Anda di halaman 1dari 9

KONSEP JARAK

A. Jarak Antara Dua Titik

Secara geometri, titik adalah unsur geometri yang paling sederhana. Titik adalah
sesuatu yang punya kedudukan, tetapi titik tidak punya ukuran. Titik biasanya
direpresentasikan dengan sebuah noktah “.”, dan diberi nama dengan menggunakan
huruf kapital seperti A, B, atau C, dan seterusnya.

Gambar memperlihatkan dua buah titik,

yaitu titik B dan titik Q.

Misalkan P1 dan P2 dua titik pada garis dan misalkan mempunyai koordinat x1 dan
x2.

Dalam (a) berlaku :

P1 P2 =OP2 −OP1=x 2−x 1

Dalam (b) berlaku :

P1 P2 =P1 O−P 2 O=−x 1−(−x ¿¿ 2)=x2 −x1 ¿

Dalam (c) berlaku :

P1 P2 =P1 O+OP 2=−x 1+ x2 =x2 −x1


Jadi dapat dilihat bahwa P1 P2 =x2 −x1 didalam semua kasus dalam hal dimana P2
berada di kanan P1. Jika P2 berada dikiri P1 maka dengan cara yang sama akan diperoleh
P1 P2 =x1 −x2

Jadi P1P2 dapat selalu dipresentasikan sebagai koordinat terbesar dikurangi


koordinat terkecil. Karena x 2−x 1 dan x 1−x 2 berbeda hanya salah satu dikurangi lainnya
dan karena jarak selalu tidak boleh negatif maka jarak antara P 1 dan P2 dapat
dirumuskan sebagai :

P1 P2 =|x 2−x 1|=√ ¿ ¿

Bentuk ini adalah notasi jarak yang umum tanpa memandang posisi relatif P1
terhadap P2 diketahui ataupun tidak.

Jarak antara dua titik dibidang datar :

Garis vertikal yang melalui P1 dan garis horizontal yang melalui P2 berpotongan
pada titik Q(x1, y2). Berdasarkan gambar tersebut diperoleh bahwa :

QP 2=¿ x 2−x 1∨¿ dan P1 Q=¿ y 2− y 1∨¿

Dengan menggunakan teorema phytagoras diperoleh :

2 2 2 2 2
P1 P2 =QP1 +QP 2 =¿ x 2−x 1∨¿ + ¿ y 2− y 1∨¿ ¿ ¿

Karena |x2 – x1|2 = (x2 – x1)2 = (x1 – x2)2 maka nilai mutlak boleh dihilangkan dalam
langkah ini dan di peroleh
P1 P2 =√ ¿¿

Contoh Soal :

1. Tentukan jarak antara P1(1,4) dan P2(-3,2) !


 P1 (1,4 ) x 1=1 , y 1=4

 P2 (−3,2 ) x 2=−3 , y 2=2

 P1 P2 =√ ¿¿

B. Rasio Pembagian Segmen Garis

Pada bagian ini akan dibicarakan koordinat sebuah titik yang membagi sebuah
segmen garis menjadi dua bagian dengan perbandingan tertentu. Misalkan diketahui
titik P membagi segmen garis AB sedemikian hingga terdapat perbandingan :
AP m
=
PB n
Rasio m : n disebut rasio pembagian. Titik P disebut titik pembagi. Dan P
dikatakan membagi segmen AB secara internal atau eksternal bergantung apakah P
terletak antara A dan B atau di luar segmen AB.

Jika P terletak antara A dan B


maka rasio pembagian adalah positif. Hal
ini dikarenakan AP dan PB
mempunyai arah yang sama.
Jika P terletak diluar A dan B maka rasio pembagian adalah negatif. Hal ini
dikarenakan AP dan PB mempunyai arah yang berlawanan.

