Anda di halaman 1dari 11

PARABOLA

Disusun Oleh :
1. Khofifah (1813021052)
2. Lily Ardiyanti (1813021030)
3. M. Ilhamdhani (1853021006)
4. Reliebelle Pramesty (1813021008)
5. Sulistiawati (1813021044)

Mata Kuliah : Geometri Analitik Bidang


Dosen Pengampu : Widyastuti, S.Pd., M.Pd.

Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2018
Eksplorasi Hasil Belajar Geometri Analitik Bidang
Conic Sections (Parabola)

Parabola
Definisi : tempat kedudukan titik-titik yang jauh ke focus sama dengan
jaraknya ke direktisnya, atau dengan kata lain parabola merupakan irisan kerucut
yang nilai esentrisitasnya (𝑒) = 1.
a. Persamaan parabola dengan titik puncak (0,0)
Misalkan p(x,y) titik pada parabola dengan focus 𝑓(𝑎, 0) dan direktriksnya
𝑑 ∶ 𝑥 + 𝑎 = 0 maka 𝑒 = 1
𝑃𝐹
=1
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝 𝑘𝑒 𝑑
𝑥+𝑎 2
(√(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 0)2 ) = (|√12 |)
+ 02

(𝑥 − 𝑎)2 + 𝑦 2 = (𝑥 − 𝑎)2
𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2 + 𝑦 2 = 𝑥 2 − 2𝑎𝑥 + 𝑎2
𝑦 2 = 4𝑎𝑥

Jadi persamaan parabola dengan focus (𝑎, 0) dan 𝑑 ∶ 𝑥 + 𝑎 = 0 adalah 𝑦² = 4𝑎𝑥


dan sumbu simetrisnya garis 𝑦 = 0

Gambar 1.1
Gambar 1.1a

Gambar 1.1b

Gambar 1.1c

dengan konsep definisi 𝑒 = 1, dapat diperoleh :


Diagram Gambar 1.1 Gambar 1.1a Gambar 1.1b Gambar 1.1c

Persamaan 𝑦² = 4𝑎𝑥 𝑦² = −4𝑎𝑥 y²=4bx y²=-4bx

Titik focus (a,0) (-a,0) (b,0) (-b,0)


Garis 𝑥+𝑎 =0 𝑥−𝑎 =0 𝑥+𝑏 =0 𝑥−𝑏 =0
direktriks
Sumbu simetri 𝑦=0 𝑦=0 𝑥=0 𝑥=0
b. Persamaan parabola dengan titik puncak (𝛼, 𝛽)
Misalkan 𝑝(𝑥, 𝑦) suatu titik pada parabola dengan titik puncak 𝐴(𝛼, 𝛽), focus
𝑓 dan direktris 𝑑, maka menurut definisi diperoleh :
𝑃𝐹
=1
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝 𝑘𝑒 𝑑
2
2 𝑥 + 𝑎
(√(𝑥 − 𝛼 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝛽)2 ) = (| |)
√12 + 02
(𝑥 − 𝛼 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝛽)2 = (𝑥 − 𝛼 − 𝑎)2
(𝑥 − 𝛼)² + 𝑎² − 2𝑎(𝑥 − 𝛼) + 𝑎² + (𝑦 − 𝛽)² = (𝑥 − 𝛼)² + 𝑎² + 2𝑎(𝑥 − 𝑎)²
(𝑦 − 𝛽)² = 4𝑎(𝑥 − 𝛼)

Jadi, persamaan parabola dengan puncak 𝐴(𝛼, 𝛽) dan 𝑑: 𝑥 − 𝛼 + 𝑎 = 0 adalah


(𝑦 − 𝛽)² = 4𝑎(𝑥 − 𝛼)

Persamaannya (𝑦 − 𝛽)² = −4𝑎(𝑥 − 𝛼)


Persamaannya (𝑥 − 𝛼)2 = 4𝑏(𝑦 − 𝛽)

Persamaannya (𝑥 − 𝛼)2 = −4𝑏(𝑦 − 𝛽)

