Anda di halaman 1dari 7

KONSEP ESAI

PENGERTIAN ESAI

Esai atau essay adalah jenis karya tulis yang berisikan kombinasi opini penulis dan fakta
tertentu. Esai bersifat subjektif karena menceritakan sudut pandang penulisnya. Sudut pandang
tersebut bisa berupa analisis, spekulasi, dan interpretasi penulis terhadap suatu objek.
Terkadang penulis menambahkan fakta tertentu sebagai pendukung sudut pandangnya. Sudut
pandang penulis dapat dituangkan dalam bentuk narasi argumen atau kritik berdasarkan
pemikiran dan pengamatan penulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas
suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Adapun menurut
ilmu jurnalistik, esai merupakan tulisan yang membahas opini seseorang tentang suatu
persoalan yang dilihat secara subjektif. Dengan kata lain, esai adalah narasi yang berisikan buah
pikiran terhadap suatu objek berdasarkan pengamatan terhadap fakta-fakta yang ada.

CIRI-CIRI ESAI

Karya ilmiah satu ini kemudian memiliki sejumlah ciri-ciri yang sifatnya tentu khas dan
membuatnya bisa dibedakan dengan karya tulis ilmiah lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1) Bentuk Berupa Prosa


Ciri yang pertama adalah memiliki bentuk prosa yang artinya di dalam tulisan ilmiah ini
disampaikan pada adanya dengan bentuk komunikasi biasa. Sehingga tidak akan
dijumpai esai dengan bahasa dan ungkapan yang sifatnya figuratif.
2) Memiliki Gaya yang Khas
Penulis dari jenis karya tulis ilmiah ini biasanya memiliki gaya pembeda atau gaya
penyampaian yang sifatnya khas. Gaya khas inilah yang kemudian membedakan esai
hasil tulisan satu penulis dengan penulis lainnya. Namun, hal ini dapat terbentuk alami
karena penulisannya sendiri dalam bentuk prosa.
3) Bentuk Isi Tidak Utuh
Pada saat menyusun esai, seorang penulis akan fokus pada hal-hal penting dan dianggap
menarik dari suatu objek maupun subjek. Hal ini kemudian membuat essay memiliki
bentuk isi tidak utuh. Sebab hanya memaparkan bagian yang dianggap oleh penulis
penting dan menarik tadi, sehingga tidak menulis secara keseluruhan.
4) Tetap Memenuhi Kriteria Penulisan
Meskipun di dalam penulisan karya ilmiah ini tidak memaparkan detail objek dan subjek
tulisan. Namun tetap memenuhi kriteria penulisan yang sudah ditetapkan dan
berhubungan dengan kaidah struktur penulisan. Sehingga terdapat pendahuluan,
pengembangan isi, dan juga bagian akhir (pengakhiran).
5) Singkat
Ciri berikutnya dari esai adalah singkat, karena memang hanya terdiri dari satu atau
beberapa lembar bahkan kebanyakan satu lembar saja. Sehingga membuat tulisan
ilmiah ini bisa dengan cepat dibaca sampai tuntas. Pembaca pun tidak perlu meluangkan
banyak waktu untuk memahami isi essay tersebut.
6) Memiliki Ciri Personal
Ciri terakhir dari tulisan ilmiah ini adalah memiliki ciri personal atau ciri pribadi dari
penulisnya. Maksudnya adalah memiliki ciri khas dari masing-masing penulis, sebab
memang isinya sendiri sesuai dengan pandangan, sikap, pemikiran, dan juga dugaan dan
pendirian penulis tersebut.

