.   29. r 
4
Nyatakan persamaan pada soal 30 – 32 ke dalam sistem koordinat kutub.
30. x  y  0 31. y 2  1  4 32. xy  1
x
33. Tunjukkan bahwa jarak titik P(r,  ) dan Q(R,  ) adalah:

2 2
d r R  2rR cos(   )

3
1.3 Sistem Koordinat dalam Ruang (R )
1) Koordinat Cartesius
Untuk menyatakan posisi sebuah benda di dalam ruang, dibutuhkan suatu
sistem koordinat yang memiliki pusat koordinat dan sumbu koordinat. Sistem koordinat
yang paling umum adalah Koordinat Cartesius. Jika kita berbicara ruang 2 dimensi,
maka koordinat Kartesian 2 dimensi memiliki pusat di O dan 2 sumbu koordinat yang
saling tegaklurus, yaitu x dan y.
Selanjutnya koordinat Kartesian 2 dimensi dapat diperluas menjadi Kartesian 3
dimensi yang berpusat di O dan memiliki sumbu x, y dan z. Pada Gambar berikut
menyatakan titik P dapat dinyatakan dalam x, y dan z. OP adalah jarak titik P ke
pusat O.

Gambar 7
Koordinat Cartesius 3 dimensi (x, y, z) pada Gambar 7 di atas dapat diubah
menjadi Koordinat Tabung dan koordinat bola.
Hubungan diantara ketiganya, jika P(x,y,z) adalah letak titik dalam koordinat
Cartesius, maka P(r, , z) adalah letak dalam koordinat tabung dan
P(  , ,  ) adalah titik dalam koordinat bola (Spherical Coordinate).

Hubungan ketiga koordinat dapat digambarkan sebagai berikut:

Z Z Z
P( x, y, z ) P(r,  , z P(  ,  ,  )
)

X  X  X

Y
Y
Y

Gambar 8

Koordinat Cartesius dan koordinat tabung dihubungkan oleh persamaan:


x  r cos 
y  r cos 
zz
2 2 2
x y r
y
tan  
x

Perhatikan contoh berikut:


1. (3,3,5) menyatakan letak titik P pada ruang dalam koordinat Cartesius.
Ubah dan Nyatakan letak titik P dalam koordinat tabung. Jawab

10
10
Koordinat Cartesius dan koordinat tabung dinyatakan dalam hubungan
y
x  r cos  , y  r cos  , z  z , x 2  y 2  r 2 dan tan  
x
sehingga:

r  32  3 2  18  3 2
3 
tan    1 atau   arctan 1 
3 4

Jadi koordinat tabung dari (3,3,5) adalah  3 2 , ,5


 4 

  
2.  6, ,2  menyatakan letak titik Q pada ruang dalam koordinat tabung.
 6 
Ubah dan Nyatakan letak titik Q dalam koordinat Cartesius. Jawab
Koordinat Cartesius dan koordinat tabung dinyatakan dalam hubungan

x  r cos  , y  r cos  , z  z , x 2  y  r 2 dan tan  y


2
 x
sehingga:

 3
x  6 cos  6. 3 3
6 2
 1
y  6 sin  6. 3
6 2
 
Jadi koordinat Cartesius 
 6, ,2
 adalah
3 3,3,2 
 6 

  x2y2 z2

 
3.  8, , 2  menyatakan letak titik W dalam koordinat bola. Ubah dan
 3 3 
nyatakan letak titik W dalam koordinat Cartesius dan koordinat tabung. Jawab
Koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola mempunyai
hubungan sebagai berikut:

r   sin  atau r  x 2  y 2

 
z   cos 
x   sin  cos 
y   sin  sin 

  x2y2 z2
  2   2
sehingga dari titik 8, ,  diketahui   8,  dan  
 3 3  3 3
dan diperoleh

2  3  1 
x  8 sin cos  8.    2 3
3 3  2  2 

2  3  3 
y 8 sin sin  8.  6
3 3  2  2 
  
2 1
z  8 cos  8     4
3  2

2  3
2 3 
2
2 2 2
r   sin  8   4 3 atau r  x y 6 48  4 3

  
3  2 

Jadi koordinat Cartesius  8, ,2  adalah


 3 3 
2 
3,6,4) , dan koordinat

  2   

tabung  8, , adalah 4 3, ,4
  .
 3 3   3 

4. 4 
3,4,6 menyatakan letak titik M dalam koordinat Cartesius. Ubah dan
nyatakan letak titik W dalam koordinat tabung dan koordinat bola. Jawab
Koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola mempunyai
hubungan sebagai berikut:
r   sin  atau r  x 2  y 2

 
z   cos 
x   sin  cos 
y   sin  sin 
z   cos 

  x2y2 z2


sehingga dari titik  4,4 
3,6 diketahui x  4, y  4 3 dan z  6
dan diperoleh
2 2
r x y  42  (4 3)
2
 64  8

y 4 1 3
tan    
x 4 3 3
5

6
  x2  y2 z2 2
(4)  (4 3)  (6)  10
2

2

z   cos   6  10 cos 
6
  arccos
10

Jadi koordinat tabung  4,4 


3,6 adalah
 5 
 8, ,6  , dan koordinat bola
 6 
5
 4,4  
3,6 adalah  0,
6
6
, ar cos  .
10 

 4 
5.  4, ,8  menyatakan letak titik T dalam koordinat tabung. Ubah dan
 3 
nyatakan letak titik T dalam koordinat Cartesius dan koordinat bola.

