Anda di halaman 1dari 10

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran.

Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan ( Wikipedia )

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan cacah ( 0,1,2,3,….) dan bilangan
negatif dari bilangan tersebut(…,-3,-2,-1,-0)

Membandingkan bilangan bulat

Membandingkan dua bilangan bulat cukup melihat posisi kedua bilangan pada garis bilangan.
Bilangan yang lebih besar selalu berada dikanan bilangan yang kecil. Jika bilangan mempunyai
banyak angka penyusun yang berbeda cukup lihat angka penyusun yang lebih banyak.

Tentukan manakah yang lebih besar antara 47653 dengan 8699


Kedua bilangan mempunyai banyak angka penyusun yang berbeda, bilangan 47653 memiliki 5
angka penyusun sedangkan 8699 hanya memiliki 4 angka penyusun. Oleh karena itu 47653 >
8699.

Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

Penjumlahan pada bilangan bilat dapat diselesaikan menggunakan garis bilangan. Arah bilangan
positif kekanan dan arah bilangan negative kekiri.

Hitung penjumlahan 2 dan 5

Dengan nol sebagai titik pangkal, kita melngkah 2 satuan kekanan dilanjutkan dengan 5 satuan
kekanan. Hasil penjumlahan adalah jarak dari titik nol ke posisi akhir yaitu 7.

1. Bilangan positif + bilangan positif = bilangan positif.


2. Bilangan negatif + bilangan negatif = bilangan negatif.
3. Bilangan positif + bilangan negatif = bilangan positif atau negatif.
4. Jika bilangan positif > bilangan negatif hasilnya bilangan positif.
5. Jika bilangan positif < bilangan negatif hasilnya bilangan negatif.

Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Cara Bersusun

Penjumlahan bilangan dengan angka yang relatif besar akan susah dikerjakan dengan bantuan
garis bilangan. Solusinya adalah dengan menggunakan cara bersusun. Untuk menggunakan
penjumlahan bersusun, kita harus memahami penjumlahan bilangan satu sampai 10.
Contoh:

Selesaikan penjumlahan berikut dengan penjumlahan berikut dengan bersusun 123 + 68 =

Penyelesaian:

Langkah-langkah:

1. Tulis angka yang dijumlahkan secara berjejer, satuan sejajar dengan satuan, puluhan
sejajar dengan puluhan, dan seterusnya.
2. Lakukan penjumlahan dari kanan (satuan) ke kiri
3. Penjumlahan satuan 3 + 8 = 11
o Tulis angka 1 pada hasil penjumlahan satuan
o Simpan 1 di puluhan
4. Penjumlahan puluhan 2 + 6 = 8, karena sebelumnya menyimpan 1 puluhan maka
jumlahkan lagi hasilnya dengan angka yang disimpan yaitu 8 + 1 = 9
o Tulis angka 9 pada hasil penjumlahan puluhan
5. Penjumlahan ratusan 1 + 0 = 1
o Tulis angka 1 pada hasil penjumlahan ratusan
6. Jadi, 123 + 68 = 191

Sifat komutatif

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.

Sifat asosiatif

Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a + (b + c).


Pengurangan bilangan bulat adalah perhitungan bilangan bulat dengan menggunakan operasi
pengurangan yang menghasilkan bilangan bulat.

Pengurangan bilangan dengan bilangan bulat negatif sama halnya dengan menjumlahkan
bilangan dengan kebalikan dari pengurangnya.

a – (-b) = a + b

1. Pengurangan dengan garis bilangan

Kerjakan pengurangan berikut dengan menggunakan garis bilangan!

3–5=…

Penyelesaian:

Langkah-langkah:

1. Buat garis bilangan


2. Buat garis I: Tarik garis dari angka nol ke kanan sepanjang 4 satuan (4)
3. Buat garis II: Tarik garis ke kiri dari akhir garis I sepanjang 6 satuan (6)
4. Buat garis III: Tarik garis dari angka nol hingga akhir garis II
5. Hasil pengurangan ditunjukkan oleh garis III, 4 – 6 = (-2)

Selesaikan pengurangan berikut secara bersusun!

176 – 98 = …

Penyelesaian:

Langkah-langkah:

1. Tulis angka yang dikurangkan secara berjejer, satuan sejajar dengan satuan, puluhan
sejajar dengan puluhan, dan seterusnya.
2. Lakukan pengurangan dari kanan (satuan) ke kiri
3. Pengurangan satuan 6 – 8 hasilnya minus, sehingga perlu mengambil 1 nilai puluhan
o Ambil 1 puluhan pada angka 80, menjadi 70
o Diperoleh (6 + 10) – 8 = 16 – 8 = 8
4. Pengurangan puluhan 70 – 90 hasilnya minus, sehingga perlu diambil 1 nilai ratusan
o Ambil 1 ratusan pada angka 100, menjadi 0
o (70 + 100) – 90 = 80
5. Jadi, 186 – 98 = 88

Operasi Perkalian Bilangan Bulat


Operasi perkalian bisa diartikan sebagai penjumlahan berulang dari suatu bilangan.
Contoh :
4x3=3+3+3+3
3x4=4+4+4
2 x -5 = (-5) x (-5)

Atau secara umum dapat kita tulis :

Pada perkalian bilangan bulat berlaku aturan berikut :


Jika bilangan bulat + x + = + atau jika a dan b adalah bilangan bulat +, maka a x b = +
Contoh :
5 x 23 = 115
7 x 8 = 56

Jika bilangan bulat + x - = - atau jika a adalah bilangan bulat + dan b adalah bilangan
bulat negatif, maka a x (-b) = - (a x b)
Contoh :
8 x (-5) = - (8 x 5) = - 40
(-3) x 7 = - (3 x 7) = -21

