Secara geometri, titik adalah unsur geometri yang paling sederhana. Titik adalah
sesuatu yang punya kedudukan, tetapi titik tidak punya ukuran. Titik biasanya
direpresentasikan dengan sebuah noktah “.”, dan diberi nama dengan menggunakan
huruf kapital seperti A, B, atau C, dan seterusnya.
Misalkan P1 dan P2 dua titik pada garis dan misalkan mempunyai koordinat x1 dan
x2.
Bentuk ini adalah notasi jarak yang umum tanpa memandang posisi relatif P1
terhadap P2 diketahui ataupun tidak.
Garis vertikal yang melalui P1 dan garis horizontal yang melalui P2 berpotongan
pada titik Q(x1, y2). Berdasarkan gambar tersebut diperoleh bahwa :
2 2 2 2 2
P1 P2 =QP1 +QP 2 =¿ x 2−x 1∨¿ + ¿ y 2− y 1∨¿ ¿ ¿
Karena |x2 – x1|2 = (x2 – x1)2 = (x1 – x2)2 maka nilai mutlak boleh dihilangkan dalam
langkah ini dan di peroleh
P1 P2 =√ ¿¿
Contoh Soal :
P1 P2 =√ ¿¿
Pada bagian ini akan dibicarakan koordinat sebuah titik yang membagi sebuah
segmen garis menjadi dua bagian dengan perbandingan tertentu. Misalkan diketahui
titik P membagi segmen garis AB sedemikian hingga terdapat perbandingan :
AP m
=
PB n
Rasio m : n disebut rasio pembagian. Titik P disebut titik pembagi. Dan P
dikatakan membagi segmen AB secara internal atau eksternal bergantung apakah P
terletak antara A dan B atau di luar segmen AB.
Jika koordinat titik A dan B diketahui, dan juga rasio pembagian diketahui maka
koordinat titik P dapat dicari. Pada gambar 1.12. misalkan diketahui titik A dengan
koordinat (x1, y1) dan titik B (x2, y2) dan titik P(xp, yp) membagi segmen garis AB
sedemikian hingga terdapat perbandingan AP : PB = m : n. Berdasarkan sifat
kesebangunan segitiga A’AB dengan P’AP maka diperoleh perbandingan :
AP P ' P m
= =
PB A ' B m+n
mx2 +nx 1
x p=
m+n
Rumus penting lain pada kasus khusus yang banyak digunakan dalam koordinat
Cartesius adalah mencari titik tengah suatu segmen garis, yang dinyatakan dalam
teorema berikut.
Teorema 1.2:
Jika P adalah titik tengah dari AB dengan koordinat A(x1, y1) dan B(x1, y1) maka
koordinat titik P diberikan oleh (x, y) dengan rumus :
x 1+ x 2 y1 + y2
x= , y=
2 2
t
1
L= x alas x tinggi
2
Teorema Heron :
Teorema ini biasa digunakan untuk mengetahui luas dari segetiga sembarang.
Misalkan sisi-sisi pada segitiga tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c, maka :
L= √ s(s−a)( s−b)(s−c)
b
Dimana
c
1 a+ b+c
s= keliling=
2 2
Sedangkan pada segitiga sama sisi dimana sisinya adalah a, maka luas segitiga adalah :
L=
a
2
√3
4
Untuk mencari luas bangun datar (poligon) beraturan, dapat dicari dengan
menghitung luas salah satu segitiga-segitiga kecil yang menyusunnya :
1
L ∆= x AO x BO x sin30 °
2
L=6 x L ∆
1 360°
L=n x x AO x BO x sin( )
2 n
E. Titik Berat dari Segitiga
2. Pada sisi AB, BC, AC tentukan titik tengah ketiga sisi tersebut sehingga terdapat
titik D, E, F
x + x −2+0
Titik tengah AB , x= a b = =−1
2 2
y + y 4 +0
y= a b = =2
2 2
x b + x c 0+ 3 3 1
Titik tengah BC , x = = = =1
2 2 2 2
y b + y c 0+3 3 1
y= = = =1
2 2 2 2
x a + x c −2+3 1
Titik tengah AC , x = = =
2 2 2
y + y 4+ 3 7 1
y= a c = = =3
2 2 2 2