JENIS-JENIS ESAI

Pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis. Jadi ketika membahas mengenai esai yang
merupakan tulisan ilmiah, ternyata akan dijumpai beberapa jenis dari tulisan satu ini. Adapun
jenis-jenis yang dimaksudkan antara lain:

 Esai Deskriptif
Jenis yang pertama adalah deskriptif dan sesuai dengan namanya, jenis ini memang
berisi pendapat dan cara pandang penulis mengenai suatu objek atau subjek tulisan
yang kemudian disampaikan secara deskriptif atau dijelaskan dengan detail.
Sehingga pembaca kemudian bisa menggambarkan bentuk dan sifat atau apapun dari
objek dan subjek yang dipilih untuk menjadi topik utama dalam tulisan ilmiah tersebut.
Secara sederhana, jenis ini menjelaskan atau menggambarkan suatu objek dan subjek
secara detail.
 Esai Tajuk
Beberapa surat kabar populer di Indonesia diketahui memiliki kolom tajuk. Kolom ini
pada dasarnya berisi esai jenis tajuk. Yaitu jenis esai yang mempunyai satu fungsi khusus
yakni menggambarkan pandangan atau sikap media terhadap topik dan isu di tengah
masyarakat.
Praktis, tulisan ilmiah jenis ini kemudian wajib dipublikasikan di media cetak baik itu
surat kabar maupun majalah. Fungsi utamanya adalah membantu membentuk opini
pembaca dari suatu peristiwa atau isu yang tengah menghangat di tengah masyarakat.
 Esai Cukilan Watak
Jenis berikutnya adalah cukilan watak yang memberikan hak atau kebebasan kepada
penulis untuk memaparkan beberapa segi kehidupan individu atau segi kehidupan dari
seseorang, bisa juga dari kehidupan pribadi penulis tersebut.
Melalui jenis ini, pembaca kemudian bisa mengetahui bagaimana penilaian penulis
terhadap seseorang yang sedang dibahas dan menjadi isi dari tulisan yang disusunnya.
Namun, penulis tentunya tidak menulis sebuah biografi sebab hanya menuliskan sedikit
dari pengalaman dan peristiwa seseorang.
 Esai Pribadi
Jenis berikutnya adalah pribadi atau personal essay, yang ditulis oleh seorang penulis
dan berisi pemaparan pengalaman dan kegiatan pribadinya. Sehingga disini penulis esai
sedang menulis esai tentang dirinya sendiri. Nantinya akan dijumpai penyebutan penulis
sebagai saya.
 Esai Reflektif
Jenis berikutnya adalah esai reflektif yang disampaikan secara formal dan berisi
mengenai suatu hal yang diungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-
hati. Sebab secara umum topik di dalam essay jenis ini adalah kematian, kehidupan,
politik, pendidikan, dan bisa juga mengenai hakikat manusia.
 Esai Kritik
Jenis terakhir adalah kritik, yakni jenis esai yang menjelaskan mengenai pandangan dari
penulis terhadap suatu seni dan umumnya merupakan seni tradisional. Meskipun tidak
tertutup kemungkinan ada penulis yang tertarik untuk membahas mengenai seni
kontemporer atau seni modern. Dinamakan kritik karena memang di dalam esai satu ini
akan disampaikan mengenai beberapa kritikan terkait suatu kesenian atau seni.
Tentunya disampaikan dengan jelas dan kalimat yang tentunya mudah dipahami
sekaligus tidak menyinggung secara keras.

STRUKTUR PENULISAN ESAI

Dalam menulis esai, perlu memperhatikan struktur penulisannya. Seperti tulisan ilmiah pada
umumnya, esai memiliki struktur yang bisa Anda jadikan patokan dalam penulisan. Struktur
penulisan esai adalah sebagai berikut.

