Pengertian Esai
Esai adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang
membahas tentang satu topik. Kata "esai" berasal dari bahasa Perancis, yaitu
as-say, berarti mencoba berusaha, Esai adalah suatu upaya
mengomunikasikan informasi, opini atau perasaan dan biasanya
menyajikan argumen tentang suatu topik. Dalam hal ini, esai adalah
tulisan pendek yang biasanya berisi penilaian atau opini penulis tentang
subjek tertentu. Esai adalah suatu komposisi prosa singkat yang
mengekspresikan opini penulis tentang subjek tertentu. Menurut (Nugraheni,
2019, p. 39) Esai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasikan subjek bahasan dan pengantar tentang subjek;
2. tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subjek dan
3. konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi
tentang subjek ada beberapa pendapat mengenai ukuran esai, yaitu bebas,
sedang, dan dapat dibaca sekali duduk.
Esai merupakan bentuk tulisan yang membahas suatu masalah
mulai dari menyajikan masalah. mengemukakan imajinasi, dan pendapat
pribadi penulis yang didukung oleh fakta dan teori. Secara tampilan, bentuk
esai lebih kompleks daripada paragraf. Artinya memang sebuah esai
merupakan tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang membentuk satu
kesatuan dalam satu topik bahasan. dengan demikian, dalam menulis sebuah
esai harus dibagi esai ke dalam beberapa paragraf. Namun, pada dasarnya
prinsip penulisan sebuah esai dan paragraf adalah sama. Esai dijadikan
sebagai sarana atau alat untuk mendapatkan informasi dan memperluas
wawasan pembaca(Awalludin, 2020, p. 39).
1
Topik-topik yang dibahas dalam esai juga beragam, tergantung kepada
pilihan penulis ataupun tuntutan perkembangan zaman. Topik yang paling
banyak diangkat biasanya berkaitan dengan isu-isu yang sedang terjadi, balk
kaitannya dengan politik. hukum, pendidikan, dan bahkan pada ranah agama.
Esai lebih banyak digunakan oleh penulis sebagai media dalam
mengungkapkan pandangan, pendapat, dan analisisnya tentang sesuatu hal
yang terjadi dalam lingkungan masyarakatnya.
Permasalahan yang dibahas dalam esai juga bermacam-macam,
tergantung kepada pilihan penulis ataupun tuntutan perkembangan zaman.
masalah yang paling banyak diangkat biasanya berkaitan dengan isu-isu yang
sedang terjadi, yang berkaitan dengan politik. hukum, pendidikan, dan bahkan
pada ranah agama. Esai lebih banyak digunakan oleh penulis sebagai media
dalam mengungkapkan pandangan, pendapat, dan analisisnya tentang sesuatu
hal yang terjadi dalam lingkungan masyarakatnya.
Berdasarkan pernyataan di atas, bisa disimpulkan bahwa esai
meupakan salah satu bentuk karya tulis yang mendeskripsikan argumen
penulis mengenai topik (subjek) tertentu. Esai juga dapat berupa esai ilmiah
dan esai sastra Esai ilmiah lebih bersifat objektif, sedangkan esai sastra lebih
bersifat subjektif. Esai ilmiah juga dibagi menjadi esai semi ilmiah dan esai
ilmiah murni. Esai semi ilmiah adalah esai yang ditulis berdasarkan opini
penulisnya terhadap subjek atau topik yang dinilainya. Hal ini berarti bahwa
opini penulis esai tersebut tergantung dari sikap dan kesan si penulis terhadap
suatu subjek atau topik yang dibahas atau dinilainya. Oleh sebab itu, esai jenis
ini lebih bersifat subjektif. Salah satu contoh esai semi limiah dan esai sastra.
Esal ilmiah murni meru- pakan esai yang ditulis secara objektif hasil
pemikiran atau penelitian. Esal ilmiah dapat berupa artikel ilmiah, makalah
singkat, atau komposisi singkat. Bentuk-bentuk esai tersebut tergolong esai
pendek, sedangkan asal panjang dapat berbentuk skripsi, tesis, disertasi, dan
lain-lain.
