Anda di halaman 1dari 12

BAB II

SISTEM KOORDINAT

Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa
macam sistem koordinat: Sistem Koordinat Cartesius, Sistem Koordinat Kutub, Sistem
Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola. Pada bagian ini hanya akan dibicarakan
Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub saja.

2.1 Sistem Koordinat Kartesian


Diperhatikan 2 garis lurus, satu mendatar (horizontal) dan yang lain tegak (vertical).
Selanjutnya, garis mendatar ini disebut sumbu-x sedangkan garis yang tegak disebut sumbu-y.
Perpotongan kedua sumbu tersebut dinamakan titik asal (origin) dan diberi tanda O. Seperti
biasanya, titik-titik disebelah kanan O dikaitkan dengan bilangan-bilangan real positif
sedangkan titik-titik di sebelah kiri O dengan bilangan-bilangan real negatif. Demikian pula
dengan titik-titik di sebelah atas O dan di sebelah bawah O masing-masing dikaitkan dengan
bilangan-bilangan real positif dan negatif. Sistem koordinat kartesian dua dimensi
digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini :

5 P

X
3
Gambar 2.1 Sistem Koordinat Kartesian Dua Dimensi

Letak sebarang titik pada bidang dinyatakan dengan pasangan berurutan ( x, y ) . Titik P ( x, y )
mempunyai arti bahwa jarak titik P ke sumbu-x dan sumbu-y masing-masing adalah
y dan x . Apabila x  0 (atau y  0) maka titik P berada di sebelah kiri (atau sebelah

bawah) titik asal O dan apabila x  0 (atau y  0) maka titik P terletak di sebelah kanan
(atau sebelah atas) titik asal O. Dalam hal ini, x disebut absis titik P sedangkan y disebut
ordinat titik P.
Jika dilihat dari gambar 2.1 diatas, koordinat P mempunyai jarak pada sumbu X yang
disebut absis sebesar 3 dan mempunyai jarak pada sumbu Y yang disebut ordinat
sebesar 5.
21
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
Oleh ke dua sumbu, bidang datar (bidang koordinat) terbagi menjadi 4 daerah
(kwadran), yaitu kwadran I, kwadran II, kwadran III, dan kwadran IV (lihat Gambar 2.2).

Kwadran II Kwadran I
x  0, y  0 x  0, y  0

Kwadran III Kwadran IV


x  0, y  0 x  0, y  0

Gambar 2.2 Sistem Koordinat Kartesius dalam Empat Kwadran

Sedangkan d merupakan jarak dari pusat sumbu koordinat (O) ke titik P.


Rumus jarak diturunkan dari rumus phytagoras
Jarak antara P & Q
Q(x2,y2)

d ( P , Q )  ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2

P(x1,y2) R(x2,y1)

‫ݔ‬ଵ ‫ݔ‬ଶ

Dari Gambar 2.1 jarak antara pusat sumbu koordinat ke titik P adalah

d ( P , O )  (3  0 ) 2  (5  0 ) 2  34

2.1.1 Persamaan Lingkaran


Lingkaran adalah titik-titik yang berjarak tetap (jari-jari) dari titik pusat:

( x  h) 2  ( y  k ) 2  r
(x,y) Persamaan Lingkaran dengan pusat (h,k) dan jari-jari r, adalah:
( x  h) 2  ( y, k ) 2  r 2
(h,k)

22
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
Contoh:
1. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat (2,-1) dan melalui (5,3).

Jawab:
Jari-jari lingkaran

r  (5  2 ) 2  (3  ( 1)) 2  25  5

Persamaan lingkaran
( x  2) 2  ( y  (1)) 2  52
( x  2) 2  ( y  1) 2  25

2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran

x 2  y 2  2 x  10 y  25  0
Jawab:
( x 2  2 x)  ( y 2  10 y )  25  0
( x  1) 2  1  ( y  5) 2  0
( x  1) 2  ( y  5) 2  1

Pusat  (1, 5) jari-jari  1

latihan
1. Tentukan persamaan dua buah lingkaran yang berjari-jari 5 satuan, melalui (0,0), dengan
pusatnya terletak pada garis x  y  1 .