1) Pendahuluan
Sama dengan tujuan pendahuluan pada tulisan ilmiah, dalam pendahuluan cara
membuat esai, penulis dapat memberikan sedikit pendapatnya mengenai tema yang
akan di bahas. Secara singkat, pengantar atau gambaran agar dapat memahami topik
yang akan di bawakan suatu esai ada pada pendahuluan. Adanya pendahuluan
membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi esai yang akan di sampaikan.
Maka pendahuluan juga dapat di katakan sebagai awalan esai.
2) Pembahasan / Isi
Pembahasan atau isi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai tema atau topik
esai secara detail dan terperinci. Penulis akan menjabarkan pendapat secara berturut-
turut dengan ide yang disusun dalam kerangka. Pada bagian ini akan dibahas dan
dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail mengenai topik atau tema yang telah dipilih
sebelumnya.
Dasar-dasar dari penyusun argumentasi juga dijelaskan di bagian isi. Misalnya saja teori
atau pendapat para ahli yang dikombinasikan dengan data serta fakta yang ada di
lapangan. Pembaca akan mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam essay
melalui teori, data, dan fakta yang dituliskan.
3) Penutup atau Kesimpulan
Menjadi bagian akhir dalam sebuah esai, penutup atau kesimpulan ini menjadi poin
berupa kalimat yang merangkum hal-hal penting yang sudah diulas pada bab
pendahuluan dan pembahasan.
Pada bagian ini seharusnya penulis dapat menuliskan dengan singkat, padat, dan tidak
melebar ke topik lainnya. Di bagian ini juga penulis juga dapat memberikan saran di
beberapa esai untuk penulis pihak etika guna menyikapi permasalahan yang dibahas
pada bagian penutup.

BAHASA PENULISAN ESAI

Sementara untuk bahasa atau jenis bahasa yang digunakan dalam menyusun esai ternyata juga
memiliki beberapa ciri khas. Berikut adalah bentuk-bentuk bahasa yang umum digunakan
dalam penyusunannya:

 Baku
Sebagai salah satu jenis dari tulisan atau karya tulis ilmiah maka bahasa yang digunakan
tentunya bahasa baku. Yakni bahasa yang memiliki struktur baik dan benar sekaligus
sesuai dengan EYD yang berlaku.
 Logis
Bahasa berikutnya adalah bersifat logis artinya bahasa yang digunakan bisa atau mudah
diterima oleh akal sehat manusia sebagai pembacanya.
 Ringkas
Ide atau gagasan di dalam esai akan disampaikan atau ditulis penulis dalam bentuk
kalimat pendek yang tentunya ringkas. Sehingga memakai kata sesuai kebutuhan dan
seperlunya saja namun tetap menyampaikan ide dengan baik dan detail.
 Denotatif
Bahasa yang digunakan sifatnya denotatif yakni menyampaikan ide atau pikiran penulis
dengan apa adanya. Sehingga tidak memakai ungkapan yang berlebihan dan berujung
pada pemborosan kata.
 Runtun
Bahasa di dalam esai juga disampaikan secara runtun, artinya disampaikan secara
teratur sesuai dengan urutan atau tingkatan. Sehingga mudah dipahami dan mudah
diikuti oleh pembaca.

LANGKAH PEMBUATAN ESAI

Menyusun esai tentu tidak mudah namun bukan berarti sangat sulit, sebab termasuk tulisan
pendek yang bebannya tentu lebih ringan dibanding menulis buku. Supaya kesulitan yang
dihadapi bisa diatasi, ketahui dulu langkah-langkah pembuatannya. Berikut ini adalah langkah-
langkah pembuatan esai.

1) Menentukan tema atau topik yang ingin dibicarakan oleh penulis.


2) Membuat outline atau garis besar dari topik yang telah ditentukan agar pembahasan
terfokus.
3) Menuliskan pendapat sebagai penulis dengan singkat dan padat namun jelas.
4) Mulai menulis tubuh esai dan bisa dimulai dengan memilih poin-poin penting yang akan
dibahas.
5) Menyusun paragraf pertama yang nantinya berperan sebagai pendahuluan.
6) Menyusun bagian kesimpulan, dan menjadi bagian penting karena saat menulis opini
maka wajib memberi kesimpulan di akhir.
IMPIAN YANG DATANG KEMBALI

Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki impian, cita-cita dan masa depan. Perlu diketahui
bahwa impian dan cita-cita itu tidak harus besar, bahkan dalam bentuk sederhana itu
diperbolehkan karena memang kedua hal tersebut tidak mempunyai aturan khusus.

