Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS VIDIO PEMBELAJARAN

(Laporan)

Disusun Oleh:

1. Nurul Saputri (1813021012)


2. Made Riasih (1813021026)
3. Lily Ardiyanti (1813021030)
4. Romy Hakiki (1813021036)
5. Sulistiawati (1813021044)

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Matematika

Dosen : Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd


Tia Agnesia, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
MARET 2020
Hasil Analisis

I. Vidio Pembelajaran Dengan Judul “Pembelajaran Matematika


SMP kelas VII Materi Bilangan ( Pola Bilangan )

Hal pertama yang dilakukan oleh guru adalah melakukan persiapan dengan
cara mereview RPP, dan memilih media yang akan digunakan sebagai bahan
mengajar. Dalam menyiapkan RPP dan media pembelajaran guru mengacu pada
buku guru dan buku siswa. guru melihat beberapa sumber belajar ( buku )
diperpustakaan dan di internet.

1) PENDAHULUAN
Guru masuk kekelas lalu mengucapkan salam dan memberi arahan kepada
murid untuk berdoa ( kegiatan pendahuluan pembelajaran ), menanyakan
absensi siswa dan penyebab siswa tidak masuk. Guru memberitahu materi
yang akan dibahas yaitu pola bilangan, selanjutnya guru menjelaskan
kepada siswa tujuan dan manfaat dari materi yang akan dibahas.
2) KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Guru mengajak siswa untuk melihat masalah yang ada disekitar murid
yaitu pertama dengan memperhatikan ada berapa tangan, pada tangan ada
berapa jari, dan pada masing-masing jari ada berapa ruas jari. Ternyata
pada masalah kita memiliki hasil 1 1 2 3 5 ( 1 tangan kanan, 1 tangan
kiri, 2 merupakan banyaknya tangan, 3 merupakan banyaknya ruas jari dan
5 merupakan banyak nya jari pada 1 tangan ). Dari angka-angka tersebut
memiliki pola bilangan yaitu
Angka pertama dijumlahkan dengan angka kedua menghasilkan angka
ketiga
Angka kedua dijumlahkan dengan angka ketiga menghasilkan angka
keempat
Angka ketiga dijumlahkan dengan angka keempat menghasilkan angka
kelima.
 Guru meminta siswa untuk memberi contoh-contoh lain pada kehidupan
sehari-hari. Ada yang memberi contoh mengenai keramik dirumah dan
candi borobudur.
 Guru menampilkan media (gambar bunga matahari dan sarang lebah)
untuk didiskusikan bersama siswa dengan cara menanyakan apa pola yang
terdapat didalamnya.
 Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 4 siswa. Siswa diminta membuka LKS untuk
melakukan pengamatan terhadap gambar pada materi pembelajaran. Siswa
mengamati dari berbagai sumber belajar yang ada dilingkungan sekitan
( ada yang mengamati ruas tralis jendela, ada yang mengamati ruas daun
dan lain-dain ).
 Siswa diberi arahan untuk membuka buku siswa halaman .......... dan
diminta untuk mengerjakan soal tersebut dengan cara berkelompok
( pendekatan saintifik ). Dalam diskusi ada siswa yang saling memberikan
informasi, memberitahu teman yang belum faham, mencari dari sumber
belajar yang lain dan menanyakan kepada guru jika belum menemukan
solusinya.
Saat siswa berdiskusi guru berkeliling untuk memantau apakah proses
diskusi berjalan dengan baik serta melakukan penilaian otentik pada sikap
keaktifan dan kerjasama. Guru menanyakan dan memberi bimbingan
kepada siswa yang merasa kesulitan saat sedang melakukan pengamatan.
Teknis penilaian otentik
1. Menilai satu kelompok pada beberapa aspek penilaian,
2. Menilai keseluruhan kelompok pada aspek penilaian tertentu.

Percakapan :

Guru : bagaimana anak-anak hasilnya, sudah sampai nomor berapa?

Siswa : sudah sampai nomor 1,2,3,4 sudah selesai semua bu.


Guru : coba mana ibu lihat hasilnya?

( Guru melihat hasil )

Guru : bagus, lanjutkan lalu salin dalam kertas plano ( hasil pengamatan )

Percakapan diatas merupakan penerapan dari teori sibernetik yaitu timbal


balik antara guru dan siswa, dimana guru tidak hanya memberikan tugas
tetapi juga memberikan komentar atau penilaian terhadap hasil yang
dikerjakan.