Masalah 1
Bagaimana bentuk persamaan parabola jika garis direktrisnya tidak sejajar dengan
sumbu 𝑥 maupun sumbu 𝑦 melainkan direktris dengan persamaan 𝑙𝑥 + 𝑚𝑦 +
𝑛 = 0 dan focus 𝑓 (𝑥₀, 𝑦₀)?
𝑃𝐹
=1
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝 𝑘𝑒 𝑑
𝑙𝑥 + 𝑚𝑦 + 𝑛
√(𝑥 − 𝑥₀)² + (𝑦 − 𝑦₀)² = | |
√𝑙 2 + 𝑚2
(𝑙𝑥 − 𝑚𝑦 + 𝑛)²
(𝑥 − 𝑥₀)² + (𝑦 − 𝑦₀)² =
(𝑙 2 + 𝑚2 )
(𝑥² + 𝑦² − 2𝑥𝑥₀ − 2𝑦𝑦₀ + 𝑥₀² + 𝑦₀²)(𝑙² + 𝑚²) = 𝑙²𝑥² + 𝑚²𝑦² + 𝑛² +
2𝑙𝑚𝑥𝑦 + 2𝑚𝑛𝑦 + 2𝑙𝑛𝑥
Lalu diperoleh :
𝑚²𝑥² + 𝑙²𝑦² + 𝑥(−2𝑥₀(𝑙² + 𝑚²) − 2𝑙𝑛) + 𝑦(−2𝑦₀(𝑙² + 𝑚²) − 2𝑚𝑛)
− 2𝑙𝑚𝑥𝑦 + 𝑐 = 0
𝑚²𝑥² + 𝑙²𝑦² + 29𝑥 + 2𝑓𝑦 − 2𝑙𝑚𝑥𝑦 + 𝑐 = 0
(𝑚𝑥 − 𝑙𝑦)² + 29𝑥 + 2𝑓𝑦 + 𝑐 = 0
Dengan c konstanta, persamaan tersebut dapat diubah :
(𝑚𝑥 − 𝑙𝑦)² + 29𝑥 + 2𝑓𝑦 + 𝑐 = 0
𝑚²𝑥² + 𝑙²𝑦² − 2𝑙𝑚𝑥𝑦 + 29𝑥 + 2𝑓𝑦 + 𝑐 = 0

𝑎𝑥² + 𝑏𝑦² − 2ℎ𝑥𝑦 + 29𝑥 + 2𝑓𝑦 + 𝑐 = 0 (persamaan berderajat dua)

Konsekuensinya, suatu persamaan berderajat dua dapat dikatakan sebuah


persamaan parabola jika ℎ2 = 𝑎𝑏 dan 𝑎𝑏𝑐 + 2𝑓𝑔ℎ − 𝑎𝑓 2 − 𝑏𝑔2 − 𝑐ℎ2 ≠ 0

Sebagai contoh :
 Tentukan persamaan parabola yang memiliki titik fokus (−1, −2) dan
garis direktriks 𝑥 − 2𝑦 + 3 = 0 jika 𝑃(𝑥, 𝑦) adalah sambarang titik pada
kurva parabola dengan titik M pada garis direktriksnya.
Penyelesaian :
Diketahui : parabola dengan fokus (−1, −2) dan direktriks 𝑥 − 2𝑦 + 3 = 0
Ditanya : persamaan parabola?
Jawab :
𝑃(𝑥, 𝑦) pada parabola, maka :
𝑃𝐹
=1
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃 𝑘𝑒 𝐷
2
𝑥−2𝑦+3
(√(𝑥 − (−1))2 + (𝑦 − (−2))2 )2 = (| |)
√12 +(−2)2