Secara harfiah, impian adalah sesuatu yang kita mimpikan dan kita inginkan untuk dimiliki atau
terjadi. Bagi sebagian orang, terkadang impian itu hanya sekadar bunga tidur saja atau angan-
angan belaka. Bahkan beberapa menganggap bahwa impian itu biasanya mustahil untuk terjadi,
dikarenakan beberapa faktor yang ada di dalam hidup masing-masing individu.

Ketika kecil, kita pasti memiliki impian besar. Misalnya, ingin menjadi astronot lalu pergi ke
bulan, ingin menjadi dokter, ingin menjadi pemilik rumah sakit, atau bahkan ingin menjadi
seorang ilmuwan yang dapat menciptakan robot. Sering berjalannya waktu, impian masa kecil
kita yang biasanya terdengar mustahil itu memang akan perlahan “surut”, tetapi ada juga yang
tetap kokoh pada pendiriannya untuk mewujudkan mimpi tersebut, hingga akhirnya dapat
benar-benar mencapainya.

Saya sendiri juga mempunyai impian masa kecil. Pada masa itu, saya bermimpi ingin menjadi
seorang astronot. Saya sangat menyukai bulan, bintang, dan planet lainnya. Saya sangat ingin
menaiki roket, bahkan saya sempat berpikir ingin menjadikan roket sebagai tempat tinggal saya.
Hal yang sangat mustahil memang. Impian itu padam saat saya mulai beranjak remaja, karena
saya tahu bahwa untuk menjadi seorang astronot bukan hal yang mudah dan perlu syarat
khusus yang tidak mungkin bisa saya lakukan.

Ketika menginjak masa remaja, saya benar-benar tidak memikirkan sama sekali tentang masa
depan karena faktor tertentu. Pada fase ini, saya hanya menginginkan kehidupan yang tentram
dan damai saat tua nanti. Namun, ketika saya melihat unggahan tentang orang-orang yang
memiliki masalah mental, sesuatu tiba-tiba muncul di benak saya. Awalnya saya hanya
bersimpati kepada mereka yang memiliki masalah dengan kesehatan mental, lalu saya berpikir
saya harus membantu mereka, dan kini saya sangat ingin membantu mereka untuk sembuh.
Menjadi seorang psikolog, ini merupakan awal yang baru bagi saya. Sebuah cita-cita dan impian
yang perlu saya wujudkan suatu hari nanti.

Saya tahu tidak mudah menjadi seorang psikolog, saya bahkan sempat berpikir bahwa saya
tidak memiliki kesempatan. Pada saat saya ingin menyerah pada hal ini, saya tiba-tiba
mendapat dukungan dari teman-teman saya. Mereka mengatakan bahwa saya harus
mencobanya dahulu. Apa yang mereka katakan benar. Saya tidak boleh menyerah pada hal
yang belum saya coba sama sekali.
Di era sekarang, masyarakat mulai peduli dengan kesehetan mental mereka. Jadi, menjadi
psikolog pada masa ini merupakan hal yang tepat. Ilmu psikologi juga tidak hanya bermanfaat di
dunia kerja saja, tetapi juga bermanfaat di kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membulatkan
tekad saya untuk menjadi psikolog. Alasan lain saya ingin menjadi psikolog adalah saya senang
dijadikan teman cerita. Saya suka mendengarkan cerita dari orang-orang terdekat saya,
menghibur mereka saat sedang sedih, dan memberikan solusi ketika mereka sedang
menghadapi masalah. Saya bisa merasakan emosi dan juga memahami gerak-gerik mereka.
Itulah mengapa saya sangat ingin mewujudkan impian saya sebagai seorang psikolog.

Impian yang sudah menjadi nafas kehidupan merupakan daya dorong yang luar biasa.
Seseorang yang mempunyai impian memahami bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan,
kerja keras dan komitmen, waktu serta dukungan dari orang lain. Oleh karena itu, mereka yang
mempunyai impian selalu bersemangat untuk mengembangkan kemampuan dan fokus
merealisasikan impiannya.

Anda mungkin juga menyukai