 Saat berdiskusi kelompok siswa diarahkan untuk mengelola informasi


hingga menemukan kesimpulan bersama.
 Ketika waktu sudah habis guru memberikan arahan kepada siswa untuk
menempel dipapan tulis hasil diskusi kelompok dan
mempresentasikannya. Presentasi dari siswa tersebut merupakan bentuk
komunikasi dengan menceritakan hasil diskusi dan saling memberi
tanggapan ).
 Pada pembelajaran pola bilangan proses pendekatan saintifik bisa
diarahkan hingga kegiatan mencipta teselasi ( membentuk pola dalam
kumpulan bangun datar ).
3) PENUTUP
Aktivitas penutupan pembelajaran terdiri dari
1. Menarik kesimpulan ( guru menanyakan dimana saja pola bisa
didapatkan, dan manfaat dari mempelajari materi pola bilangan )
2. Melakukan refleksi ( mengimbau kepada siswa untuk menulis dikertas
apa yang belum dipahami, dan pada pertemuan selanjutnya akan
dibahas kembali )
3. Memberi tindakan lanjut ( tugas atau pr )

Setelah pembelajaran usai, guru membuat rekap penilaian pada setiap


siswa berdasarkan hasil belajar siswa.
II. Vidio Pembelajaran Dengan Judul “Pembelajaran Matematika
SMP Kelas VIII - Teorema Phytagoras”

1) PENDAHULUAN
Ketika guru sampai dikelas, salah seorang perwakilan siswa memimpin
untuk memberi salam,dan setelah salam dijawab oleh sang guru, guru
memberika sambutan awal, yaitu;
Guru : allhamdulilah kita dapat berjumpa kembali, bersama kalian dan
saya sekarang kita membahas pythagoras. Dimana dalam materi ini kita
akan mempelajari 2 hal yang pertama bagaimana menemukan bukti
teorema phythagoras dengan alat peraga, sudah saya bawakan alat
peraganya bagaimana; yang kedua bagaimana menerapkan bukti
pythagoras itu. Ada beberapa aturan, nanti kelompoknya setelah dibagi
oleh ketua kelas dengan kelompoknya masing-masing, ada 6
kelompok, monggo berkempul dengan kelompoknya masing-masing.

2) PROSES PEMBELAJARAN
Setelah selesai siswa duduk di kelompoknya masing-masing, guru
mengecek masing-masing lokasi setiap kelompok dengan menyebutkan
nama kelompok dan nama kelompok yang dipanggil, amak siswa yng
anggota kelompok tersebut memberi respon dengan mengangkat tangan.
Guru : perhatikan dahulu, ada aturannya, setiap kelompok akan
mendapatkan 16 persegi seperti ini (menunjukkan persegi), tidak
ada persegi yang sama, semua sesuai dengan ukurannya.
Langkahnya begini dari 16 persegi, daimbil 3 persegi disusun
dengan model titik pojok/ siku-siku salah satu persegi dengan pergi
lain bertemu, yang bolong menjadi sebuah segitiga siku-siku. Satu
kartu bisa dipakai untuk model yang lain. Imi ,isalkan ukurannya
66,88,1010. Atau misalkan 33,44,55 (diperagakan menjdai segitiga
seperti yang pertama) ini akan membentuk segitiga siku-siku. Ada
pertanyaan tentang masalah in dulu? Oke selanjutnya ke-16 persegi
temukan 8 model susunan persegi berbeda. Saya ulangi lagi seperti
ini(diperagakan lagi segitiga dari siku-siku) carilah model yang
lain dengan ukuran yang berbeda sebanyak 8. Ini merupakan
kompetisi dalam kelompok . kelompok yang paling cepat
mendapatkan beberapa model itu dan benar, nilai ulangan harian
sudah lolos dengan tepat, dengan syarat kalian benar-benar
diskusi dengan kelompoknya masing-masing, dan jawaban sudah
dipastikan benar menurut kelompoknya . kalau misalkan
dikumpulkan ke saya ternyata ada yang salah saya kembalikan
dulu, saya kasih satu kesempatan, tapi setelah itu kalau
dikumpulkan sama lagi tidak saya kasih kesemptaan lagi, tetap saya
nilai apa adanya walaupun salah. Tapi kalai misalkan kelompok
pertama mengumpulkan, kurang dari 10 menit, saya kasih nilai 100
semua ulangan harian pythagoras. Kemudian ada yang lain
misalnya kelompok 3 dan benar, maka nilainya bukan 100 tetapi
95, begitu juga kelompok selanjutnya 90,lalu 85,lalu 80, lalu 76.
Waktunya untuk mendiskusikan 8 bentuk model segitiga siku-siku ,
yang dibentuk dari 3 persegi hanya 30 menit. Saya ulangi,
waktunya hanya 30 menit. Kalau ada kelompok yang tudak selesai
selama 30 menit, walaupun hanya 1 menit, saya pastikan akn
mengikuti ulangan harian. Misalkan kelompok 5, ternyata tidak
selesai selama 30 menit,yaitu 31 lah, maka semua kelompok itu
akan ulangan harian. Bukan semua kleas, tapi kelompok itu saja.
Ada yang mau ditanyakan? Ada? Kalau tidak ada masing masing
perwakilan kelompok mengambil persegi di depan. ( dari
penjelasan di atas guru menggunakan aliran psikologi tingkah laku
menurut skiner engan metode penguatan)
Setelah semua kelompok mengambil alat peraga kedepan,
kemudain:
Guru : silahkan hitung kembali pada kelompoknya masing-
masing, sebanyak 16 persegi sesuai dengan pekerjaannya.
Lalu guru berkeliling melihat setiap kelompok dan meminta
menghitung
perseginya kembali.
Guru : nanti waktunya bareng-bareng, kita mulainya jam berapa,
atau dimulai pada detik keberapa. Saya ulang lagi kembali,
atau ketika saya terangkan kembali, ketika saya
menemukan 1 susunan, silahkan tulis di kertas masing-
masing, silahkan buka bukunya. Misalkan 33,44,55; yang
kedua misalnya 66, selanjutnya 88, kemudaian 1010
maksudnya biar 100 ya. Formasi nomor 2, nomor 3, sampai
nomor 8. Disitu sudah ada 16, kalau misalkan ada yang
kurang silahkan ngomong. (salah satu kelompok ada yg
hanya ada 15 persegi jadi gurung mengambilkan lagi
ukuran persegi yang kurang)