2 2
𝑥 2 + 4𝑦 2 − 4𝑥𝑦 + 6𝑥 − 12𝑦 + 9
𝑥 + 2𝑥 + 1 + 𝑦 + 4𝑦 + 4 =
5
5(𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 + 4𝑦 + 5) = 𝑥 2 + 4𝑦 2 − 4𝑥𝑦 + 6𝑥 − 12𝑦 + 9
5𝑥 2 + 5𝑦 2 + 10𝑥 + 20𝑦 + 25 = 𝑥 2 + 4𝑦 2 − 4𝑥𝑦 + 6𝑥 − 12𝑦 + 9
4𝑥 2 + 𝑦 2 + 4𝑥𝑦 + 4𝑥 − 32𝑦 + 16 = 0
Atau :
4𝑥 2 + 𝑦 2 + 2(2)𝑥𝑦 + 2(2)𝑥 − 2(16)𝑦 + 16 = 0
Sesuai dengan konsekuensi
ℎ2 = 𝑎𝑏
22 = 4.1
dan
𝑎𝑏𝑐 + 2𝑓𝑔ℎ − 𝑎𝑓 2 − 𝑏𝑔2 − 𝑐ℎ2 ≠ 0
4(1)(16) + 2(16)(2)(2) − 4(16)2 − 1(2)2 − 16(2)2 = −900 ≠ 0
Maka benar bahwa 4𝑥 2 + 𝑦 2 + 2(2)𝑥𝑦 + 2(2)𝑥 − 2(16)𝑦 + 16 = 0 adalah
persamaan parabola.
Sebelum lanjut kemana-mana, ada istilah-istilah penting di conic section, apa
saja?
1. Axis sumbu simetri) : yaitu garis yang melalui titik fokus dan tegak lurus
dengan direktriks
2. Vertex (titik puncak) : yaitu titik potong antara kurva dan axis
3. Latus rectum
4. Yaitu tali busur yang melalui titik fokus dan tegak lurus dengan sumbu
simetri yang khusus di parabola panjangnya adalah 4𝑎

persamaan parameter
Parameter dapat dikatakan sebagai variebel pengganti variable utama. Suatu
persamaan dikatakan persamaan parameter dengan syarat apabila dioperasikan
(dieliminir) persamaan tersebut dapat kembali ke persamaan awal.
Untuk parabola dengan persamaan umum 𝑦² = 4𝑎𝑥 memiliki 2 variabel
utama yaitu 𝑥 dan 𝑦. misal 𝑡 adalah parameter yang digunakan untuk mengganti
variable utama, maka dapat diperoleh :
𝑎𝑡² 𝑡²
𝑥 = atau 𝑥 =
2 4𝑎

𝑦 = 𝑎𝑡√2 atau 𝑦 = 𝑡
Kedua persamaan diatas dapat dikatakan persamaan parameter untuk
parabola 𝑦² = 4𝑎𝑥 karena :
𝑦² = 𝑎²𝑡²2
𝑎𝑡²
𝑥 = 2
Saat kedua persamaan diatas dieliminir akan menghasilkan persamaan awal
𝑦 2 = 4𝑎𝑥 tetapi kedua persamaan kebanyakan tidak digunakan karena dianggap
rumit. Persamaan parameter yang umum dan sering digunakan adalah :
𝑥 = 𝑎𝑡 2
𝑦 = 2𝑎𝑡
Jika dieliminir menjadi 𝑦 2 = 4𝑎2 𝑡 2
𝑥 = 𝑎𝑡 2
𝑦2 4𝑎2 𝑡 2
=
𝑥 𝑎𝑡 2

𝑦 2 = 4𝑎𝑥
Dengan bentuknya yang tidak merepotkan, persamaan tersebutlah yang
dikenal dengan persamaan parameter untuk parabola 𝑦 2 = 4𝑎𝑥

Persamaan tali busur ( chord ) dan garis singgung parabola ( Tangent )

Persamaan tali busur parabola


Misalnya titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ) berada pada parabola, maka :
Untuk 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) berlaku : 𝑦12 = 4𝑎𝑥1 .......... (1)
Untuk 𝐵(𝑥1 , 𝑦1 ) berlaku : 𝑦22 = 4𝑎𝑥2 .......... (2)

Eliminasi kedua persamaan

𝑦22 =4𝑎𝑥2
𝑦21 =4𝑎𝑥1
𝑦2 −𝑦 2 =4𝑎(𝑥 −𝑥 )-
2 1 2 1

(𝑦2 − 𝑦1 ) (𝑦2 + 𝑦1 ) = 4𝑎(𝑦2 + 𝑦1 )(𝑥2 − 𝑥1 )


