Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menulis adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin bisa 
dipisahkan dari para mahasiswa, khususnya saat perkuliahan. Baik dalam
menulis laporan praktikum, makalah, tugas akhir, kritik,  esai dan
sebagainya, mahasiswa dituntut untuk menuliskannya dengan baik dan
benar. Namun pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa memiliki
pemahaman yang baik akan hal tersebut.
Untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
mahasiswadalam kegiatan menulis karya ilmiah khususnya esai, diperlukan
pembahasan lebih dalam mengenai esai, baik dari segi ciri, bentuk, kiat serta
langkah penulisannya. Permasalahan–permasalahan tersebut di atas akan
menjadi bahan bahasan dalam makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Kritik dan Esai” ini.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Esai
2. Sejarah Esai
3. Tipe-tipe Esai
4. Ciri-ciri Esai
5. Prinsip-prinsip Penulisan Esai
6. Struktur Sebuah Esai
7. Langkah-langkah membuat Esai
8. Pengertian kritik
9. Ciri-ciri kritik
10. Jenis-jenis kritik berdasarkan penerapannya
11. Jenis-jenis Sastra Berdasarkan Cara Kerja Kritikus
12. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
13. Hal-hal Penting dalam Membuat Kritik

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan mengenai ciri dari kritik dan esai
2. Menjelaskan mengenai bentuk–bentuk dari kritik dan esai
3. Menjelaskan mengenai bahasa yang benar dalam pembuatan kritik
dan esai
4. Menjelaskan mengenai kiat dan praktik dari penulisan kritik dan esai

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Esai
Esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang
kesusastraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat
berdasarkan pengamatan, pengupasan, penafsiran dengan mengemukakan
gagasan dan wawasan pengarangnya sendiri. Dalam esai pengarang
melontarkan suatu sudut pandangan tertentu, sikap pribadi membawakan
penemuannya sendiri dan mendekati bahan subjek dengan sistematika urian
yang teratur. Esai merupakan ungkapan pribadi penulis terhadap suatu fakta
(Sutopo, 2011).

B. Sejarah Esai
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis,
Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan
observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul
Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita
dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan
pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan
mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui
deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam
sebuah kata pengantar bukunya: “Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda
diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu
tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa
buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya.
Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan
kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara
pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu
hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya
beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan,

3
dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang diri saya tetap
awet dan selalu hidup” (dari “To The Reader”).
Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais
Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan
ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada
beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal.
Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal,
jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan
bertutur. Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar,
mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Formal esai
dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-
tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan
(sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam
Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

C. Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai menurut Sugianti (2011), yaitu:
1) Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja
yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan
sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2) Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah.
Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik
dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan
nama penulis.
3) Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada
para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap
penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak

4
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari
kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4) Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai
pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan
kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia
membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5) Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius.
Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati
beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya
kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan
kepada para cendekiawan.
6) Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater,
kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan
seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini
membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan
penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra.

D. Ciri-ciri Esai
1) Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2) Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3) Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa
ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya
penulis lain.
4) Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih
aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.

5
5) Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak
utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat
penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke
pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang
logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan
pembaca tergantung di awang-awang.
6) Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai
dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal
dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya
kepada pembaca.

E. Prinsip-prinsip Penulisan Esai


1) Penulis dapat memilih topik yang akan dibahas
2) Pengungkapan pendapat harus didukung oleh data ilmiah
3) Penulis harus menyertakan argumen yang tepat

F. Struktur Sebuah Esai


Menurut Sugianti (2011) pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum
dalam lima paragraph. Paragraf pertama, dalam paragraf ini penulis
memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut esainya. Esai ini
harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin
pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf
berikutnya yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.
Paragraf Kedua sampai kelima. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah
esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-
argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya
dengan masing-masing sub topik. Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima
merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali esai dan sub topik yang
telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sinesai
untuk meyakinkan pembaca.

6
G. Langkah-Langkah Membuat Esai
1. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan
untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju
langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa
tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan
tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi
bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar
spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik
anda.
Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain,
sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai,
sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai?
Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca
tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih,
harus sesuai dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek
yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan
semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang
anda minati, coba lihat di sekeliling anda.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing
topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar
tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik
tersebut harus benar-benar menggairahkan.

