Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut
sebagai angka atau lambang bilangan ( Wikipedia )
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan cacah ( 0,1,2,3,….) dan bilangan
negatif dari bilangan tersebut(…,-3,-2,-1,-0)
Membandingkan dua bilangan bulat cukup melihat posisi kedua bilangan pada garis bilangan.
Bilangan yang lebih besar selalu berada dikanan bilangan yang kecil. Jika bilangan mempunyai
banyak angka penyusun yang berbeda cukup lihat angka penyusun yang lebih banyak.
Penjumlahan pada bilangan bilat dapat diselesaikan menggunakan garis bilangan. Arah bilangan
positif kekanan dan arah bilangan negative kekiri.
Dengan nol sebagai titik pangkal, kita melngkah 2 satuan kekanan dilanjutkan dengan 5 satuan
kekanan. Hasil penjumlahan adalah jarak dari titik nol ke posisi akhir yaitu 7.
Penjumlahan bilangan dengan angka yang relatif besar akan susah dikerjakan dengan bantuan
garis bilangan. Solusinya adalah dengan menggunakan cara bersusun. Untuk menggunakan
penjumlahan bersusun, kita harus memahami penjumlahan bilangan satu sampai 10.
Contoh:
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
1. Tulis angka yang dijumlahkan secara berjejer, satuan sejajar dengan satuan, puluhan
sejajar dengan puluhan, dan seterusnya.
2. Lakukan penjumlahan dari kanan (satuan) ke kiri
3. Penjumlahan satuan 3 + 8 = 11
o Tulis angka 1 pada hasil penjumlahan satuan
o Simpan 1 di puluhan
4. Penjumlahan puluhan 2 + 6 = 8, karena sebelumnya menyimpan 1 puluhan maka
jumlahkan lagi hasilnya dengan angka yang disimpan yaitu 8 + 1 = 9
o Tulis angka 9 pada hasil penjumlahan puluhan
5. Penjumlahan ratusan 1 + 0 = 1
o Tulis angka 1 pada hasil penjumlahan ratusan
6. Jadi, 123 + 68 = 191
Sifat komutatif
Sifat asosiatif
Pengurangan bilangan dengan bilangan bulat negatif sama halnya dengan menjumlahkan
bilangan dengan kebalikan dari pengurangnya.
a – (-b) = a + b
3–5=…
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
176 – 98 = …
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
1. Tulis angka yang dikurangkan secara berjejer, satuan sejajar dengan satuan, puluhan
sejajar dengan puluhan, dan seterusnya.
2. Lakukan pengurangan dari kanan (satuan) ke kiri
3. Pengurangan satuan 6 – 8 hasilnya minus, sehingga perlu mengambil 1 nilai puluhan
o Ambil 1 puluhan pada angka 80, menjadi 70
o Diperoleh (6 + 10) – 8 = 16 – 8 = 8
4. Pengurangan puluhan 70 – 90 hasilnya minus, sehingga perlu diambil 1 nilai ratusan
o Ambil 1 ratusan pada angka 100, menjadi 0
o (70 + 100) – 90 = 80
5. Jadi, 186 – 98 = 88
Jika bilangan bulat + x - = - atau jika a adalah bilangan bulat + dan b adalah bilangan
bulat negatif, maka a x (-b) = - (a x b)
Contoh :
8 x (-5) = - (8 x 5) = - 40
(-3) x 7 = - (3 x 7) = -21
Jika bilangan bulat – x - = - atau jika a dan b dalah bilangan bulat -, maka (-a) x (-b) = (a
x b)
Contoh :
(-5) x (-6) = (5 x 6) = 30
(-8) x (-2) = (8 x 2) = 16
Jika bilangan bulat + atau negatif x nol (0) = 0 atau jika a adalah bilangan bulat +/- maka
ax0=0
Contoh :
4x0=0
3x0=0
Jika bilangan bulat + atau – dikali dengan 1 = bilangan bulat itu sendiri atau jika a adalah
bilangan bulat +/-, maka a x 1 = a. Sifat ini disebut juga dengan sifat identitas pada
perkalian.
6. Contoh :
12 x 1 = 12
-19 x 1 = - 19
Perkalian bilangan bulat juga memiliki sifat – sifat yang mirip dengan penjumlahan yaitu
sebagai berikut :
1. Sifat komutatif (pertukaran)
Perhatikanlah operasi perkalian berikut :
2x3=6
3x2=6
Artinya 2 x 3 = 3 x 2 = 6
Contoh lain :
(-5) x (-4) = (-4 x -5) = 20
Sifat ini disebut sifat asosiatif yang secara umum dapat ditulis :
Jika a, b dan cadalah bilangan bulat maka (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh lain:
((-3) x 2) x 4 = (-6) x 4 = - 24
Operasi diatas akan sama dengan :
(-3) x (2 x 4 ) = (-3) x 8 = -24
4. Sifat tertutup
Sama dengan penjulahan dan pengurangan, jika a dan b adalah suatu bilangan bulat, maka hasil
kali a dengan b juga bilangan bulat.
Contoh :
4 x (-7) = -28
4, -7 dan – 28 merupakan bilangan bulat
Operasi Pembagian Bilangan Bulat
Jika ada suatu persamaan misalnya a x 7 = 56, yang ditanyakan adalah berapa nilai a? Untuk
mecari tahu jawabannya dapat kita gunakan dua cara yaitu :
Perkalian. a itu adalah bilangan yang jika dikalikan dengan 7 hasilnya adalah 56, maka a
adalah 8 karena 8 x 7 adalah 56.
Pembagian . a bisa didapatkan dengan cara membagi 56 dengan 7 yang hasilnya juga adalah
8.
Artinya mencari hasil bagi 56 : 7 sama dengan mencari bilangan apa yang kalau dikalikan 7
hasilnya adalah 56.
Contoh lainnya :
30 : 5 = 6 karena 5 x 6 = 30
-120 : 4 = - 30 karena 4 x (-30) = - 120
- 42 : - 7 = 6 karena 6 x (-7) = - 42
- 9 : (-3) = 3 karena – (3) x 3 = -9
Dari contoh – contoh diatas maka dapat kita simpulkan bahwa jika yang dibagi adalah :
Bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat positif.
Atau a : b = c
Bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif atau sebaliknya, hasilnya adalah
bilangan bulat negatif. Atau a : (-b) atau (-a) : b = - c
Bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat positif.
Atau (-a) : (-b) = c
2. Jika nol (0) yang dibagi dengan suatu bilangan bulat a, maka hasilnya adalah nol (0) atau 0 :
a = 0.
7.
Contoh :
2 : 0 = tidak terdefenisi
0 : (-6) = 0
Operasi hitung campuran bilangan bulat memiliki beberapa peraturan pengerjaan yang meliputi :
1. Pengoperasian bilangan yang didalam kurung harus didahulukan.
(6 + 2) × 4 = 8 × 4 = 32
3 + 4 ÷ 2 − 5 × 4 = 3 + 2 − 20 = 5 − 20 = −15