𝑦2 − 𝑦1 4𝑎
= = 𝑀𝐴𝐵
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1
Persamaan garis melalui 𝐴𝐵 :
(𝑦 − 𝑦1 ) = 4𝑎(𝑥2 − 𝑥1 )S
4𝑎
(𝑦 − 𝑦1 ) = (𝑥2 − 𝑥1 )
𝑦2 +𝑦1

𝑦𝑦2 + 𝑦𝑦1 − 𝑦1 𝑦2 − 𝑦1 = 4𝑎𝑥 − 4𝑎𝑥1


𝑦(𝑦1 + 𝑦2 ) − 𝑦1 𝑦2 − 𝑦1 = 4𝑎𝑥 − 𝑦1
𝑦(𝑦1 + 𝑦2 ) = 4𝑎𝑥 + 𝑦1 𝑦2
Atau
𝑦𝑦1 + 𝑦𝑦2 = 4𝑎𝑥 + 𝑦1 𝑦2
𝑦𝑦1 + 𝑦𝑦2 − 𝑦1 𝑦2 = 4𝑎𝑥
𝑦𝑦1 + 𝑦2 (𝑦 − 𝑦1 ) = 4𝑎𝑥
−𝑦2 (𝑦 − 𝑦1 ) − 𝑦𝑦1 = −4𝑎𝑥
𝑦 2 − 𝑦2 (𝑦 − 𝑦1 ) − 𝑦𝑦1 = 𝑦 2 − 4𝑎𝑥
−𝑦2 (𝑦 − 𝑦1 ) + 𝑦 2 − 𝑦𝑦1 = 𝑦 2 − 4𝑎𝑥
−𝑦2 (𝑦 − 𝑦1 ) + 𝑦 − (𝑦 − 𝑦1 ) = 𝑦 2 − 4𝑎𝑥
(𝑦 − 𝑦2 )(𝑦 − 𝑦1 ) = 𝑦 2 − 4𝑎𝑥

Persamaan garis singgung parabola


a. Persamaan garis singgung parabola dengan gradien m
Persamaan parabola : 𝑦 2 = 4𝑎𝑥 ..........................(1)
Persamaan garis singgung dengan gradien m : 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 ......................(2)

Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1) diperoleh :


𝑦 2 = 4𝑎𝑥
(𝑚𝑥 + 𝑛)2 = 4𝑎𝑥
𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2 = 4𝑎𝑥
𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 − 4𝑎𝑥 + 𝑛2 = 0
𝑚2 𝑥 2 + 2(𝑚𝑛 − 2𝑎)𝑥 + 𝑛2 = 0
Karena garis dan parabola bersinggungan maka 𝑥1 = 𝑥2 Jadi haruslah 𝐷 = 0
𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
[2(𝑚𝑛 − 2𝑎)]2 − 4𝑚2 𝑛2 = 0
4(𝑚𝑛 − 2𝑎)2 − 4𝑚2 𝑛2 = 0
4(𝑚2 𝑛2 − 4𝑎𝑚𝑛 + 4𝑎2 − 𝑚2 𝑛2 ) = 0
−4𝑎𝑚𝑛 + 4𝑎2 = 0
−4𝑎(𝑚𝑛 − 𝑎) = 0
𝑚𝑛 − 𝑎 = 0
𝑎
𝑛=
𝑚

Maka persamaan garis singgung parabola 𝑦 2 = 4𝑎𝑥 dengan gradien 𝑚 adalah


𝑎
𝑦 = 𝑚𝑥 ±
𝑚
Persamaan garis singgung parabola (𝑦 − 𝛽)2 = 4𝑎(𝑥 − 𝛼)2 dengan gradien 𝑚
adalah
𝑎
(𝑦 − 𝛽) = 𝑚(𝑥 − 𝛼) ±
𝑚

b. Persamaan garis singgung parabola dengan titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 )