2
B. Struktur Esai
Menurut (Hanifah, 2022, p. 203) membagi struktur esai menjadi tiga
bagian utama yaitu: paragraf pembuka (pendahuluan), beberapa paragraf
pengembang (isi), dan paragraf penutup(simpulan). Kesemua paragraf
tersebut membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan dalam memaparkan
suatu topik. Secara sederhana, struktur esai diantaranya :
1. Paragraf Pembuka
Paragraf Pembuka merupakan struktur pertama dalam esai.
Struktur ini biasanya berisi uraian singkat tentang topik yang dibahas,
serta latar belakang topik yang dipilih. Melalui struktur ini, pembaca esai
akan menjadi lebih sadar tentang topik apa yang ingin disampaikan oleh
penulis serta apa prasyarat atau alasan untuk memilih topik. Persoalan
dalam esai dijabarkan secara singkat melalui pernyataan tesis (thesis
statement) yang akan dijelaskan lebih lanjut secara rinci di bagian isi.
2. Isi
Struktur merupakan bagian utama esai, yang berisi penjelasan
tentang hal yang diuraikan dalam struktur sebelumnya. Pada bagian ini,
topik esai kemudian dijelaskan secara rinci menggunakan argumen dan
analisis esai, didukung oleh data dan fakta yang akurat. Biasanya, penulis
esai akan mengungkapkan pendapat atau pandangannya tentang topik
yang telah ia pilih dengan jelas dan meyakinkan. Pada bagian ini terdiri
atas kumpulan paragraf. Paragraf-paragraf ini memuat argumentasi yang
hendak disampaikan penulis. Di bagian ini pula, penulis harus dapat
menjawab persoalan yang telah diajukan di bagian pendahuluan. Jika
terdapat lebih dari satu persoalan, penulis dapat membagi bagian isi
menjadi beberapa subbagian Paragraf yang baik disusun oleh satu kalimat
utama (topic sentence)yang dilengkapi dengan beberapa kalimat penjelas
(supporting sentence) yang dapat berupa bukti atau contoh untuk
memperkuat argumentasi penulis. Selain itu, penggunaan konjungsi antar
3
kalimat dan antar paragraf juga penting agar pembaca dapat mengikuti
alur pemikiran penulis dengan jelas dan runtut.
3. Penutup/Simpulan
Pada bagian ini berisi simpulan dari penulis mengenai topik yang
telah dibahas pada bagian sebelumnya. Kemudian kesimpulannya akan
menjadi penutup dari esai. Selain itu, pada struktur esai ini dapat diisi
saran oleh penulis esai kepada pembaca mengenai topik yang dibahas.
Dalam proses penulisan, kesimpulan yang terkandung dalam struktur esai
ini harus ditulis secara singkat, ringkas dan jelas(Hanifah, 2022, p. 203)
C. Ciri-Ciri Esai
Untuk lebih memahami mengenai esai (Halid, 2022, p. 106)
menyatakan bahwa esai memiliki Ciri-Ciri Esai sebagai berikut :
1) Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan
penggunaan bahasa dan ungkapan figurative;
2) Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam;
3) Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa
ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis
lain;
4) Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek
tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca;
5) Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak
utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat
penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.
Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus
mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di
awang-awang;
6) Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai
dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal
4
dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada
pembaca.
5
4. Mengevaluasi gagasan yang potensial
Setelah menuliskan beberapa gagasan, langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi gagasan tersebut. Artinya, kemungkinan ada beberapa
gagasan yang Anda anggap tidak perlu dituliskan lagi. Semua itu
tergantung kepada jenis esai yang dipilih.
5. Membuat kerangka (outline) atau garis besar ide-ide
Tujuan membuat kerangka adalah untuk meletakkan gagasan-
gagasan secara terorganisasi. Sediakanlah selembar kertas kemudian
mulailah menuliskan kerangka esai dengan menuliskan topik di bagian
atas. Susunlah per bagian dengan menggunakan angka Romawi supaya
terorganisiasi secara baik
6. Menuliskan pernyataan tesis
Pernyataan tesis merupakan kalimat dalam paragraf pembuka yang
berisi gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan
poin-poin penting yang dibahas dalam esai.