Jawab
Koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola mempunyai
hubungan sebagai berikut:

r   sin  atau r  x 2  y 2

 
z   cos 
x   sin  cos 
y   sin  sin 
z   cos 

  x2y2 z2
 4  4
sehingga dari titik  4, ,8  diketahui r  4,   , z  8 dan diperoleh
 3  3
4

3
4
x  r cos  x  4 cos  2 3
3
4
y  r sin   y  4 sin  2
3

  (2 3) 2  (2) 2  (8) 2  4 5

2 5
z   cos   8  4 5 cos     arccos
5

Jadi koordinat Cartesius  4 


 4, ,8  adalah
 3 
 2 
3,2,8 , dan koordinat

 4   4 2 5
bola  4, ,8  adalah  4 5, , qrc cos  .
 3   3 5 

Untuk latihan bagi pembaca ubah koordinat berikut dalam koordinat yang sesuai:
Koordinat
No
Cartesius Tabung Bola
1. 2 3,6,4   
 4 3, ,4
   2 
 8, , 
 3   3 3 
2. 2,2,3    ....
 2 2 , ,3
 4 

3. 2,2 3,4  .... ....

4.  2, 2, 2 3  .... ....

5. ....    ....
 6, ,2 
 6 
6. ....  2  ....
 2, ,4 
 3 
7. ....    .....
 2, ,1
 3 
8. .... ....  2  
 8, , 
 3 6
9. .... ....   2 
 4, , 
 3 3 
10. ..... ....   
 4, ,0 
 3 
11. .... ....   
1, , 
 4 2

Di atas telah dibahas transformasi dari koordinat Cartesius ke


koordinat tabung dan koordinat bola.

1.4 Sistem Koordinat Lainnya


Selain sistem koordinat di atas, terdapat beberapa sistem koordinat yang
penggunaannya dalam ilmu hisab. Sistem koordinat tersebut adalah:
1. Koordinat Ekliptika Heliosentrik (Heliocentric Ecliptical Coordinate).
2. Koordinat Ekliptika Geosentrik (Geocentric Ecliptical Coordinate).
3. Koordinat Ekuator Geosentrik (Geocentric Equatorial Coordinate).
4. Koordinat Horison (Horizontal Coordinate).
Keempat sistem koordinat di atas termasuk ke dalam koordinat bola. Sebenarnya
masih ada sistem koordinat lainnya, seperti Sistem Koordinat Ekuator Toposentrik
(Topocentric Equatorial Coordinate). Namun tidak dibahas dalam tulisan ini.
Sekilas, banyaknya sistem koordinat di atas bisa membuat rumit. Namun pembagian
sistem koordinat di atas berasal dari benda langit manakah yang dijadikan pusat
koordinat, apakah bidang datar sebagai referensi serta bagaimana cara mengukur
posisi benda langit lainnya. Penting pula untuk diketahui bahwa seluruh benda langit
dapat dianggap seperti titik. Bisa pula dianggap seperti benda yang seluruhnya
terkonsentrasi di pusat benda tersebut. Jika kita memperoleh jarak bumi- bulan,
maka yang dimaksud adalah jarak antara pusat bumi dengan pusat
bulan.
Sistem Koordinat Ekliptika Heliosentrik dan Sistem Koordinat Ekliptika
Geosentrik sebenarnya identik. Yang membedakan keduanya hanyalah manakah yang
menjadi pusat koordinat. Pada Sistem Koordinat Ekliptika Heliosentrik, yang menjadi
pusat koordinat adalah matahari (helio = matahari). Sedangkan pada Sistem
Koordinat Ekliptika Geosentrik, yang menjadi pusat koordinat adalah bumi (geo =
bumi). Karena itu keduanya dapat digabungkan menjadi Sistem Koordinat
Ekliptika. Pada Sistem Koordinat Ekliptika, yang menjadi bidang datar sebagai
referensi adalah bidang orbit bumi mengitari matahari (heliosentrik) yang juga sama
dengan bidang orbit matahari mengitari bumi (geosentrik).
Sistem Koordinat Ekliptika Heliosentrik (Heliocentric Ecliptical Coordinate) Pada
koordinat ini, matahari (sun) menjadi pusat koordinat. Benda langit lainnya seperti
bumi (earth) dan planet bergerak mengitari matahari. Bidang datar yang identik
dengan bidang xy adalah bidang ekliptika yatu bidang bumi mengitari matahari.
Gambar 9

Sistem Koordinat Ekliptika Heliosentrik


1. Pusat koordinat: Matahari (Sun).
2. Bidang datar referensi: Bidang orbit bumi mengitari matahari (bidang ekliptika)
yaitu bidang xy.
3. Titik referensi: Vernal Ekuinoks (VE), didefinisikan sebagai sumbu x.
4. Koordinat:
5. r = jarak (radius) benda langit ke matahari
6. l = sudut bujur ekliptika (ecliptical longitude), dihitung dari VE
berlawanan arah jarum jam
7. b = sudut lintang ekliptika (ecliptical latitude), yaitu sudut antara garis
penghubung benda langit-matahari dengan bidang ekliptika.