7
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik
anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai
anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat,
dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis
anda terdiri dari dua bagian:
 Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia,
Korupsi di Indonesia
 Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki
kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk
memberantasnya, dst.
7. Menuliskan Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah
esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan
argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-
masing ide penting yang anda tuliskan pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
8. Menulis Paragraf Pertama
o Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
o Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini
tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi
ilustrasi untuk poin yang anda buat.
o Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang
menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun
ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan
hati-hati.

8
o Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa
pembicara untuk menyampaikan poin anda.
o Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada
pernyataan tesis anda.
o Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.
9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda
kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca.
10. Memberikah Sentuhan Akhir
o Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf
terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun,
urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu
proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
o Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin,
spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
o Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat
poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
o Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam,
kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
o Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan
lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk
menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan
dengan kalimat sebelumnya teliti kembali penulisan dan tata bahasa
anda

H. Pengertian Kritik
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ),
disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai
uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat,
dan sebagainya. Selain itu, menurut Sutopo (2011) kritik merupakan analisis
secara langsung dengan mempertimbangkan baik buruknya suatu karya,

9
penerangan, dan penghakiman karya. Kritik meliputi tiga bidang, yaitu teori
dan sejarah.

I. Ciri-ciri Kritik
1) Bertujuan menilai karya.
2) Penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.
3) Mengungkapkan kelebihan dan kekurangan karya yang dikritik.
4) Terdapat kesimpulan penilaian kritikus terhadap karya yang dikritik.

J. Jenis-jenis Kritik Berdasarkan Penerapannya


1) Kritik induktif adalah kritik dengan memperhatikan unsur-unsur yang
ada di dalam karya.
2) Kritik judisial adalah kritik kritik yang menganalisis dan menerangkan
efek-efek karya berdasarkan permasalahannya, oraganisasinya, teknik,
serta gaya kepenulisannya. Kritik ini atas dasar standar umum tentang
kehebatan dan kebiasaan.
3) Kritik Impresionik adalah kritik yang berusaha menggambarkan sifat
khusus dalam sebuah karya serta mengekspresikan tanggapan kritikus
yang ditimbulkan secara langsung oleh karya tersebut.

K. Jenis-jenis Sastra Berdasarkan Cara Kerja Kritikus


1) Kritik impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi
secara subjektif terhadap sebuah karya, di sini selera pribadi amat
berperan. Padahal selera pribadi itu berubah-ubah setiap saat sesuai
dengan perkembangan kepribadian orang itu.
2) Kritik penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan
berpegang teguh pada ukuran-ukuran tertentu, untuk menetapkan
apakah  sebuah karya itu baik atau tidak.
3) Kritik teknis adalah kritik yang bertujuan menunjukan kelemahan-
kelemahan tertentu dari sebuah karya agar pengarangnya dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dikemudian hari.

10
L. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik
1) penulis harus secara terbuka mengemukakan dari sisi mana ia menilai
karya sastra tersebut
2) penulis harus objektif dalam menilai
3) penulis harus menyertakan bukti dari teks yang dikritiknya

M. Hal-hal Penting dalam Membuat Kritik


1) Memiliki pengetahuan tentang teori
2) Memiliki pengetahuan tentang sejarah
3) Memiliki pengalaman dalam menganalisis karya
4) Memiliki kemampuan mengapresiasi karya

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk membuat sebuah karangan ilmiah khususnya kritik maupun esai,
kita harus memiliki pemahaman yang baik mengenai pengertian, ciri,
bentuk–bentuk, kebahasaan, kiat serta langkah penulisan yang runtut agar
esai yang dibuat dapat memiliki struktur yang baik dan benar.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat membuat
esai dengn baik dan benar. Selain itu, saran dan kritik dari para pembaca juga
sangat dibutuhkan demi perkembangan bahasan makalah ini selanjutnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugianto. 2011. “Esai dan Kritik Sastra” (http://sugikmaut.blog.com) diakses


tanggal 20 Januari 2020

Sutopo, Buwarni. 2011. “Kiritk dan Esai”


(http://www.slideshare.net/buwarnisutopo/kritik-dan-esai) diakses tanggal 20
Januari 2020.

http://imnoe.blogspot.com/2013/01/makalah-kritik-dan-esai.html

http://herizachaniago.blogspot.com/2015/12/penulisan-esai-kritik.html

13

Anda mungkin juga menyukai