Perhatikan gambar berikut :

Jika koordinat titik A dan B diketahui, dan juga rasio pembagian diketahui maka
koordinat titik P dapat dicari. Pada gambar 1.12. misalkan diketahui titik A dengan
koordinat (x1, y1) dan titik B (x2, y2) dan titik P(xp, yp) membagi segmen garis AB
sedemikian hingga terdapat perbandingan AP : PB = m : n. Berdasarkan sifat
kesebangunan segitiga A’AB dengan P’AP maka diperoleh perbandingan :
AP P ' P m
= =
PB A ' B m+n

Sedangkan P’P = xP – x1 dan A’B = x2 – x1 sehingga perbandingan menjadi :


x p −x 1 m
=
x 2−x 1 m+n

mx p+ nx p−mx 1 −nx 1=mx 2−mx1

( m+n ) x p=mx 2+ nx1

mx2 +nx 1
x p=
m+n

Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa :


my 2+ ny 1
y p=
m+ n

C. Titik Tengah Segmen Garis

Rumus penting lain pada kasus khusus yang banyak digunakan dalam koordinat
Cartesius adalah mencari titik tengah suatu segmen garis, yang dinyatakan dalam
teorema berikut.
Teorema 1.2:

Jika P adalah titik tengah dari AB dengan koordinat A(x1, y1) dan B(x1, y1) maka
koordinat titik P diberikan oleh (x, y) dengan rumus :
x 1+ x 2 y1 + y2
x= , y=
2 2

Misalkan P adalah titik tengah dari AB maka jelas bahwa m : n = 1 : 1, atau m =


n. Jadi untuk mendapatkan titik tengah dari segmen AB, kita hanya menghitung rata-
rata masing-masing koordinat x dan y dari titik yang diberikan. Dengan kejadian ini
akan beralasan jika menyimpulkan bahwa rata-rata dua temperatur yang berbeda
terletak di tengahnya, rata-rata dua ketinggian akan berada di tengah-tengah antaranya,
dan lain-lain.

D. Luas Segitiga dan Poligon Beraturan

Luas dari sebuah segitiga dapat dicari dengan menggunakan rumus :

t
1
L= x alas x tinggi
2

Teorema Heron :
Teorema ini biasa digunakan untuk mengetahui luas dari segetiga sembarang.
Misalkan sisi-sisi pada segitiga tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c, maka :

L= √ s(s−a)( s−b)(s−c)
b
Dimana
c
1 a+ b+c
s= keliling=
2 2

Sedangkan pada segitiga sama sisi dimana sisinya adalah a, maka luas segitiga adalah :

L=
a
2
√3
4

Untuk mencari luas bangun datar (poligon) beraturan, dapat dicari dengan
menghitung luas salah satu segitiga-segitiga kecil yang menyusunnya :
1
L ∆= x AO x BO x sin30 °
2

Maka luas poligon digambar adalah :

L=6 x L ∆

Dapat disimpulkan, rumus menentukan luas segi n-beraturan, yaitu :

1 360°
L=n x x AO x BO x sin( )
2 n
E. Titik Berat dari Segitiga

Cara mencari titik berat dari segitiga :


1. Lukislah sembarang segitiga ABC
Misalkan segitiga ABC dengan titik A(-2,4), B(0,0), C(3,3)

2. Pada sisi AB, BC, AC tentukan titik tengah ketiga sisi tersebut sehingga terdapat
titik D, E, F
x + x −2+0
Titik tengah AB , x= a b = =−1
2 2
y + y 4 +0
y= a b = =2
2 2

x b + x c 0+ 3 3 1
Titik tengah BC , x = = = =1
2 2 2 2
y b + y c 0+3 3 1
y= = = =1
2 2 2 2

x a + x c −2+3 1
Titik tengah AC , x = = =
2 2 2
y + y 4+ 3 7 1
y= a c = = =3
2 2 2 2

3. Hubungkan titik D, E, F dengan titik sudut dihadapannya


4. Titik potong dari ketiga garis tersebut adalah titik berat segitiga

Anda mungkin juga menyukai