BY:
GROUP 3 - MESP 2019
Diberikan suatu titik tertentu f dan garis tertentu D dalam bidang, suatu parabola adalah himpunan
semua titik (x, y) sedemikian sehingga jarak antara f dan (x, y) sama dengan jarak antara D dan (x, y).
Titik f disebut sebagai fokus parabola dan garis D disebut sebagai direktriks.
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik (Misalkan P). Sedemkian sehingga jarak titik P dengan
titik fokus (Titik F) sama dengan jarak titik P ke garis direktris (Garis Arahnya).
Parabola adalah salah satu hasil irisan kerucut dengan mengiriskan bidang datar dengan sebuah
bangun ruang kerucut.
Untuk mencari persamaan parabola kita membutuhkan rumus jarak antara 2 titik. Misalkan ada titik
A(𝑥1 , 𝑦1 ) dan titik B (𝑥2 , 𝑦2 ). Jarak antara titik A dan B adalah |𝐴𝐵| = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2
Jara titik P ke titik Fokus (|𝑃𝐹| )= jarak titik P ke titik R (|𝑃𝐹| ), maka untuk mencari persamaan parabola
di titik puncak (0,0) adalah :
|𝑃𝐹| = |𝑃𝑅|
(𝑥 − 𝑝)2 + 𝑦 2 = (𝑥 + 𝑝)2
𝑥 2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝2 + 𝑦 2 = 𝑥 2 + 2𝑝𝑥 + 𝑝2
𝑦 2 = 2px + 2px
𝑦 2 = 4px
Persamaan parabola dengan titik puncak O (0,0) dengan titik fokus F (p,0) dan parabola menghadap
kearah kanan (arah sumbu X positif adalah) 𝑦 2 = 4px
𝑥 2 = 4py
Persamaan Parabola di Luar Titik O (0,0) (Persamaan parabola di titik puncak M (a,b))
Untuk mencari persamaan ini kita menggunakan konsep Tranlasi (Pergeseran). Sesuai dengan konsep
ini, menggeser sejauh a satuan searah dengan sumbu x dan sejauh b satuan searah dengan sumbu y,
𝑎
maka tranlasinya dapat di tulis T = ( )
𝑏
𝑥′ 𝑥
′ = 𝑇 + (𝑦)
𝑦
𝑥′ 𝑎 𝑥
= ( ) + (𝑦)
𝑦′ 𝑏
𝑥′ 𝑎 +𝑥
′ = (𝑏 𝑦 )
𝑦 +
𝑥′ = 𝑎 + 𝑥 → 𝑥 = 𝑥′ − 𝑎
𝑦′ = 𝑏 + 𝑦 → 𝑦 = 𝑦′ − 𝑏
Geser Persamaan awal pada kurva parabola menghadap kearah kanan (arah sumbu X positif adalah)
𝑦 2 = 4px, Sehingga persamaan baru setelah di geser
𝑦 2 = 4px
(𝑦 ′ − 𝑏)2 = 4𝑝 (𝑥 ′ − 𝑎)
Berikut rumus persamaan parabola dengan titik puncak di luar titik O(0,0):
1. Parabola menghadap ke kanan (arah sumbu X positif): (𝑦 − 𝑏)2=4𝑝(𝑥 − 𝑎)
2. Parabola menghadap ke kiri (arah sumbu X negatif): (𝑦 − 𝑏)2=−4𝑝(𝑥 − 𝑎)
3. Parabola menghadap ke atas (arah sumbu Y positif): (𝑥 − 𝑎)2 =4𝑝(𝑦 − 𝑏)
4. Parabola menghadap ke bawah (arah sumbu Ynegatif): (𝑥 − 𝑎)2 =−4𝑝(𝑦 − 𝑏)
2. ELLIPS
Ellips adalah tempat kedudukan titik-titik sedemikian hingga jumlah jaraknya dari pasangan dua
titik tertentu yang berbeda adalah konstan tertentu. Dua titik tertentu di atas disebut titik fokus (foci).
Untuk menurunkan persamaan kurva ellips, dimisalkan kedua fokus berada pada sumbu-x dan sumbu-
y menjadi bisektor tegaklurus segmen yang menghubungkan kedua fokus. Misalkan jarak antara kedua
fokus adalah 2c, sehingga titik fokusnya adalah F(c, 0) dan F’(–c, 0).
Jika P(x, y) adalah sembarang titik yang berada pada ellips, maka menurut definisi akan berlaku:
Dan apabila dimisalkan konstanta tertentu itu adalah 2a, maka dengan menggunakan rumus jarak untuk
menyatakan PF dan PF’ diperoleh:
𝑐2𝑥2
𝑥 2 + 2𝑐𝑥 + 𝑐 2 + 𝑦 2 = 𝑎2 + 2𝑐𝑥 +
𝑎2
𝑎2 − 𝑐 2 2
𝑥 + 𝑦 2 = 𝑎2 − 𝑐 2
𝑎2
𝑥2 𝑦2
+ 𝑎2 −𝑐 2 = 1…………………….(2)
𝑎2
Segitiga F’PF pada gambar di atas, dengan titik-titik sudut (–c, 0), (c, 0 ), dan (x, y) adalah segitiga siku-
siku sehingga dalil phytagoras memberikan:
𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏 2
Jika fokus ellips adalah titik-titik (0, c) dan (0, –c) yang berada di sumbu-y
𝑦2 𝑥2
+ =1
𝑎2 𝑏 2
Persamaan Elips di Luar Titik O (0,0)
Titik F1 (h + c, k) dan F2 (h – c, k) merupakan focus dan jika T(x, y) adalah sembarang titik yang berada
pada ellips, maka menurut definisi akan berlaku:
Dan apabila dimisalkan konstanta tertentu itu adalah 2a, maka dengan menggunakan rumus jarak untuk
menyatakan TF2 dan TF1 diperoleh:
2 2
(𝑎2 − 𝑐2 )(𝑥 − ℎ) + 𝑎2 (𝑦 − 𝑘) = 𝑎2 (𝑎2 − 𝑐2 )…………….(2)
Segitiga F2TF1 pada gambar di atas, dengan titik-titik sudut (h + c, k), (h – c, k), dan (x, y) adalah segitiga
siku-siku sehingga dalil phytagoras memberikan:
𝑏 2 (𝑥 − ℎ)2 + 𝑎2 (𝑦 − 𝑘)2 = 𝑎2 𝑏 2
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
3. HIPERBOLA
Hiperbola adalah himpunan semua titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu sama.