Jawaban latihan
Dik: r  5 melalui latihan (0 , 0) dan pusatnya terletak pada garis x  y 1
Misalkan pusat lingkaran di (h,k)

x y 1
xh yk
h  k 1
h  1 k

23
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
( x  h) 2  ( y  k ) 2  25
( x  (1  k )) 2  ( y  k ) 2  25
x 2  2 x(1  k )  (1  k ) 2  ( y  k ) 2  25

(0,0) x 2  2 x  2kx  1  2k  k 2  y 2  2 yk  k 2  25
x 2  y 2  ( 2k  2) x  2ky  2k 2  2k  1  25 .......(i )

Karena melalui (0,0) maka (0,0) harus memenuhi persamaan …(i)

0  0  0  0  2k 2  2k  1  25
2k 2  2k  24  0
k 2  k  12  0
( k  4)( k  3)  0
k 4 atau k  3
untuk k  4
( x  h ) 2  ( y  4) 2  25 melalui (0,0)

h 2  16  25
h 2  25  16
h2  9
h 3
Jadi persamaan lingkarannya:
( x  3) 2  ( y  4) 2  25 , ( x  3) 2  ( y  4) 2  25
Untuk k  3
( x  h ) 2  ( y  3)  25
Melalui (0,0) , maka:

h 2  9  25
h 2  16
h  4
Jadi persamaan lingkarannya
( x  4) 2  ( y  3) 2  25
( x  4) 2  ( y  3) 2  25
Jadi persamaan lingkaran yang memenuhi adalah
( x  3) 2  ( y  4) 2  25
( x  4) 2  ( y  3) 2  25
24
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
2.1.2 Menentukan Titik Tengah pada Ruas Garis
Perhatikan Gambar 2.3 berikut:
Q( x 2 , y 2 )

M
P ( x 1 , y1 )

x1 x2
1
( x 2  x1 )
2
Gambar 2.3 Titik Tengah Ruas Garis

Titik tengah dari ruas garis PQ dengan P( x 1, y1 ) dan P ( x2 , y 2 ) adalah

1 
 ( x1  x 2 ) ,  y1  y 2 
1
2 2 

Contoh:
Tentukan persamaan lingkaran dengan garis tengah AB dengan A   1, 2 dan
B  (3 , 8) .

2.1.3 GARIS LURUS


y 2  y1
Kemiringan garis yang melalui A ( x1 , y1 ) dan B ( x 2 , y 2 ) adalah M  .
x 2  x1
Kemiringan garis ini disebut dengan gradien garis.
Persamaan Garis Lurus diperoleh dengan rumus berikut:
a. Dengan kemiringan M dan melalui ( x1 , y1 ) adalah y  y1  m ( x  x1 )
y 2  y1
Persamaan garis lurus dengan gradien m  adalah
x 2  x1

y  y1  m ( x  x1 ) atau
y 2  y1 y 2  y1
y  y1  ( x  x1 ) y  y2  ( x  x2 )
x 2  x1 x 2  x1
y  y1 x  x1 y  y2 x  x2
 
y 2  y1 x 2  x1 y 2  y1 x 2  x1

y  y1 x  x1
b. Yang melalui titik A ( x1 , y1 ) dan B ( x 2 , y 2 ) adalah 
y 2  y1 x 2  x1

25
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
Garis-garis sejajar dan tegak lurus
misal garis g mempunyai kemiringan ݉ ௚ dan garis ℓ mempunyai kemiringan ݉ ௟.
Maka
1. Garis g dan l saling sejajar: g //   mg  m

2. Garis g dan l saling tegak lurus: g    m g . m   1

Latihan:
Tentukan nilai k sehingga garis 4 x  ky  5
a. melalui titik (2,1)
b. sejajar sumbu y
c. sejajar garis 6 x  9 y 10
d. mempunyai perpotongan x dan perpotongan y yang sama.
e. Tegak lurus garis 9  2  2 ( x  1)