Guru melihat kegitan siswa berkeliling dan nanti akan dilihat benar
atau tidak.

Guru : baru beberapa menit berjalan, sudah ada yang


mengumpulkan,

Semua naggota kelompok yang tadi sudah mengumpulkan, maju ke meja


guru untuk melihat apakah pekerjaan mereka sudah benar atau
belum. Karena jawabannya benar kelompok tersebut mendapat nilai 100
dan bebas dari ulangan harian pythagoras. Selnjutnya dilanjut dengan
kelompok-kelompok yang lain. Ada kelompok yang masih salah saat
dikoreksi diberi kesempatan lagi untuk memperbaiki pekerjaannya.
Bebrapa kelompok yang masih belum tepat pekerjaannya kembali
melakukan percobaan dengan persegi-perseg tersebut. Guru
meminta mengecek benar-benar pekerjaannya dan jangan terburu-buru.
Karena jika sudah dikumpulkan lagi tidak ada kesempatan lagi untuk
memperbaikinya. ( teori belajar sibernetik)

Siswa : kalau sudah gimana pak?


Guru : kalau sudah kumpulkan kalau masih ada yang salah 1
saya kasih nilai 80, tapi kalai 2 saya kasih nilai 76, oke?

Siswa : Oke

Guru : masih berapa kelompok yang belum benar?

Siswa : masih 1 kelompok.

Guru memberikan peringatan bahwa waktunya hanya tinggal 5 menit. Dan


yang sudah mengumpulkan ada 4 kelompok dan diminta mengumpulkan
alat peraganya.

Guru : kelompok yang lain yang belum selesai tolong tugas


mandiri di halaman 159. Dikerjakan secara mandiri.
Apakah masih ada yang ditanyakan ? disitu ada yang harus
di isi kemudian jawablah pertanyaan yang ada di bawahya.

3) PENUTUP
Di akhir pembelajaran guru memberikan trik untuk menemukan segitiga
siku-siku menurut teorema pythagoras dengan menggunakan jumlah luas
salah satu persegi yang paling besar sama dengan jumlah luas 2 persegi
lainnya. Dan bisa juga menggunakan triple phytagoras, dikelas lain selama
1 menit selesai menggunkaan trik tersebut. Dan menutupnya dengan
salam.

Anda mungkin juga menyukai