7. Menuliskan tubuh esai
Tahap ini merupakan tahap yang menyenangkan dalam menulis
esai. Anda dapat menguraikan beberapa gagasan pada masing-masing
paragraf. Anda dapat memberikan informasi, menjelaskan,
menggambarkan, dan memberikan argumentasi yang lengkap untuk topik
yang Anda pilih. Setiap gagasan penting yang ada pada kerangka, dapat
Anda kembangkan pada paragraf yang berbeda.
8. Menulis paragraf pendahuluan
Pada tahap ini, carilah kalimat-kalimat yang bersifat umum dan
mampu menarik perhatian pembaca. Awali paragraf pendahuluan dengan
informasi nyata dan terpercaya. Ingatlah, makin ke akhir paragraf pada
bagian pembuka ini harus semalik mengerucut pada suatu gagasan dan
akhirnya bermuara pada kalimat tesisnya.
6
9. Menuliskan Kesimpulan
Pada tahap ini, Anda menulis beberapa poin-poin penting dari
pembahasan yang sudah dikembangkan sebelumnya. Trik lain yang dapat
Anda gunakan adalah menyisipkan anekdot, kutipan, atau kata-kata para
ahli yang relevan dengan isi esai.
10. Memberikan sentuhan akhir
Tahap terakhir dari menulis esai adalah memberikan sentuhan
akhir. Langkah ini dapat berupa perbaikan dan revisi pada bagian-bagian
esai. Revisi kembali gagasan-gagasan mana yang perlu diubah atau
dipindah susunannya.
7
4. Tahap keempat, merupakan kegiatan menghimpun semua hal untuk
diverifikasi. Berbagai gagasan yag muncul tersebut dievaluasi secara kritis,
baik dari segi isi maupun bentuk serta dikonfirmasikan dengan fakta atau
realita sosial, budaya, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
1. Baku
sebagai salah satu jenis dari tulisan atau karya tulis ilmiah maka
bahasa yang digunakan tentunya bahasa baku. Yakni bahasa yang memiliki
struktur baik dan benar sekaligus sesuai dengan EYD yang berlaku.
2. Logis
Logis, bahasa berikutnya adalah bersifat logis artinya bahasa yang
digunakan bisa atau mudah diterima oleh akal sehat manusia sebagai
pembacanya.
3. Ringkas
Ringkas, ide atau gagasan di dalam essai akan disampaikan atau ditulis
penulis dalam bentuk kalimat pendek yang tentunya ringkas. Sehingga
memakai kata sesuai kebutuhan dan seperlunya saja namun tetap
menyampaikan ide dengan baik dan detail.
4. Denotatif
Denotatif, bahasa yang digunakan sifatna denotatif yakni
menyampaikan ide atau pikiran penulis dengan apa adanya. Sehingga tidak
memakai ungkapan yang berlebihan dan berujung pada pemborosan kata.
8
5. Runtun
Runtun, bahasa di dalam esai juga disampaikan secara runtut artinya
disampaikan secara teratur sesuai dengan urutan atau tingkatan. Sehingga
mudah dipahami dan mudah diikuti oleh pembaca.
1. Baku, Kata maupun kalimat yang digunakan untuk menulis teks esai
harus sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
2. Logis, Pesan yang disampaikan oleh teks esai harus dapat diterima akal
sehat.
3. Ringkas, Penggunaan kata ataupun kalimat dalam teks esai tidak
berlebihan sehingga kemubadziran kata atau kalimat dapat dihindari.
4. Runtut, Pesan yang disampaikan harus runtut mulai dari hal umum ke
khusus atau sebaliknya.
5. Denotatif, Kata yang digunakan dalam teks esai harus memiliki arti yang
sebenarnya sehingga mudah dipahami.
9
Berikut ini adalah tujuan dari penulisan teks esai.
10
6. Tulisan esai itu memuat hal-hal yang luput dari perhatian publik. Dalam
sebuah berita yang besar, selalu menyimpan cerita-cerita menarik yang bisa
kita sampaikan ke publik.
11
Daftar Pustaka
Halid, E. (2022). Buku Ajar Menulis Kreatif. Sumatera Barat: Insan Cendekia
Mandiri.
Hanifah, A. M. (2022). Intisari Materi Bahasa indonesia SMA. Jawa Barat: cv jejak,
anggota IKAPI.
12