Jawab :
a. ݇ = −3
b. kemiringan
ky  5  4 x
5 4
y  x
k k
k 0
6 10
c. 6 x  9 y  10 y  x
9 9
2
kemiringan garisnya
3
4 2  12
Agar sejajar dengan 6 x  9 y  10 maka   k  6
k 3 2

d. Misalkan garis tersebut memotong sumbu x di (a,0) dan memotong sumbu y di (0, a )
x  a, y0  4a  0  5 x  0, y  a
5
a 0  ka  5
4
5 4
k   5.  4
a 5
26
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
e. 2x  4
m  2 4 1
 
mg . m   1 k 2
1 k 8
mg  
2

2.2 Sistem Koordinat Kutub (Polar)

Pada sistem koordinat Cartesius, letak titik pada bidang dinyatakan dengan pasangan
( x, y ) , dengan x dan y masing-masing menyatakan jarak berarah ke sumbu-y dan ke sumbu-x.
Pada sistem koordinat kutub, letak sebarang titik P pada bidang dinyatakan dengan pasangan
bilangan real r ,  , dengan r menyatakan jarak titik P ke titik O (disebut kutub) sedangkan 
adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik O melewati titik P dengan sumbu-x positif
(disebut sumbu kutub) (lihat Gambar 2.4).

P(r , )


O

Gambar 2.4 Sistem Koordinat Kutub

Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius, dalam koordinat kutub letak suatu titik
dapat dinyatakan dalam tak hingga banyak koordinat. Sebagai contoh, letak titik P(3,  3)
dapat digambarkan dengan cara terlebih dulu melukiskan sinar yang memancar dari titik asal

O dengan sudut sebesar radian terhadap sumbu mendatar arah positif. Kemudian titik P
3
terletak pada sinar tadi dan berjarak 3 satuan dari titik asal O (lihat Gambar 1.2.4 (a)). Titik P
dapat pula dinyatakan dalam koordinat 3,  3  2k  , dengan k bilangan bulat (lihat Gambar

1.2.4 (b)). Mudah ditunjukkan pula bahwa koordinat  3, 4 3 pun juga menggambarkan
titik P (lihat Gambar 1.2.4 (c)). Pada koordinat yang terakhir, jarak bertanda negatif. Hal ini
dikarenakan titik P terletak pada bayangan sinar OP  .

27
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
P(3,  3) P(3,  3  2k )

3 3

 3  2k
 3

(a) (b)

P(3, 4 3)

4 3

P
(c)

Gambar 2.5 Berbagai pernyataan koordinat kutub untuk suatu titik.

Secara umum, jika r ,  menyatakan koordinat kutub suatu titik maka koordinat titik
tersebut dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
r ,  2k  atau  r ,  (2k  1)  dengan k bilangan bulat.

Kutub mempunyai koordinat (0, ) dengan  sebarang bilangan.

2.3 Hubungan Antara Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub

Suatu titik P berkoordinat ( x, y ) dalam sistem koordinat Cartesius dan (r , ) dalam


sistem koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, demikian pula sumbu kutub
dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka kedudukan titik dapat digambarkan sebagai
berikut:

28
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
y

P ( x, y )  ( r ,  )

r
y


x x
O

Gambar 2.6 Titik dalam Koordinat Kartesius dan Kutub

Dari rumus segitiga diperoleh hubungan sebagai berikut:


(1.1) x  r cos  y  r sin 
atau:
 y  x
(1.2) r  x2  y2   arcsin    arccos 
r r

Contoh
1. Nyatakan ke dalam system koordinat Cartesius.
 2     5 
a. A 4,  b. B  5,  c. C   3, 
 3   4  6 
Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaan (1.1):
2 2
a. x  4 cos  2 y  4 sin 2 3.
3 3

Jadi, A  2,2 3 . 