Sistem Koordinat Ekliptika Geosentrik (Geocentric Ecliptical Coordinate)


Pada sistem koordinat ini, bumi menjadi pusat koordinat. Matahari dan planet-
planet lainnya nampak bergerak mengitari bumi. Bidang datar xy adalah bidang
ekliptika, sama seperti pada ekliptika heliosentrik.
Gambar 10

Sistem Koordinat Ekliptika Geosentrik


1. Pusat Koordinat: Bumi (Earth)
2. Bidang datar referensi: Bidang Ekliptika (Bidang orbit bumi mengitari matahari, yang
sama dengan bidang orbit matahari mengitari bumi) yaitu bidang xy.
3. Titik referensi: Vernal Ekuinoks (VE) yang didefinisikan sebagai sumbu
x.
4. Koordinat:
5. Jarak benda langit ke bumi (seringkali diabaikan atau tidak perlu dihitung)
6. Lambda = Bujur Ekliptika (Ecliptical Longitude) benda langit menurut bumi,
dihitung dari VE.
7. Beta = Lintang Ekliptika (Ecliptical Latitude) benda langit menurut bumi
yaitu sudut antara garis penghubung benda langit-bumi dengan bidang ekliptika

Sistem Koordinat Ekuator Geosentrik


Ketika bumi bergerak mengitari matahari di bidang Ekliptika, bumi juga sekaligus
berotasi terhadap sumbunya. Penting untuk diketahui, sumbu rotasi bumi tidak sejajar
dengan sumbu bidang ekliptika. Atau dengan kata lain, bidang ekuator tidak sejajar
dengan bidang ekliptika, tetapi membentuk sudut kemiringan (epsilon) sebesar kira-
kira 23,5 derajat. Sudut kemiringan ini sebenarnya tidak bernilai konstan sepanjang
waktu. Nilainya semakin lama semakin mengecil.

Gambar 11

Sistem Koordinat Ekuator Geosentrik


1. Pusat koordinat: Bumi
2. Bidang datar referensi: Bidang ekuator, yaitu bidang datar yang mengiris bumi
menjadi dua bagian melewati garis khatulistiwa
3. Koordinat:
4. jarak benda langit ke bumi.
5. Alpha = Right Ascension = Sudut antara VE dengan proyeksi benda langit pada
bidang ekuator, dengan arah berlawanan jarum jam. Biasanya Alpha bukan
dinyatakan dalam satuan derajat, tetapi jam (hour disingkat h). Satu putaran penuh
= 360 derajat = 24 jam = 24 h. Karena itu jika Alpha dinyatakan dalam derajat,
maka bagilah dengan 12 untuk memperoleh satuan derajat. Titik VE menunjukkan 0
h.
6. Delta = Declination (Deklinasi) = Sudut antara garis hubung benda langit- bumi
dengan bidang ekliptika.Nilainya mulai dari -90 derajat (selatan) hingga 90
derajat (utara). Pada bidang ekuator, deklinasi = 0 derajat.

Seringkali, Alpha (right ascension) dinyatakan dalam bentuk H (hour angle). Hubungan
antara Alpha dengan H adalah H = LST - Alpha.
Disini, LST adalah Local Sidereal Time, yang sudah penulis bahas
sebelumnya pada tulisan tentang Macam-Macam Waktu
Sistem Koordinat Horison
Pada sistem koordinat ini, pusat koordinat adalah posisi pengamat (bujur dan
lintang) yang terletak di permukaan bumi. Kadang-kadang, ketinggian pengamat dari
permukaan bumi juga ikut diperhitungkan. Bidang datar yang menjadi referensi
seperti bidang xy adalah bidang horison (bidang
datar di sekitar pengamat di permukaan bumi).

Gambar 12

Sistem Koordinat Horison


1. Pusat koordinat: Pengamat di permukaan bumi
2. Bidang datar referensi: Bidang horison (Horizon plane)

20
20
3. Koordinat:
4. Altitude/Elevation = sudut ketinggian benda langit dari bidang horison. h
= 0 derajat berarti benda di bidang horison. h = 90 derajat dan -90 derajat
masing-masing menunjukkan posisi di titik zenith (tepat di atas kepala) dan nadir
(tepat di bawah kaki).
5. A (Azimuth) = Sudut antara arah Utara dengan proyeksi benda langit ke bidang
horison.

Jarak benda langit ke pengamat dalam sistem koordinat ini seringkali diabaikan,
karena telah dapat dihitung sebelumnya dalam sistem koordinat ekliptika.
Catatan penting: Dalam banyak buku referensi, azimuth seringkali diukur
dari arah selatan (South) yang memutar ke arah barat (West). Gambar 7 di atas juga
menunjukkan bahwa azimuth diukur dari arah Selatan. Namun

Anda mungkin juga menyukai