Kedua titik tertentu itu disebut fokus (titik api) hiperbola.
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 atau 𝑐 2 − 𝑎2 = 𝑏 2 atau 𝑎2 − 𝑐 2 = −𝑏 2
|𝐹1 𝑃| − |𝐹2 𝑃| = 2𝑎
2
√(𝑥 − (𝑐)) + (𝑦 − 0)2 − √(𝑥 − 𝑐)2 + (𝑦 − 0)2 = 2𝑎
𝑎√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2 = 𝑐𝑥 − 𝑎2
2
(𝑎√(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦 2 ) = (𝑐𝑥 − 𝑎2 )2
𝑏 2 𝑥 2 − 𝑎2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏 2
𝑏 2 𝑥 2 𝑎2 𝑦 2 𝑎2 𝑏 2
− =
𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏 2
𝑥2 𝑦2
− =1
𝑎2 𝑏 2
Sehingga persamaan Hiperbola dengan titik pusat di 𝑴(𝟎, 𝟎) dan sumbu nyata sejajar sumbu
𝒙𝟐 𝒚𝟐
X adalah − 𝒃𝟐 = 𝟏 .
𝒂𝟐
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2 atau 𝑐 2 − 𝑎2 = 𝑏 2 atau 𝑎2 − 𝑐 2 = −𝑏 2
|𝐹1 𝑃| − |𝐹2 𝑃| = 2𝑎
2
√(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − (−𝑐)) − √(𝑥 − 0)2 + (𝑦 − 𝑐)2 = 2𝑎
2𝑎 + √𝑥 2 + (𝑦 − 𝑐)2 = √𝑥 2 + (𝑦 + 𝑐)2
2 2
(2𝑎 + √𝑥 2 + (𝑦 − 𝑐)2 ) = (√𝑥 2 + (𝑦 + 𝑐)2 )
𝑎√𝑥 2 + (𝑦 − 𝑐)2 = 𝑐𝑦 − 𝑎2
2
(𝑎√𝑥 2 + (𝑦 − 𝑐)2 ) = (𝑐𝑦 − 𝑎2 )2
𝑎2 (𝑥 2 + (𝑦 − 𝑐)2 ) = 𝑎4 − 2𝑐𝑎2 𝑦 + 𝑐 2 𝑦 2
𝑎2 (𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑐𝑦 + 𝑐 2 ) = 𝑎4 − 2𝑐𝑎2 𝑦 + 𝑐 2 𝑦 2
𝑎2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 − 2𝑐𝑎2 𝑦 + 𝑎2 𝑐 2 = 𝑎4 − 2𝑐𝑎2 𝑥 + 𝑐 2 𝑦 2
𝑎2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 + 𝑎2 𝑐 2 = 𝑎4 + 𝑐 2 𝑦 2
𝑎2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 − 𝑐 2 𝑦 2 = 𝑎4 − 𝑎2 𝑐 2
𝑎2 𝑥 2 + (𝑎2 − 𝑐 2 )𝑦 2 = 𝑎2 (𝑎2 − 𝑐 2 )
−𝑎2 𝑥 2 + 𝑏 2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏 2
𝑎2 𝑥 2 𝑏 2 𝑦 2 𝑎2 𝑏 2
− + =
𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏 2 𝑎2 𝑏 2
𝑥2 𝑦2
− + =1
𝑏2 𝑎2
Sehingga persamaan Hiperbola dengan titik pusat di 𝑶(𝒑, 𝒒) dan sumbu nyata sejajar sumbu Y
𝒙𝟐 𝒚𝟐
adalah − 𝒃𝟐 + 𝒂𝟐 = 𝟏.
Sesuai dengan konsep translasi, menggeser sejauh satuan searah sumbu X dan sejauh satuan
p
searah sumbu Y, matriks transisinya dapat ditulis T = (q)
Hubungan titik awal dan bayanganya :
x′ x
( ′ ) = T + (y)
y
x′ p x
( ′ ) = (q) + (y)
y
x′ p + x
( ′ ) = (q + y)
y
x′ = p + x → x = x′ − p
y′ = q + y → y = y′ − q
Kurva Hiperbola dengan titik puncak O(p, q) dan sumbu nyata sejajar sumbu X
x2 y2
Persamaan awal kurva Hiperbolanya : a2 − b2 = 1, sehingga persamaan baru setelah digeser
yaitu :
x2 y2
− =1
a2 b 2
(x ′ − p)2 (y ′ − q)2
− =1
a2 b2
Kurva Hiperbola dengan titik puncak O(p, q) dan sumbu nyata sejajar sumbu Y
x2 y2
Persamaan awal kurva Hiperbolanya : − a2 + b2 = 1, sehingga persamaan baru setelah digeser
yaitu :
x2 y2
− 2+ 2=1
a b
(x ′ − p)2 (y ′ − q)2
− + =1
a2 b2
(x − p)2 (y − q)2
− + =1
a2 b2