Jika bilangan bulat – x - = - atau jika a dan b dalah bilangan bulat -, maka (-a) x (-b) = (a
x b)
Contoh :
(-5) x (-6) = (5 x 6) = 30
(-8) x (-2) = (8 x 2) = 16
Jika bilangan bulat + atau negatif x nol (0) = 0 atau jika a adalah bilangan bulat +/- maka
ax0=0
Contoh :
4x0=0
3x0=0

Jika bilangan bulat + atau – dikali dengan 1 = bilangan bulat itu sendiri atau jika a adalah
bilangan bulat +/-, maka a x 1 = a. Sifat ini disebut juga dengan sifat identitas pada
perkalian.
6. Contoh :
12 x 1 = 12
-19 x 1 = - 19

Perkalian bilangan bulat juga memiliki sifat – sifat yang mirip dengan penjumlahan yaitu
sebagai berikut :
1. Sifat komutatif (pertukaran)
Perhatikanlah operasi perkalian berikut :
2x3=6
3x2=6
Artinya 2 x 3 = 3 x 2 = 6

Secara umum sifat ini dapat ditulis :


Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka a x b = b x a

Contoh lain :
(-5) x (-4) = (-4 x -5) = 20

2. Sifat asosiatif (pengelompokkan)


Perhatikanlah beberapa contoh perkalian bilangan berikut :
(4 x 9) x 2 = 36 x 2 = 72
4 x (9 x 2) = 4 x 18 = 72
Artinya (4 x 9) x 2 = 4 x (9 x 2 = 72.

Sifat ini disebut sifat asosiatif yang secara umum dapat ditulis :
Jika a, b dan cadalah bilangan bulat maka (a x b) x c = a x (b x c)

Contoh lain:
((-3) x 2) x 4 = (-6) x 4 = - 24
Operasi diatas akan sama dengan :
(-3) x (2 x 4 ) = (-3) x 8 = -24

3. Sifat distributif (penyebaran)


Sifat distributif melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Jika a, b dan c
adalah bilangan bulat maka berlaku :

Sifat distributif terhadap pengurangan : a x (b – c) = (a x b) – (a x c)


Contoh :
4 x (6 – 2) = 4 x 4 = 16 (cara biasa)
4 x ( 6 -2 ) = (4 x 6) – (4 x 2) = 24 – 8 = 16 (memakai sifat distributif)

Sifat distributif terhadap penjumlahan : a x (b + c) = (a x b) + (b x c)


Contoh :
(-5) x ((-2) + 8) = (-5) x 6 = - 30 (cara biasa)

(-5) x ((-2) + 8) = (-5 x -2) + (-5 x 8) = 10 + (-40) = 30 (sifat distributif)

4. Sifat tertutup
Sama dengan penjulahan dan pengurangan, jika a dan b adalah suatu bilangan bulat, maka hasil
kali a dengan b juga bilangan bulat.
Contoh :
4 x (-7) = -28
4, -7 dan – 28 merupakan bilangan bulat
Operasi Pembagian Bilangan Bulat
Jika ada suatu persamaan misalnya a x 7 = 56, yang ditanyakan adalah berapa nilai a? Untuk
mecari tahu jawabannya dapat kita gunakan dua cara yaitu :

 Perkalian. a itu adalah bilangan yang jika dikalikan dengan 7 hasilnya adalah 56, maka a
adalah 8 karena 8 x 7 adalah 56.

 Pembagian . a bisa didapatkan dengan cara membagi 56 dengan 7 yang hasilnya juga adalah
8.
Artinya mencari hasil bagi 56 : 7 sama dengan mencari bilangan apa yang kalau dikalikan 7
hasilnya adalah 56.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa :


a : b = c, hanya jika b x c = a dengan syarat b tidak sama dengan 0

Contoh lainnya :
30 : 5 = 6 karena 5 x 6 = 30
-120 : 4 = - 30 karena 4 x (-30) = - 120
- 42 : - 7 = 6 karena 6 x (-7) = - 42
- 9 : (-3) = 3 karena – (3) x 3 = -9

Dari contoh – contoh diatas maka dapat kita simpulkan bahwa jika yang dibagi adalah :

 Bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat positif.
Atau a : b = c

 Bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif atau sebaliknya, hasilnya adalah
bilangan bulat negatif. Atau a : (-b) atau (-a) : b = - c

 Bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat positif.
Atau (-a) : (-b) = c

Pada pembagian bilangan bulat juga belaju :


1. Jika bilangan bulat a dibagi dengan nol (0) maka hasilnya adalah tidak terdefenisi.

2. Jika nol (0) yang dibagi dengan suatu bilangan bulat a, maka hasilnya adalah nol (0) atau 0 :
a = 0.

7.
Contoh :
2 : 0 = tidak terdefenisi
0 : (-6) = 0

Operasi hitung campuran bilangan bulat memiliki beberapa peraturan pengerjaan yang meliputi :
1. Pengoperasian bilangan yang didalam kurung harus didahulukan.
(6 + 2) × 4 = 8 × 4 = 32

2. Untuk pengerjakan penjumlahan dan pengurangan harus didahulukan yang


disebelah kiri dulu karena keduanya sama kuat.
3. Untuk pengerjakan perkalian dan pembagian harus didahulukan yang disebelah
kiri dulu karena keduanya sama kuat.
4. Untuk operasi hitung perkalian/pembagian lebih kuat dibandingkan
penjumlahan/pengurangan, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu ialah operasi
perkalian/pembagian

3 + 4 ÷ 2 − 5 × 4 = 3 + 2 − 20 = 5 − 20 = −15

Anda mungkin juga menyukai