 5  5
b. x  5 cos  2 y  5 sin  2.
4 2 4 2
 5 5 
Jadi, dalam system koordinat Cartesius B  2 , 2.
 2 2 

29
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
 5  3  5  3
c. x  3 cos   3 y  3 sin    .
 6  2  6  2
3 3
Jadi, C  2 ,  .█
2 2

Apabila x  0 maka persamaan (1.2) dapat dinyatakan sebagai:


 y
(1.3) r 2  x2  y2   arctan , x  0
 x
y
Hati-hati apabila menggunakan persamaan (1.3), karena   arctan akan memberikan 2
x
nilai  yang berbeda, 0    2 . Untuk menentukan nilai  yang benar perlu diperhatikan
letak titik P, apakah di kwadran I atau II, ataukah dikwadran II atau IV. Apabila dipilih nilai

 yang lain, maka r   x 2  y 2 .

Contoh
2. Nyatakan ke dalam sistem koordinat kutub:
a. P4,4 b. Q (4,4)
Penyelesaian: Dari persamaan (1.3), diperoleh:

a. r   4 2  (4) 2  4 2

4 3 7
  arctan  atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka:
7
r  4 2 dengan   , atau
4
3
r  4 2 dengan   .
4
 7   3 
Jadi, P 4 2 ,  atau P  4 2 ,  .
 4   4 

b. r   (4) 2  4 2  4 2

 4 3 7
  arctan  atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik Q di kwadran II, maka:
30
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
3
r  4 2 dengan   , atau
4
7
r  4 2 dengan   .
4
 3   7 
Jadi, Q 4 2 ,  atau Q  4 2 ,  .█
 4   4 

Contoh
3. Nyatakan persamaan r  2a sin  ke dalam sistem koordinat Cartesius.

Penyelesaian: Jika ke dua ruas persamaan di atas dikalikan dengan r maka diperoleh:

r 2  2a ( r sin  )

Selanjutnya, karena r 2  x 2  y 2 dan r sin   y maka:

x 2  y 2  2ay
 x 2  y 2  2ay  0,

yaitu persamaan lingkaran dengan pusat (0, a) dan jari-jari a .█

Contoh

4. Nyatakan x 2  4 y 2  16 ke dalam system koordinat kutub.

Penyelesaian: Dengan substitusi x  r cos  dan y  r sin  maka diperoleh:

r 2 cos 2   4r 2 sin 2   16

 r 2 (1  3 sin 2  )  16. █

31
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si
Latihan
Untuk soal 1 – 8, nyatakan masing-masing dengan dua koordinat yang lain, satu dengan
r  0 dan yang lain dengan r  0 .
1. 6,  3 2.  3, 2 5 3. 5,  4 4. 5, 7 4 

5.  2 , 5 2  6.  7, 5 6 7. 6, 7 3 8. 4, 6 7 


Untuk soal 9 – 16, nyatakan dalam sistem koordinat Cartesius.
9. 6, 2 3 10.  4,  8 11. 5,  4 12. 6, 7 4

13.  2 , 5 2  14.  7, 5 6 15. 6, 7 3 16. 4, 7 8


Untuk soal 17 – 23, ubahlah ke dalam sistem koordinat kutub.
17.  3,3 18. 2,2  
19.  2,2 3  20.  3,1
21. 0,11 
22. 3 3 ,3  23.  2 3, 6 3 
Untuk soal 24 – 29, nyatakan masing-masing persamaan ke dalam sistem koordinat Cartesius.
4
24. r  3 cos  25. r 2  1  sin  26. r 
1  cos
7
27. r  4 28.   29. r 2  
4
Nyatakan persamaan pada soal 30 – 32 ke dalam sistem koordinat kutub.

30. x  y  0 31. y 2  1  4 x 32. xy  1


33. Tunjukkan bahwa jarak titik P (r , ) dan Q ( R,  ) adalah:

d  r 2  R 2  2rR cos(   )

32
Modul 3 Sistem Bilangan
Evi Noviani, M.Si

Anda mungkin juga menyukai