Misalkan ada titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) tetap ( konstan ) dan titik 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ) sebagai
parameter ( bergerak ) yang sedemikian sehingga titik 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) berimpit dengan
titik 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ) yang mengakibatkan 𝑥1 = 𝑥2 dan 𝑦1 = 𝑦2
Sehingga dengan memanfaatkan persamaan tali busur melalui 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan
𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ) diperoleh :

𝑦(𝑦1 + 𝑦2 ) = 4𝑎𝑥 + 𝑦1 𝑦2
𝑦(𝑦1 + 𝑦1 ) = 4𝑎𝑥 + 𝑦1 𝑦1
𝑦(2𝑦1 ) = 4𝑎𝑥 + 𝑦12
𝑦(2𝑦1 ) = 4𝑎𝑥 + 4𝑎𝑥1
𝑦𝑦1 = 2𝑎𝑥 + 2𝑎𝑥1
𝑦𝑦1 = 2𝑎(𝑥 + 𝑥1 )
2𝑎
Gradien garis singgung itu adalah maka persamaan garis normalnya di (𝑥1 , 𝑦1 )
𝑦

adalah
𝑦1
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1 )
2𝑎

Karena garis normal adalah garis yang melalui titik singgung dan tegak lurus
dengan garis singgung.
c. Garis kutub suatu titik terhadap parabola
Dari titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 ) dibuat garis-garis singgung pada parabola 𝑦 2 = 4𝑎𝑥
Jika titik-titik singgungnya adalah 𝑆1 (𝑥0 , 𝑦0 ) dan 𝑆2 (𝑥0′ , 𝑦0′ ) maka
persamaan garis-garis singgungnya adalah :
𝑆1 : 𝑦0 𝑦 = 2𝑎(𝑥 + 𝑥0 ) dan 𝑆2 : 𝑦0′ 𝑦 = 2𝑎(𝑥 + 𝑥01 )
Karena garis-garis singgung ini melalui 𝑇, maka berlaku :
𝑆1 : 𝑦1 𝑦0 = 2𝑎(𝑥 + 𝑥0 )
𝑆2 : 𝑦1 𝑦0′ = 2𝑎(𝑥 + 𝑥01 )
Tampak bahwa kedua persamaan diatas memenuhi
𝑦1 ……= 2𝑎(𝑥1 +……
Maka persamaan garis kutubnya untuk 𝑦 2 = 4𝑎𝑥 adalah :
𝑦1 𝑦 = 2𝑎(𝑥1 + 𝑥)
Jika 𝑇 diluar parabola maka garisnya tali busur singgung
Jika 𝑇 pada parabola maka garisnya menjadi garis singgung
Jika 𝑇 didalam parabola maka tidak memotong parabola
Persamaan garis kutub untuk parabola (𝑦1 − 𝛽)(𝑦 − 𝛽) = 2𝑎(𝑥 + 𝑥1 − 2𝛼)

Diameter Parabola adalah tempat kedudukan titik tengah-titik tengah dari


garis yang bergradien 𝑚 atau tempat kedudukan titik tengah-titik tengah dari tali
busur parabola.
Persamaan tali busur dengan (𝑥𝑡 , 𝑦𝑡 ) titik tengah :
𝑦𝑦𝑡 − 2𝑎𝑥 = 𝑦𝑡2 − 2𝑎𝑥𝑡
𝑦𝑦𝑡 − 𝑦𝑡2 = 2𝑎𝑥 − 2𝑎𝑥𝑡
𝑦𝑡 (𝑦 − 𝑦𝑡 ) = 2𝑎(𝑥 − 𝑥𝑡 )
2𝑎
(𝑦 − 𝑦𝑡 ) = (𝑥 − 𝑥𝑡 )
𝑦𝑡
2𝑎
𝑚=
𝑦𝑡
2𝑎
𝑦𝑡 =
𝑚
Atau
2𝑎
𝑦=
𝑚
2𝑎
Persamaan garis diameternya adalah 𝑦 = 𝑥
𝑚

Anda mungkin juga menyukai